NovelToon NovelToon
TEROR "A Mystery Story"

TEROR "A Mystery Story"

Status: sedang berlangsung
Genre:rumahhantu / Dunia Lain / Persahabatan / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: senja liana

Empat orang sekawan yang berprofesi sebagai youtuber chanel horor, lantas dihadapkan dengan sekumpulan cerita yang tak pernah ada habisnya.

Siapa yang menyangka jika penghasilan terbesar mereka, berubah menjadi serangkaian teror yang tak pernah habis menghantui keempatnya.

Bagaimana semua ini bermula? Apakah mereka sanggup mengatasi setiap masalah yang mereka hadapi?
ikuti terus kisahnya hanya di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antarkan aku pulang #3

Rumah kosong terbengkalai

Hawa dingin bercampur bau lembap terasa menyeruak menusuk ke hidung. Dari area ruang tengah keempatnya nampak masuk secara perlahan, dengan Arka sebagai juru kamera mereka. Sepertinya keempatnya tak ingin melewatkan momen penting seperti kali ini.

"Apakah boleh merekam seperti ini Ar? Kita kan tidak sedang melakukan penelusuran melainkan mengantarkan arwah untuk pulang." ucap Fanda dengan raut wajah yang khawatir.

Fanda sebenarnya malas untuk datang kembali ke tempat ini, mengingat kejadian Gabriela kesurupan sebelumnya cukup menjadi alasan untuk dirinya enggan kembali ke tempat ini.

"Tidak ada larangan untuk tidak merekam, lagi pula kita hanya mencari nafkah bukan?" ucap Arka dengan nada yang santai.

"Ssttt jangan berisik" ucap Ayu memperingatkan.

Mendengar hal tersebut tentu saja langsung membuat Fanda cemberut karenanya.

"Dimana kamu melihat pertengkaran itu terjadi Briel?" tanya Ayu kemudian.

"Seharusnya di area sini, aku melihat beberapa barang terlempar ke sana kemari dan berakhir tepat di kepala wanita tersebut." ucap Gabriela sambil menunjuk ke arah beberapa sudut ruangan tersebut.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" tanya Fanda kemudian sambil mengusap tengkuknya yang meremang saat itu.

"Entahlah, sebelum aku dapat melihatnya aku sudah terbangun dengan teriakan Arka kala itu." ucap Gabriela kemudian.

Ayu terdiam sejenak mencoba untuk berpikir sekaligus memecahkan teka-teki ini. Sampai kemudian sebuah suara benda terjatuh lantas terdengar nyaring dan mengejutkan keempatnya.

Cetar....

"Suara apa itu? Bulu kuduk ku semakin tidak bisa dikondisikan." ucap Fanda sambil bergidik ngeri.

"Apa mau mu sebenarnya? Jika kamu tidak mengatakannya kepada kami, kami tidak akan mengerti." ucap Ayu kemudian dengan nada yang berteriak.

Fanda yang melihat suasana kian mencekam mulai memegang tangan Gabriela dengan erat. Sepertinya Pria itu tengah menahan ketakutan di dalam dirinya.

"Aaaaaaa"

Sebuah teriakan yang berasal dari Gabriela dan juga Fanda terdengar jelas menggema di ruangan tersebut. Gabriela mendadak terseret cukup jauh, begitu juga Fanda karena memang dirinya yang saat itu tengah memegang erat tangan Gabriela.

Mendapati hal tersebut tentu saja membuat Ayu dan Arka saling pandang, kemudian langsung bergerak dan mencoba untuk menyusul ke arah keduanya di seret.

Keduanya di seret paksa oleh bayang gelap yang entah berasal dari mana. Begitu cepat hingga membuat Ayu dan juga Arka kewalahan mengejar keduanya.

"Aaa lepaskan... Lepaskan ku bilang... Apa yang kau lakukan ha?" ucap Gabriela ketika sebuah bayangan gelap menariknya dengan kuat, sedangkan Fanda bukannya menolak malah tetap berpegangan kuat di tangannya dan ikut terseret bersama dengannya.

"Kau berbicara kepada ku? Harusnya yang kau suruh lepaskan itu setan yang sedang menyeret kaki mu!" ucap Fanda dengan kesal.

"Aku tahu! Tapi setidaknya lepaskan juga tangan mu sekarang, sakit tahu!" pekik Gabriela dengan kesal.

"Apa?" ucap Fanda yang baru sadar dan langsung melepaskan tangannya begitu saja.

Gedubrak...

Keduanya jatuh dan terpental secara bersamaan, Gabriela yang saat itu tengah di bawa naik oleh bayangan tersebut lantas langsung di lempar dan jatuh menghantam sebuah kotak kayu. Sedangkan Fanda, ia jatuh terguling menuruni tangga tepat ketika Fanda melepas pegangan tangannya.

"Kalian berdua tidak apa-apa?" tanya Ayu kemudian yang melihat keduanya terkulai lemas.

"Masih tanya lagi, sakit tahu..." ucap Fanda dengan kesal.

"Baiklah, melihat dari omelan mu itu aku rasa kau baik-baik saja." ucap Ayu kemudian bangkit dan meninggalkan Fanda di sana lalu beralih ke arah Gabriela.

"Apa? Bagaimana bisa dia begitu tega mengatakan hal tersebut kepadaku?" ucap Fanda dengan manik mata terbelalak.

"Sudahlah, ayo bangkit sekarang..." ucap Arka kemudian sambil mengulurkan tangannya ke arah Fanda.

.

.

.

"Apa kamu baik-baik saja Briel?" tanya Ayu kemudian.

"Ya, hanya sedikit sakit..." ucap Gabriela sambil mencoba bangun dari posisinya.

Gabriela yang saat itu jatuh dalam posisi terlentang, berusaha untuk bangkit dengan bantuan Ayu. Hanya saja ketika ia hendak berpegangan pada sesuatu di lantai, sebuah benda aneh mendadak tak sengaja ia pegang saat itu.

Gabriela mengangkat secara perlahan benda tersebut dan menatapnya dengan tatapan yang intens begitu juga Ayu.

"Benda apa ini?" ucap Gabriela sambil bergidik ngeri menunjukkan ke arah yang lainnya.

"Tulang manusia!" ucap mereka secara bersamaan.

.

.

.

Beberapa menit setelah penemuan tulang manusia tersebut, pihak kepolisian datang dan melakukan investigasi.

Keempatnya bahkan langsung dimintai keterangan yang mungkin akan berhubungan dengan proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih, berkat kalian kami bisa menyelesaikan kasus ini. Pemilik rumah mengaku telah kehilangan istrinya lima tahun yang lalu, entah apa yang telah terjadi namun kami tak berhasil melacak keberadaannya. Kami akan melakukan uji forensik pada kerangka manusia tersebut, jika memang hasilnya cocok kami akan langsung melakukan penangkapan kepada pemilik rumah secepatnya." ucap salah satu polisi.

"Baik Pak, semoga semuanya cepat selesai. Kami berharap pelakunya dapat menerima bayaran yang setimpal." ucap Arka kemudian.

"Tentu, tak perlu khawatir. Kami permisi..." ucap polisi tersebut dengan senyuman yang mengembang, sebelum pada akhirnya berlalu pergi dari tempat tersebut.

Setelah menyelesaikan segala prosedurnya, Arka terlihat melangkahkan kakinya mendekat ke arah ketiga temannya yang sedari tadi sedang menunggunya.

"Bagaimana?" tanya Fanda dengan raut wajah yang penasaran.

"Sepertinya apa yang dilihat oleh Gabriela itu benar. Pemilik rumah ini melaporkan istrinya yang hilang entah kemana 5 tahun lalu, namun sayangnya hingga kini pihak kepolisian tak bisa menemukan keberadaannya. Aku rasa setelah pertengkaran hebat tersebut, tanpa sengaja pemilik rumah menyakiti istrinya karena takut ketahuan maka ia menyembunyikan jasad istrinya pada kotak tua yang tak sengaja di tabrak oleh Gabriela saat itu." ucap Arka menjelaskan segalanya.

"Sepertinya maksud dari "Antarkan aku pulang" adalah ini. Arwah wanita itu menginginkan sebuah kebenarannya terungkap melalui kita. Aku tak menyangka jika kita bisa mendapatkan cuan sekaligus membantu arwah untuk naik ke atas sana." ucap Ayu sambil menunjuk ke langit.

"Iya, ini bahkan pengalaman pertama ku. Bagaimana bisa sebuah konten jadi seseram ini?" gerutu Fanda dengan nada yang kesal.

"Ayolah... Bukankah kau yang mengusulkan konten horor ini? Jadi aku rasa tidak buruk juga setelah berkecimpung di dalamnya." ucap Gabriela sambil menyenggol tubuh Fanda yang terlihat lesu itu.

"Itu benar, dapat uang sekaligus membantu arwah naik ke atas. Bukankah sebuah bentuk kemanusiaan?" ucap Arka dengan nada menggoda.

"Terserah..." ucap Fanda sambil memutar bola matanya dengan jengah.

"TEROR?" ucap Arka kemudian cukup keras.

"Penelusuran tanpa batas!" ucap keempatnya serentak yang di akhiri dengan tawa di akhir kalimatnya.

"Ngomong-ngomong, tidakkah seharusnya kita mengganti nama channel youtube kita? Aku rasa TEROR sedikit terlalu aneh..." ucap Fanda kemudian.

"Ayolah.. Itu bahkan letak spesialnya, benar bukan?" ucap Ayu kemudian sambil merangkul leher Fanda.

"Aku setuju, ayo pergi makan.. Aku lapar..." rengek Gabriela sambil mulai melangkah pergi.

"Setuju..." ucap Ayu dan juga Arka sebelum pada akhirnya berlalu pergi mengikuti Gabriela.

"Tunggu sebentar, bisakah kalian mendengarkan ku sekali saja.. Hai guys..." pekik Fanda yang lagi dan lagi selalu saja begini. "Benar-benar menyebalkan" ucap Fanda kembali.

Sampai kemudian sebuah suara yang lembut namun terdengar nyaring, mendadak menyapa telinga Fanda dan membuatnya langsung berlari ketakutan melewati ketiganya.

"Terima kasih"

"Aaaaaaa setan ......" teriak Fanda dengan keras yang lantas membuat tawa ketiga temannya menggema melihat kelakukan Fanda saat itu.

Bersambung

1
Heri Wibowo
berarti makhluk itu marah karena jiwa aldo meminta bantuan arka
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
petualangan yang mendebarkan.
Tati st🍒🍒🍒
sinyalnya disini jelek banget
Tati st🍒🍒🍒
lanjut bacalagi,baca yg horor enaknya malam2,jadi ikut merinding
Tati st🍒🍒🍒
mungkinkah penjualan organ tubuh manusia
Tati st🍒🍒🍒
kasian kamu ayu cintamu bertepuk sebelah tangan
Heri Wibowo
apa yang ditabrak
Heri Wibowo
apa yang akan dikatakan Ayu ya
Heri Wibowo
siapa sebenarnya nenek nenek itu ya?
Heri Wibowo
berarti Arka akan bisa melihat masa depan juga
Tati st🍒🍒🍒
sebenernya aku ga pernah merasakan di tolak jadi gatau rasanya,tpi kalau sampe menodai dan membunuh itu tidak dibenarkan
Tati st🍒🍒🍒
jarwo cari mati kamu
Tati st🍒🍒🍒
kayanya di bantu arwah si eneng yg di perkaos si pemuda gila
Tati st🍒🍒🍒
kalian semua harus selamat,biar bisa memecahkan misteri hutan bunuh diri
Tati st🍒🍒🍒
ternyata awalnya di hutan itu ada pelecehan sama pbunuhan
Tati st🍒🍒🍒
wah aku makin curiga kayanya bener bukan hantu,bisa jadi ada aliran sesat di hutan bunuh diri
Tati st🍒🍒🍒
mungkinkah bukan hatu tapi sikopat atau dukun ilmu hitam
Tati st🍒🍒🍒
kalian nyari celaka hanya demi uang
Heri Wibowo
siapa sebenarnya nenek-nenek itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!