NovelToon NovelToon
Penjara CEO Dingin

Penjara CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:33.1k
Nilai: 5
Nama Author: @LJSDewyLee

"Tak terbayangkan oleh Kanaya, jika pertemuannya dengan seorang CEO akan merubah kehidupannya seratus delapan puluh derajat.

Karena kesalah pahaman membuatnya menjadi tawanan sang CEO dan harus membayar kesalahan yang tak pernah ia lakukan demi menyelamatkan nama baik keluarga.


" Yang penasaran akan alur ceritanya yuk di kepoin , and happy reading guys"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @LJSDewyLee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal mula

Kanaya di kejutkan dengan keributan yang terjadi dirumahnya saat ia kembali dari kampus.

Terlihat rumah Kanaya di datangi beberapa orang dengan perawakan tinggi tegap dan berwajah tegas dengan balutan stelan kemeja dan jas hitam hampir semua orang tersebut memakai stelan yang sama.

Kanaya nampak heran melihat keadaan rumah dan toko bunganya yang berantakan dan kacau balau dengan perasaan cemas ia segera berlari menuju ke dalam rumah.

" Ada apa ini? "

" Siapa kalian?"

Kanaya menghambur mendekati Ayah dan Ibunya yang tengah bersimpuh dilantai dengan di kawal beberapa orang di kiri dan kanannya.

" Ayah, Ibu... Ada apa ini? Siapa mereka?"

" Kami tidak tahu sayang, mereka tiba-tiba saja datang dan membuat keributan tanpa sebab mereka menghancurkan semua isi rumah sepertinya mereka mencari sesuatu " ucap Hadi.

Dengan tubuh gemetar Kanaya menatap semua orang yang berdiri di hadapannya.

" Kalian siapa? dan kenapa kalian melakukan semua ini? " Kanaya mencoba memberanikan diri

" Kau putri mereka?" tanya salah satu dari orang -orang itu.

" Iya, aku putri mereka! Lalu apa yang kalian inginkan?"

" Ikut kami untuk mempertanggung jawabkan perbuatanmu pada Tuan Muda!"

" Apa??? Tuan Muda? Siapa yang kalian maksud aku tidak mengerti? Dan siapa Tuan Muda kalian ?"

Kanaya bertanya beruntun meskipun dengan penuh rasa cemas dan ketakutan.

" Jangan banyak bertanya cepat ikut saja dengan kami atau kau akan menanggung akibatnya"

" Tidak, tunggu dulu! Siapa yang menyuruh kalian untuk membawa putriku? aku yakin kalian pasti salah orang!" Hadi menarik tangan Kanaya juga Irma dan mendekap erat kedua wanita yang ia sayangi itu.

" Kalian banyak bertanya, jika kalian tidak ingin terluka sebaiknya kalian menurut saja jika tidak kami bisa melukai kalian tanpa segan-segan"

" Ayah, bagaimana ini ? Ibu takut mereka akan melukai kita semua" bisik Irma

" Ayah, kita panggil polisi saja" timpah Kanaya

" Jangan macam-macam, atau kalian ragu dengan ucapanku?" kembali ucap salah satu dari orang itu dengan mengeluarkan senjata api dari balik jasnya dan otomatis hal itu di lakukan oleh yang lainnya dan mengarahkannya ke arah Kanaya dan kedua orang tuanya .

Sontak Hadi, Irma dan Kanaya panik dan ketakutan rupanya mereka tidak main-main dengan apa yang mereka lakukan.

Kanaya menatap kedua orang tuanya dengan penuh kecemasan ia tak ingin keduanya sampai terluka dengan ancaman yang orang -orang itu katakan nampaknya mereka tidak main-main.

" Baiklah, aku akan ikut dengan kalian tapi kalian tolong lepaskan kedua orangtuaku" Kanaya melangkah maju dengan tubuh gemetar.

" Nay, jangan!" cegah Hadi dan Irma yang menatap putri mereka dengan penuh ketakutan juga kecemasan.

" Ayah, Ibu, tidak apa-apa, jangan cemaskan aku" Kanaya berusaha menahan agar ia tak menangis dihadapan Hadi dan Irma.

"Ayo cepat bawa dia!!"

Dengan sigap salah seorang diantaranya menarik tangan Kanaya dan mengikatnya dengan tali dengan kasar membuat Kanaya meringis kesakitan.

" Aawww"

" Hey, apa yang kau lakukan pada anakku?"

Hadi berusaha untuk menarik tubuh Kanaya ke dalam pelukannya.

BUGHH

Tubuh Hadi tersungkur ke lantai usai mendapat pukulan di wajahnya .

" AYAH!!"

Pekik Kanaya, dan Irma yang menghambur mendekati Hadi , Irma memeluk tubuh Hadi nampak darah segar membasahi sudut bibir suaminya itu, Kanaya menangis histeris melihat sang Ayah terluka.

" Kalian ...kenapa melakukan ini pada keluargaku? Apa salahku ...hikss...hikss..." isak Kanaya

"Ayah, kau baik- baik saja kan? tanya Irma cemas iapun sama menangisnya seperti Kanaya.

" Makanya kau jangan banyak tingkah, kalau kau ingin keluargamu baik-baik saja" ucap seorang diantaranya yang bertugas sebagai pemimpin.

" Kalian kejam"

" Sudah jangan bicara lagi ayo, kita bawa dia " dengan cepat salah satu dari orang itu menarik tangan Kanaya yang di ikat dengan kasar.

" Kanaya!!"

Pekik Hadi dan Irma melihat putri kesayangannya mereka di bawa dan di seret dengan paksa dihadapan keduanya tanpa bisa berbuat apa-apa.

" Ayah .... Ibu... "

Histeris Kanaya melihat kedua orang tuanya yang bersimpuh di lantai menangisi kepergiannya, hancur sudah perasaan Kanaya melihat hal itu tangisnya pun pecah sepanjang jalan.

Kanaya di seret dan di masukan ke dalam mobil mewah yang berjejer di depan rumahnya , keributan itu di ketahui beberapa tetangga namun mereka tak berdaya dan tak berani menolong melihat orang-orang yang membawa Kanaya dengan senjata lengkap ditangan mereka masing-masing membuat keberanian mereka pun menciut.

☘️☘️☘️☘️☘️

Satu jam perjalanan Kanaya di bawa ke sebuah mansion yang terletak di sisi pantai jauh dari hiruk pikuknya kota dengan suasana alam yang sangat indah.

Kanaya masih dalam keadaan tangan terikat dan matanya di tutup kain hitam namun airmata membasahi kain hitam itu, sejak ia dibawa sampai ke mansion ia tak berhenti untuk menangis.

" Bawa dia ke kamar atas " titah Alan yang menyambut kedatangan anak buahnya bersama Kanaya.

" Baik Tuan"

Dengan berjalan tertatih karena matanya ditutup Kanaya berjalan dengan di paksa para pengawal Alan menuju lantai atas mansion.

" Masuklah!"

Pengawal itu mendorong tubuh Kanaya ke dalam kamar begitu mereka sampai di salah satu ruangan yang terletak di lantai atas dengan pemandangan yang nampak indah jika di lihat pada siang hari sepertinya itu kamar utama.

" Aawww..."

Kanaya kembali meringis kesakitan saat tubuhnya kembali tersungkur ke lantai dengan kasar.

Pintu kamar terdengar di tutup dan di kunci dari luar, waktu menunjukkan pukul 10 malam saat Kanaya tiba di mansion itu.

Suasana sepi dan semilir angin membuat Kanaya ketakutan ditambah suara debur ombak menambah ketakutannya tubuhnya mulai gemetar semakin ketakutan.

" Ya Tuhan, aku dimana?"

" Ayah...Ibu...tolong Nay...." Lirihnya yang mulai kembali terisak.

Kanaya mencoba untuk duduk dengan tangan terikat kebelakang dan mata di tutup ia pun berusaha untuk melepaskan ikatannya namun begitu sulit.

Tak berapa lama ia mendengar langkah seseorang membuka pintu kamar kembali Kanaya semakin ketakutan akan apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini.

Terdengar langkah kaki seseorang itu semakin mendekat ke arahnya Kanaya semakin panik dan cemas.

" Si.. siapa kau ...?... Ku... kumohon jangan sakiti aku..." gugup Kanaya"

PLAAAAKKKK

Tiba-tiba saja sebuah tamparan mendarat di wajah Kanaya membuat tubuh kecilnya tersungkur kembali ke lantai dengan darah segar membasahi sudut bibirnya.

Belum sempat Kanaya untuk beranjak kembali tubuhnya di tarik berdiri dan kembali tamparan itu mendarat di kedua pipinya bergantian hingga gadis itu menangis dan memekik histeris.

" Sakit..... aaahhh....Ayah.....tolong ....aku aaawww.... Sakit...."

Tubuh Kanaya kembali tersungkur dan terhuyung semakin lemah ke lantai namun rupanya hal itu tak menyurutkan seseorang itu untuk berhenti menampar dan menendang tubuhnya .

" Sakit... Kau bilang sakit? Akan aku tunjukkan apa itu rasanya sakit!!"

Kini seseorang itu membuka suara dengan penuh kemarahan dan membabi buta menampar dan melayangkan pukulannya ke tubuh Kanaya membuat Kanaya ketakutan dan kesakitan , tanpa memperdulikan jeritan dan ringisan Kanaya.

"Aaaawww....Ayah....tolong ....Naya...Ayah..."

" Kak..Arga....tolong Nay....Ibu....aaaaa...sakitttt" rengek Kanaya ditengah kesakitannya menerima pukulan yang bertubi-tubi.

" DEG"

Tangan Leo terhenti, ya itulah Leonard seseorang yang memerintah kan Alan untuk mencari Yola.

Namun rupanya terjadi kesalahan disini dengan tangan gemetar Leo mendekati tubuh Kanaya yang tergeletak di lantai dengan wajah di penuhi luka lebam akibat pukulannya dan juga darah segar membasahi bibir dan pelipis gadis itu.

Dengan perasaan cemas dan tangan gemetar ia mencoba membuka penutup mata Kanaya kembali ia terngiang suara lirih gadis itu.

BRUKKK

Leo menjatuhkan dirinya dan mejauh dari tubuh Kanaya yang terlihat lemah tak berdaya di lantai.

Syok dan panik kini mendera dirinya terbayang bagaimana dengan kejamnya ia menyiksa dan memukuli gadis dihadapannya itu secara membabi buta.

" Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan?"

"ALAN!!!"

1
Sumini Ningsih
calaon ayah jadi ikutan ngidam
Sumini Ningsih
terjawab sudah kekawatiran leo,ternyata isgrinya hamil....selamat ya naya
Sumini Ningsih
wah kanaya hamil
Sumini Ningsih
stella itu bukan cinta tapi ambisimu untuk menjadi orang terpandang
Sumini Ningsih
oh dandy adiknya damar
Sumini Ningsih
sochit banget dah aahh
Sumini Ningsih
Aamiin iya nek aku setuju
Sumini Ningsih
kayanya kanaya lagi hamil ya
Sumini Ningsih
untung ada pengawal jadi selamat deh
Sumini Ningsih
kasihan deh li stellaa dah tau jadi milik orang lain masih mau merebutnya
Sumini Ningsih
sama sama bucin
Sumini Ningsih
alhamdulilah nenek juga menyayangi nona muda
Sumini Ningsih
keren keren
Sumini Ningsih
þenang saja naya
Sumini Ningsih
ceritanya hot banget
Sumini Ningsih
lanjut thor
Sumini Ningsih
kejar terus lee,jangan sampe kao kehilangan kanaya yg jenius
Sumini Ningsih
dasar wanita murahan stella
Sumini Ningsih
udah cantik jenius lagi
Sumini Ningsih
dasar masa karena kangen jadi mara2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!