NovelToon NovelToon
Hidup Yang Tidak Terpenuhi

Hidup Yang Tidak Terpenuhi

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rifaat Pratama

Menganggur selama 3 tahun sejak aku lulus dari Sekolah Menengah Atas, aku tidak mengetahui ada kejadian yang mengubah hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifaat Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Aku menuruni tangga berjalan, dan ketika aku sampai di bawah, aku berbalik. Huruf “G” yang sangat akrab dengan diriku seperti menyambutku dengan lampu biru dan merah yang mengelilinginya. Ketika aku berjalan untuk masuk, ada seorang pria sedang berdiri dengan pakaian satpam memperhatikanku masuk. Aku tidak terlalu memedulikan itu karena dia hanya menjaga keamanan di sini.

Tumpukan buku-buku dan rak-rak berwarna coklat seakan menyambut diriku masuk ketika aku melangkah, aroma dari buku-buku seakan menjadi suatu obat bagi otakku saat aku menghirupnya. Aku berhenti sejenak, memperhatikan sekitarku. Ketika aku melihat ke atas, di sana ada papan yang bertuliskan jenis-jenis buku yang bisa memudahkan orang sepertiku, orang-orang yang tidak ingin bertanya kepada pegawai kemana aku harus mencari. Aku lebih suka menyelesaikan masalahku sendiri selama aku bisa menyelesaikannya.

Setelah mencari dengan teliti di setiap sudut, akhirnya aku menemukan apa yang aku cari. Di atas tempatku berdiri, terlihat jelas tulisan “Novel” dengan rak yang berisi berbagai macam novel terjemahan dan novel-novel yang diterbitkan oleh penulis dalam bahasa asli.

Namun, saat aku mengelilingi rak novel itu, semua buku berada dalam plastik. Melihat itu aku hanya bisa mengigit sudut bibirku, aku berpikir bahwa aku kemari untuk tidak mendapatkan apapun. Walaupun di tengah-tengah rak itu ada tulisan untuk meminta pegawai toko jika ingin membuka segel plastik, aku tidak ingin melakukannya. Walaupun aku bisa membukanya tanpa diketahui oleh pegawai toko, entah kenapa aku merasa itu seperti tindakan yang illegal. Jadi aku hanya membaca bagian belakang buku-buku novel itu satu per satu, mencoba menemukan referensi atau stimulus yang bisa membuat otakku kembali bekerja.

Sampai aku menemukan sebuah novel yang segel plastiknya terbuka. Aku tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi aku sangat berterimakasih kepadanya. Meskipun dari sampul bukunya dan judulnya ini adalah novel romansa, yang mana aku tidak terlalu menyukainya, aku tetap membacanya. Aku tidak tahu apakah ini bisa memberikan rangsangan kepada pikiranku untuk bisa menulis lagi atau tidak. Namun, tidak ada salahnya untuk membacanya.

1 halaman, 2 halaman, 3 halaman, tidak terasa aku sudah membolak-balik beberapa halaman dengan buku yang kupegang saat ini. Membaca sambil berdiri membuat lututku pegal, tetapi aku tidak bisa berkomentar karena saat ini aku sedang membaca gratis, kan?

Saat sudah mulai meresapi apa yang ditulis dibuku itu, aku merasa tenggelam dalam ceritanya, membayangkan bahwa diriku adalah pemeran utama di dalam cerita ini. Namun, tiba-tiba seseorang berdiri di sampingku dan berkata: “Kamu menyukai Darren Ray juga?”

Suara seorang wanita itu seketika menghilangkan seluruh bayangan yang sudah kudapat ketika membaca cerita. Aku melirik dan mengangkat kepala dengan bingung untuk melihat kepada siapa dia berbicara.

Entah dari mana datangnya wanita ini, dia muncul tiba-tiba seperti bayangan yang anggun. Rambutnya panjang mengalir seperti sutra hitam yang lembut dan jatuh di kedua bahunya, dalam keindahan di tubuh rampingnya. Dia berdiri tegak sambil membawa buku untuk menggambar sebuah sketsa dan memeluknya dengan kedua tangannya, menampilkan postur yang menarik untuk dilihat oleh mata.

Tinggi badannya tidak jauh beda denganku, walaupun dia sedikit lebih pendek, aku merasa tinggi badan yang dia miliki sangat ideal. Aku tidak bisa melepaskan mataku dari wajahnya, bibirnya merah seperti kelopak mawar yang baru saja mekar dengan mata besar yang menawan menunjukkan pancaran cahaya yang terang seakan dia adalah orang yang membawa kebahagiaan untuk orang lain.

Aku tidak tahu apakah ini terjadi karena aku jarang keluar rumah dan melihat wanita seumuranku di luar atau memang dia adalah seseorang dengan perpaduan harmonis antara kecantikan yang luar biasa dengan kepribadian yang memikat, seolah-olah orang ini adalah sebuah lukisan hidup tidak akan terlupakan jika orang lain melihatnya.

Saat aku seperti tersihir oleh kecantikannya, dia kembali berbicara.

“Buku yang kamu baca.” Wanita itu menunjuk buku yang sedang kupegang. Tanpa sadar, aku membalik buku itu dan melihat nama penulis Darren Ray seperti yang dia ucapkan.

Akhirnya aku mengerti apa yang dia tanyakan, aku menggelengkan kepalaku untuk membuat kesadaranku kembali dan mencoba bersikap seperti aku tidak sedang memandangnya.

“Ah, ini. Engga, cuma kebetulan nemuin ini udah kebuka.” Aku mencoba menjelaskan apa yang terjadi, aku tidak bisa menjadi orang yang datar ketika seseorang mengajakku berbicara, jadi dengan terpaksa aku mencoba tersenyum.

“Ya kan? Siapa juga yang pengen baca novel aneh dengan cinta-cintaan yang banyak unsur sedih di dalamnya, apalagi si cowoknya manipulator.”

Aku tidak bisa tidak memasang wajah aneh ketika mendengar dia berbicara. Dia mengatakan seolah-olah dia sedang membaca semuanya dan mengatakan seluruh isi yang ada di buku itu langsung kepadaku.

Sesuatu seperti ini sangat tidak biasa, membutuhkan waktu untukku untuk nyaman berada di sekitar orang baru. Aku merasa percakapan ini akan canggung dan secara spontan aku hanya tertawa untuk membalas perkataannya. “Ha ha.”

“Jadi kalau kamu tidak menyukai Darren Ray, kenapa kamu membacanya?” Wanita itu bertanya.

Aku tidak bisa berbohong, jadi aku mengatakan yang sebenarnya. “Oh, aku hanya sedang mencari referensi untuk tulisanku.”

“Wah! Kamu penulis?” Wanita itu berkata dengan semangat, seakan-akan dia sangat kagum dengan profesiku yang tidak jelas saat ini.

Aku mengangguk.

“Kalau gitu kita sama, aku juga nyari referensi dari bacaan kaya gini.” Dia membolak-balik seluruh buku yang ada di rak, aku tidak tahu apa yang dia cari dan aku juga tidak ingin bertanya karena menurutku agak berasa aneh jika aku terlalu ingin tahu.

Aku membalas ucapan wanita itu dengan tersenyum dan lanjut menatap buku yang sedang kupegang, mencari di mana terakhir kali aku berhenti.

“Oh iya, kita belum kenalan. Nama kamu siapa?” Wanita itu tiba-tiba menjulurkan tangannya, aku menatap tangan itu beberapa saat. Aku tidak terlalu suka menyentuh orang lain, begitu juga sebaliknya. Namun, aku akan terlihat kejam jika tidak membalas uluran tangan tersebut.

“Refaldy.” Aku menangkap tangan itu. Ketika tangan kami bersentuhan, aku bisa merasakan kulitnya yang licin dan lembut. Dia tidak memberikan banyak kekuatan pada jabat tangannya, tetapi entah kenapa aku sangat nyaman menyentuh tangan itu dan tidak ingin melepaskannya. Namun, aku tidak ingin disebut orang aneh dan buru-buru melepaskannya.

“Melissa.” Ucap wanita itu sambil tersenyum, sudut bibirnya yang membentuk seperti bulan sabit membuka dirinya terlihat sangat manis di mataku.

Setelah berkenalan satu sama lain, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Jadi aku kembali diam dan mencoba kembali membaca lagi, tetapi tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut.

“Kamu mau minum kopi?” Ucap Melissa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!