NovelToon NovelToon
RAFFATTA

RAFFATTA

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / nikahmuda / Balas Dendam / Konflik etika / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Angelia Putri

Attalea Arasya Veronika Lovandra
Seorang gadis berumur 20 tahun yang sedang kuliah di Universitas terkenal di Bandung. Awalnya kehidupan dikampusnya biasa saja bersama teman-temannya sampai saat dia memasuki semester 6, dia bertemu dengan seorang dosen yang membuat emosinya naik turun ketika mereka selalu bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja.

Muhammad Rafasha Arendra
Seorang dosen yang berumur 24 tahun yang dikenal dengan sifat dingin dan galak tetapi memiliki wajah yang tampan bak pangeran dikerajaan es yang membuat para mahasiswi meleleh dengan ketampanannya. Tetapi hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang merupakan salah satu mahasiswinya yang dia anggap cerewet dan susah diatur. Bukan hanya itu, gadis itu selalu berani menentang keputusannya dan ia harus banyak bersabar menghadapi perilaku mahasiswinya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angelia Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruqyah, yuk!

Ruang kelas

Seperti biasa, Raffa mengajar dikelas dengan suasana yang membosankan. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara seperti berbisik-bisik ataupun lainnya, kecuali suara Raffa yang sedang menjelaskan materi.

Entah mengapa disaat seperti ini, memperhatikan dan menghitung detik jarum jam lebih menyenangkan daripada memperhatikan Raffa mengajar.

Hufttt!

"La." Andrian memanggil Kila yang saat ini sedang duduk sambil menopang dagu.

"Hm?"

"Bosen njir, nyesel gw ambil kelas ini." Padahal niatnya cuma cari cecan alias cewek-cewek cantik tapi malah terkurung dikelas yang sangat membosankan itu.

Kila melirik ke Andrian. "Lo baru sekali masuk kelasnya Pak Raffa udah ngeluh, apalagi kami yang udah sering masuk."

"Huftt...nasib-nasib,"

Andrian terpaksa menahan rasa bosannya dengan meniru cara duduknya Kila dan kembali memperhatikan pergerakan jarum jam didinding seperti tadi. Lagipula dia hanya harus menunggu 30 menit lagi untuk keluar.

Setelah 30 menit

"Ada yang ingin bertanya?" Raffa selesai dan bersiap-siap untuk keluar.

Plis, gw mohon jangan ada yang nanya-ucap Andrian dalam hati.

Hanya gelengan kepala yang didapatkan Raffa.

"Baik, saya cukupkan sampai disini. Tugas sudah saya kirim, dl 2 hari. Saya tidak menerima keterlambatan dalam mengumpulkan. Mengerti!"

"Mengerti, Pak."

Akhirnya kelas selesai, semua mahasiswa satu-persatu bergegas dan mulai meninggalkan ruangan kelas. Begitu juga dengan Andrian. Sekarang dia bersemangat untuk keluar dan pergi ke kantin karena sedari tadi selain menahan rasa bosannya, dia juga menahan rasa laparnya'-'

"Hah ... Akhirnya selesai juga. Kuy kantin, gw laper banget," ucap Andrian yang mengajak Kila ke kantin.

"Eh, tunggu dulu," cegah Kila dengan mencengkeram tangan Andrian. Andrian hanya mengangkat sebelah alisnya tanda dia bertanya 'kenapa?'

"Tungguin si Ara dulu, dia lagi sama Pak Raffa tuh,"

Mengikuti arah pandangnya Kila, ternyata benar Ara sedang bersama Raffa yang sepertinya perbincangan mereka terlihat cukup serius.

"Sejak kapan Ara disitu. Perasaan dia ada dibelakang gw tadi deh."

"Tau ah, tungguin dia dulu." Andrian hanya mengangguk dan menunggu Ara datang.

Terlihat Ara yang berjalan ke arah mereka dengan ekspresi wajah kesalnya. "Guys, kalian duluan aja nanti gw nyusul. Gw harus periksa tugas-tugas mahasiswa lain dulu," ujar Ara.

"Oh, yaudah. Kami duluan ya."

Ara hanya mengangguk dan kembali menyusul Raffa.

...***...

"La, itu si Ara ada apa sama dosen galak?"

Saat ini Andrian dan Kila sudah berada di kantin. Mereka berbincang sembari menunggu pesanan datang.

"Oh, Ara asisten dosen Pak Raffa makanya dia sibuk sekarang," jelas Kila.

"Asdos? Sejak kapan?"

"Udah beberapa hari sih, mungkin hampir seminggu," kata Kila.

Pesanan mereka pun datang. Terlihat seorang wanita paruh baya yang memakai celemek sedang membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Ini pesanannya non, den. 3 porsi bakso kuah dan 3 gelas es teh."

"Makasih, bude," ucap Kila sambil tersenyum ke arah bude yang mengantarkan makanan tadi.

"Sami-sami non. Bude pamit dulu ya, non Kila, den Ian."

Kila dan Andrian pun hanya tersenyum menanggapi.

"Owh, pantesan muka nya Ara berubah drastis tadi abis disuruh Pak Raffa. Gw gak bisa bayangin kalo gw diposisi Ara. Udah berhenti kuliah gw yang ada," ucap Andrian melanjutkan pembahasannya tadi.

Bener banget sih, tugas menjadi Asisten Dosen itu gak mudah. Ya kalo dapet dosennya yang ramah, dijamin tugasnya gak sulit banget. Tapi ini beda cerita lagi, udah galak, dingin, sok cool lagi. Dijamin pusing tujuh keliling dunia mah.

"Sama, gw juga. Ribet kalo berurusan sama dosen galak kek Pak Raffa. Dahlah, gw lanjut makan."

Baru saja Kila melanjutkan makananya, tiba-tiba Ara datang mengagetkan semua orang dikantin itu dengan menggebrak meja.

DUBRAKKKK

"Astaghfirullah, jantung gw copot," ucap Andrian latah. Karena kaget, dia tak sengaja menjatuhkan bakso yang  mau ia makan tadi. Sedangkan Kila terbatuk-batuk karena tersedak kuah bakso.

"Uhukk...uhukk...."

"Arghhh ... Dasar dosen GALAK, GAK PUNYA HATI?!!! Pen gw cekek, gw bogem terus gw buang ke rawa-rawa. ARGHHHH!!!!"

"La, keknya si Ara habis kemasukan arwah penunggu ruangannya pak Raffa deh. Kita ruqiah yuk!" Kebiasaan nih si Andrian kalo ngomong suka gak bener.

Mendengar ucapan Andrian, Ara pun menjitak kepalanya sangking kesalnya.

Pletak

"Sekate-kate Lo ngomong, gw sehat gini dibilang kesurupan."

"Ya gw kira Lo kesurupan njir, mana datang-datang langsung ngamuk lagi," ungkap Andrian sambil mengelus kepalanya yang jadi korbannya Ara.

Kila yang melihat itu pun hanya menggelengkan kepalanya. "Mending Lo duduk dulu Ra, Lo diliatin ama orang-orang tuh. Nih, minum dulu, atur nafas yang tenang."

Ara pun melihat sekelilingnya. Benar, ternyata sekarang dia menjadi pusat perhatian orang-orang. Duh, malunya...

"Makasih," ucap Ara yang hanya dibalas anggukan dari Kila.

"Lo kenapa sih?" tanya Andrian yang masih penasaran dengan temannya ini.

"Habis menang lotre gw_-"

"Yang bener aja anjir, bagi dua kita," ucapnya senang semangat 45 kalo denger lotre.

"Nih lotre nya," ucap Ara sambil menunjukkan kepalan tangan kanannya ke Andrian.

"Waduh, serem banget buk."

"Lo kenapa Ra? Ini makanan Lo udah gw pesenin." Kila memberikan makanan yang ia pesan kepada Ara.

"Aaa...makasih beb, tau aja gw laper. Tenaga gw habis gegara dosen galak itu," ucap Ara sedikit aduan.

"Emang Lo kenapa lagi sih sama Pak Raffa?"

"Jadi gini--"

Flashback on

"Pak, tugas saya sudah siap. Saya pamit dulu, Pak." Meletakkan semuanya dan bergegas pergi dari ruangan tersebut. Tetapi, langkahnya terhenti saat dosennya membuka suara.

"Tunggu, siapa suruh kamu boleh pergi?"

Ara membalikkan badan dan menatap Raffa heran. "Lah? Kenapa Pak? Bukannya tugas saya cuma periksa itu aja Pak? Karena sudah selesai berarti saya boleh pergi dong."

"Gak, tugas kamu masih ada lagi. Periksa ini," kata Raffa sambil memberikan satu lagi tumpukan tugas mahasiswa kepada Ara.

Gila ya nih dosen satu, bukannya dia nyuruh cuma periksa yang tadi. Kenapa malah ditambah lagi sih? Mana perut gw laper lagi hufttt-batin Ara.

"Tapi, kan Pak? Bapak nyuruh saya periksa yang itu aja tadi terus boleh pergi."

"Mau bantah saya?" tanya Raffa.

"Tapi saya laper, Pak," protes Ara.

"Periksa ini atau nilai kamu D!" ancam Pak Raffa. Emang udah kebiasaan mah kalo Raffa apa-apa pasti bawa-bawa nilai.

"Besok aja Pak, saya laper pen makan,"

"Ya udah, nilai kamu D!"

"Eh, iya pak iya. Ini mau ngerjain," ujar Ara yang kembali duduk dan memeriksa tugas yang barusan dikasih Raffa.

Dasar dosen galak-guman Ara

"Apa kamu bilang?" tanya Raffa samar-samar mendengar Ara mengatakan sesuatu seperti ejekan baginya.

"Eh? Gak, Pak. Maksud saya ini tulisannya jelek banget, susah bacanya gimana, hehe...."

Raffa pun hanya mengangguk

"Kerjain yang bener, kalo gak gaji kamu saya potong 50%,"

"Ha? Emangnya saya digaji, Pak?" tanya Ara yang heran dengan perkataan Raffa.

"Gak"

"Terus kenapa bapak ngomongin gaji barusan?"

"Hanya sekedar basa-basi," ucap Raffa dengan ingkat, jelas, dan padat. Ara yang mendengarnya hanya memutar bola mata malas.

Flashback off

Hufttt

"Kita gak ada kelas lagi, kan?" Ara bertanya kepada Kila, entah mengapa dia tidak bisa mengingat dengan jernih ketika sedang kesal.

"Gak ada, abis ini pulang. Nih cepetan habisin makannya dulu."

Dengan perasaan yang masih kesal dan badmood dia mulai memakan makanan yang dipesan Kila tadi. Aneh, sedari tadi ia menahan lapar. Tetapi, saat satu mangkok makanan sudah ada dihadapannya, iya menjadi tidak bergairah untuk makan.

"Dah nasib Lo, jadi gw turut bersedih. Yang sabar ya, Ra," ucap Andrian berdramatis. Ara hanya menanggapinya malas.

"Lo kasihan gak sama gw?" tanya Ara sambil tersenyum manis ke Ian.

"Hm ... kenapa nih?" tanya Andrian aneh. Asal kalian tau aja, si Ara kalo senyum kek gitu mah bukan senyum biasa, tapi ada maksud lain.

"Lo gantiin posisi gw ya. Jadi Asdos nya Pak Raffa,"

Nah, kan udah gw duga dia ngomong kek gini_-

"Dih, OGAH GW. MENDING GW NGULANG SETAHUN DARIPADA GW HARUS JADI ASDOSNYA DIA."

Ara dan Kila ketawa cekikikan mendengarnya. Senang aja rasanya ngerjain bule nyasar satu ini.

...***...

To be continued!

1
Anonymous
Kak update nya cuma satu², tapi seru😭
Nurul Khotiah
lnjut lagi kak, penasaran nih
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Ael: Sudah ada ga, sih?😭
total 1 replies
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Danny Muliawati
gemes ih Thor up nya satu2 😍
Ael: Awokawok, maafkeun
total 1 replies
Danny Muliawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!