NovelToon NovelToon
Dark Chaser

Dark Chaser

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kei L Wanderer

Dark Chaser, sebuah organisasi sekaligus profesi rahasia yang dibuat oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk menyelesaikan berbagai kasus tidak lazim dan aneh, yang mungkin ada hubungannya dengan makhluk selain manusia.

Ini adalah kisah William Blackbell, seorang Dark Chaser sekaligus ketua tim dalam menjalankan tugasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Theodore Woods

Sementara itu, di pengunungan luar kota tempat dimana St Roseweiss Academy berada.

St Roseweiss Academy adalah sekolah menengah atas swasta yang sangat terkenal di wilayah sekitar. Kebanyakan yang bersekolah di sana adalah putra-putri para pejabat wilayah sekitar atau para pebisnis besar. Ada juga putra-putri artis yang masuk ke sana.

Bisa dibilang, tempat tersebut adalah sebuah akademi elit yang berisi anak-anak papan atas yang terlahir dengan sendok perak di lidah mereka. Benar-benar mengalami kehidupan tanpa sedikit pun rasa khawatir.

Tentu saja, pasti ada pengecualian di setiap tempat, tidak terkecuali St Roseweiss Academy.

Meski terkenal sebagai akademi elit, tetapi St Roseweiss Academy juga membuka peluang beasiswa bagi 3 siswa/siswi berprestasi yang kurang mampu.

Entah untuk menjaga nama baik, mendapat pamor, atau benar-benar ingin membantu siswa/siswi berprestasi naik ke tempat yang lebih tinggi. Namun, tradisi tiga beasiswa bagi murid kurang mampu memang dikeluarkan setiap tahunnya.

Dalam kelas XI-A, di barisan kedua dekat dengan jendela, seorang remaja tampan dengan tempramen lembut sibuk menulis. Rambut kelabu yang unik sekaligus menarik membuatnya mencolok.

Nama remaja itu adalah Theodore Woods, salah satu dari siswa berprestasi dan penerima beasiswa di kelas XI.

Pada saat itu, sosok tinggi berdiri di depan mejanya. Beberapa lembar uang kusut dilemparkan ke atas mejanya disusul dengan suara dingin.

“Belikan kami cola di kantin, Woody!”

Woody, begitulah kebanyakan murid memanggilnya. Bukan karena nama belakangnya, tetapi karena dia miskin, ayahnya dulunya adalah tukang kayu yang sekarang kehilangan pekerjaannya, dan dia dianggap berbau kayu serta memuakkan.

Theodore mengangkat wajahnya. Di depannya, tampak sosok remaja kurus berambut cokelat. Wajahnya tidak terlalu tampan, tetapi memiliki tempramen sombong yang terukir sampai ke dalam tulang.

Namanya adalah Mathias, salah satu pengganggu yang berada di kelas ini.

Theodore menoleh, dan melihat lima orang yang berkumpul di bagian belakang kelas. Mereka adalah kelompok pengganggu di kelas, tetapi tidak ada yang berani menegur karena latar belakang mereka lebih tinggi dibandingkan kebanyakan siswa/siswi lainnya.

Orang yang memimpin adalah Lorenzo, remaja pirang tampan yang populer di sekolah. Dia memakai tindik, rambut agak panjang berantakan, dan tubuh cukup proporsional. Benar-benar berbeda dengan Theodore yang terbilang kurus.

Di samping Lorenzo, ada pacarnya Amelie, seorang gadis remaja pirang dengan sosok bergelombang dan penampilan panas. Salah satu siswi paling cantik di sekolah, tetapi terkenal nakal dan kejam. Ada juga temannya, Carla yang tidak tidak terlalu buruk dibandingkan dengannya.

Dua sisanya adalah Hugo dan Simon. Hugo adalah pria yang tinggi dan tubuhnya dipenuhi otot, hanya saja penampilannya kurang baik dan terlihat kurang cerdas. Sedangkan Simon berpenampilan di atas rata-rata, tetapi tampak licik.

Theodore hanya melirik mereka singkat, dan kebanyakan dari mereka langsung menyeringai sinis. Dia kemudian melihat ke arah jam lalu menghela napas panjang dengan senyum pahit.

“Maaf, Mathias, tapi jam istirahat siang akan segera berakhir jadi-“

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Theodore merasa kerahnya ditarik dan dia dipaksa bangkit. Lehernya terasa tercekik.

“Lakukan saja yang diperintahkan dan jangan banyak bertanya, Woody!” Mathias mendengus dingin.

“Aku-“ Theodore menelan kembali ucapannya lalu menunduk. “Baik.”

“Cih!” Mathias mendorong Theodore kembali dengan ekspresi jijik.

Theodore mengambil uang tersebut lalu bangkit. Baru saja berjalan menuju ke luar kelas, suara dingin tiba-tiba terdengar.

“Berhenti.”

Ketika menoleh, Theodore melihat seorang gadis cantik menutup buku novel di tangannya dengan ekspresi tak acuh. Rambut pirang panjang bergelombang, mata biru bak safir, dan wajah cantik seperti boneka.

Gadis itu adalah Caroline, bukan hanya salah satu siswi paling cantik di sekolah, tetapi juga berprestasi dan memiliki latar belakang kuat.

Caroline berdiri lalu berjalan mendekati Theodore. Gadis itu kemudian mengambil uang kusut dari tangan Theodore sambil berkata, “Kembali ke tempat duduk mu.”

“Tapi-“

Mata Caroline menyipit, tampak lebih dingin. “Kembali.”

“B-Baik!” balas Theodore jujur sambil menundukkan kepalanya.

Dalam tatapan orang-orang, Caroline berjalan menuju ke belakang kelas lalu melemparkan uang itu ke atas meja sembari berkata, “Menjadi sampah adalah urusan kalian, tapi jangan pernah menunda studiku dan mengotori jalanku.”

Mendengar kalimat dingin itu, Lorenzo langsung bersiul sambil memasang senyum di wajahnya. Dia menatap gadis cantik itu lalu berkata, “Seperti yang diharapkan dari Putri Walikota, sampah seperti kami hanya mengotori jalanmu.”

Caroline tidak menjawab. Dia hanya melirik dingin lalu kembali ke tempat duduknya.

Saat itu, Amelie akhirnya bicara, “Apa-apaan dengan gadis itu? Juga, kenapa kamu melihatnya dengan cara seperti itu?!”

“Bukan apa-apa,” balas Lorenzo asal-asalan.

“Ini hari sabtu dan nanti sore kita bisa pulang, bagaimana kalau malam ini kita nonton, Sayang?” tanya Amelie.

“Itu mudah.”

Sambil mengatakan itu, Lorenzo menatap Theodore yang kembali ke tempat duduknya dengan ekspresi lega. Saat itu, suara Mathias terdengar di telinganya.

“Lorenzo, bocah itu-“

“Aku mengerti.”

Lorenzo langsung menyela dengan ekspresi tidak sabar di wajahnya. Dia kemudian menatap ke arah Theodore yang mulai sibuk membaca bukunya dalam diam.

...***

...

Sore harinya.

Pada waktu pulang sekolah, tampak beberapa orang berkumpul di hutan buatan di luar akademi.

“Kamu pikir gadis itu bisa melindungi mu selamanya, hah?! Sadar diri, Woody!”

Mathias meraung marah, lalu memukul perut Theodore dengan keras. Hugo dan Simon menahan tubuh remaja itu, dan Mathias terus memukulnya dengan ekspresi garang di wajahnya.

Tidak jauh dari situ, Amelie dan Carla saling berbisik, tertawa sambil menunjuk Theodore yang dipukuli. Sementara itu, Lorenzo sibuk merokok dan melihat pemandangan semacam itu dengan senyum tertarik di wajahnya.

“Setelah ini giliranku,” ucap Simon sinis.

“Kalau begitu aku setelah kamu,” tambah Hugo.

Dengan demikian, Theodore dipukuli begitu lama oleh para siswa bermasalah itu sampai seluruh tubuhnya penuh dengan luka dan lebam.

Melihat Theodore yang meringkuk di tanah tanpa bergerak, Mathias yang jengkel mengeluarkan sebuah pisau lalu berkata, “Wajah lumayan bocah ini membuatku kesal, bagaimana kalau sedikit menggambarnya?”

Orang-orang langsung terkejut. Biasanya mereka melakukan pemukulan cukup parah, tetapi tidak menggunakan senjata tajam.

Pada saat yang lain ragu, Lorenzo berkata, “Sudah cukup, Mathias. Lebih baik kamu pulang dan menjernihkan pikiran.”

Melihat ekspresi serius Lorenzo, Mathias hanya bisa mendecak tidak puas. Pada akhirnya, mereka mengambil tas lalu pergi meninggalkan Theodore begitu saja.

Sama seperti permainan, benar-benar tidak peduli dengan nasib, apalagi perasaan bocah itu.

Pada saat semua orang pergi, Theodore bangkit. Meski merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dia masih berjalan tertatih menuju ke rumahnya.

Rumah Theodore terletak di area pinggiran kota, tepatnya di pemukiman kumuh. Pada saat dia berjalan, banyak orang yang menunjuknya dan mulai membicarakannya.

“Bukankah itu anak Mr Woods? Sama seperti ayahnya, dia adalah anak tidak berguna.”

“Memiliki kesempatan untuk bersekolah di akademi bergengsi tapi sibuk berkelahi setiap hari. Benar-benar tidak bisa diharapkan.”

“Benar, kan? Dia jelas tidak memanfaatkan kesempatan. Buang-buang kesempatan bagus!”

Mengabaikan ucapan orang-orang, Theodore menyeret tubuhnya yang sakit ke rumah kayu tua yang agak bobrok. Setelah masuk, dia bisa melihat seorang pria paruh baya di ruang keluarga yang berantakan.

Pria paruh baya itu sibuk menonton TV dengan banyak botol minuman keras kosong di lantai serta berbagai sampah makanan.

Ibu Theodore telah meninggal sejak kecil, dan ayahnya adalah pemabuk dan pemarah. Tidak ingin mengganggu ayahnya, dia pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian, Theodore pergi ke halaman belakang rumah sambil membawa satu wadah berisi air bersih dan kain bersih, bersiap untuk membersihkan luka-lukanya.

Baru saja duduk, dia melihat seekor Rottweiler tua bergegas ke arahnya, menggonggong lalu menggosok kepala ke tubuhnya.

Theodore memeluk makhluk itu, menggosok bulunya sambil memejamkan mata lalu berkata dengan lembut.

“Terima kasih, Coco. Aku tidak apa-apa. Sungguh-“

Remaja itu tersenyum lemah.

“Semuanya pasti akan baik-baik saja.”

>> Bersambung.

1
Hijau Muda
gk tau knp suka bngt Sma semua karya mbak key L😭😭😭....gk bisa move on ....
Hery N.G.: mbak? authornya perempuan?
total 1 replies
Aini_Via
Kenapa harus maling sih😂😂
wardo.oishi
sejauh ini menarik....
o
lanjut
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Phoenix
semangatt revisinya Thor,
Just Nokk
🔥🔥
o
sehat sehat thor
Phoenix
Semangaatt Thor, ttp fokus,maaf kebanyakan komen.. bukannya mau menggurui atau sok tau... tp bw gw sayang aja cerita yg bagus keganggu sedikit Typo.../Pray/
Phoenix
kata double Thor...
Phoenix
Thor... Typo Thor..."tunggangan" ?? "menangis" ? ...
Luthfi Afifzaidan
tetap sehat n semangat thor
Luthfi Afifzaidan
lanjut up
Luthfi Afifzaidan
lanjut
o
mantap
Phoenix
Thanks Up nya Thor../Watermalon//Watermalon//Watermalon/
Phoenix
njiirr ....ternyata Theodore & Jean hanya Pion pemirsahh.., tak segampang itu buat main tebak-tebakan sm Author...wkwkwk...
Shadow keeper
HAH ?? Nolan ??! WTH????!!! 😲🤯
o
lanjut
o
nanggung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!