NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kebayang gak punya suami tulang lunak alias banci? Mudah-mudahan gak ya..., novel ini hanya imajinasi author saja, semoga suka dengan jalan ceritanya...

***
Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 - Malam pertama

Prolog

Sore itu, Hartono sengaja masuk ke kamar Nathan yang bernuansa serba merah muda. Dekorasi feminin dengan sentuhan elegan terlihat di setiap sudut, menunjukkan selera pribadi Nathan.

Hartono menarik napas dalam-dalam sebelum mencoba bicara pada putranya itu secara baik-baik.

"Nathan, Ayah ingin kamu menikah, usiamu sudah cukup untuk memberikan keturunan sebagai penerus keluarga kita. Ayah akan carikan gadis untuk kau nikahi, jadi jangan menolak lagi dan cobalah menjadi lelaki sejati," kata Hartono dengan nada serius, berharap putranya itu akan mengerti pentingnya pesan tersebut.

Namun, Nathan tampak asyik tersenyum pecicilan, menatap layar ponselnya seakan tidak mengindahkan pembicaraan ayahnya itu. Hartono pun merasa frustasi, tetapi ia berusaha tetap tenang.

"Kalau itu kemauan Ayah, terserah saja deh, tapi jangan salahkan Janeth kalau semuanya tidak berjalan lancar ya..." jawab Nathan dengan nada cuek, seraya berlenggok dan mengusap pelan keringat yang tak nampak di wajahnya.

Hartono menghela napas panjang dan merasa putus asa. Anak satu-satunya yang selalu jadi kebanggaan keluarga malah berkepribadian lain dan bertingkah aneh.

Janeth adalah nama panggilan Nathan untuk dirinya sendiri. Ia menamai dirinya seperti itu karena menurutnya nama Nathan itu terlalu maskulin, tidak sesuai dengan kepribadiannya.

\=\=\=

Setelah acara selesai, Pak Andi dan Bu Siti langsung pamit untuk pulang ke rumah mereka meski dengan hati yang berat karena harus meninggalkan Vina dengan keluarga barunya. Mereka merasa sangat kejam karena seolah menjual putri semata wayangnya itu.

"Maafkan kami, Vina," bisik Bu Siti, menahan air mata saat memeluk putrinya. "Kami tidak punya pilihan lain."

Vina mencoba tersenyum, meski hatinya hancur. "Tidak apa-apa, Bu, aku akan baik-baik saja," ucapnya, berusaha menenangkan diri dan orang tuanya.

Saat malam menjelang, Hartono mengajak Vina menuju kamar Nathan. "Vina, ini kamar Nathan yang juga sudah menjadi kamarmu," ucap Hartono, menunjukkan pintu kamar yang berdekorasi serba merah muda.

Vina mengangguk, meski hatinya dipenuhi rasa terpaksa. Setelah Hartono pergi meninggalkannya, Vina membuka pintu kamar dan langsung melongo saat melihat pemandangan di depannya.

"Apa! Benarkah ini kamar Nathan? OMG!," gumam Vina sambil menepuk jidatnya. Kamar itu penuh dengan cermin, lampu-lampu kecil berwarna-warni, dan dekorasi yang mencolok layaknya kamar perempuan.

Tiba-tiba saja Nathan datang dengan langkah absurdnya dan sengaja menyenggol Vina hingga ia terseret ke tepi pintu. "Eke tau yey terpesona dengan kamar eke, tapi jangan berdiri aja dan ngehalangin jalan dong, ih! Kesel deeh...."

Vina yang sempat merasa agak ngilu karena tangan yang tertekan ke pintu, seketika menatap Nathan dengan mata kesal lalu menutup pintu seraya membantingnya pelan.

"Aw! Kaget deh eke, yey ribut amat siih... gak tau sopan santun yaa, udah numpang ke kamar orang, berbuat kasar lagi," ucap Nathan mengekspresikan bibirnya dengan kesal.

"Makanya, jangan dorong orang sembarangan! Sakit tau ke jedot pintu," balas Vina seraya berjalan menuju kasur dan mendudukkan dirinya di sana lalu berbaring dengan bebas.

"Hah! Hari yang melelahkan," ucap Vina seraya hendak memejamkan mata. Namun, ia langsung membuka matanya kembali saat sebuah bantal menimpuk wajahnya.

"Hei yey! Siapa suruh boleh tiduran di sana, itu tempat eke you know!" ujar Nathan sewot dan ribut.

Vina bangkit dan berdiri seraya meraih bantal tadi dan melemparkan balik ke arah Nathan. Puk!

"Aw! Yey kurang ajar yaa... Awas aja, jangan pikir yey bisa tidur di sini, aah... Sebel deh...!" pekik Nathan sambil menjingkrak-jingkrakan kakinya karena kesal kena timpuk.

Adapun Vina, setelah melempar bantal tersebut, ia lantas pergi ke toilet yang ada di kamar tersebut tanpa menghiraukan Nathan yang mengomel.

Di dalam toilet, Vina menatap wajahnya yang masih terlihat cantik dengan polesan makeup-nya. Lalu ia berpikir tentang Nathan hingga membuatnya kesal dan melepaskan sanggul rambutnya secara kasar.

"Argghh! Kenapa hidup ini benar-benar tidak adil!" teriaknya sambil membasuh mukanya. Air dingin yang membasuh wajahnya seakan membawa sedikit ketenangan di tengah kekacauan hatinya saat ini.

Setelah beberapa saat, Vina keluar dari toilet dan melihat Nathan yang masih menggerutu sambil menata tempat tidur. Ia tahu malam ini akan menjadi malam yang panjang dan sulit, tetapi ia bertekad untuk tetap kuat.

"Baiklah, Nathan, aku akan tidur di sofa," kata Vina akhirnya, mengalah demi menghindari konflik lebih lanjut.

Nathan mendengus, "Bagus deh! Eke gak mau rebutan tempat tidur sama yey."

Vina berbaring di sofa, menatap langit-langit kamar yang penuh dengan lampu-lampu kecil. Hatinya penuh dengan pertanyaan tentang masa depan yang tidak pasti.

Meski pernikahan ini adalah jalan keluarnya dari masalah keuangan keluarganya, Vina tidak pernah membayangkan akan menghadapi situasi seperti ini.

Di tengah kesunyian malam, Vina merenung dan berdoa, berharap ada keajaiban yang bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Tapi untuk saat ini, ia harus bertahan dan menjalani hari demi hari dengan segala kekuatan yang dimilikinya.

"Yey, gak ganti baju? Jorok amat siih... Ih amit-amit, dia tidur dengan kuman di badannya!," ujar Nathan seraya pergi ke kamar mandi dengan langkah gemulai yang khas.

Meski mendengar omelan Nathan, Vina memilih mengabaikannya dan hanya berbalik membelakangi Nathan dengan cuek. Ia tidak peduli meski harus tidur dengan gaunnya yang masih terpakai.

"Bodo amat," serunya lalu memejamkan mata, berharap bisa segera terlelap.

Setelah beberapa saat, Vina sempat tertidur hingga akhirnya terbangun karena merasa tidak nyaman dengan gaunnya. Ia bangkit dan menyadari bahwa Nathan tidak berada di kamar.

"Kemana orang aneh itu?," gumamnya sambil mengusap wajah. "Argghh! Aku gak peduli!."

Merasa semakin tidak nyaman dengan gaunnya, Vina pun segera berdiri dan menuju lemari baju yang sangat besar di sudut kamar. Saat membuka lemari tersebut, ia membelalakan matanya.

"Hah! Bahkan mereka sudah menyiapkan baju yang sangat banyak untukku," ujarnya takjub melihat deretan baju di lemari tersebut.

Namun, Vina tidak tahu bahwa baju-baju tersebut sebenarnya adalah milik Nathan. Jangan heran kalau baju-baju itu penuh dengan warna-warna cerah dan model perempuan yang mencolok.

Setelah melihat beberapa pakaian, Vina akhirnya memilih sebuah baju tidur sederhana dan menuju kamar mandi untuk berganti baju. Tapi, saat Vina hendak membuka pintu toilet tiba-tiba saja...

"Hei! Ada orang tauu... Yey emang gak tau sopan santun yaa... Dasar gadis kampung!," teriak Nathan dari dalam.

"Yang benar saja! Dia masih di kamar mandi? Dia mandi atau tapa sih! Menyebalkan!," umpat Vina kesal. Akhirnya, ia pun memutuskan berganti baju di kamar saja dan segera siap dengan baju tidurnya.

Tiba-tiba, pintu kamar mandi pun terbuka dan terlihat Nathan yang juga sudah siap dengan gaun tidur perempuan yang berwarna merah muda. Vina melongo, tak dapat menahan diri untuk menertawakan Nathan dengan cemooh.

"Benar-benar banci," gumamnya pelan nyaris tidak terdengar.

"Ngomong apa yey? Sirik aja siih..." ujar Nathan memalingkan wajahnya dengan gemulai. Namun, Vina hanya bersikap acuh dan berbaring kembali di sofa.

Tiba-tiba Nathan menghampirinya dan mengamati baju yang dipakai Vina. "Eh eh eh... Yey pakai baju eke! Siapa suruh? Cepet, buka baju eke aah... Sebel deeh..." ujar Nathan seraya berjingkrak kesal karena bajunya dipakai Vina.

"Oh jadi ini baju kamu? Ih! Kirain!," tanya Vina tak habis pikir. "Pinjam dulu deh! Aku gak bawa baju," seru Vina kesal, namun Nathan tetap ngoceh dan tidak mau diam.

Vina hanya mengabaikan Nathan dengan berbagai tingkahnya, lalu ia berbaring kembali di sofa seraya menutupi kedua telinganya dengan bantal. Akhirnya dengan rasa lelah dan kesal, Vina pun benar-benar tidur terlelap.

1
mbok Darmi
awas ya thor jgn bikin widia hamil enak aja maling benih nathan, yg boleh hamil hanya vina
Lippe
kayaknya sosok misterius itu Nathan deh.
Aurora: Lanjut kak...
total 1 replies
Lippe
nama samaran : Janeth😭😭😭
Plesetan dari nama Jamet(h) pasti 🤣🤣🤣
Aurora: Wkwkwk bisa jadi bisa jadi 🤣🤣🤣
total 1 replies
Lippe
EYKE gak suukaaaa
Gak mau, gak suka Gelaay
💅💅💅💅💅💅💅💅💅
yunita
ayoo jangan lama...lamaa...buat bongkar widia thourrrr kasihan vina yg slalu berkoban buat nathan ayooo....buat widia / tuti bongkar kebusukanya thourrr
Suanti
nathan suruh detektif cari tau tentang widia biar tau siapa widia jdi orang jgn terlalu baik malahan di manfaatin 😅😅😅
Aurora: Operasi plastik emang canggih 😂😅
total 1 replies
Suanti
pasang lah cctv setiap sudut biar ketahuan kebusukan widia melalui cctv, setelah ketahuan jeblos kan ke penjara
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤲🤲🤲aminn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
👍👍👍👍
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
sabarr🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ikuttttt🏃🏃🏃
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semga nnti kembar anknya
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
kukira dh hamil
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
hamilll yaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
waduhh 🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
bisaa ada di balik sofaa
Aurora: Kayaknya pas buka dasinya pas lagi beradegan.... 🤫😄
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
habis olahraga Bu.🤭🤭🤭🙈
Aurora: Aw, selalu, kan Vina demen olahraga apalagi sama Nathan 🏃🏃🏃🏃😅
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
gtu dongg kn enak
Reza Muna
Luar biasa
yunita
hla kpn mak lampir matiii thourrrr ajyr tenan iki jummmm.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!