NovelToon NovelToon
Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Pengganti / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razanur salsa

di kisahkan seorang anak kecil hidup sebatang kara hingga dewasa kehidupannya selalu di timpa kesialan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razanur salsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Tinggal Sendiri

Setelah sudah lengkap persyaratan lamarannya, ayah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali.

Ayah takut akan datang terlambat, karena di kota kalau kesiangan pasti terjebak macet di jalan.

Sekian lama ayah di perjalanan akhirnya ia sampai di depan gerbang kantor, yang mau budi lamar. Terlihat security sedang berjaga di posnya, budi mendekati pos security.

"selamat pagi pak, saya budi mau melamar di kantor ini apa masih buka lowongannya pak? "tanya budi pada security yang berjaga.

"selamat pagi..iya pak untuk lowongannya masih ada, bapak mau melamar di sini? "jawab security sambil bertanya. 

"iya pak"balas budi singkat. 

"mohon di isi dulu form tamu kunjungannya ya pak"balas security memberi buku tamu. 

"bapak tunggu di sana ya, nanti di panggil kalau sudah gilirannya"pinta security pada budi.

"baik pak, terima kasih"balas budi singkat sambil duduk di ruang tunggu.

Budi melihat banyak pelamar yang berdatangan ia kira hanya sedikit yang mau melamar ternyata banyak yang minat, tak berapa lama budi di panggil masuk ke ruang interview.

"selamat pagi saya tia bagian hrd, bisa tunjukan berkas lamarannya pak? "pinta bagian hrd pada budi.

"selamat pagi bu, ini bu lamaran saya"balas budi menyerahkan berkas lamarannya.

"bapak bersedia kalau di terima ditempatkan di luar kota? "tanya bagian hrd pada budi membuat pilihan.

"saya bersedia bu"jawab budi yang sedikit ragu karena asal jawab pertanyaannya.

"baik pak budi besok datang lagi untuk tanda tangan kontrak ya"balas bagian hrd lagi.

"ba..baik bu"lanjut jawab budi dengan gugup karena ragu.

Setelah perjalanan yang melelahkan budi sampai di depan rumah, ia tidak langsung masuk tapi budi duduk di depan teras rumahnya sambil melamun.

ia merasa bersalah karena mengambil keputusan bekerja ke luar kota, budi berdiri berjalan masuk rumah dengan jalan lunglai.

Ayah melihatku sedang duduk di ruang tamu.

"ayah sudah pulang? "tanyaku yang berlari memberi salim pada budi.

"iya nak ayah baru sampai"jawab budi berbohong, padahal ia dari tadi sudah datang hanya saja budi tidak langsung masuk.

"di terima yah kerjanya? "lanjut tanya lagi pada ayah.

"ayah di terima kerjanya nak tapi... "jawab budi namun terpotong karena budi ragu menjawabnya.

"tapi apa yah"cecarku lagi pada ayah.

"tapi ayah ditugaskan di luar kota nak"jawab budi dengan wajah lemas.

"ga apa yah ambil saja pekerjaannya, aku berani kok di rumah sendiri"timpalku dengan senyuman khasnya.

"tapi..."budi ingin menjawab namun di potong olehku. 

"ga usah tapi-tapian yah, yang penting ayah bisa kerja lagi"ucapku memberi semangat pada ayah.

Ayah menatap wajahku dengan lekat, ia hampir meneteskan air mata. Budi tidak menyangka anak yang dulu pernah ia sia-siakan, kini bisa berpikir dewasa. Walau budi kadang masih suka mabuk-mabuk tapi tidak seperti dulu yang hampir setiap hari.

Ada keraguan pada hati budi untuk berangkat ke luar kota, ia akan meninggalkan ridwan di rumah sendiri.

Kalau ia tidak berangkat bekerja, ia dan ridwan butuh biaya yang banyak. Budi terus melamun semalaman, hingga ia tertidur di bangku ruang tamu karena kelelahan.

Di pagi harinya seperti biasa aki yang bangun terlebih dahulu, aku membersihkan tempat tidurku lalu pergi mandi.

Setetel selesai mandi aku duduk tepat di depan ayah, aku tidak berani membangunkan ayah. Aku terus mandangi wajah ayah, ada perasaan yang membuat hatiku tidak tenang.

Merasa ada yang memperhatikan, akhirnya ayah terbangun dan melihatku sedang tersenyum.

"kamu sudah siap berangkat sekolah nak? "tanya ayah membenarkan duduknya.

"iya ayah aku sudah mau berangkat sekolah"balasku pada ayah.

"nak ayah mau minta maaf sama kamu, mungkin kamu akan ayah tinggal beberapa hari kalau ayah libur ayah pasti pulang"ayah mencoba memberikan pengertian padaku.

"iya ayah aku di sini berani kok sendirian"jawabku dengan polosnya.

Perbincangan pagi itu cukup mengharukan, sekarang aku berangkat sekolah sendiri tidak lagi diantar ayah.

Sedangkan ayah berangkat ke kantor waktu ia pernah di interview, sesampainya budi di kantor ia menanda tangani kontrak kerja sama.

Kini budi sudah resmi menjadi karyawan disana, siang itu budi sudah siap untuk berangkat tugas ke luar kota. 

Ia ditugaskan dari perusahaan ke kota tujuannya yaitu kota surabaya, budi melakukan perjalanannya memakai travel dari perusahaan.

Dalam perjalanan tidak diceritakan hal apa pun karena tidak ada hal yang menarik.

Sesampainya budi di kota tujuan yaitu kota surabaya, mobil travel berhenti di depan gerbang sebuah bangunan berlantai dua.

Budi masuk ke dalam mess yang sudah disediakan dari perusahaan, budi langsung merebahkan tubuhnya yang lelah setelah perjalanan jauh.

Di tempat lain.

Aku pulang sekolah bareng dengan teman-temanku, yang satu arah denganku. Di setiap persimpangan satu per satu temanku berbelok, karena sudah tidak satu arah lagi denganku.

Tiba ridwan di depan rumah, aku langsung masuk dan berganti pakaian. Lalu aku pergi ke dapur untuk mencari makanan, tapi tidak aku temukan apa pun disana.

Aku masih terus mencari di setiap sudut sisi dapur, tetapi hasilnya tetap tidak menemukan makanan apa pun.

"ayah nyimpan makanannya di mana sih? "gumamku pada diri sendiri.

Lama aku mencari tapi tidak menemukan makanan apa pun, aku duduk di ruang tamu sambil melamun. Aku bingung harus bagaimana, sedangkan perutnya sudah sangat lapar kerena tadi pagi tidak sarapan.

"kenapa tadi pagi aku tidak tanya ayah di mana simpan makanannya ya?"gumam ridwan bertanya pada diri sendiri.

Aku duduk di bangku ruang tamu, tak berapa lama aku tertidur karena menahan rasa lapar dan lelah seharian di sekolahan.

Hari sudah mulai gelap, aku masih tertidur di bangku ruang tamu. Aku terbangun kaget karena pintu rumah ada yang mengetuk.

tok..tok..tok

"assalamualaikum.."suara laki-laki terdengar dari luar rumah.

"walaikumsalam.."balasku sambil berdiri menyalakan lampu dan membukakan pintu.

Hati ridwan sangat senang ayahnya sudah pulang, ternyata setelah di buka pintunya yang datang tetangganya yaitu ak ibnu.

"nak kok tumben tadi maghrib lampunya masih mati emangnya kamu ke mana? "tanya pak ibnu padaku. 

"aku tadi pas pulang sekolah ketiduran pak, jadi lupa nyalahin lampu"jawabku menjelaskan sambil menggaruk kepala yang tidak gatal. 

"memang ayah kamu kemana kok ga kelihatan?"tanya lagi pak ibnu padaku. 

"ayah sedang kerja pak, ke luar kota"balasku lagi menjelaskan. 

"lalu kamu di tinggal sendirian gitu? "lanjut tanya lagi pak ibnu dengan nada kaget.

"iya pak saya sendirian di rumah"jawabku lagi singkat.

"kamu sudah makan nak? "tanya pak ibnu dengan lembut dan senyum. 

"itu yang sedang aku cari-cari pak, ayah menyimpan makanannya di mana aku tidak tahu? "jawabku menceritakan semuanya.

"berarti kamu belum makan dari siang? "tanya lagi pak ibnu padaku. 

"dari pagi aku belum sarapan pak, aku kira ayah sudah menyiapkan makanan buat aku"balasku lagi dengan lemas, karena menahan lapar.

"ya allah tega sekali kamu budi, pergi ke luar kota tapi tidak meninggalkan makanan apa pun untuk anakmu"gumam pak ibnu yang merasa iba padaku. 

Pak ibnu mengajak ku ke rumahnya, untuk makan bersama dengannya. Aku tidak menolak ajak kan pak ibnu, karena memang aku sudah sangat lapar. 

Saat ridwan makan di rumah pak ibnu, aku makan dengan sangat lahap mungkin karena aku sudah sangat lapar.

Aku pun di bekali bungkusan kantung plastik untuk di bawa pulang, pak ibnu dan istrinya memang sangat terkenal dengan kebaikannya yang suka menolong orang lain.

1
desyaulia wahyuni05
I was very hurt reading it
Razanur Salsa
👍👍👍
Bisma
saat ini no komen ceritanya bagus
Nurhasanah
lanjut thor
Sarah Fadhilah mumtaz
lanjut kak
Nurhasanah
keren kak
OkitaNiken
Jadi sekarang umurnya Ridwan berapa tahun?
OkitaNiken
Ada masalah apa sih Pak Budi etega itu ga pulang-pulang selama bertahun-tahun? Minimal pulanglah sesekali lihat keadaan anaknya sendirian atau kasih nomor kontak kek biar bisa dihubungi.

Syukur ada pak Ibnu yang bener bener baik dermawan
OkitaNiken
Umur 8 tahun ditinggal sendirian di rumah? Bahkan tanpa makanan, astagaa tega sekalii/Sob/
OkitaNiken
Sedih banget bacanyaa, aku kira ayahnya Ridwan jahat karena ninggalin Ridwan tinggal sama kakek neneknya di desa. Tapi ternyata ayahnya Ridwan sebaik itu/Sob/

Semangat Thor, aku suka karyamuu
OkitaNiken
Ini kisah asli author nya kah? Astaga sedih sekali, kenapa orang tuanya Ridwan cerai?
Razanur Salsa
terima kasih kak, aku pemula dan ingin benar-benar menceritakan kisah nyata hiduku. aku hanya bisa menulis yang aku tahu aja, mohon bimbingannya kalau ada kesalahan/Pray/
OkitaNiken: Ini beneran kisah hidupmu Thor?
total 1 replies
Hiro Takachiho
Wah, cerita ini seru banget, bikin ketagihan!
Itzel Juárez
Gak bisa berhenti baca ceritanya, thor kesempatan ketemu penulis kayak kamu gak banyak loh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!