Qing Xun seorang gadis cantik dari abad modern yang mati terbunuh dan jiwanya bertransmigrasi ke dunia kultivikasi. Qing Xun masuk ke dalam raga seorang putri yang memiliki nama yang sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Yang saat ini kau pegang itu pilihan kedua Gegeku! Kalau kau tidak percaya, kau bisa tanyakan kepada pelayan toko! Sekarang kembalikan!" Saut Putri Qing Xun tak kalah keras.
"Haha... Kembalikan! Jangan bermimpi dan aku tidak perlu bertanya kepada pelayan toko. Siapa yang cepat dia yang dapat. Sekarang barang ini ada di tanganku, berarti ini adalah milikku aku tinggal membayarnya saja!"
Gadis berhanfu kuning tetap mempertahankan dua perhiasan yang sudah ada padanya itu. Mana rela dia mau mengalah. Segera saja Ia melambaikan tangannya memanggil Pelayan toko yang kebetulan sedang melihatnya. Tak lama kemudian pelayan toko datang menghampiri.
"Berapa harga kedua barang ini?" Gadis itu bertanya sambil memperlihatkan dan memberikan kedua aksesoris kepada pelayan toko.
" Kedua aksesoris itu harganya seki-----"
" Kembalikan! Ck, tak tahu malu. Bagaimana bisa kau membayar barang yang mau aku bayar?"
Putri Qing Xun menyela ucapan pelayan toko dan memandang tajam, api permusuhan berkobar di matanya pada gadis berhanfu kuning itu.
" Pilihlah barangmu sendiri jangan mengambil milik orang lain!" Putri Qing Xun menambahkan.
"Ohh..., seharusnya itu yang kau tunjukkan untuk dirimu sendiri!" Ucap gadis hanfu kuning sambil menelunjuk kepada Putri Qing Xun, kemudian memalingkan mukanya kepada pelayan toko "Bungkus segera kedua aksesoris ini! Harga tidak masalah bagiku!"
"Apaaaa? Kau...."
Pangeran Qing Lusan yang melihat adik cantiknya berdebat dengan orang lain karena perhiasan yang telah di pilih olehnya dan kakaknya Pangeran Qing Fan langsung ikut campur dan berbicara.
"Maaf Nona manis! Aksesoris yang mau kamu bayar itu adalah aksesoris yang telah aku dan kakakku pilihkan untuk adik cantikku ini! Bagaimana kalau engkau memilih perhiasan yang lain, nanti aku yang akan bayar?"
" Ck, Aku bisa bayar sendiri, Aku tidak butuh uangmu. Apa kau tidak lihat tampangku? Beraninya aku kau samakan dengan seorang pengemis yang meminta barang gratisan." Sarkas gadis jubah kuning.
"Kamu pilihkan saja adikmu perhiasan yang lain jangan meminta kami mengganti dan memilih yang lain. Apa yang disukai dan di inginkan oleh nona muda Liu Wei Yun, itulah apa yang akan dia dapatkan!"
Ucap salah seorang dari 4 laki-laki yang menemani gadis berhanfu kuning itu menjawab apa yang telah di katakan oleh Pangeran Qing Lusan. Dengan pandangan yang sangat mencemooh dan menghina seolah orang yang ada di hadapannya tidak layak dan pantas untuk berbicara kepada mereka.
Pangeran Qing Fan sudah bisa menebak dan menerkah bahwa mereka tidak mungkin mau apa lagi bersediah menuruti usulan apa yang di sampaikan oleh adiknya pangeran Qing Lusan.
Karena Pangeran Qing Fan bisa menebak bahwasannya gadis yang berhanfu kuning itu adalah seorang Nona Muda yang arogan, sombang dan sangat di manja. Dia tidak mungkin mau mengalah apa lagi kalah dari orang lain.
"Ohh.... Apa merampas milik orang lain itu juga termasuk?"
Gadis hanfu kuning langsung saja menyolot ucapan Pangeran Qing Fan. "Hai..., jaga mulutmu! Siapa yang merampas milik orang lain? Aksesoris ini masih milik Toko Aneka Gaya. Baik kamu juga adikmu belum ada yang bayar aksesoris ini!"
"Mereka berani sekali menghina Nona Liu Wei Yun! Ini tidak bisa di maafkan."
"Mulutnya memang perlu di beri tamparan! Agar lain waktu tidak seenak jidatnya mengatai Anda Nona Liu!" ucap Liu Li makin memprovokasi Nona mudanya.
"Tanganku gagal ingin memberi hukuman pada tiga tikus yang sok ini!"
"Mereka memang layak di beri pelajaran! Lagian mana mungkin Nona Muda Liu akan kasih aksesoris unik dan indah ini pada gadis sampah sepertinya! Dia tidak La - yak" Liu Ren jijik melihat Putri Qing Xun.
"Hehe.... Wajahnya cantik tapi sayangnya dia itu sampah, sangat disayangkan bila di sia - siakan, layaknya dia itu di jadikan sebagai budak penghangat ranjang untuk kita! Hihi..."
Seketika itu juga Pangeran Qing Fan mau pun Pangeran Qing Lusan marah dan melotot pada rombongan pengawal kasar Liu Wei Yun, karena telah berani menghina dan menargetkan adik kesayangannya. Kedua Pangeran mana mungkin melepaskan mereka begitu saja.
"Brengseeek kalian! Lancang sekali! Cabut ucapanmu tentang adik kami, kalau masih ingin kembali dalam keadaan utuh!" Pangeran Qing Fan berbicara dengan tangan terkepal erat, hingga kuku jarinya menggores telapak tangannya.
"Manusia tidak beradap semacam kalian hanya akan mengotori dunia ini saja! Kalian ini iblis yang berwujud manusia! Tak heran tingkah kalian begitu menjijikkan!"
Putri Qing Xun di tarik kebelakang tubuh pangeran Qing Lusan kakaknya. Kini kedua kelompok itu saling berhadapan.
Kelompok Liu Wei Yun pun tidak tinggal diam melihat ada yang berani menyinggung dan melawan mereka. Apa lagi masih ada di wilayah kekuasaan Klan Liu-nya.
Tiga orang pemuda menggunakan kekuatan aura tingkat kultivasi yang di kuasainya untuk mengintimidasi dan juga menekan lawan yang ada di hadapannya.
Tentu saja hal ini membuat Pangeran Qing Lusan juga kakaknya Pangeran Qing Fan tersenyum semrik. Serangan kekuatan aura Kultivasi tidak akan berpengaruh atau pun berdampak bagi mereka berdua. Karena tingkatan kultivasi Pangeran Qing Fan mau pun adiknya Pangeran Qing Lusan masih berada di atas tiga orang yang menyerang itu.
Beda halnya dengan Putri Qing Xun yang hanya orang biasa. Ini bisa sangat membahayakan, karena bila di biarkan Putri Qing Xun bisa terluka parah bahkan bisa sampai tewas.
WHUUUUS
Segera saja Pangeran Qing Fan melindungi adik cantiknya Putri Qing Xun dari serangan Aura tingkatan Kultivasi. Melihat serangannya tidak berguna dan bermanfaat untuk menekan lawan, ketiga pemuda yang berasal dari kelompok Liu Wei Yun menambah kembali Aura kekuatan yang di lepaskannya.
"Haha.... Dengan kemampuan seperti itu, kalian pikir mampu menekan kami, kalian terlalu memandang tinggi diri kalian sendiri!"
"Bedebah, Kau telah meremehkan kami! Aku Liu Wayan kalau tidak bisa menghajarmu. Dan memintamu meminta maaf, aku termasuk orang yang gagal!"
Dengan begitu congkaknya Liu Wayan berujar kepada Pangeran Qing Lusan. Sedangkan Pangeran Qing Lusan yang mendengar apa yang di ucapkan, langsung menarik sudut bibirnya.
"Buktikan saja! Jangan banyak bicara! Haha... Kalau hanya besar mulut saja, semua orang juga bisa."
Pangeran Qing Lusan menanggapi ucapan dari Liu Wayan yang jumawa sambil tertawa. Seketika itu juga Liu Wayan wajahnya memerah, karena emosi langsung saja menerjang Pangeran Qing Lusan.
WHUUUUS
TAP------‐
Dengan santai Pangeran Qing Lusan menghindari serangan dari Liu Wayan dengan melangkah tiga langkah ke samping kanan.
"Berhentiiii!" Terdengar teriakan orang dari arah depan. "Hentikan perkelahian kalian!" Seorang lelaki paruh baya melangkahan kakinya mendekati kedua kelompok yang saat ini sedang bertikai itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tu kalau tahu pengeran macam mana dengan nadib klan Lu
lanjuy
terima kasih 😘😘😘