Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3 (bagas)
"Ma aku sangat mencintai mira, bagaimana mungkin aku bisa menikah lagi, aku tidak Mau." kata bagas
Saat ini tantri berada di kantor anaknya, dia memaksa bagas untuk mau menikah lagi karena mira menantu yang tidak dia sukai belum juga memberikan kabar gembira untuknya.
"Bagas jika kamu tidak mau menuruti keinginan mama, aku pastikan mira akan celaka di tangan mama. " kata tantri
Bagas sangat tahu bagaimana watak wanita di depannya, yaitu mama nya, wanita kejam meskipun itu dengan anak kandungnya.
Persaingan dengan saudara nya membuat wanita di hadapannya ini menjadi wanita yang kejam walaupun bagas anak satu satunya.
Tantri mempunyai saudara laki laki yang haus akan kekuasaan, adik nya itu mengincar posisi tertinggi di perusahaan keluarganya.
Untuk itu tantri yang mempunyai anak laki laki di banding darko yang mempunyai anak perempuan merasa lebih berhak atas perusahaan keluarganya.
Bagas lebih berhak karena dia adalah cucu laki laki yang di miliki keluarga mereka.
"Dua minggu lagi kamu akan menikah dengan melisa,lagi pula kamu dan melisa juga sudah saling mengenal lama jauh sebelum kamu mengenal istrimu itu." kata tantri beranjak berdiri dan dia meninggalkan putranya.
Bagas duduk di kursi kerjanya dia tidak menyangka pernikahan dengan wanita yang dia cintai akan di hantam badai seperti ini.
"Bagaimana dirinya akan mengatakan kepada mira jika dia akan menikah lagi atas permintaan mama nya." hati bagas tidak bisa menerima akan reaksi mira akan dirinya untuk poligami.
Leo asisten bagas masuk keruangannya mengatakan jika ada rapat di luar kantor seperti janji yang telah mereka sepakati dengan perusahan cakrawala.
Sepulang pertemuan dengan perusahaan bagas masuk kedalaman rumah yang mana mira pasti sudah menyambutnya di ruang tamu.
"Mas sudah makan, mau aku siapin makanannya.? " tanya mira
"Sayang aku sudah makan,apa kamu sudah makan.?" tanya bagas kepada istrinya
Mira hanya diam dan berjalan membawa jas dan tas kerja milik suaminya.
Setelah selesai mandi bagas mengajak mira ke meja makan dia sangat tahu jika istrinya itu belum makan.
Mira selalu menunggunya makan malam bersama dan bagas hafal betul dengan sifat mira yang hanya tersenyum saat dia bertanya apakah dirinya sudah makan.
Bagas mengambil makan untuk istrinya dan membiarkan istrinya makan, bagas selalu memastikan jika istrinya untuk makan malam..
Setelah makan mereka duduk santai di gazebo kamar mereka berdua berpelukan seperti biasa.
Bagas memeluk istrinya yang sedang diam di sampingnya, "sayang ada yang ingin aku katakan kepadamu." kata bagas
"Apa sayang." kata mira
"Sebelumnya aku menginginkan mu dulu dan nanti akan aku katakan." kata bagas
Mira menikmati setiap sentuhan yang di berikan bagas, setiap sentuhan bagas terasa lembut dan memabukkan bagi mira, seperti ada hal yang penting yang ingin dia sampaikan.
Bagas selalu mengatakan cinta dalam pergulatan panjang di kamarnya, seakan mengatakan hanya mira satu satu wanita yang dia cintai.
"Sayang maafkan aku," kata bagas masih memeluk mira
"Maaf apa mas belum mengatakan apa apa, tapi sudah meminta maaf ." kata mira tersenyum manis dengan lesung di pipinya
"Apapun yang ku katakan nanti aku harap kamu akan selalu percaya padaku dan bertahanlah di sisi ku." kata bagas memandang wajah cantik di depannya.
"Ada apa, aku akan mencoba yang mengerti dan memahami " kata mira
"Kemarin mama ke kantor dan mengatakan jika aku harus menikah lagi dengan wanita pilihannya." kata bagas pelan dan itu masih bisa di dengar oleh mira
Mas.. apa tidak salah yang kudengar." kata mira dengan wajah sedih
"Sayang maafkan aku, aku sangat mencintaimu dan mama menginginkan cucu secepatnya dan kita belum bisa memberikan itu kepada nya." kata bagas
"Aku.. " mira berlari ke kamar mandi tidak tahan dengan rasa sakit di hatinya.
Satu jam mira menangis di kamar mandi dan berfikir apa kesalahan mereka jika mereka belum mendapatkan keturunan.
Bagas dan mira sudah memeriksakan diri mereka dan dokter mengatakan mereka baik baik saja dan mungkin Tuhan belum mempercayakan kepada mereka untuk masalah keturunan.
Selama ini mereka bersabar sudah dua tahun pernikahan mereka baik baik saja dan mengapa mama mertuanya tiba tiba mengusik keluarganya.
"Sayang " kata bagas yang menghampiri mira setelah keluar dari kamar mandi.
"Mas kapan pernikahan yang sudah di atur mama." kata mira
"Dua minggu lagi." kata bagas yang masih memegang tangan mira
"Apa kamu mengenal siapa calon maduku.," tanya mira
"Melisa dia temanku dan juga anak sahabat mama " kata bagas
Mira membaringkan tubuhnya di kasur mereka dan memejamkan mata, walaupun hati dan fikirannya tidak bisa di ajak kompromi dia tetap memejamkan mata.
Bagas melihat istrinya diam setelah mendengar jawaban darinya merasa kan apa yang mira rasakan "Hancur dan sakit di hatinya" pasti itu yang mira rasakan.
Semua itu karena mama nya dan bagas tidak bisa mengabaikan perkataan mamanya yang sudah mengancam, pasti mama nya sudah berfikir matang sebelum memintanya menikah dengan melisa.
"Maafkan aku sayang." kata bagas mencium kening istrinya lalu tidur memeluk istrinya .
Mira terbangun dari tidurnya dan melihat bagas masih berada di sampingnya, " mas sudah siang jam sembilan kamu tidak kerja." kata mira membangunkan suaminya
Bagas terbangun oleh suara istrinya dan duduk sambil memeluk mira dari belakang.
"Sayang bersiaplah aku akan membawa ke suatu tempat." kata bagas
"Kerjanya.?" tanya mira
"Ada leo." kata bagas
Setelah beberapa hari membawa istrinya bepergian di sebuah pulau dan di sana bagas mencurahkan semua cinta dan kasih sayangnya.
Tidak menyangka jika itu adalah hal terakhir untuk bagas merasakan kebahagiaan bersama mira dan setelah pernikahan dengan melisa, mira pergi entah kemana hilang begitu saja.
Bagas sudah mencarinya dan menyuruh orang untuk mencari istri pertamanya dan nihil, mira seperti hilang di telan bumi tidak ada jejaknya.
Bagas meninggalkan malam pertamanya bersama melisa dan datang kerumahnya berharap bagas bisa bertemu dengan mira.
Tapi saat di rumah mereka bagas tidak menemukan mira, rasa kecewa ada di hati bagas karena mira pergi meninggalkannya.
Bagas kembali kerumah yang telah di siapkan mama untuk dia tinggali "hadiah pernikahan " kata mama saat memberikan rumah itu.
Tiga bulan bagas tidak menyentuh melisa karena sibuk mencari mira dan akhirnya dia menyerah karena bagas berfikir mira memang tidak mencintainya terbukti dengan kepergiannya.
Bagas akhirnya menerima melisa dan hidup bersama sampai mereka memiliki dua anak seorang putra dan putri
Katrina dan bondan mereka adalah anak anak bagas dan melisa mereka menjadi kebanggaan tantri karena memang melisa adalah pilihan tantri.