Logan Ruiz, putra tunggal Darius Ruiz, marah besar ketika pria paruh baya yang ia hormati itu memutuskan menikah lagi. Ia bahkan membawa seorang wanita dan anak perempuannya ke Mansion Keluarga Ruiz. Logan berusaha menggagalkan rencana pernikahan itu dan mengajak anak perempuan wanita itu untuk bekerja sama. Namun, anak perempuan itu tak mau mengganggu kebahagiaan wanita yang sangat ia sayangi. Hingga akhirnya Logan menggunakan cara yang menurutnya paling ampuh, yakni menodai gadis itu dan mengaku di hadapan Darius Ruiz. Hal itu akan menggagalkan rencana pernikahan Ayahnya itu. Namun siapa yang menyangka jika Alina, nama gadis itu, memilih pergi agar pernikahan itu tetap berlangsung dan menutup rapat kejadian malam kelam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARUS BICARA
“Aku … rasa tidak perlu, Uncle. Lagipula saat inj aku sudah memiliki pekerjaan dan aku menyukainya,” kata Alina.
Alina akhirnya menolak tawaran dari Darius. Ia tak ingin berdekatan dengan Logan, yang ia ketahui adalah CEO Perusahaan Ruiz. Akan lebih baik jika ia menjaga jarak, jadi ia tak perlu berinteraksi sama sekali.
Alina sendiri saat ini sudah bekerja di sebuah perusahaan penerbitan. Ia berada di divisi periklanan, yang memiliki tugas untuk mencari sponsor ataupun pihak-pihak yang ingin memasang iklan.
"Terima kasih, Tuan," kata Alina saat ia turun dari sebuah taksi online yang membawanya ke kantor.
Dulu, ia tinggal tak jauh dari kantor, sehingga ia hanya perlu berjalan kaki saja. Namun karena mengikuti Mom Flo, Alina harus mengeluarkan uang lebih untuk sampai di kantor. Bagi Alina, itu tak mengapa, karena kebahagiaan Mom Flo adalah yang utama baginya. Sejak kecil, ia hanya memiliki Mom Flo dan ia tahu bagaimana perjuangan Mom Flo membesarkannya.
Awalnya, Tuan Darius menawarkan seorang supir untuk mengantar jemput Alina, tapi ia dengan lembut menolaknya. Ia tak ingin merepotkan siapa pun, apalagi Tuan Darius akan menikah dengan Mom Flo. Ia tak ingin dianggap mengambil kesempatan ataupun memanfaatkan keadaan.
"Selamat pagi!" sapa Alina pada rekan-rekan kerjanya.
"Pagi, Al! Kamu sedikit terlambat dari biasanya hari ini," kata Violet, salah satu rekan kerja Alina.
"Aku tinggal sedikit jauh sekarang," jawab Alina tanpa ingin menjelaskan lebih jauh. Ia pun duduk di meja kerjanya dan menyalakan komputernya.
Hari itu, Alina begitu fokus bekerja dan tak memikirkan hal lain, hingga ia tak menyadari kalau hari sudah mulai beranjak malam dan rekan-rekan kerjanya pun sudah pulang.
Alina meregangkan kedua tangannya untuk merelaks-kan tubuhnya. Ia mengambil tas dan membereskan beberapa barang miliknya. Alina selalu rapi, ia tak membiarkan barang-barang di atas meja kerjanya berceceran.
"Aku pulang sekarang saja. Perjalanan akan sedikit jauh, tentu akan lebih lama sampai di rumah," gumam Alina yang sadar bahwa ia kini tinggal di Mansion Keluarga Ruiz.
Sebelumnya, Alina pernah meminta pada Mom Flo, kalau ia ingin tetap tinggal di rumah lama mereka. Namun, Mom Flo dengan tegas menolak dan melarangnya dengan alasan bahwa rumah itu mau ia jual.
Setelah merapikan semuanya, Alina pun berpamitan pada seorang rekan kerjanya yang masih lembur karena ada materi yang akan didiskusikan esok. Sampai di lobby, Alina juga berpamitan pada security gedung.
Dengan menggunakan taksi online lagi, ia kembali ke Kediaman Keluarga Ruiz. Rencananya, Mom Flo dan Tuan Darius akan menikah sekitar dua bulan lagi. Yang membuat Alina heran, Mom Flo justru memutuskan untuk pindah ke Mansion Keluarga Ruiz meski statusnya belum berubah.
**
Sudah hampir satu bulan Logan melihat keberadaan wanita yang bernama Flo, yang akan menjadi istri kedua Ayahnya itu, di Mansion Keluarga Ruiz. Semakin hari, Logan semakin kesal saja melihatnya karena Flo tampak mengatur pelayan di Kediaman Ruiz dan berlaku seperti seorang Nyonya Rumah. Hal itu juga yang membuat Logan lebih banyak menghabiskan waktunya di Perusahaan, bahkan ia sering menginap di sana karena malas untuk pulang.
Namun hari ini, ia ingin kembali ke Kediaman Ruiz. ia perlu membicarakan masalah perusahaan pada Dad Darius, apalagi ini berkaitan dengan sahabat-sahabat Ayahnya yang juga menjadi pemegang saham di Perusahaan Ruiz. Selain itu, Logan juga sudah memegang bukti-bukti tentang keterlibatan adik Dad Darius dengan penggelapan dana di Perusahaan Ruiz.
Logan melangkahkan kakinya memasuki Kediaman Ruiz. Lagi-lagi ia mendapati rumah itu nampak sepi, membuatnya menghela nafas. Seorang pelayan datang mendekatinya dan memberikan segelas air pada Logan, yang langsung meminumnya hingga tandas.
"Di mana Daddy?" tanya Logan.
"Tuan Darius pergi ke rumah Nyonya besar, Tuan," jawab sang pelayan. Nyonya besar yang dimaksud oleh pelayan adalah Kediaman Nenek Logan dari pihak Dad Darius.
"Sendiri?"
"Tidak, Tuan. Tuan Darius pergi bersama dengan Nyonya Flo."
Logan kembali menghela nafas dan mengepalkan tangannya erat. Pelayan yang membawa nampan itu segera memundurkan tubuhnya karena ia tak ingin gelas yang sudah diletakkan Logan di atas nampan, diambil dan dilemparkannya lagi. Pelayan itu masih mengingat kejadian waktu itu.
Tanpa banyak bicara, Logan langsung naik ke atas di mana kamar tidurnya berada. Baru saja ia mau masuk, pintu sebelah kamar tidurnya tampak terbuka dan menampakkan sosok Alina dengan piyama tidurnya.
Logan langsung menarik pergelangan tangan Alina dengan kasar dan menghempaskannya ke dinding begitu saja.
"Apa kalian berdua itu tak tahu malu ya?!" tanya Logan dengan wajah yang penuh dengan amarah.
"Kak ..."
"Sudah kubilang aku bukan kakakmu! jangan pernah memanggilku kakak dari bibir menjijikkanmu itu. Aku tak akan pernah sudi menjadi keluargamu!" ungkap Logan dengan kasar.
Alina langsung menundukkan kepalanya, tak ingin melihat ke arah Logan yang Alina yakin masih menatap tajam ke arahnya.
"Aku tegaskan padamu, tak ada wanita mana pun yang bisa menggantikan posisi Mommy-ku. Sebaiknya kamu bicara dengan Mommy-mu itu agar ia segera membatalkan pernikahannya, atau aku akan membuatnya benar-benar menderita," ancam Logan, “begitu pula dengan dirimu. Ingat! Jangan main-main denganku.”
Alina masih juga terdiam sambil menunduk, hingga Logan meraih dagu Alina dan mencengkeramnya kuat. Hal itu membuat Alina meringis karena rasa sakit yang ia rasakan.
"Sa-sakit ...," kata Alina meringis. Cengkeraman jari-jari Logan di dagunya benar-benar kencang.
"Ingat, segera bicara dengan Mommy-mu itu. Aku tak akan segan-segan berbuat kasar jika kalian masih terus berada di sini dan berharap menjadi bagian dari Keluarga Ruiz. Ini bukan hanya sekedar ancaman karena aku tidak pernah main-main," kata Logan dengan banyak penekanan di setiap kata-katanya.
Brakkk!!
Logan langsung berlalu dari sana dan masuk ke dalam kamar tidurnya. Ia membanting pintu dengan kencang, hingga membuat Alina tersentak kaget dan memegang daddanya. Jantungnya berdetak cepat dan perasaan gelisah langsung menyergap di tubuhnya.
"Aku harus bicara dengan Mommy dan memintanya memikirkan kembali pernikahan ini. Aku tak ingin Mommy menderita dan tersakiti," gumam Alina.
Alina takut jika Logan benar-benar menyakiti Mom Flo, seseorang yang sangat Alina sayangi. Hanya tinggal Mom Flo saja yang ia miliki saat ini.
🌹🌹🌹
Karyanya bagus alurnya thorr💞🙏🏻