Alana Zaskia kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya di sebabkan satu kejadian yang menimpanya, dan yang merencanakan itu semua adalah orang yang ia cintai.
Setelah kejadian itu, Alana hanya menjalani hidupnya sendiri dan mengurung diri, rumah adalah tempat ternyaman baginya.
Tapi sahabat nya selalu berusaha menarik nya keluar.
****
Seperti ia yang terjebak oleh rencana sang pacar, seorang pria juga ikut terjebak bersamanya.
***
"Alana menyukai seseorang"
ucapan sahabat Alana membuat seorang pria menjadi sangat marah.
***
"beraninya kamu menghindar"
Alana yang tidak puas menarik rambut pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALEAZ
ALEAZ
Perusahaan yang menghasilkan produk seperti pakaian, aksesoris, dan lain lain.
Perusahaan ini sudah 6 tahun berdiri di mulai dari butik kecil, dan berkembang menjadi perusahaan yang menyediakan barang merek sendiri dan di desain sendiri.
Desain yang elegan dan selalu berbeda membuat ia selalu di tunggu tunggu oleh pembeli.
Tidak ada yang tau pendiri perusahaan tersebut, hanya orang yang bernama Bobby Daies dan Greta yang di kenal oleh banyak orang dan para karyawan.
Dan saat ini, dua orang itu sedang meeting dengan bos besar mereka lewat video.
"desain pertama buat 10 buah dengan warna berbeda"
Alana fokus melihat layar yang menampilkan hasil desain jaket, lalu iya menggeser gambar lagi dan memberi tahu berapa yang harus di cetak, begitu seterusnya.
"ibu anna, siapa yang akan menjadi model untuk pakaian musim ini?"
Tanya greta setelah Alana menjelaskan semua nya.
"kalian cari beberapa model yang kira kira cocok dengan stelan yang akan kita keluarkan, lalu kirim data diri mereka masing masing padaku, ingat, harus lengkap dengan kehidupan pribadi mereka"
Ucap Alana tegas, dia tidak mau model yang di pakai nanti memiliki masalah pribadi yang bisa merusak nama baik perusahaan nya.
"baik buk" jawab greta.
"Ada lagi pertanyaan?" tanya Alana.
"Bagaimana dengan proposal kerja sama dari butik gaun pengantin Laren?"
tanya bobby.
Alana berpikir sebentar lalu ia menggeleng.
"Tolak saja" perintah Alana.
"Baik" jawab Bobby
meski sangat di sayangkan karena butik Laren terkenal sebagai
"Impian pengantin wanita"
tapi karena bos nya tidak berminat kerja sama, dia bisa apa.
Alana mengangguk saat Bobby dan Greta akan memutuskan sambungan.
Setelah panggilan video terputus, Alana menghela napas.
Ia teringat kembali seperti apa jalan yang di tempuh untuk mendirikan perusahaan nya saat umur belum 20 tahun.
Awal ALEAZ adalah butik yang awalnya hadiah ulang tahun dari ayah nya, dan itu menjadi hadiah terakhir untuknya.
"anna"
panggil alan pada putrinya, ia berdiri menyender di pintu kamar melihat anak gadisnya yang sedang fokus pada buku di atas meja.
"iya yah?" jawab anna, melihat sekilas.
"kamu mau kuliah jurusan apa tamat nanti?"
tanya pria yang memakai piyama tidur biru tua itu
"anna tidak kuliah aja lah yah"
Alana meletakkan pena nya lalu memutar mutar kursi belajarnya, sambil melirik wajah ayahnya.
Alan mengerutkan keningnya heran.
"Jadi mau langsung menikah, begitu?"
tanya Alan dengan wajah serius.
"tidak lah ayah, ishh" jawab Alana cepat.
"Jadi" tanya Alan lagi, tangannya di lipat di dada.
"Anna mau langsung berbisnis"
Jawab Anna bersemangat.
Alan tersenyum, tangan nya terulur mengelus rambut anak satu satunya itu.
'mirip sekali' pikir Alan
Ia mengingat mendiang istrinya juga begitu, tapi nasya menyerah setelah beberapa bulan membuka butik, katanya tidak semudah yang bayangkan.
"Butik?" tanya Alan
"kok ayah tau?"
Tanya Alana kaget, ia juga sedikit malu, takut ayahnya menertawakan keinginan nya yang terlalu berani.
"Ini"
Alan menunjuk buku tebal di atas meja belajar Alana.
"ayaaaaahhh" rengek Alana.
Ia tidak menyangka ayahnya melihat buku desainnya.
"bagus kok bagus"
ucap Alan membuat Alana semakin cemberut.
"nanti ayah yang akan jadi investor nya"
Alan mengangguk dengan wajah serius.
"Ayaaaahhh"
Alana menutup wajah nya, lalu terdengar tawa Alan di kamar itu.
Alana tersenyum sendiri saat mengingat saat itu.
setelah itu Ayahnya mulai menyiapkan semuanya secara diam diam, dan berencana menyerahkan pembukaan butik pada nya sebagai kado ulang tahun, tapi kado itu tidak bisa di serahkan padanya sendiri.
Alana menghela napas
Drrrrt drrrt drrrt
Alana mengambil ponselnya, matanya melotot dan ia berdiri karena terkejut.