NovelToon NovelToon
Pacar Kontrak Tuan Muda

Pacar Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Percintaan Konglomerat
Popularitas:288.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Jadi pacarku dan kau langsung tandatangani kontrak ini"

Tubuh Freya benar-benar membeku ketika mendengar suara Tuan Muda yang terdengar dingin dan pemarah ini. Tuan Muda arogan yang tiba-tiba melemparkan surat kontrak untuk menjadi pacarnya. Entah apa maksudnya, namun Freya juga tidak bisa menolaknya. Karena memang dia sudah melakukan kesalahan yang besar yang tidak mungkin bisa mengganti rugi dengan uangnya.

Biarlah dia ganti rugi dengan hidupnya.

Arven yang mempunyai penilaian sendiri terhadap semua wanita, mulai di patahkan oleh Freya. Selama gadis itu menjadi pacar kontraknya, banyak hal yang ditemukan Arven dalam kehidupannya. Pemikiran dia tentang wanita, yang tidak semuanya benar.

Entah bagaimana kisah mereka selanjutnya..? Mungkinkah akan saling jatuh cinta hingga akhirnya menikah? Kisah dengan perbedaan status sosial yang tinggi juga akan menjadi penghalang utama hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3# Mulai Menjalankan Tugas?!

Arven menghembuskan nafas kesal ketika suara dering ponselnya mengganggu dirinya yang sedang mencoba menikmati hari weekend nya ini. Arven meraih benda pipih itu yang sengaja dia letakan di atas meja.

Papa?

Ck. Arven berdecak kesal. Apalagi yang diinginkan pria tua itu?

"Hallo Pa, ada apa?"

"Kau dimana Arven Widianto? Peresmian mal akan segera di mulai. Kenapa kau belum juga datang, cepat datang kesini"

"Tapi Pa, aku sedang..."

"Cepat Arven, ini semua adalah kerja kerasmu dan kau harus ada disini saat ini"

Arven hanya menghela nafas pelan, menyimpan kembali ponselnya di atas meja di depannya. Arven menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Merasa malas sekali untuk menghadiri peresmian Grand Plaza mal itu. Hari weekend harusnya menjadi waktu untuk dirinya bersantai.

"Ah, aku harus bawa gadis itu agar bisa membawanya ke acara ini"

Arven langsung mengambil kembali ponselnya dan menghubungi Asistennya. Meminta dia untuk menghubungi Freya untuk menemaninya ke acara peresmian ini.

"Kau bawa dia ke butik dan salon, rubah penampilannya semenarik mungkin. Berikan juga penjelasan apa saja yang harus dia lakukan di acara nanti" ucap Arven yang langsung menutup sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Hendrick. Namun Asistennya itu sudah terbiasa dengan sikap bos nya ini.

Hendrick langsung melakukan apa yang di tugaskan oleh Tuannya. Freya yang mendapat telepon dari Hendrick dan meminta dia untuk bersiap langsung terkejut dan juga bingung. Sekarang Freya sedang berada di dalam mobil Hendrick itu. Suasana yang sangat tegang benar-benar membuat Freya semakin merasa tegang saja.

Sesekali Freya melirik ke arah Hendrick dan ingin bertanya kemana dia ingin membawanya. Namun melihat wajah dingin dan datar pria itu malah membuat Freya mengurungkan niatnya karena dia takut sendiri dengan itu.

Aduh, sebenarnya aku mau dibawa kemana ini? Aaa.. Aku takut sekali sekarang, bagaimana kalau aku tidak bisa berperan dengan sesuai keinginan Tuan Muda. Pastinya aku akan diminta ganti rugi.

Freya yang sedang bingung dengan keadaannya saat ini. Bahkan dia juga bingung harus melakukan apa saat nanti bertemu dengan Tuan Muda. Freya takut jika dirinya tidak bisa berakting dengan benar. Ayo Frey, kamu pasti bisa.

Sampai mobil berhenti di sebuah butik dan Freya turun dari mobil itu. Dia menatap sebuah butik itu dengan tatapan yang bingung. Lalu dia menatap dirinya sediri. Baru sadar jika tidak mungkin juga dia bertemu dengan Tuan Muda dengan pakaian seperti ini.

Tapi ini 'kan hanya bertemu dengannya saja, kenapa juga harus berpenampilan begitu rapi. Kemarin saja pas tanda tangan kontrak, aku juga berpenampilan biasa saja seperti ini.

Freya yang kebingungan sendiri dengan penampilannya yang mungkin memang harus di rubah. Dia menatap pada Hendrick yang tidak menjelaskan apapun padanya. Saat dia menelepon tadi hanya menyuruhnya untuk bersiap karena akan pergi bersama dengan Tuan Muda.

"Kau harus berpenampilan cantik dan menarik. Nanti disana jika ada yang bertanya siapa kamu dan dari keluarga mana. Maka kau jawab jika kau adalah sepupuku, kau dari keluarga Bramantyo. Anak dari Feny Bramantyo. Dia adalah bibiku yang berada di luar negara. Jadi kau jangan sampai membuat kesalahan, karena Tuan Muda tidak pernah mentoleransi kesalahan dalam bentuk apapun" jelas Hendrick sambil berjalan masuk ke dalam butik itu.

Freya benar-benar terkejut mendengar itu. Tentu saja dia belum bisa menyiapkan dirinya untuk hal seperti ini. Dia gila ya, aku belum siap dengan hal ini. Bagaimana kalau aku membuat kesalahan nanti. Terus apa tadi katanya, aku harus mengaku jadi sepupunya. Ya Tuhan, siapa juga yang mau jadi sepupu orang seperti dia. Freya benar-benar mengumpat dalam hati. Dia bingung sendiri harus melakukan apa. Dia tidak mungkin menolak.

Hendrick meminta pelayan butik dan salon ini untuk mencarikan Freya gaun yang cocok dan juga untuk meriasnya agar terlihat berbeda.

Dan Freya hanya bisa menurut tanpa bisa berbuat apapun. Jelasnya dia tidak berani membantah juga. Membiarkan dua wanita cantik itu merias wajahnya. Freya yang jarang sekali berias, membuat dia sedikit tidak nyaman saat alat-alat makeup itu menyapu wajahnya. Bahkan beberapa kali dia bersin-bersin.

Dan setelah setengah jam lamanya, Freya sudah selesai di mekeover dengan begitu cantik. Hendrick langsung membawanya ke Apartemen Arven. Freya hanya duduk diam dengan merasa tidak nyaman. Bibirnya yang tiba-tiba terasa tebal.Belum lagi bajunya yang tanpa lengan itu membuat Freya merasa hembusan angin semakin terasa.

Aku memang benar-benar tidak seperti wanita lainnya ya. Bahkan aku merasa tidak nyaman memakai pakaian seperti ini. Freya jadi ingin tertawa sendiri dengan apa yang di pikirkannya. Memang selama ini dirinya hampir tidak pernah memikirkan tentang penampilan.

Karena yang dia pikirkan hanya tentang bagaimana dia bisa menyelesaikan kuliah dan mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Memberikan sesuatu hal yang berguna dan bermanfaat untuk Bibinya. Karena meski Bibi terlihat sangat ketus dan tidak terlalu suka dengan Freya. Namun tetap saja karena hanya dia yang mau menampung Freya selama ini.

"Ingat kamu adalah sepupuku dan anak dari Feny Bramantyo dan Dewin" ucap Hendrick sekali lagi, dia harus memastikan jika Freya tidak akan mengecewakan Tuannya.

"Baik Tuan" jawab Freya dengan mengangguk pelan.

Feny Bramantyo dan Zian. Ya, aku harus mengingat dua nama itu agar tidak salah berucap nanti. Freya sedang mencoba menyiapkan diri untuk bisa lebih siap menghadapi pertemuan dengan orang tua Tuan Muda. Pokoknya aku jangan sampai membuat Tuan Muda malu.

"Jika ada hal yang di tanyakan mereka dan kau tidak bisa menjawabnya, diam saja dan cukup tersenyum. Jangan sampai membuat jawaban sendiri dan malah salah" ucap Hendrick lagi.

Freya hanya mengangguk, dia juga tidak mungkin asal menjawab nanti. Sampai di depan gedung Apartemen, Hendrick langsung menghubungi Arven untuk segera turun. Dan beberapa saat kemudian Arven turun dan dia sudah terlihat rapi dan tampan dengan jas mahal yang membalut tubuhnya.

Ketika Hendrick membukakan pintu belakang, Arven langsung menatap Freya yang sedang duduk di kursi depan dan tidak berniat pindah. Hendrick cukup teledor dalam hal ini. Tahu jika Arven paling tidak suka jika apa yang sudah dia klaim sebagai miliknya harus di ganggu orang lain atau disentuh orang lain.

"Apa ini? Heh kau, apa kau masih ingin duduk di depan sementara pacarmu duduk di belakang!" ucap Arven dengan penuh penekanan.

Freya sedikit terkejut dengan ucapan Arven itu. Dia segera keluar dan membawa dompet mahalnya yang tadi di beli di butik. Sebuah dompet genggam dengan merek tertentu. Segera Freya pindah dan duduk di samping Arven.

"Jangan membuatku kesal, karena nanti kau juga yang akan mendapatkan akibatnya" ucap Arven dengan penuh penekanan.

Ferya hanya mengangguk, tangannya sedikit bergetar. Tadi apa dia bilang, pacarmu? Ya ampun, kenapa aku malah ingin tertawa mendengar itu. Jelas ak ini hanya sebagai pacar kontrak saja.Kalau pun bukan karena aku salah sudah menabrak mobilnya, aku juga tidak akan mau menjadi pacar kontrak pria seperti Tuan Muda ini.

"Kau sudah dengar semuanya dari Hendrick 'kan. Sekarang waktunya untuk kau menjalankan tugas" ucap Arven.

"I-iya Tuan"

Bugh..

Freya terlonjak kaget ketika kaki Arven yang menendang kursi di depannya. Apa? Apa yang salah? Aku tidak salah menjawab 'kan? Kenapa dia marah? Freya yang bingung sendiri dengan sikap Arven ini.

"Nona, anda dan Tuan Muda adalah sepasang kekasih. Jadi sebaiknya anda memanggil Tuan Muda dengan sebutan Sayang" ucap Hendrick.

Apa? Kenapa harus seperti ini.  Aaa.. Aku tidak mau memanggilnya seperti itu.

"Baik Tuan"

Meski hatinya menolak, tetap saja dia tidak berani membantah.

Bersambung

1
oma lina katarina
akhirnya bahagia
Indah Alifah
ceritanya seru lho
Indah Alifah
ngambek2kan yah?
Indah Alifah
jngn2 ibunya lupa ingatan
Indah Alifah
kondangan yukkk
Indah Alifah
bibi g' A,i,u,e,o yah
Indah Alifah
aku nangis lho Thor kok sepi yah
Indah Alifah
ayyeee babang arveb ❤️
Indah Alifah
eng ing eng klop ini siktub sama sibar2 kalau jadi pasangan🥰
Indah Alifah
kasihan
Indah Alifah
sweeetttt
Indah Alifah
ihhhhh cellu ,🥰🥰🥰cinta ini gemesin juga yah🤗🤗
Indah Alifah
mengaduk2 hatiku arveb Freya😭
Indah Alifah
ingat my heart Acha yah
Indah Alifah
apakah Freya yg jdi pendonornya
Indah Alifah
😭😭😭😭😭😭😭
Indah Alifah
lagi lagi terhalang restu
Indah Alifah
oh si Sinta dijadikan baik yah
Indah Alifah
dri tdi nunggu konfliknya thor
Indah Alifah
aku suka yg cowok bucin dan disini novelnya ada Alex ada lin zayan aku belum baca
Nita.P: ayo mampir di semuanya. ada cerita masing-masing diantara sahabat itu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!