NovelToon NovelToon
A Fractured Family'S Hope

A Fractured Family'S Hope

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Cerai / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Candy Selsha Bailey, seorang gadis cantik yang hidupnya tidak seindah namanya. Dari bayi sampai sekarang ia harus terus memakan obat-obatan agar bisa sembuh, punya tubuh yang sangat lemah, orang tua yang strict parents menjadikan hidupnya tidak bebas, nilai adalah hal yang harus ia pertahankan karena kalau tidak ia akan di marahi oleh ayahnya, masalah selalu datang menghampirinya membuat ia tidak tenang, rasa menyesal yang terus melingkupi relung hatinya membuat ia hidup dengan rasa bersalah, dan semenjak kejadian itu ia tidak pernah mempunyai teman yang benar-benar teman.

"Tuhan, kenapa hidup aku kayak gini? kenapa semua ini harus terjadi kepadaku? aku lelah Tuhan," ucapnya di ruangan yang sepi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Mereka berjalan dengan pikiran entah dimana. Terlalu banyak yang terjadi akhir-akhir ini membuat mereka tidak tenang.

"Sesel tadi ngapain kamu ngomong sama dia? " tanya Tania. Sebenarnya mulutnya sudah gatal sedari tadi ingin bicara, namun ia tidak mau bertanya karena raut wajah Candy terlihat sedih.

"Aku cuman ngungkapin rasa kecewa aku sama Rara," ujar Candy tersenyum getir.

"Aku tahu kamu pasti masih mau berteman sama dia, tapi kali ini udah kelewatan, Sel," ujar Naysa. Ia masih ingat kejadian dimana mereka bertiga di marahi oleh Rangga habis-habisan. Naysa melihat ke arah Tania, pasti Tania juga masih sedih karena kejadian hari itu.

Tania merasa ada yang menatapnya, ia pun melihat ke arah Naysa."Kenapa Nay? "

"Gakpapa," ucapnya singkat.

"Kalau kamu khawatir sama aku karena masalah waktu itu kamu gak usah pikirin, aku udah baik-baik aja kok," ucap Tania tersenyum. Naysa emang melihat Tania tersenyum tapi dari sorot matanya terlihat kesedihan. Candy juga melihat hal itu, ia memegang tangan Tania.

"Yaya kalau ada apa-apa cerita sama kita ya," ucap Candy tersenyum.

"Iya kalian tenang aja, kalau ada apa-apa aku pasti cerita sama kalian," ucap Tania.

Dalam hati Tania bersyukur punya sahabat seperti mereka. Mereka selalu memperhatikan dan baik kepadanya. Tania merasa punya tempat bersandar dengan adanya mereka. Waktu yang mereka habiskan juga bukan sebentar. Mungkin persahabatan orang lain tahu tentang warna favorit, makanan kesukaan, idolanya, dan sebagainya. Persahabatan kita saling mengetahui keadaan keluarga yang cukup rumit.

"Sesel, Nanay, Yaya," panggil seorang anak laki-laki menghentikan langkah mereka. Mereka menatap ke arah empat anak laki-laki yang berlari menuju ke arah mereka.

Setelah sampai terdengar nafas mereka yang ngos-ngosan.

"Kenapa harus lari sih? " kesal Azel.

"Kalau gak lari mereka keburu sampai ke rumah masing-masing," ujar Harrel masih dengan nafas ngos-ngosan.

"Ada apa? kenapa kalian ngikuti kita sampai lari gitu," ucap Candy.

"Aku gak ngikutin kamu ya permen pait, aku cuman ngikut mereka," ucap Azel cepat.

"Iya-iya aku tahu, buat apa jelly busuk kayak kamu ngikutin aku, gak ada kerjaan banget," ujar Candy.

"Tuh kamu tahu," balas Azel. Setelah itu Azel terlihat ingin bicara tapi ragu-ragu. Candy menatap aneh tingkah Azel. Ia emang aneh tapi kali ini ia semakin aneh.

"Kalau mau ngomong, ngomong aja kali," ucap Candy.

"Siapa juga yang mau ngomong," bohong Azel. Ia menatap ke arah lain.

"Yaudah kalau gak mau ngomong," Candy mengalihkan tatapannya ke arah Anka, namun kembali menatap Azel karena Azel memanggilnya.

"Permen pait," panggil Azel.

"Apa jelly busuk? " tanya Candy.

"Em kamu gakpapa tadi? " ucap Azel cukup pelan. Untung saja bisa di dengar oleh Candy yang berdiri di sebelahnya.

Candy mengerutkan keningnya bingung. Ia tidak mengerti ucapan Azel."Gakpapa apanya? yang jelas dong kalau ngomong."

"Tadi pas sama Silvi."

"Oh kamu khawatir sama aku, tenang aja jelly busuk aku gakpapa kok," ucap Candy dengan nada yang menggoda. Candy bisa melihat telinga Azel merah seperti ia malu.

"Apaan sih aku gak khawatir sama kamu," ucap Azel tidak mau melihat wajah Candy. Terlihat telinganya semakin memerah.

Candy terkekeh pelan melihat Azel yang terlihat malu. Meski menyebalkan ternyata Azel juga baik.

"Kalian gakpapa kan pas tadi debat sama Silvi," tanya Gerald menatap Candy, Naysa, dan Tania.

"Tenang aja kita gakpapa kok," ucap Naysa menatap keempat anak laki-laki itu.

"Maaf ya kita gak bantu takutnya makin rumit kalau kita ikut campur," ucap Anka terlihat wajahnya merasa bersalah.

"Itu pilihan yang tepat Anka, jangan merasa bersalah," ucap Tania.

"Aku masih bingung kenapa Rara berteman sama Silvi, bukannya kalian gak akur ya sama Silvi? " tanya Harrel.

"Ini karena masalah waktu itu jadi semakin rumit karena ada yang ikut campur," ujar Candy mengehela nafas.

"Maksudnya kejadian saat kita piket?" tanya Harrel.

"Iya benar, Setelah di pikir-pikir mungkin ini salah aku yang bilang ke Sesel jangan nyusul Rara waktu itu, hal itu membuat Rara menjauh dari kita, saat hari itu aku emosi aku gak stabil maaf ya teman-teman," ucap Naysa merasa bersalah.

"Itu bukan salah kamu Nanay, ucapan kamu waktu itu juga benar sesekali kita emang jangan terus minta maaf dan memberi pengertian ke Rara, Rara jadi kayak gini mungkin karena ia marah kita tidak minta maaf duluan seperti biasa, kita masih bisa berteman kok sama Rara asal dia minta maaf dulu ke Yaya," ucap Candy menenangkan Naysa yang terlihat merasa bersalah.

"Kenapa harus minta maaf ke Yaya? " tanya Gerald bingung.

"Karena kejadian malam itu," ucap Candy.

"Maksud kamu ketika kalian di suruh jangan pulang dulu oleh kak Rangga?" tanya Anka. Dan yap, ucapan Anka tepat sasaran.

"Iya," ucap Candy.

"Apa yang terjadi? " tanya Anka. Candy menatap Tania, Tania menganggukkan kepalanya.

"Waktu itu kak Rangga marahin kita karena jauhin Rara, padahal aku udah berusaha ngebujuk dia tapi dia malah menjauh, dan ketika kita di pojokan oleh pertanyaan kak Rangga, Rara tetap diam hal itu membuat kak Rangga berfikir kita jauhin dan jahatin Rara, saat itu kita semua marah kak Rangga tidak terima lalu ia malah membawa-bawa orang tua Yaya, dia bicara jahat ke Yaya," ucap Candy panjang kali lebar. Cerita sampai sini pun mereka pasti langsung mengetahui permasalahan apa.

"Kalau gini aku juga marah," ucap Gerald.

"Pantes Nanay sama Yaya marah banget sama Rara, kali ini aku dukung kalian," ujar Harrel.

"Dia bersikap seperti korban," ujar Azel yang sedari tadi diam.

"Iya benar hal itu membuat orang yang tidak tahu permasalahannya apa menjadi salah paham," ucap Candy menyetujui ucapan Azel.

"Jika sampai menyangkut orang tua kayak gini kak Rangga dan Rara emang udah keterlaluan," ujar Anka.

"Iya padahal kalau kak Rangga dan Silvi gak ikut campur masalahnya gak akan serumit ini," ujar Harrel.

"Apa kalau Rara minta maaf kamu akan maafin dia Ya? " tanya Gerald menatap Tania. Semua orang juga menatap Tania.

"Aku akan berusaha maafin dia karena di sisi lain kita udah berteman selama itu tapi masa hancur hanya karena ada orang lain yang ikut campur, meski rasa sakitnya gak akan pernah aku lupain dan akan membekas dalam ingatan aku," ucap Tania tersenyum sedih.

"Apapun keputusan kamu kita akan dukung Yaya, jadi jangan pernah merasa sendiri," ucap Anka.

"Kalau gitu kita pulang dulu sampai jumpa, ingat kalau ada apa-apa jangan sungkan cerita ke kita," setelah itu mereka pergi dengan melambaikan tangan. Di balas lambaian tangan oleh Candy dkk.

1
Farldetenc
Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!