seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. harimau putih
Kini mereka tengah duduk melingkar, sementara di tengah-tengah terdapat beberapa buah atau santapan mereka malam ini. sangat-sangat terlihat sederhana dan juga kekurangan. tapi mau bagaimana lagi, dengan menu makanan yang seadanya ini, artinya mereka harus bekerja keras lebih giat untuk bisa hidup dengan layak.
"maafkan nona.. karena saya hanya bisa mendapatkan dan menemukan ini. mudah-mudahan, ke depannya kita dapat bahan makanan yang banyak." ujar Sisil kepada putri Amelia, yang menyandarkan tubuhnya pada dinding gubuk. Ia belum bisa menopang tubuhnya itu.
"Tidak apa-apa Sisil, lagi pula aku yang seharusnya berterima kasih karena masih mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan kita. dan saya yakin, ini adalah proses untuk kita agar semakin kuat dan sabar menjalani hidup ini." ujar Amelia lagi. kedua pelayan itu pun langsung menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah kalau begitu, sebaiknya kita makan dan jangan sungkan. makan saja yang banyak, besok aku akan ikut ke hutan untuk mencari bahan makanan untuk kita." ujar Amelia kepada keduanya. Kedua pelayan itu pun saling memandang.tapi, kemudian berseru
"Tidak perlu nona. Anda istirahat saja. Biar kami yang mencari." Ujar Rubi. Mereka tidak ingin, sang junjungan kelelahan. Lagi pula, ia baru saja bangun dari sakit nya. Duduk saja masih butuh bantuan mereka. Amelia yang mendengar penolakan itu pun langsung mengerucut kan bibirnya. Melihat itu, kedua pelayan itu langsung mengeluarkan kata hiburan.
"Nona. Maafkan kami sudah begitu lancang. Tapi, nona baru saja bangun dari sakit. Alangkah baiknya, nona istirahat saja terlebih dahulu, untuk memulihkan tenaga." Ujar Rubi dengan suara pelan. Seolah, disini ia menempatkan dirinya sebagai yang tertua. Dan memang, Rubi lah yang tertua diantara mereka bertiga.
"Huh, baiklah. Aku akan menurut. Tapi, setelah ini. Tak ada bantahan atau larangan lagi." Ucap putri Amelia dengan ekspresi jutek dan Betek. Melihat itu, kedua pelayan itu pun tersenyum.
kedua pelayan itu tak ingin membantah, Mereka pun langsung mengganggukan kepala dan mulai tenggelam dalam suasana. Mereka mencoba untuk berbagi makanan agar sama-sama kenyang.
***
mengenai Alika Alexandra.
Alika Alexandra adalah seorang jenius yang berasal dari zaman modern. ia banyak menguasai keahlian. mulai dari keahlian yang di dapat dari hobby dan juga keahlian yang didapat dari tuntutan.
Alika sangat menyukai kegiatan farmasi. mulai dari meracik obat herbal, skincare, dan juga menciptakan racun dari bahan bahan herbal. itu adalah salah satu kesenangan nya. sementara, ia juga ahli dalam dunia bisnis, kedokteran dan juga intelijen. namun untuk intelijen, ia tak terlalu tertarik, walaupun bisa. tapi, untuk menguasai ilmu bela diri, itu merupakan suatu keharusan yang harus dikuasainya.
Alika juga di zaman modern, Iya dikenal sebagai gadis yang introvert, namun untuk yang mengenalnya, Mereka melihat Alika sebagai seorang perempuan yang hangat dan penuh dengan kasih sayang. mungkin Alika melakukan hal itu karena memang tidak mengenal mereka. seperti kata pepatah, Tak kenal maka Tak sayang.
saat hidup di zaman modern itu, Alika sudah mendapatkan banyak pencapaian. mulai dari CEO, alkemis dan juga seorang yang ahli beladiri. namun ia menjauh kan dirinya dari dunia bawah atau mafia. menurutnya, seorang mafia akan hidup dengan kepura-puraan. jadi Alika tidak menginginkan hal itu.
sampai suatu ketika, saat ia kembali ke mension mewah keluarga nya, diperjalanan ia mengalami kecelakaan. mobilnya bertabrakan dengan mobil truk yang memiliki muatan berkilo-kilo, sehingga mobil milik Alika itu hancur dan juga menewaskan nya. sampai akhirnya ia merasuki tubuh Amelia anabela Allen.
kilas balik Alika selesai
***
Satu Bulan kemudian
Selama sebulan ini. Putri Amelia benar-benar tidak di izinkan untuk melakukan aktivitas apapun. Ia diperintahkan oleh kedua gadis pelayan itu untuk benar-benar beristirahat. Bahkan keduanya ganti-gantian untuk menjaga sang putri. Hal ini tentu membuat putri Amelia menjadi bosan.
"Kau tau Rubi. Kalian menjadikan aku seperti tahanan rumah, tidak boleh melakukan ini dan itu. Sekarang sudah sebulan berlalu, aku bahkan sudah sangat sehat. Tapi kalian masih belum mengizinkan aku untuk bekerja." Protes putri Amelia sambil memonyongkan bibirnya. Rubi pun terkekeh melihat tingkah sang junjungan.
"Maafkan kami putri. Kami hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan anda putri." Ujarnya dengan bijaksana.
"Baiklah-baiklah. Aku tau, ini semua juga untuk ku. Eh, tapi kenapa Sisil lama sekali.?" Tanya putri Amelia lagi. Sisil kembali bertugas untuk pergi kehutan mencari bahan makanan yang bisa mereka konsumsi. Rubi pun menegakkan kepalanya. Ia pun melihat matahari yang sudah mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Seketika, rasa cemas menggorogoti hati nya.
"Iya putri. Kenapa Sisil lama sekali. Tidak biasanya ia pulang se sore ini." Ujar Rubi sudah mulai cemas. Amelia pun terdiam. Ia juga mulai diliputi rasa cemas. Tapi, ia berusaha untuk menguasai dirinya agar bisa berpikir dengan baik. Tapi, tak lama, terlihat dari jauh, Sisil berlari menghampiri mereka. Terlihat ia seperti di kejar sesuatu.
"Putri, itu Sisil sudah kembali. Tapi, seperti nya ia sedang di kejar..??" Ucap Rubi sambil mengamati dari jauh. Amelia yang mendengar ucapan Rubi pun langsung bangkit. Ia menajamkan penglihatan dan pendengaran nya.
Dan ternyata benar, Sisil sedang dikejar oleh seekor harimau yang sedang terluka. Namun, Sisil yang merasa takut langsung melarikan diri dari hadapan sang harimau.
"Tunggu, Sisil di kejar oleh se ekor harimau." Ucap Amelia kepada Rubi. Mendengar itu, Rubi Langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan nya.
"Astaga, lalu apa yang harus kita. Lakukan putri.." ujar Rubi. Ternyata Amelia sudah tidak ada disana. Ia berlari menyusul Sisil yang sedang ketakutan dan sudah tak memiliki tenaga.
"Astaga Putri. Jangan, itu berbahaya." Teriak Rubi ikut berlari menyusul Amelia. Sisil yang melihat sang putri yang menghampiri nya, ia langsung melambaikan tangan nya, seolah mengatakan, jangan kemari putri, berbahaya. Namun isyarat itu tak di hiraukan olehnya.
Amelia terus berlari ke arah Sisil. Sampai akhirnya Amelia meraih tubuh Sisil yang sudah kelelahan itu.
"Sil kamu tidak apa-apa ?" Tanya Amelia kepada Sisil yang masih terengah-engah. Tanpa menunggu jawaban dari Sisil Amelia langsung mengarahkan pandangannya ke arah sang harimau yang berlari tertatih-tatih dengan beberapa luka di bagian tubuhnya.
Melihat keberadaan harimau yang berwarna putih itu membuat Amelia langsung menyembunyikan tubuh Sisil di belakangnya. Kemudian merentangkan kedua tangannya untuk melindungi sang pelayan. Bersiaga apabila harimau ini nanti menyerang mereka.
Namun semua terjadi diluar dari pemikiran mereka. Sesampainya harimau itu di depan Amelia dan Sisil, harimau itu langsung berhenti dan segera tidur di atas rerumputan itu. Terlihat harimau itu nampak kelelahan dan juga kehilangan banyak darah. Dan juga sepertinya tak ada perlawanan dari sang harimau. Malahan Amelia menangkap harimau itu tengah meminta tolong kepadanya.
Amelia yang menangkap ekspresi dari harimau itu, tanpa menunggu Ia pun langsung mendekat ke arah harimau putih yang terluka itu dan langsung melakukan tindakan pertolongan pertama kepada sang harimau.
"Nona hati-hati." Teriak Ruby yang masih memangku Sisil karena kehilangan banyak tenaga. Namun Amelia tak menghiraukan seruan Rubi namun Ia juga menganggukkan kepalanya.
"Kau terluka putih. Bertahanlah aku akan menolongmu." Ujar Amelia langsung merobek gaun lusuhnya itu untuk membalut luka sang harimau. Karena saat ini ia belum memiliki apapun untuk membuat herbal atau meracik obat-obatan. Iya berniat setelah pembalut luka harimau yang terluka itu, Iya akan pergi ke pinggiran hutan untuk mencari beberapa herbal yang mungkin saja ada. Saat Amelia ingin membalut luka itu, sang harimau malah mengangkat tangannya seolah menghalangi tangan Amelia untuk melakukan hal itu. Amelia sendiri dibuat bingung dengan tingkah sang harimau.
"Kenapa ? Kau harus diobati putih."ujar Amelia memberikan nama putih kepada sang harimau karena bulunya yang putih dan begitu cantik menurut Amelia.
(Terima kasih nona ) terdengar suara dari sang harimau. Amelia dibuat melongo. Tapi, tiba-tiba terdengar suara lagi.
(Ini semua sudah tidak perlu lagi nona. Saya kemari hanya ingin meminta bantuan saja.) Suara itu terdengar lagi. Menyadari hal itu Amelia langsung menatap sang harimau, Amelia masih mencerna semua yang terjadi.
***bersambung***
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍