Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai kerja
Bab 3
.
.
.
Ayana bingung harus bagaimana. Ia perlu susu juga untuk perkembangan janin didalam perutnya. Sembari Mengusap perutnya dengan lembut Ayana duduk diteras kontrakannya.
Tak segaja, Ayana melihat ibu kontrakan melintas didepan kontrakannya.
"Ibu hesti mau kemana ??" sapa Ayana.
"Oh kamu didepan, Maaf Yana aku tidak melihatmu."Buk Hesti berhenti sebentar.
"Kamu sedang apa ??" tanya Buk Hesti balik.
"Duduk saja buk. Ibu sendiri ??" Balas Ayana.
"Saya mau cari orang yang mau kerja dirumah saya yan, Bersih-bersih, nyuci, ngepel, nggosok. Soalnya toko saya lumayan rame, saya kuwalahan sendiri dirumah." Terang Buk Hesti.
wajah Ayana langsung berbias. "Ibu cari orang ?? Bagaimana kalau saya saja ??" tawar Ayana.
"kamu ?? Tapi Ayana, kamu kan sedang hamil. nanti kalau kandungan kamu kenapa-kenapa bagaimana ??" Balas buk zhesti.
"Insya Allah tidak buk, Saya akan hati-hati. Saya juga harus membantu suami buk, soalnya kebutuhan kami kan mulai banyak."Tutur Ayana.
buk Hesti terdiam sesaat, ia cukup tau bagaimana kehidupan wanita muda itu. Namun Buk Hesti tak mau begitu ikut campur.
"Baiklah. Tapi kamu harus hati-hati ya ??."Pesan buk hesti.
"Iya buk. Mau mulai kerja sekarang ??"tawar Ayana penuh semangat
"Boleh. Ayo.."Buk Hesti segera mengajak Ayana kerumahnya yang berada diujung kontrakan.
.
.
Dan dirumah Ibu Hesti Ayana mulai bekerja. Meski sesekali perutnya terasa kram, dan punggungnya pegal, Ayana tetap berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Buk Hesti yang melihat Ayana sedikit prihatin. Seharusnya Wanita yang sedang hamil tidak boleh bekerja terlalu berat, tapi tidak dengan Ayana. Suaminya yang begitu arogan mengharusnya Ayana untuk bekerja dan menghasilkan uang.
"Ayana.. Kalau lelah istirahat dulu. Pekerjaannya dilanjut nanti." ucap Buk Hesti.
"Oh.. Iya Buk..cuma sedikit kok setrikaannya."Balas Ayana yang sedang menyetrika.
"Saya pesan makanan. Nanti makan siang disini saja tidak usah pulang. Ya ??" Ajak buk Hesti.
"Terima kasih buk. Maaf sudah merepotkan."Ayana menunduk
"Sama-sama kau sudah membantu saya juga.. Saya ketoko depan dulu ya.. Ingat, jangan capek-capek. Pokoknya kalau terasa lelah kau istirahat. Bekerja seperti dirumah sendiri ya.. Jangan terlalu diforsir"pesan buk Hesti.
"Iya buk. Terima kasih.."Ayana sangatlah beruntung bisa bertemu Buk Hesti. Pemilik kontrakan yang sangat baik sekali padanya.
.
Dirumah Buk Hesti, Ayana bisa menikmati makanan dengan beraneka rasa. Sayur, daging, buah disiapkan oleh Buk Hesti saat makan siang.
Ayana yang canggung hanya mengambil sedikit saja karna merasa tidak enak.
"Hey Ayana.. Kamu ini sedang hamil. Makannya harus dua kali lipat porsinya. Ini sayur juga, Semua gizi harus seimbang."Buk Hesti mengambilkan sayur dan beberapa lauk Daging pada Ayana.
"Buk. Sudah, saya jadi tidak enak.."Balas Ayana.
"Jangan seperti itu. Biasa saja disini. Saya juga malah senang sekarang ada temannya kalau makan siang. Ayo dimakan. Nanti makan buah juga ?? Ini, Apel bagus buat janin kamu.."Buk Hesti begitu antusias seolah menjadi seorang ibu yang senang anaknya hamil.
Seketika hati Ayana terenyuh, teringat Sang mama yang dulu juga sering memarahinya jika tidak makan sayur.
Hampir saja air mata Ayana menetes, namun dengan cepat ia menahannya dan segera makan saja. Melupakan kesedihan yang sudah lama ia pendam seorang diri.
.
.
Sore hari saat hendak pulang, Buk Hesti membawakan sekotak susu hamil untuk Ayana. "Ini dibawa ya. Ini saya kasih. Bukan hutang. biar janin kamu sehat, kamu juga sehat, dan bisa bekerja dengan lancar."
"Tapi buk.. Ini..--"
"Sudah terima saja..Saya iklas memberikan ini sama kamu.." Timpal Buk Hesti.
Ayana akhirnya menerima susu yang diberikan Buk Hesti. "Terima kasih buk sekali lagi, anda benar-benar sangat baik.."
"Sudah terima kasihnya.."Timpal buk hesti lagi.
" kalau begitu saya pulang dulu buk. Mau masak buat Kelvin sebentar lagi dia pulang."Pamit Ayana.
"Iya. Hati-hati dijalan.."pesan buk Hesti.
Ayana menggangguk dan kemudian segera pulang.
"kasihan sekali Ayana ya buk Hesti. Saya dengar dia itu anak orang kaya loh.. Bagaimana bisa dia menikah dengan pria gila seperti si Kelvin itu.."Ucap seorang wanita yang belanja ditoko Buk Hesti.
"Huss, jangan gibah disini.. Dia yang menjalani kita sebagai tetangga hanya bisa menolong saja jika dia butuh bantuan."Balas Buk hesti.
Wanita itu segera pulang setelah membayar belajaannya.
.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si