Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Loco: Debat parpol
Dita menyeret koper kecilnya, keluar dari bandara setelah penerbangan selama beberapa jam menuju negeri asalnya. Perjalanannya seminggu ini cukup menyenangkan, dia tak sabar ingin segera pulang dan memberikan kejutan pada kekasihnya Benny.
Seharusnya dia pulang tiga hari lagi, tetapi dia memilih kembali diam diam tanpa memberitahu pacar ataupun sahabat-sahabatnya.
"aku dan Caca akan membawa Aruna ke rumah sakit, setelah memberi kejutan pada Benny, dia pasti senang melihatku Pulang," gumam Dita seraya mengusap cincin indah yang tersemat di jari manisnya.
Gadis itu, berencana memberitahukan identitas aslinya pada Benny, Caca dan sahabatnya Aruna hari ini. Dengan pikiran positif dan tenang, dia melangkah begitu ringan menuju taksi yang sudah dia pesan terlebih dahulu.
Gadis itu berdiri di pintu keluar, kedua matanya memandang tempat itu sambil tersenyum," Ahhh udara di negeri sendiri yang terbaik," ucapnya sambil menghirup udara penuh polusi itu.
"Uhukk.. uhukk!!! polusinya banyak, parah sih," celetuk Dita yang terbatuk-batuk.
Kedua netranya menatap seorang pria bertubuh tinggi dengan pakaiannya yang polos. Wajahnya tak asing, semakin dia perhatikan semakin ingat dia pria menyebalkan yang mengejeknya di tebing beberapa hari lalu.
" Sial, kenapa juga aku harus bertemu pria itu di sini, menyebalkan!" batin Dita seraya memalingkan wajahnya .
Tetapi yang dia lihat dan dengar berbeda dengan yang dia hadapi beberapa hari lalu.
" Sayang, pliss jangan begini, aku masih mau sama kamu, dia cuma pelampiasan karena kamu jarang pulang, aku cinta mati sama kamu, pliss ya jangan minta putus!!" seorang gadis tampak bergelayut manja di lengan pria dingin berkacamata itu.
Mendapatkan hiburan gratis, membuat Dita tak segan segan duduk di atas kopernya sambil menonton drama perkara hubungan antar sepasang kekasih itu.
"Bukankah kita sudah membicarakan ini Emma? jangan datang padaku lagi, seperti yang kau katakan aku ini hanya pria miskin yang tak ada apa-apanya dibanding priamu itu!!" tukas pria tinggi bernama Asher itu.
" Asher, aku... sudah aku bilang aku cinta sama kamu, dia hanya pelampiasan, aku gak mau putus, aku masih butuh kamu!!" rengek perempuan itu.
" Cinta? apa itu? just a bull **!* Emma!" umpat Asher dengan wajah ketusnya.
" Jangan pernah muncul di hadapanku lagi sialan, pelampiasan apanya? kau sampai bercocok tanam dengan bajingan itu, apa itu pelampiasan atau kelepasan nikmat? menjijikkan!" Ucap Asher seraya mendorong gadis itu agar menjauh darinya.
"Pfthhh bwahahhahahaha.... mana ada pelampiasan, yang ada nikmat berujung kelepasan hahahahaha..... hahahahhaha...." Dita tertawa terbahak-bahak, mengejek perempuan itu.
Tak segan segan dia tertawa dengan mulut terbuka di depan stasiun penerbangan itu sampai membuat semua orang menatapnya heran.
"Mbak kalau cari alasan tuh yang serius sedikit kenapa? hahhahaha... pelampiasan? selingkuh ya selingkuh bwahahhahaha.... kalian lucu, hahahahah" Dita tertawa sangat puas.
Bahkan Asher dibuat terheran-heran dengan kelakuan gadis aneh itu.
"Kau... kau siapa hah!? beraninya kau ikut campur, lagipula siapa di dunia ini yang tidak pernah begitu!? aku yakin kau juga bahkan tidak lagi peraw*n!" teriak perempuan itu tanpa malu sedikit pun.
Dita terbelalak,"mbak malu mbak, secara gak langsung mbak ngaku gak virgin loh, kalau saya mah jijay deh hubungan di luar nikah, ya kali mau dicelupin sebelum dinikahin, itu sih MU. RA.HAN! HAHAHAHHAAH..."
"ohh iya, tadi tanya saya siapa kan? i'm just a dumb girl!" celetuk Dita seraya menatap Asher dengan memutar malas kedua matanya .
"Ka..kau.. arkhhh sialan kau, siapa kau sialan!!!" pekik Emma sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya ke atas lantai saking kesalnya dengan ucapan sarkas gadis tomboi itu.
Asher geleng-geleng kepala, untuk pertama kali seumur hidupnya dia bertemu perempuan segila dan sebar bar Dita, perempuan aneh dan unik yang pernah dia lihat di muka bumi ini.
"Mu. Ra. Han!" ucap Asher mengulangi kata kata Dita pada Emma.
"Itu cocok untukmu Emma, jangan datang padaku lagi, aku sudah bangkrut dan tidak punya apa-apa, apa kau mau meminjamiku uang?" ucap Asher.
"Ba..bangkrut!?' mata Emma membulat sempurna. Dia tahu kalau Asher memiliki bisnis restoran, tetapi ternyata pria itu sudah bangkrut.
"Hah.. sialan, percuma aku menghabiskan waktuku dengan pria tak berguna, sialan, ku pikir kau punya uang, aku mau pinjam ternyata tidak bisa, kita putus, jangan hubungi aku lagi!!" kesal Emma sambil berjalan dengan heelsnya yang tinggi itu dari sana .
Dita tertawa cekikikan, menurutnya ini sangat lucu, baru pertama kali gadis itu melihat drama senyata ini.
"Apa kau!? ketawa ketawa kayak kuntilanak, dasar gila!" ketus Asher sambil menatap Dita dengan Matanya yang bulat dan besar.
"Idihh, kau yang apa kampret, husshh sana, jauh sana!! menyebalkan!" celetuk Dita sambil membalikkan badannya enggan menatap pria itu.
Asher menghela nafas kesal, dia melirik kepergian Emma sambil mengeraskan rahangnya. Sebuah kotak cincin di dalam kantong jaketnya dia genggam begitu kuat sampai hampir saja pecah.
Dia kembali ke Indonesia hendak melamar kekasihnya tetapi sialnya seminggu lalu temannya memergoki Emma berselingkuh bahkan bersenggama dengan seorang pria di hotel di mana gadis itu menginap.
"Cinta adalah omong kosong terbesar yang keluar dari mulut perempuan, aku tidak percaya satu kata pun dari bibir mereka!" geram Asher.
Sementara itu Dita tengah memainkan ponselnya, pesan masuk dari Caca sahabatnya dia buka.
Caca mengirim potongan fotonya dengan Benny kekasih Dita. Tampak Caca tersenyum lebar menggunakan gaun milik gadis itu sambil menatap ke kamera dengan tangannya menggenggam lengan pria itu dengan sangat erat.
"Wahhh... dia benar benar membuatku penasaran!" ucap Dita menatap foto itu tanpa sadar kalau dia sudah dikhianati dua manusia yang sangat dia percaya.
Di saat yang sama, taxi datang. Gadis itu masuk ke dalam taxi tersebut tak tahunya, dari sisi yang lain, Asher juga memasuki taksi itu.
"He... hey kenapa kau masuk ke sini!?" Dita terbelalak melihat Asher di sana.
Asher menjawab," Masuklah cepat, kau mau pulang atau tidak, jangan bawel, toh taksi ini akan ku bayar juga, jemputanku belum datang, biar aku naik ini juga!" ucap Asher dengan nada ketus nan datar.
Pria itu benar benar menyebalkan, bagaimana bisa dia membuat Dita kesal bahkan sejak pertama kali mereka bertemu di tebing waktu itu.
"Keluar, aku yang pesan duluan!!" kesal Dita.
"Apa ini taksi bapakmu? kalau iya biar aku tahu cerewet!" ketus Asher.
"Ka..kau!!! berani kau ya, iya ini taksi bapakku kenapa hah!? bapak kau punya taksi juga!!!' kesal Dita sambil menatap dia tajam
" Bapakku sudah mati, kau mau ngadu ke alam kubur hah!" balas Asher tak mau kalah.
"Si..sialan, kenapa bawa bawa bapak kampret!!??"
"Tcihhh, kalah bilang aja!!!"
"Siapa yang kalah goblok!!"
" Kau yang kalah, kenapa hah mau ngadu !??".
Mereka berdua terus berdebat, seperti ada serangan listrik bertolak belakang di antara mereka yang tidak sadar kalau wajah mereka sudah sangat dekat.
" Tuan nona kita ke mana!?" tanya si sopir taksi yang kebingungan mendengar suara dua anak manusia super keras kepala nan egois itu.
"Jalan saja pak!" ucap mereka berdua kesal, lalu menatap ke arah berlawanan dengan pipi menggembung dan merah karena marah.
"Ehh.. jalan mana?" tanya pria itu .
"Perumahan Melati!!"ucap mereka berdua bersamaan.
" Kau!??? penguntit!!!!" mereka berdua berteriak lagi sambil saling menatap dan saling menunjuk tak percaya.
" Hadehh.. selamatkan telingaku dari dua orang gila ini!!"
"Keluar kalian!!!"
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗