NovelToon NovelToon
Di Khianati Suami Kere Di Nikahi Konglomerat

Di Khianati Suami Kere Di Nikahi Konglomerat

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Agustina Pandiangan

Karena kehidupan yang sangat miskin,Amira terpaksa merantau ke kota Jakarta,meninggalkan suaminya di desa tinggal bersama mertuanya.Amira sangat berharap kepergiannya ke kota Jakarta bisa merubah kehidupannya kelak di desanya.

Ternyata kepergiannya merantau untuk mencari modal membuat suaminya berpaling ke lain hati dan itu semua di tutupi oleh mertuanya yang sangat munafik.

Amira menghabiskan banyak uang untuk mertua dan suami yang sudah mengkhianatinya.

Bagaimana kisah hidup Amira apakah dia bisa melanjutkan pernikahannya dengan suaminya yang sudah memiliki istri siri atau dia meminta cerai dan bagaimana mertuanya yang sangat munafik dan jahat? bagaimana keluarga mertuanya melanjutkan hidup sementara selama ini Amira menjadi tulang punggung mereka?

ikuti kisah sedih pernikahan wanita lugu dan polos ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 ~ Cari masalah ~

Keesokan harinya saat Dimas sudah berangkat ke kerja,maya keluar dari kamarnya emosinya belum mereda sampai pagi ini.Rasa kesalnya semakin besar saat melihat Amira yang sedang mengepal lantai.

Maya melewati Amira yang sedang mengepal lantai,hingga bekas kakinya terlihat jelas.Amira hannya diam dan mengelus dada dia tidak mau cari masalah lagi dengan mertuanya yang semakin terlihat jelas kalau dia tidak menyukainya.

"Amira.." Tiba-tiba mertuanya berteriak dari belakang,Amira sangat kaget mendengar suara mertuanya dia takut sekali jika dia melakukan kesalahan di dapur.

"Ada apa Bu..." Tanya Amira yang sudah berdiri di depan pintu sambil melihat ibu mertuanya.

"Mana sarapan untuk mertuamu,kamu belum masak,apa saja yang kamu lakukan dari tadi? kamu itu jadi menantu kok nga guna banget sih,masak jam segini sarapan belum?" Mertuanya kembali mengoceh.Amira tau kalau mertuanya itu hannya cari masalah kepadanya,padahal mertuanya sendiri tau kalau anaknya ingin berangkat kerja semua hal harus dia yang urus dari mencari pakaian dan menyiapkan sarapan pagi.

"Maaf Bu...Tadi aku mengurus mas Dimas dulu,makanya aku belum masak,aku akan memasak untuk mu."

"Ada apa ini,pagi-pagi sudah ribut saja,apa kalian tidak malu sama tetangga sebelah?" Tanya Rahmat mertua lelakinya yang juga lebih pedas kalau berbicara.

"Ini menantu mu,sudah jam segini sarapan pun belum ada,aku sudah lapar,aku tidak tau apa gunanya dia di rumah ini,sudah tidak bisa menghasilkan uang,kerja di rumah pun dia tidak beres." Sungut Maya mertua perempuannya.

Rahmat berjalan ke meja makan yang sederhana,lalu duduk dan merokok,tiba-tiba matanya menatap Amira dengan sinis.

"Kamu masih berdiri disitu,apa kamu tidak memikirkan apa yang aku butuhkan kalau pagi hari,benar kata istriku,kamu benar-benar tidak berguna di rumah itu,kamu melihat tetangga sebelah punya menantu bisa menghasilkan uang." Sungut Rahmat.

Amira berjalan melangkah ke dapur lalu membuatkan kopi untuk mertua lelakinya.Maya sangat puas melihat wajah pucat Amira.Dia berharap dengan menekannya sedemikian rupa di rumah itu membuatnya tidak tahan lalu pulang ke rumah orang tuanya dan berharap Amira dan dimas bercerai.

"Ini kopinya pa.." Ucap Amira lalu meletakkan segelas kopi untuk mertua lelakinya.Sementara itu Maya sudah kembali ke dalam kamarnya lalu keluar kembali dengan membawa banyak pakaian kotor.

"Ini...Cuci semua ini,setidaknya kalau kamu tidak bisa menghasilkan uang kamu bisa berguna di rumah ini." Ucap Maya lalu melempar semua pakaian itu ke lantai hingga berserakan.

"Memasak dulu sebelum mencuci semua pakaian kotor,kamu tidak ingin membunuh kami dengan tidak memberikan kami sarapan kan." Ucap Maya.Amira hannya menggeleng lalu memunguti semua pakaian kotor dan membawanya ke belakang.

Amira melakukan semua pekerjaan di dapur,setelah itu dia menyajikan semua makanan dimeja dan kedua mertuanya makan dengan lahap walaupun sebelumya harus banyak omelan dulu.

"Amira bereskan meja makan,kalau ada uangmu besok kamu beli ayam sesekali biar orang rumah ini ada nutrisinya jangan cuma ikan asin sama tempe doang yang kamu tau,memangnya uang yang diberikan oleh Dimas kemana kamu buat?" Ucap Maya kembali.

Amira merasa mertua perempuannya tidak punya pikiran sedikit pun,bisa-bisanya dia bertanya seperti itu sementara setiap bulan dia yang ambil gaji anaknya dan sisanya disimpan Dimas untuk belanja harian.

"Ibu kan tau sendiri berapa gaji mas Dimas_

"Sudahlah berbicara sama kamu membuatku semakin emosi saja jadi lebih baik aku pergi cari angin keluar sana dari pada berbicara dengan orang tidak jelas seperti mu." Ucap Maya lalu dia kembali keluar dari rumah meninggalkan Amira.

Maya melangkahkan kakinya,melewati jalanan pikirannya sangat frustasi karena tidak bisa seperti teman-temannya yang bisa ganti baju setiap ada pengajian.Pada waktu Amira belum operasi beberapa bulan yang lalu dia sempat bekerja selama dua bulan dan gajinya semua di ambil olehnya hingga bisa membeli apa pun yang dia inginkan.

Tidak terasa dia sudah sampai di kota,memang jarak rumahnya dengan kota tidak terlalu jauh dia melewati toko-toko pakaian yang membuatnya semakin ingin punya uang yang banyak dan bisa membeli apa pun yang dia inginkan.

"Tante Maya...." Tiba-tiba seorang wanita memanggilnya dia menoleh ke belakang ternyata Safira anak temannya yang sudah meninggal beberapa bulan yang lalu.

"Safira....Ngapain kamu disini? dan siapa anak kecil ini?" Tanya Maya,dia menatap Safira dari atas sampai bawah penampilannya sangat glamor,rambut warna emas dan kulit putih di tambah kawat gigi dan matanya yang berwarna membuat penampilannya cantik sangat jauh berbeda sebelum dia menjadi TKW ke Hongkong dulu.

"Aku bekerja disini Tante,ini anakku putra.Kebetulan butik aku yang ada di depan Tante aku mau buka." Ucap Safira.Maya cukup tercengang mendengar ucapan Safira padahal sebelum jadi TKW mereka sangat miskin jangankan punya butik makan untuk makan saja keluarganya tidak mampu.

"Salam sayang,ini Tante Maya."Ucap Safira kepada anaknya yang sangat tampan.Anaknya yang sangat manis langsung menuruti ucapan Safira dengan lembut anak kecil itu menyalami dan mencium tangannya membuat Maya sangat kagum.

"Dari pada berdiri disini,lebih baik kita masuk kedalam Tante.Hari ini kariawan ku libur jadi terpaksa aku yang membuka butik ini." Ucap Safira menambah rasa kagum Maya terhadap Safira.

Safira dulu wanita yang sangat mencintai Dimas,tapi saat itu Maya melarang mereka pacaran selain karena umur Safira lebih tinggi dari Dimas orang tuanya yang sangat miskin membuat Maya tidak menyukai Safira.

"Tante,ini kopinya ini ada makanan ringan silahkan dinikmati tante." Ucap Safira dia meletakkan kopi dan juga beberapa makanan ringan.

"Maaf ya Safira sudah lama Tante disini tapi Tante belum melihat suami kamu?" Tanya Maya dengan sangat hati-hati dia takut menyinggung Safira apalagi dia menjadi TKW sudah hal umum kalau TKW pulang bawa anak tapi tidak ada suami,walaupun tidak semuanya.

Safira tersenyum mendengar pertanyaan Maya,dia merasa lucu melihat ekspresi wajah Maya.

"Aku sudah tidak punya suami Tante,alias janda.Jadi mas dimas apa kabarnya Tante,aku dengar katanya dia sudah menikah ya..Selamat yang Tante akhirnya Tante punya menantu.Aku sangat kecewa saat tau dia sudah menikah." Ucap Safira.

Maya kaget sekalian senang mendengar ucapan Safira,dia merasa mendengar angin segar pagi ini,dia tidak bisa membayangkan kalau memiliki menantu seperti Safira punya butik sebesar ini bahkan sudah punya kariawan.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

1
Sanatun Eka Ayu Aprilya
Duh, Adam. jepitan 5 jt. bisa dapat emas 5 gr. sementara aq 1 gr emas pun tak menghiasi diri ini..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
huf maya, mertua tak tau malu. makan dari hasil ketingat mantu. belagu
Sanatun Eka Ayu Aprilya
sakit benetan kau dimas. dan sakit parah g ada yg urus..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
Amit2 dimas laki2 tak pun ya harga diri.
-
sengsara nanti kau dimas. banyak dzalim pada isteri yg tulus..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
bu maya sama tuti jadi pembantu d rumah safira. greget kali aja part selanjutnya ada kisah mereka nyapu, ngepel dll
Sanatun Eka Ayu Aprilya
dimas laki2 gak tau fiqih rumah tangga
orang tua dimas dan adiknya minus adab.keluarga semerawuttt


.
Fitri Wulandari
Luar biasa
Wijiyanti Solo
tk ad kata selain bdoh2 jdi wanita
Wijiyanti Solo
y smga aj Amira gk bdoh n semoga cpat ketahuan
Wijiyanti Solo
Skali lagi kak thor yg terhormat kata2 nya banyak yg ketukar dan salah terutama nama orang selalu tertukar
Wijiyanti Solo
maaf y kakak thor tlong dikoreksi lgi kata2 nya seakan GK nyambuk dn bingung arti kata yg salah
Wijiyanti Solo
klau sakit hati y tinggalin apa susahnya jdi wanita jgn bdoh n lempek gitu yg tegas kenpa
Wijiyanti Solo
y udah lha tinggalin aj dr pda ngeluh meluluk suami m mertua gk kaya gitu gk usah dibotin ngapain juga
niktut ugis
Thor...Amira manggilnya ibu atau mama nech
niktut ugis
ya ampun Adam...beli di bang Baron tukang jepitan 20rb aj q tawar 😭
niktut ugis
menantu q durhaka Krn mutus silaturahmi ibu anak
niktut ugis
ini si Aaron licik juga otak nya
Bunda Puput
Luar biasa
Anonymous
m
Titik Supadmi
kon ga ada bonchap thor... sampai punya Amira punya anak dgn Adam dong thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!