NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Lomba Menulis Tahun 2022 🏆

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 BERTEMU PRIA AMNESIA

Batang Dewi hanya terdiam ketika melihat meja dapur toko roti itu, di hadapannya terbentang segala perlengkapan membuat roti Italia, mulai dari bahan-bahan dasar untuk membuat roti, alat-alat membuat roti seperti loyang, mangkuk berbagai ukuran, pengaduk adonan, penggilas adonan, gelas dan sendok ukur, scrapper dough sampai timbangan yang tersedia lengkap di atas meja kerja toko roti Italia itu.

Selain itu sudah ada proof box yang diletakkan di sisi lain sebelah meja kerja toko roti, di area itu juga terdapat kuas, piping bag, kotak roti, serta perlengkapan lainnya.

Batang Dewi tidak memahami semua benda yang ada di ruangan yang di sebut dapur itu karena ini pertama kalinya ia masuk dan menginjakkan kakinya ke dapur.

"Benda-benda apakah ini ?", tanya Batang Dewi. "Ya Tuhanku ! Bagaimana caranya aku dapat membuat roti ? Aku sama sekali tidak tahu menahu tentang dunia ini, roti Italia", sambungnya.

Gadis sederhana itu menolehkan kepalanya ke arah ruangan dapur toko roti yang terang oleh lampu neon, di area dapur yang luas terdapat oven berukuran besar yang menempel di dinding dapur sebelah kiri meja kerja dapur toko roti.

Sebuah papan berisi lembaran kertas yang trrdiri dari resep membuat roti-roti di toko itu serta daftar kerja yang mencantumkan jam giliran kerja di toko roti Italia dari hari senin hingga minggu juga telah disiapkan di atas meja dapur toko.

Batang Dewi mengambil papan tersebut lalu membacanya satu persatu lembaran kertas yang tersematkan di papan itu.

Tidak tahu harus memulainya dari mana, dan tidak mengerti akan fungsi serta kegunaan barang-barang tersebut.

Batang Dewi hanya dapat menghela nafas panjangnya saat berdiri di depan meja dapur toko roti Italia.

Tubuhnya lemas, terkulai lesu seraya duduk di atas bangku kursi kayu yang ada di depan meja dapur, kembali termenung dan mulai menangis sedih.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang ???", teriaknya putus asa.

Batang Dewi menelungkup di atas meja dapur seraya menangis sesegukkan dengan hati putus asa sambil memukul meja tersebut.

KLING...

KLING...

KLING...

Terdengar bunyi bel berbunyi sebanyak tiga kali serta terlihat cahaya terang menerangi seluruh ruangan dapur toko roti.

Membias seperti pelangi ke penjuru ruangan lalu menghilang perlahan-lahan.

"Selamat pagi Batang Dewi !", sapa suara seekor rajawali berukuran mirip boneka yang menyapa Batang Dewi yang masih menelungkupkan wajahnya di atas meja dapur.

"Emm... !?", gumam Batang Dewi.

Gadis lugu itu mengangkat wajahnya dari atas meja dapur yang basah oleh air mata, ia mengusap kedua wajahnya yang sembab karena menangis dengan kedua tangannya yang putih bersih.

Dia melihat seekor burung tengah bertengger di atas meja dapur toko roti, mirip sekali dengan sebuah boneka.

"Si..., siapa kamu ?", ucap Batang Dewi tersentak kaget kemudian berdiri cepat dari bangku kursi kayu sehingga menjatuhkan kursi itu. "BRUK !"

"Tenanglah ratuku ! Aku adalah burung rajawali kesayanganmu sewaktu dirimu masih menjadi seorang ratu di Kerajaan Palawa !", ucap burung rajawali yang mirip boneka.

"Burung rajawali ? D--dan... Bagaimana bisa kamu berbicara layaknya manusia ? Bukankah kamu seekor burung ?", tanya Batang Dewi gugup.

"Benar Batang Dewi, aku memang seekor burung rajawali tetapi aku dapat berbicara dan sekarang aku adalah sebuah sistem yang dapat memandumu untuk melewati hari-harimu menjalankan kehidupan barumu", sahut burung rajawali.

"Sistem ? Kamu adalah sistem berbentuk rajawali ? Apakah ini bukan mimpi atau ilusiku setelah mengalami reinkarnasi !?", ucap Batang Dewi bertanya-tanya.

"Benar, aku adalah sistem khusus yang tercipta dari burung rajawali kesayanganmu yang ikut mati di medan perang karena terkena racun panah di tubuhmu saat aku hendak menyelamatkanmu tetapi aku gagal melakukannya", jawab burung rajawali yang merupakan sistem ajaib itu.

"Oh Tuhan !? Ini sangat sulit dipercaya tetapi aku tidak dapat menyangkalnya karena yang kualami adalah benar-benar nyata !?", ucap Batang Dewi seraya menutup rapat mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Sulit memang untuk dipercaya tetapi sekarang inilah aku, burung rajawali berupa sistem ajaib yang bisa berbicara yang diciptakan oleh hakim akherat untuk menemani kamu di dunia baru ini, Batang Dewi !", kata burung rajawali.

"Ak...Aku mengerti dan aku mempercayainya, ternyata hakim akherat memang berwelas asih kepadaku mungkin karena ia melihat kematianku yang sangat mengenaskan itu", ucap Batang Dewi tertegun.

"Benar sekali karena itulah hakim akherat mengirimku ke dunia ini ke masa depan untuk membantu mu menjalani kehidupanmu", kata burung rajawali.

Batang Dewi terharu sekali saat mendengar ucapan burung rajawali yang merupakan hewan kesayangannya di masa lalu.

Ukuran tubuh rajawali kesayangannya saat Batang Dewi masih menjadi ratu berkuasa, berukuran sangatlah besar hampir mirip raksasa sedangkan ukuran rajawali sekarang ini hampir mirip ukuran sebuah boneka.

"Baiklah, sekarang apa yang harus aku lakukan untuk membantumu ?", tanya rajawali.

"Membantuku ? Maksudmu kamu datang untuk membantuku ?", tanya Batang Dewi.

"Tentu saja karena itulah aku tercipta, saat mendengar tangisanmu yang terhubung ke dalam hatimu secara tidak langsung itu terhubung ke sistem rajawaliku", sahut rajawali.

"Oh begitu !? Tapi ini sangatlah hebat sekali karena kamu bisa berbicara dan seajaib itu, kalau boleh tahu, apakah itu sistem ?", tanya Batang Dewi.

"Sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Mungkin agak rumit untuk di mengerti sekarang tetapi pelan-pelan kamu akan memahaminya setelah aku memberimu petunjuk nanti", jawab sistem berupa rajawali.

"Panjang..., panjang sekali pengertiannya..., terus terang aku masih tidak mengerti !?", ucap Batang Dewi tersipu malu.

"Tidak apa-apa, nanti kamu akan mengerti, sekarang apa yang bisa aku bantu di toko roti ini ?", tanya rajawali.

Batang Dewi lalu menceritakan semua permasalahannya yang kini ia hadapi di toko roti Italia, jika ia kesulitan untuk membuat roti Italia yang harus ia jual hari ini sedangkan toko akan buka dua jam lagi.

"Mmmm..., seperti itu ceritanya. Baiklah aku akan membantumu", kata rajawali.

"Oh iya !? Benarkah itu !?", ucap Batang Dewi terkejut senang.

KLING...

KLING...

KLING...

Muncul sebuah papan tuts dari emas di atas meja dapur toko roti.

Batang Dewi tersentak kaget sekaligus takjub saat melihat keajaiban yang ada di hadapannya itu.

"Tekanlah tuts besar bernomer sebelas itu !", kata rajawali memberi perintah.

"Tuts nomer sebelas ya !? Baiklah aku akan menekannya !", ucap Batang Dewi.

Muncul layar komputer berwarna emas terang di atas papan tuts.

"Sekarang jawab pertanyaan di dalam layar itu dengan benar maka akan ada petunjuk untuk membantumu untuk membuat roti Italia", ucap rajawali.

Batang Dewi terlihat sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di layar komputer itu setelah itu muncul paduan membuat roti secara kilat.

Dia langsung menekan paduan berbentuk buku dan keluarlah pengaduk adonan terbuat dari emas berkilauan.

"Pakailah benda itu untuk membuat roti sesuai resep !", ucap rajawali.

"Baiklah, aku akan mencoba membuat roti", sahut Batang Dewi.

Beberapa jam kemudian adonan roti telah berhasil dibuat oleh Batang Dewi dengan mengikuti petunjuk pada resep dan sesuai takarannya.

Batang Dewi tidak hanya membuat satu adonan roti saja tetapi ia mampu membuat berbagai macam adonan roti mulai adonan roti untuk Focaccia, Schiacciata, Panettone, Pandoro, Farinata di ceci hingga Ciabatta.

Dia dapat membuat enam adonan roti sekaligus dengan bantuan pengaduk adonan dari emas yang ajaib itu.

"Ya Tuhanku ! Aku berhasil membuat adonan roti dengan benar ! Terimakasih Tuhan telah menolongku mengirimkan rajawali ini kepadaku !", teriak Batang Dewi senang.

Batang Dewi lalu memasukkan enam jenis adonan roti yang telah mengembang itu yang telah ia bentuk sesuai jenis rotinya ke dalam oven besar, satu adonan roti bisa menghasilkan banyak adonan roti dan dia membuat enam jenis adonan roti.

Akhirnya Batang Dewi telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya membuat enam jenis roti untuk ia jual di toko roti.

"Masih tersisa waktu lima belas menit, aku akan membersihkan toko dan menata roti-roti itu ke dalam etalase lemari toko sebelum aku membuka toko roti ini", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi lalu memasukkan roti-roti ke dalam lemari etalase toko roti kemudian ia pergi keluar untuk membersihkan beranda toko roti.

Tiba-tiba ia melihat seseorang tergeletak di depan beranda tokonya, tak bergerak dan penuh luka di sekujur tubuhnya.

Pria yang asing bagi dirinya karena tidak pernah melihat pria itu sebelumnya di daerah toko tempatnya bekerja.

Tubuh pria itu penuh dengan luka di sekujur tubuhnya dan masih tertinggal jejak noda darah di pakaian pria itu.

"Oh Tuhanku !", jerit Batang Dewi.

Dia melempar peralatan sapunya dan berlari cepat ke arah pria itu.

Batang Dewi yang merasa kasihan pada orang itu lalu menolongnya, tak disangka-sangka jika orang itu seorang pria yang lebih muda darinya.

"Aku akan membawa pria ini ke dalam toko, dapatkah kamu membantuku membuka pintu toko, rajawali ?", ucap Batang Dewi sembari merangkulkan lengan pria itu ke pundaknya.

"Baiklah aku akan mencoba membuka pintu toko roti, tunggulah sebentar !", sahut rajawali.

Satu hentakan pelan dari rajawali itu, mampu membuka folding gate yang mengunci rapat toko roti Italia, dengan cepat semuanya tampak tertata rapi secara ajaib dan toko roti Italia 1912 siap dibuka untuk khalayak ramai.

Batang Dewi langsung membawa pria asing itu masuk ke dalam toko kemudian menyandarkan pria yang tak sadarkan diri itu di kursi toko roti.

"Apakah kamu punya kotak obat P3K untuk membantuku mengobati sementara luka-luka di tubuh orang ini untuk menghentikan pendarahan, rajawali ?", tanya Batang Dewi panik.

"Ada, aku punya obat yang dapat menghentikan pendarahan", sahut rajawali.

"Tetapi pria asing ini tidak dapat meminum obat !? Bagaimana caranya ia dapat menelan obat !?", ucap Batang Dewi heran.

"Obatnya cukup dioleskan saja, satu olesan pada tubuh maka obat akan bekerja dengan sendirinya", kata rajawali.

Benar saja yang diucapkan oleh rajawali, darah yang tadi mengalir di tubuh pria asing itu langsung berhenti.

"Aku akan membawa pulang pria ini ke rumah, dan aku akan merawatnya, tolong bantu aku untuk mengurus toko roti ini dan setelah kamu selesai di toko segeralah pulang ke rumahku, kamu tahu bukan alamat rumahku yang baru ?", ucap Batang Dewi.

"Baiklah, aku mengerti", kata rajawali.

Gadis polos nan lugu itu membantunya tapi ia tidak tahu identitas pribadi pria muda itu yang sebenarnya.

Akhirnya Batang Dewi memutuskan untuk merawat pria itu dan membawanya ke rumahnya yang cukup jauh dari toko roti tempatnya bekerja dengan mengendarai vespa berwarna merah mudanya.

Batang Dewi membawa pria asing itu dengan menaiki tangga rumahnya seraya tertatih-tatih karena tubuh pria itu sangat berat sekali, dia berkali-kali jatuh saat memapah pria asing itu menuju masuk ke dalam rumahnya.

"Aduh berat sekali pria ini !?", gumam Batang Dewi lalu membaringkan pria asing itu di atas sofa panjang.

Hampir tiga jam lamanya, Batang Dewi merawat pria asing itu dengan sangat telaten, dan dia sangat sabar sekali saat merawat pria itu.

Membalut luka-luka di tubuh pria tersebut dengan perban yang ia olesi obat dari rajawali lalu mengganti pakaian pria asing yang penuh noda darah dengan kaos lebar miliknya.

Batang Dewi juga tidak lupa membalut kepala pria asing itu dengan perban yang ia olesi obat.

Dia terlihat sangat lelah setelah membuat roti Italia dalam jumlah banyak serta setelah selesai merawat pria asing yang penuh luka itu.

"Ehk !? Aku dimana ? Siapa kamu ?", pria asing itu tiba-tiba tersadar setelah pingsan selama tiga jam lebih.

"Kamu sudah sadar, ya !? Syukurlah ! Kamu ada di rumahku sekarang, tenanglah, aku telah mengobati luka-lukamu meski membutuhkan waktu lama untuk sembuh", sahut Batang Dewi.

"Terimakasih...", ucap pria asing itu.

"Mmm... Siapa namamu ?", tanya Batang Dewi lembut.

"Namaku !? Siapa namaku ? Siapa namaku ? Aku tidak ingat siapa namaku !?", ucap pria asing itu lemah.

"Tenanglah, tidak usah terlalu banyak berpikir dan bergerak karena luka-lukamu masih baru di obati, berbaringlah dahulu. Dan cobalah untuk tenang !", ucap Batang Dewi.

"Aku benar-benar tidak mengingat namaku, aku tidak tahu siapa namaku...", kata pria itu.

"Sudahlah, jangan berbicara lagi, tidurlah !", ucap Batang Dewi.

"Mmm... Kamu bisa memanggilku apa saja karena aku tidak ingat namaku...", ucap pria itu pelan.

"Baiklah... Bagaimana kalau aku memanggilmu "Jian" saja ? Aku rasa nama itu sangat cocok buatmu, sementara saja sampai kamu dapat mengingat kembali", ucap Batang Dewi.

"Mmm... Baiklah... Kamu bisa memanggilku dengan nama Jian...", sahut pria asing itu.

Pria itu lalu kembali tertidur lelap setelah tersadar sebentar, wajahnya terlihat sangat tenang sekali tidak seperti sebelumnya yang sangat gelisah.

Batang Dewi menyelimuti tubuh pria asing itu dengan selimut tebal dan memandangi wajah pria yang sangat muda itu dengan hati lega setelah berhasil merawatnya dari tempat duduknya yang ada di seberang sofa rumahnya.

Gadis lugu itu lalu bersandar di lengan kursi yang di alasi bantalan empuk serta ia ikut terlelap tidur karena kelelahan seharian bekerja keras di toko roti dan di rumah.

1
kalea rizuky
kasian barang dewi keknya cm di jadiin cadangan doank pergi aja lah barang dewi
Reny Rizky Aryati, SE.: benar, cadangan serep ☺️👍
total 1 replies
LoL öz
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯
Manno Riky
🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.
🎂🎂🎂🎂🎂💝
Reny Rizky Aryati, SE.
/Scowl/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!