Duren Dingin Ku

FLASHBACK SEBULAN YANG LALU.

Pagi itu saat penghuni rumah sedang sarapan dengan begitu bahagia tiba tiba datang pelayan rumah itu memberi tahu majikannya jika ada yang mencarinya yang katanya adalah sahabat sang nyonya, dan mau tak mau si nyonya rumah pun keluar menemui sahabatnya itu karna tumben sahabatnya itu datang pagi kerumah nya bertamu.

"Hay... Diah tumben pagi pagi, ada apa nih?" tanya Clarisa pada Diah.

"Kesel gue sama swami gue, udah seminggu dia gak pulang, kemarin gue ke kantornya ternyata dia juga gak ada." curhat Diah.

"Gak Lo telpon?" tanya Clarisa.

"Gak di angkat, ternyata bener dugaan gue kalo selama ini dia selingkuh." ucapnya.

"Dari mana Lo tau? bukannya Lo gak punya bukti ya?" tanya Clarisa karna Diah selalu cerita samanya dan mereka pun sudah bersahabat sudah lebih dari lima tahun.

"Kemarin adek gue lihat suami gue sama perempuan dan yang lebih menyakitkan adalah mereka sudah punya anak. Gue gak tau apa salah gue sehingga dia begitu tega sama gue, apa kurang gue? semua udah gue berikan bahkan perusahaan keluarga gue pun gue percayakan sama dia." ucap Diah menangis menceritakan suaminya selingkuh.

"Lo yang sabar, Lo harus cari tau dimana suami Lo simpen pelakor itu dan setelah itu baru Lo labrak tu pelakor agar dia malu bila perlu kasih cabe yang banyak itunya biar kapok goda laki orang." ucap Clarisa kesal karna kasihan sama sahabatnya yang sudah di khianati.

Clarisa sangat menyayangi sahabatnya itu karna cuma sahabatnya itu yang selalu mendekung apa pun setiap langkahnya bahkan saat masih versa Diki pun sahabatnya itu terus memberikan semangat untuk memperjuangkan cintanya demi kebahagiannya.

Sedangkan di ruang makan, anak Clarisa sedang merengek mencarinya karna sudah biasa jika anak Clarisa yang masih berusia satu tahun setengah akan mencarinya dan takbpernah mau jauh darinya.

"Mama..." rengek anak Clarisa yang bernama Citra.

"Mama masih ada tamu sayang, makan sama papa ya." ajak suami Clarisa yang bernama Bagas.

Citra yang tidak bisa jauh dari mamanya pun langsung nangis saat papanya bilang mamanya lagi ada tamu, dengan sabar Bagas membujuk anaknya namun anaknya tak kunjung diam juga akhirnya ia pun memutuskan untuk menemui Clarisa agar anaknya diam dan sekalian pamit mau kekantor.

"Ya udah, kita cari mama ya, papa juga mau berangkat kerja, jangan nakal ya sama mama." ucap Bagas dan mengangkat anaknya dari tempat duduk dan membawanya menuju Clarisa berada.

"Sayang..., ini Citra nangis cari kamu." ucap Bagas dan berjalan menuju ruang tamu.

Diah yang mendengar suara itu langsung terkejut karna suara itu sangat mirip dengan suara suaminya, dengan ragu dia membalikkan tubuhnya agar melihat suami Clarisa yang ke dua karna ia tak tau wajah suami suami Clarisa yang kedua karna ia cuma tau Diki saja.

Deg..

Diah dan Bagas akhirnya saling bertatapan dengan wajah yang sama terkejut, dan tak menyangka akan bertemu di rumah ini.

"Di... Diah..." ucap Bagas gugup.

"Mas... Danu.." ucap Diah kaget.

"Sini sayang sama mama, cup... cup... cup..." ucap Clarisa mengambil anaknya dari gendongan Bagas dan ia tak memperhatikan apa yang terjadi antara suaminya dan juga sahabatnya.

"Oh ya Diah, kenalin ini suami aku, mas Bagas." ucap Clarisa memperkenalkan suaminya pada sahabatnya.

"Dia suami kamu?" tanya Diah tanpa menatap Clarisa karna ia terus menatap Bagas yang wajahnya sudah pucat pasi.

.

.

Bersambung....