[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.
Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.
Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.
Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.
Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.
Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.
QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎
QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 - A?NP!
"Kalau lo gak mau jawab pertanyaan gue, mulut lo biar gue jahit daripada gak dipake buat ngomong." ejek Rhea sambil menyugar rambutnya, menambah kesan seksi hingga para kaum adam tidak berkedip sama sekali.
Zevan rasanya ingin mencungkil bola mata mereka karena dengan berani memandang ke leher jenjang putih mulus Rhea yang berkeringat.
Rhea akan tunjukkan apa itu definisi kejam yang sesungguhnya. Salahkan sana Luana karena dia sudah membangunkan sisi lain darinya.
Bola matanya berganti menjadi biru gelap dan tangannya terulur menjambak rambut cokelat sepinggang Luana dengan sekuat mungkin.
Si empu sampai mendongak ke atas dan berteriak kesakitan, berusaha melepaskan tangan Rhea dari rambutnya dengan terus memberontak bak cacing kepanasan yang meronta-ronta.
"Aaakhhh!!! Tolong lepasin rambut aku kak! Ini sakit sekali kak, aku mohon ke kakak." rengeknya dengan berlinangan air mata.
Rhea menyunggingkan seringai sinisnya. Dia pikir dengan cara merengek seperti itu mempan? Heh? Jangan mimpi!
"Lepasin? Lo siapa ngatur gue?! Gue bukan kakak lo dan nggak sudi lo panggil gue kakak! Ngerti gak lo!" bentaknya mencengkeram wajah sok polos Luana.
"Camkan omongan gue baik-baik di kepala lo!! Gue gak akan biarin ulat bulu kayak lo deketin tunangan gue! Kalau lo masih berani nemuin Xavier, gue juga gak akan segan-segan untuk ngehabisi nyawa lo!"
Peringatan yang dibumbui ancaman dengan nada penuh penekanan membuat wajah Luana seketika pucat pasi seperti mayat hidup.
Sekujur tubuhnya merinding dan bergidik ketakutan seperti melihat malaikat maut.
Semua orang bahkan ikut merasakan hal yang sama melihat, bagaimana semengerikannya seorang Rhea jika diusik ketenangannya.
"Anjir! Gue nggak nyangka murid baru yang namanya Rhea itu ternyata tunangannya Zevan!"
"Hooh, gue bahkan syok berat cok! Rasanya hati gue sakit banget tapi tak berdarah, hiks!"
"Patah hati sedunia ini mah namanya. Huaa mama.. Anakmu jadi sad girl dadakan."
"Gue yang asalnya mau ngincer Rhea mau mundur aja daripada habis di tangan Zevan. Hih, ngeri!"
"Hilang kesempatan gue jadiin murid baru itu pacar gue yang ke seratus. Saingannya Zevan, mendingan gue ikut mundur alon-alon, anjir!"
"Berurusan sama ketua Lavegos, hidup lo pasti gak bakalan tenang. Apalagi nyentuh tunangannya. Gue aja masih sayang nyawa cok!"
"Beruntung banget murid baru itu dapet tunangan spek kak Zevan. Kenapa yang kepilih nggak gue?!"
"Tapi menurut lo, mereka kalau disatuin kayak serasi nggak sih? Atau cuma gue yang ngerasa gitu?"
"Yups! Gue bakal dukung kapal kak Zevan sama kak Rhea. Nanti gue bikin club penggemar buat mereka."
....
Sepertinya Rhea tidak sadar bahwa dia cemburu ada cewek lain yang mencoba menarik perhatian Zevan.
Apalagi status mereka telah tunangan tapi masih ada pelakor yang akan mengambil Zevan jika dia tidak bergerak cepat.
Tentu saja mau tidak mau harus turun tangan untuk segera membasmi bibit pelakor hingga ke akarnya.
Zevan tersenyum tipis dan menatap penuh cinta tunangannya yang dalam mode singa galak.
Di mata Zevan, kecemburuan Rhea membuatnya semakin merasa yakin perasaannya terbalas dan harus dirayakan pesta tujuh hari tujuh malam.
Akhirnya, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan dan beban berat di pundak hilang.
"Aarrghh! Hiks, sakit kak! Kenapa hiks, kakak nyakitin aku? Ana salah apa sama kakak?! Kakak nggak takut aku laporin BK dan kepala sekolah karena bully aku?"
Luana menangis tersedu-sedu, tapi masih sempat tersenyum kemenangan saat murid baru bernama Rhea yang telah melepas rambutnya dan berhenti mencengkram wajahnya.
Dia berpikir, Rhea ketakutan jika dilaporkan ke bibinya yang guru BK dan kepala sekolah yang menjadi sugar daddy-nya.
Luana yakin sekali Rhea tidak akan pernah bisa melawan dirinya yang memiliki bekingan orang dalam dengan pengaruh besar di GHS.
"Xavier~ kamu denger sendiri barusan dia ngancem aku. Dia bakal laporin aku ke BK dan kepala sekolah, biar aku dikeluarkan dari sekolah ini." adu Rhea yang memasang wajah sesedih mungkin.
Ekspresinya bak anak anjing yang tengah meminta dikasihani dengan bibir dimajuin ke depan, bahkan tidak lupa puppy eyes nya.
'Shit! Rhea-ku terlalu menggemaskan'. batin Zevan dan tidak peduli dilihat banyak orang, dia mencium bibir mungil Rhea, menghisap, melumatnya lembut nan menuntut dengan saling membelit lidah.
"Anjing! Mata gue ternodai cok!" umpat Arjuna yang menonton adegan dewasa itu yang hanya dapat dia nonton di film biru, sekarang menjadi kenyataan.
"Kok gue kepengen dicium ju- hmptt" ucap Adelia yang terhenti ketika bibirnya langsung dibungkam dengan bibir tebal Kaisar, seakan tidak mau kalah dengan Zevan.
"Sahabat gue, dua-duanya gercep banget kalo soal beginian." ucap Justin bertepuk tangan heboh.
"Wah, kalau video ini gue kirim ke orangtuanya Zevan sama Kaisar, dapet duit berapa ya gue?" timpal Pandu memvideo sembari menghitung jumlah nominal uang yang dihasilkannya.
Semua murid tidak ada yang menutup mata tetapi dibuka selebar mungkin karena terlanjur membuat otak tercemar dan sudah tidak polos lagi.
Banyak siswi yang iri dengan keberuntungan Rhea dan Adelia, mereka juga mau di posisi itu.
Luana? Jangan ditanya lagi. Dia meremat kuat ujung rok seragamnya dan menggigit kuat bibir bawahnya, tidak peduli jika terluka hingga mengeluarkan darah.
Rencananya ingin Adelia membully dirinya di kantin untuk pertama kalinya hanya demi sahabatnya yang hatinya telah dipermainkan oleh Zevan.
Hal ini dikarenakan Zevan memilih mencintainya dan memutuskan sepihak pertunangannya dengan Rhea.
Nantinya akan berimbas dengan retaknya hubungan Adelia dan Kaisar, lalu mereka putus. Gagal total!
Seharusnya jika menurut alur cerita asli novelnya, Zevan dan Kaisar memperebutkannya.
Mengapa semuanya nampak berbeda? Padahal dia tidak merubahnya sama sekali dan tetap mengikuti sebagimana alur cerita asli novelnya berjalan.
Dia bahkan bingung dengan perubahan besar yang terjadi dan membuatnya merasa sangat dirugikan.
Seharusnya dia yang berciuman dengan Zevan dan menjadi pengganti Rhea. Kenapa harus nama Rhea yang membuat Zevan tidak peduli perasaannya?!
Sebenarnya apa yang salah?
Luana sudah melakukan berbagai macam cara untuk menarik perhatian Zevan, sebelum kedatangan Rhea dan membuat Kaisar sangat membenci Adelia.
Semuanya sudah dia lakukan tetapi kenapa tidak ada hasilnya. Tidak ada satupun rencana berhasil sesuai keinginannya selama menjadi Luana.
Kaisar dan Adelia semakin mesra dan status mereka masih berpacaran. Begitu juga Rhea dan Zevan yang statusnya telah bertunangan dan saling mencintai.
Saat merasa tunangan dan pacarnya hampir kehabisan napas, Zevan dan Kaisar serentak melepaskan pagutan bibir mereka.
Ibu jari Zevan mengusap benang saliva di sudut bibir Rhea dan mengelus bibir yang membengkak itu.
"Tenang baby, kamu nggak akan dikeluarin dari GHS. Aku jamin itu dan akan memecat guru BK dan kepala sekolah kalau sampai berani melakukan hal itu sama kamu." ucap Zevan dengan aura dingin mencekam.
Semua murid tahu apabila perkataan Zevan bukan sekedar angin lalu melainkan peringatan ancaman yang menjadi nyata karena dia anak pemilik GHS.
Luana berdiri kemudian meninggalkan kantin dengan berlari dan menutupi wajahnya karena sudah merasa malu dan tidak tahan gunjingan semua murid.
Semua murid hampir menjatuhkan rahang mereka melihat Luana larinya yang secepat kilat.
"Beneran PPB itu orang cok!"
"Gue kirain kakinya itu sakit sampe nempel di lantai lama banget. Cih! Queen drama banget dia!"
"Iya bener. Jijik gue ngelihatnya."
"Gue kira lugu dan polos, nggak tahunya kita ditipu sama topeng yang dia gunain."
"Malu nggak tuh? Malu lah masa nggak. Gue kalau di posisinya pasti minta pindah sekolah."
"Pantes Arjuna ngomong gitu tadi, njir. Mentalnya masih aman nggak tuh?"
"Hooh, takutnya malah bundir kan nggak seru."
"Zevan sama Kaisar udah sold out duluan padahal gue berjuang ngedapetin hati salah satunya."
"Tenang, masih ada tiga sahabatnya. Siapa tau mau nerima kita. Gue mah nggak masalah sih."
"Tapi gue penasaran banget marga murid baru itu. Adelia dari keluarga terpandang, memang pantes bersanding sama Kaisar."
"Gue juga. Semisal Rhea dari keluarga terpandang, berarti Zevan nggak salah milih pasangannya."
...
Rhea dan Adelia menenggelamkan wajah mereka yang semerah tomat karena malu, di dada bidang Zevan dan Kaisar.
Rhea pun memukul dada Zevan, melampiaskan rasa kesalnya karena menciumnya di depan semua orang dan telah mengambil ciuman pertamanya.
Bukannya merahasiakan status tunangan mereka, Zevan dengan sengaja memberitahu semua murid GHS meskipun tidak sepenuhnya salahnya karena dia turut andil juga.
Adelia pun tak kalah kesal dengan Kaisar yang ikut mengumbar kemesraan di saat mereka melakukan hubungan backstreet sebelum resmi berpacaran.
Mau berbuat apalagi jika nasi telah menjadi bubur, terlebih lagi banyak yang memvideo sejak tadi.
Orangtua mereka dapat dipastikan bakalan heboh saat mengetahuinya nanti.
Namanya dan Rhea mendadak terkenal di GHS besoknya. Adelia sangat yakin karena kekuatan netizen tidak ada lawannya.
Ketua dan wakil ketua Lavegos itu hanya tersenyum menyeringai dan saling menatap penuh makna.
Ketiga sahabatnya menggelengkan kepala, karena tahu bahwa mereka akan menjadi pria bucin kalau bersama dengan wanita pujaan hatinya.
Bahkan sampai menikah dan memiliki anak di masa depan nanti. Anak-anak mereka pasti menuruni sifat bapaknya, itu yang dibayangkan ketiga sahabatnya.
-TBC-
Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.
Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.