Pedang Kutukan

ZLIINGGG..

Setelah beberapa kali berteleport kesana kemari mencari kerajaaan Bros, Akhirnya Riyu berhasil mencapai kerajaan ini dan muncul tepat di depan gerbang kerajaan.

Perjalanan yang begitu melelahkan untuk orang yang tak tahu jalan, kadang muncul di Wc umum, kadang muncul di kamar janda, kadang muncul di kebun binatang. Banyak lagilah halangan yang di Terima Riyu.

"Hah.. Hah.. Hah.. Ku tanya dulu sama kalian, Apa ini kerajaan Bros? " Tanya Riyu kepada para penjaga gerbang dengan nafas hampir putus.

Putus karena tadi sempat di kejar-kejar anjing di halaman rumah orang dan juga kehabisan Energi Cros. Dan kini dia menanyakan dulu kepada penjaga agar dia tidak nyasar lagi.

"Benar.Ini kerajaan Bros. Apa yang kau inginkan malam-malam kesini? "Tanya penjaga kepada sosok Riyu yang bertanya kepada mereka.

"Mintak minum Bro. " Jawab Riyu yang malah meminta minum kepada penjaga gerbang.

Riyu tak menjawab, Dia masih sibuk mengatur nafasnya dia begitu lelah dan minta minum. untung di beri air putih, seenggaknya nafasnya kembali teratur.

[ PEDANG SAIGA : Maklum Bos, Di sini gak ada Google Maps. jadi besok kita belajar peta Dunia ini. ] Pedang hitam juga bingung mencari jalan, Dia juga baru keluar dari jurang kegelapan kemarin.

Apalagi Riyu terus menanyakan tentang Google Maps, Ya jelas tak ada di sini. Dunia Zel tak punya teknologi semacam itu, sebab mereka mencari jalan dengan mengamati bintang dan filing.

"Mampus. Kalau gini aku gak bisa balik lagi, Gobloknya aku.. " Riyu juga menyalahkan dirinya yang ingin menyerang tanpa bekal yang cukup. bahkan dia tak tahu jalan pulang kembali ke kerajaan perak.

SRIINGG.. SRIINGG..

Tapi penyesalan datang terlambat, Riyu yang berulang kali di tanya oleh prajurit tak menjawab. Alhasil membuat dirinya di todong tombak oleh para prajurit yang geram kehabisan kesabaran.

"Nak! Karena kau tak menjawab, Ku anggap kau sebagai ancaman kerajaan ini. Dan..

ZIIINGGGG..

Baru hendak mengancam Riyu, Tebasan pedang hitam itu langsung membelah senjata dan penjaga yang mengancam Riyu sampai menjadi dua dan mati.

PRAANG.. PRAANG.. PRAANG..

Tak hanya menebas satu prajurit, Riyu juga menebas beberapa prajurit yang mulai menghadangnya. Dia dengan sadis membelah mereka semua dengan sangat cepat.

Sebab Riyu memang bertujuan berbuat onar di sini, Jadi semuanya harus di habisi. Sampai dia menemukan ibu angkat dan nenek angkat nya.

Tak butuh waktu lama, Seluruh prajurit penjaga gerbang telah tergeletak tak bernyawa. Riyu membabat mereka semua dengan sadis bahkan tak memberikan mereka ampun.

HUEEEKKKK..

Seperti biasa, Riyu muntah saat melihat banyak darah di depan matanya.

[ PEDANG SAIGA : Jadi? Kita ini sebenarnya orang baik atau jahat bos? Kita terlalu sudis ini..] Bukannya bangga, Pedang hitam justru bingung dengan Riyu.

Dimana dia bingung akan di jadikan karakter jahat atau baik, Jika melihat hal seperti ini Riyu masih muntah. kalau bunuh orang enggak kan lucu.

"Apa kau bisa sedikit jadi tumpul? Kalau setajam ini isi perutku bisa keluar semua.. Hueeeekkk.." Tanya Riyu kepada pedang hitam agar dia menjadi tak terlalu tajam.

Sebab jika tajam Riyu tak kuat melihat bau darah, Apalagi pedang hitam di tangannya ini terlalu tajam menurut nya. Bahkan gerakan sedikit bisa membelah seseorang menjadi dua.

[ PEDANG SAIGA : Bisa lah Bos! Itu semua menyesuaikan keinginan bos.. Lagian kalau mati semua, Nanti Dunia ini habis orang orangnya. ]

Jawab Pedang hitam lalu membuat bilahnya sendiri menjadi tumpul seperti pedang kayu, Dengan ini Bosnya tak perlu khawatir membunuh orang lagi.

"Dari tadi kek.. " Ucap Riyu sambil menyeka sisa isi perut yang dia muntahkan.

[ TEKNIK ELEMENTAL : Api pembakaran. ]

Riyu langsung mengepalkan segel tangan untuk menciptakan nyala api, Yang membuat jasad para penjaga langsung lenyap menjadi abu dalam sekejap.

Karena sudah terlanjur membunuh, Jadi Riyu hanya bisa berdoa dan meminta maaf kepada keluarga mereka yang di tinggalkan.

[ TEKNIK ELEMENTAL : Angin Rasengan ]

"Setelah ini kita sodaqoh. Rasengan! " Ucap Riyu sambil mengaktifkan teknik elemental angin, dan membuat rasengan.

CUIIINGGG.. BOOOOMMM..

Rasengan yang di hantam kan ke pintu gerbang, langsung membuatnya hancur berkeping-keping. Dan memicu penjaga lain untuk segera menuju ke gerbang.

[ PEDANG SAIGA : Padahal bisa di buka bos? Kenapa harus di hancurkan? Sayang pintu nya orang ini. ] Pedang hitam sangat menyayangkan pintu gerbang yang di hancurkan Riyu.

Riyu juga berfikir demikian, Kenapa harus di hancurkan kalau di buka saja bisa. Untung gak di suruh ganti, kalau ganti selesai duit Riyu buat ganti gerbang yang tinggi nya hampir 10 meter besarnya.

"Ada serangan! " Teriakan para prajurit yang berjaga untuk segera menuju gerbang.

Dengan cepat ratusan Prajurit sudah bersiaga di depan gerbang melihat sosok Riyu dengan pedang hitam dan jubahnya. Seolah menantang semuanya dengan ejekan jari tengah.

"Yaaa.. Namanya juga buat onar, Kalau cara halus tak akan jadi. " Ucap Riyu sambil melihat para penjahat sudah berjejer menghadangnya.

WUUSSHH..

Tak ingin berlama-lama di pintu gerbang, Riyu dengan cepat langsung melesat. untuk menghadapi semua prajurit yang terbangun dari tidur mereka.

SRIINGG.. SRIINGG..

Dengan pedang hitam yang sudah tak tajam lagi seperti tadi, Riyu bisa bebas menebas mereka semua tanpa takut membunuh mereka. Dengan lincah Riyu memainkan pedang nya dengan cepat namun mematikan.

BLAARR.. BLAARR.. BLAARR..

Karena pedang tak tajam, Para Prajurit hanya terlempar saja ke berbagai arah. Dan mereka tak mati, mungkin patah tulang, Namun pedang hitam memastikan tak ada yang mati di antara mereka kecuali sudah ajal.

TRAANG.. TRAANG..

Tangkisan demi tangkisan, Serangan demi serangan di lancarkan oleh Riyu dengan cepat dan akurat. Setidaknya mereka tahu jika berhadapan dengan nya harus memiliki kecepatan .

"Teknik Elemental! Semburan api! " Beberapa prajurit yang terdesak, mengeluarkan teknik sihir Elemental mereka. Dengan menyemburkan api ke arah Riyu dalam jumlah besar.

[ TEKNIK ELEMENTAL : Tanah pelindung ]

BOOMM.. KARAK..

"Pelindung tanah! " Riyu meninju tanah lalu sebuah dinding tanah tinggi tercipta.

Riyu pun tak mau kalah, Dia juga langsung menggunakan teknik Elemental tanah untuk mengkounter semua serangan yang di arahkan padanya.

BLAARR..

Semburan api menghantam pelindung tanah, Dan Riyu tak terbakar karena terlindung Elemental tanah. Elemental tanah Riyu lumayan kuat sampai bisa menahan semua serangan sebanyak itu.

"Huuhh.. Untung aku dulu belajar Fisika ya, Tak jadi Riyu bakar. Hahaha! "

Riyu sedikit bersyukur dengan belajar pelajaran Fisika dulu. Apabila dia bodoh, mungkin dia akan mengeluarkan Rasengan yang mungkin akan membuat semburan api semakin kuat.

[ PEDANG SAIGA : Heleh. Bilang aja tadi Bos kepepet, Kalo enggak pasti Rasengan yang keluar tadi. ]

Ledekan dari Pedang hitam kepada Riyu, Tentu saja Pedang hitam tahu jika Riyu ini ceroboh dan otaknya nol. Hanya kepepet saja otaknya di pakai, itupun kadang-kadang.

Riyu mau marah, Tapi kalau di pikir-pikir memang kenyataan nya begitu. Jadi dia hanya mengangkat bahu saja dan mengatakan jika dia masih pemula dalam bidang perdukunan dan sihir.

"Hehe.. Kita bahas itu nanti. Pokoknya kita obrak-abrik dulu kerajaan orang ini.. "

...[#TO BE CONTINUE #]...