[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 7 - Jerat Sang Mafia
"Tubuh?" batin Jeje yang ketakutan.
Badannya semakin bergetar saat Damian mendekat padanya. Otomatis Jeje memundurkan badannya yang justru tubuhnya semakin naik ke atas ranjang.
"Rupanya kau sudah tidak sabar ya?" Damian semakin menyeringai dengan membuka bajunya satu persatu dan tersisa celana pendeknya.
Tubuh kekar itu membuat Jeje terpaku sejenak tapi buru-buru dia menggelengkan kepalanya.
"Tu... tuan. Apa yang mau anda lakukan?" tanya Jeje terbata.
"Kau ingin membayar kompensasi bukan?"
"Ta... tapi, saya tidak mau jika menggunakan tubuh saya! Sa... saya bukan pelacur!"
Damian seolah tidak ingin mendengar penolakan, dia merangkak naik ke atas ranjang dan menelisik tubuh Jeje yang hanya memakai bathrobe.
"Buka!" ucapnya dengan nada perintah yang kental.
Bukannya membuka Jeje justru mengeratkan tangannya di kain kerah bathrobe itu seolah berusaha melindungi tubuhnya.
"Ja... jangan, Tuan! Apapun akan saya lakukan tapi jangan perkosa saya!" ucap Jeje memohon.
"Siapa yang ingin memperkosamu?" tanya Damian kemudian.
Jeje langsung terkesiap, bukankah situasinya saat ini memang begitu?
Saat Jeje masih memikirkan situasinya tanpa dia sadari Damian sudah bergerak dan menindihnya. Dengan lincah pria itu menarik tali bathrobe yang dipakai Jeje membuat gadis itu langsung meronta.
"Jangan Tuan!"
"Diamlah!"
Seperti di remote Jeje langsung terdiam, jantungnya berdebar dengan kencang saat wajah tampan itu mendekat padanya.
Jeje akui memang Damian pria tampan dengan tubuh tinggi dan kekar. Walaupun terkesan arrogant tapi entah kenapa dia menyukai tipe pria seperti itu, mungkin karena hal itu yang membuat nyaman saat melakukan PS bersama pria itu.
Sementara Damian terus mengamati wajah Jeje, ternyata begini rupa gadis yang selama ini jadi PS partnernya.
"Lumayan!" batinnya.
Anehnya Damian tidak merasa jijik pada gadis itu justru kini dia penasaran dan tangannya mulai membuka bathrobe yang dikenakan gadis itu perlahan.
Sentuhan Damian menimbulkan suara lenguhan Jeje, lenguhan yang dirindukan Damian saat beberapa hari ini Damian tidak mendengar suara itu.
Damian menunduk dan mencoba mencicipi bibir Jeje yang dimatanya begitu seksi saat mengeluarkan suara.
"Hmmp!" Jeje menjerit dalam ciuman.
Jeje pikir Damian akan mengasarinya tapi dia salah, ternyata Damian menciumnya dengan begitu lembut membuat dia terhanyut dan membalas ciumannya.
Merasa Jeje merespon, Damian membuka bathrobe atas sampai dua benda bulat membentur dadanya. Dan hal itu membuat Jeje semakin gelisah apalagi Damian melepas ciuman dan kepalanya turun ke bawah untuk menikmati dua benda bulat miliknya.
Jeje sangat membenci respon tubuhnya yang seolah menerima perlakuan pria itu padanya, padahal dalam hatinya dia menjerit karena baru kali ini ada pria yang menyentuhnya seintim ini.
"Tuan!" erang Jeje merasakan hisapan kuat sampai tubuhnya menggelinjang.
Damian semakin senang, dia sangat menikmati Jeje yang seperti itu. Tapi saat Jeje sedang panas-panasnya saat itulah dia menghentikan aksinya. Dia akan membuat Jeje yang memohon padanya.
"Kau menikmatinya?" tanya Damian dengan nada mencibir yang kental.
Jeje buru-buru memperbaiki bathrobe dan menegakkan badannya, wajahnya merona malu luar biasa. Bisa-bisanya dia menikmati sentuhan pria yang tidak dia kenal.
"Kemarilah!" ucap Damian dengan nada perintah lagi.
Seperti sebelumnya refleks Jeje seperti di remote, jiwa budaknya langsung saja menurut. Mungkin dia sudah terbiasa didominasi oleh Damian saat melakukan PS.
Damian menarik Jeje kepelukannya saat gadis itu mendekat padanya. "Kau tidak bisa lari dariku!"
sebelom nolong ketawa dulu ahh...