Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir
Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.
Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.
Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.
Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.
"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.
Dan semuanya dimulai dari sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35: Berkah yang Diperoleh
Suara nafas yang berat dan deritan meja terdengar menggema di dalam ruangan, suara pria dan wanita yang samar merambat hingga ke koridor.
"Master.... apakah benar seperti ini" suara bersemangat dari seorang pria terdengar sangat jelas dari balik pintu.
"Yah.... tapi kamu harus lebih lembut" suara wanita dewasa terdengar samar-samar.
Di dalam ruangan, Caelum sedang menyalin Rune kuno dengan sangat hati-hati ke atas sebuah perkamen khusus dengan lembut dan perlahan.
Sedangkan Maerin hanya menyandarkan badanya ke kursi sembari menaikan kakinya ke atas meja dan membuat gerakan mendorong yang membuat meja berderit.
Fiuhhhh....
"Master aku sudah selesai" Caelum mengusap dahinya yang penuh dengan keringat, ini merupakan pertama kalinya dia merasa sangat lelah menggambarkan Rune.
"Biar aku lihat" Maerin segera bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Caelum, dia mengulurkan tangan untuk mengambil kertas itu dan membacanya secara perlahan.
"Ada beberapa bagian yang salah, lihat titik ini, dan sudut sebelah sini" Maerin menunjukkan beberapa bagian yang salah.
Mereka telah menghabiskan beberapa waktu untuk mempelajari sejarah Rune dan menulis Rune kuno.
Awalnya Caelum sangat bersemangat. Namun, saat ini dia tampak kelelahan, pola Rune kuno yang belum di sempurnakan memiliki pola yang sangat sulit di tiru, sedikit kesalahan membuat Rune itu tidak efektif.
"Master, bukankah lebih baik fokus mempelajari Rune yang telah disempurnakan dan mengembangkan susunan baru?" Caelum cukup yakin bahwa makna yang terkandung dalam Rune kuno sebagian tidak memiliki definisi pasti, sehingga sulit untuk menentukan kombinasi dalam susunannya.
"Itulah kenapa kita mempelajari Rune kuno, kamu harus memiliki dasar pengetahuan yang kuat agar lebih mudah mengembangkan pola dan susunannya" Maerin memberikan perkamen baru dan menyuruh Caelum menyalin ulang dan mengingatnya.
"Baik, Master" Caelum cukup terkejut pada awalnya, Maerin dapat memberikan bahan yang mahal untuk media pembelajaran seakan-akan itu bukan sesuatu yang berharga baginya.
Setelah menghabiskan waktu yang panjang, Caelum menyerahkan salinannya, dan meminta Maerin untuk mengoreksi, awalnya Maerin memasang ekspresi bosan sebelum menjadi serius.
"Apakah benar kamu belum pernah mempelajari Rune kuno sebelumnya"
"Ini pertama kalinya" jawab Caelum santai.
Maerin mengerutkan alis dan menatap Caelum selama beberapa saat sebelum mendesah.
"Jujur, menggambar Rune kuno umunya memerlukan waktu yang lama, bahkan bisa berhari-hari hingga berminggu-minggu"
"Lalu, mengapa anda meminta saya untuk menuliskan dengan lebih cepat"
"Itu hanya penyemangat, aku tidak berharap kamu bisa menyelesaikan secepatnya" Maerin meletakkan perkamen itu dan duduk di depan Caelum.
"Menggambar Rune kuno akan memberatkan orang pada umumnya, hal ini disebabkan karena Rune kuno menyimpan kehendak mana dan dapat mempengaruhi sirkuit mana pada tubuh makhluk hidup, umumnya adalah merasa lelah, sakit kepala, dan gejala penyimpangan lainnya, namun kamu mengerjakan semuanya tanpa masalah"
"Jadi, itukah alasan Rune kuno tidak digunakan saat ini?" tanya Caelum, karena merasa cukup masuk akal jika Rune kuno tidak digunakan karena kurangnya efisiensi praktis.
"Tepat.... runs yang digunakan saat ini adalah versi yang disempurnakan agar memudahkan dalam penerapannya untuk membuat benda magis" Maerin mengambil buku kain dari rak buku, kemudian membalik beberapa halaman untuk menunjukkan sebuah halaman yang berisi gambar pola Rune terbaru dan Rune kuno.
"Ini adalah contoh perbandingannya"
Dalam gambar itu, terlihat bahwa Rune kuno disusun lebih abstrak dan kacau, sedangkan Rune yang telah disempurnakan memiliki beberapa pola tambahan disekitarnya.
"Apakah pola-pola ini memiliki fungsi untuk membuat Rune lebih stabil" Caelum merasa wawasannya saat ini masih sangat dangkal terkait Rune.
"Akhirnya kamu menyadarinya, itulah kenapa Rune saat ini memiliki pola kontrol dan perlindungan, hal ini untuk membatasi ketidakstabilan dari Rune kuno" Maerin menutup bukunya.
"Aku mengerti, itulah alasan kegagalanku sebelumnya, aku dengan membabi buta menyalin pola dari satu mantra dan mengintegrasikan ke mantra lain" Caelum menyadari kegagalan awalnya saat pertamakali mencoba menggambar Rune, namun ada satu hal yang tidak dia ceritakan pada Maerin, bahwa pola Sigil yang ada dibumi lebih sempurna dan stabil untuk membentuk mantra, dan itulah alasan dia berhasil membuat kartu sihir, meskipun terbatas pada mantra dasar namun setelah dia mempelajari Rune kuno dia memiliki harapan untuk membuat kartu sihir menggunakan mantra tingkat tinggi.
"Namun, kartu sihir yang kau buat dapat menstabilkan arus mana dari Rune, itulah yang menarik" senyum misterius tersungging di bibirnya.
"Cael, aku sudah mendengar ambisimu dari Lira, bagaimana kalau kita mengembangkan hal itu bersama, aku cukup tertarik dengan idemu"
"Benarkah?" Caelum senang mendengar itu, bagaimanapun, jika masternya mau membantunya maka, masalah yang berkaitan dengan dana akan teratasi.
"Aku bisa menebak pikiranmu nak" Maerin tertawa melihat ekspresi bersemangat Caelum.
"Namun, karena penelitianmu melibatkan makhluk hidup, maka kita tidak bisa asal melakukan eksperimen, untuk bagian penyusunan pola aku serahkan padamu, aku akan mengembangkan Rune nya" Maerin mengakhiri sesi pelajaran untuk hari ini, dan memberikan beberapa bahan pada Caelum, di antara pemberian itu, Caelum sangat bersemangat dengan cincin dimensional yang dia terima, barang mahal dan langka itu diberikan secara cuma-cuma oleh Maerin.
"Kau bisa mengunjungiku jika punya pertanyaan, aku akan tinggal disni hingga hari ekspedisi" Maerin kembali ke kursinya dan mencatat beberapa hal di bukunya.
"Terimakasih Master" Caelum segera berjalan keluar ruangan dan menutup pintu, sekilas dia melihat Maerin yang tersenyum lebar saat sedang menulis dengan penuh semangat.
Setelah Caelum keluar ruangan dan menutup pintu, Maerin menghentikan tangannya dan bangkit dari tempat duduk. berjalan ke arah perkamen Rune yang Caelum gambar, dia merobek dan menyisakan sepotong kertas dengan satu simbol Rune, kemudian mengalirkan mananya, seberkas cahaya menyinari ruangan sebelum memadat dan membentuk sebuah bola dan menghasilkan cahaya konstan.
"Rune ini diperkuat oleh kekuatan roh, apakah berkah?" Maerin telah curiga saat melihat Caelum menyalin beberapa pola Rune berulang kali, dia sengaja mengatakan bahwa gambar yang Caelum buat salah untuk mengetesnya, ternyata dugaannya benar, hanya orang yang memiliki konstitusi jiwa yang kuat seperti Naga atau yang menerima berkah dari roh pelindung yang dapat menahan kehendak mana, itulah mengapa dia menggunakan perkamen khusus untuk media belajar.
"Dia jelas bukan Naga, jadi roh pelindung yang mana yang memberinya berkah" Maerin mengesampingkan pikirannya dan kembali mencatat di bukunya.
Caelum yang telah meninggalkan Balai Kota segera berjalan ke area pertokoan, hari ini dia ingin membeli beberapa bahan di toko milik tuan White, namun saat sedang menuju area pertokoan, badannya tiba-tiba menegang, seakan-akan ada predator yang sedang menatapnya, keringat mulai membasahi punggung Caelum, dia dengan susah payah menengok sekelilingnya untuk mencari sumber ketakutannya, namun dia tidak melihat ada sesuatu yang mencurigakan.
Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Caelum membatalkan tujuannya untuk belanja dan bergegas pulang.
Disisi lain, sosok yang berjalan dengan anggun mengalihkan pandangannya dan tersenyum.
Semangat Thorr
tapi ada beberapa bahasa yang baru denger aku tuh 🤭
tetep semangat ya kakak othor