"sakiiitttt."
"Aaahhh perut ku sakit sekali, tolong perut ku sakit!"
Siti terus menjerit karena perut nya sakit bukan kepalang, di usia kehamilan nya yang menginjak lima bulan ia harus pendarahan. tapi bukan cuma rasa sakit akibat pendarahan saja yang membuat dia takut, melainkan ia melihat tangan berbulu meremas remas perut.
KRAAAAUUKK.
KRAAAAAUUUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Bukan Ratna
"Aduuuh perut ku sakit sekali, Mbak." rintih Ratih sudah terbaring.
"Kamu berbaring saja di kasur, tunggu lah sebentar lagi." jawab Ratna yang belum masuk kedalam kamar.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar." Ratih meringis merasakan desakan dari dalam karena bayi nya sedang cari jalan.
"Jangan banyak bicara, lebih baik diam saja agar tidak tambah sakit. nanti tenaga mu bisa habis!" ujar Ratna dari luar kamar.
"Mbak Ratna ini kadang kadang agak melenceng, orang menyebut nama Allah pun tidak boleh." batin Ratih kesal juga.
Biasa nya orang sakit mau melahirkan begini di suruh banyak menyebut nama Allah, sebab melahirkan memang taruhan nya nyawa dari sang Ibu, bukan hal yang mudah jadi memang rasa sakit nya tidak bisa mau di jelaskan dengan kata kata.
Itu lah kenapa anak tidak boleh melawan orang tua yang sudah melahirkan kita kedunia ini, sebab mereka harus bertaruh nyawa hanya agar kita lahir kedunia. betapa sakit hati seorang Ibu apa bila anak malah melawan saat di beri tahu, sedangkan mereka mati matian untuk mengeluarkan anak.
"Ughhh Mas Jhon lama sekali, aduuh bayi ku seakan sudah mau keluar." keluh Ratih memegangi perut nya.
Hening suara dari luar kamar dan sejak tadi Ratna juga belum ada masuk kedalam kamar untuk melihat adik nya, Ratih mulai kesal karena Ratna seolah tidak ada perhatian pada dia yang sedang kesakitan. mau menjerit juga tidak ada tenaga, memang sudah lemas.
"Mbak? Mbak kok enggak masuk kesini, aku di temani dong." pinta Ratih.
"Kenapa to?" Ratna masuk dengan gaya nya yang sangat kaku.
Namun Ratih tidak menyadari hal itu karena dia sedang fokus merasakan sakit nya yang luar biasa, bodo amat mau kejadian aneh apa, yang penting bayi nya ini segera keluar. sebab pinggang sudah mau patah, sakit sekali hingga mau cepat keluar saja agar semua nya plong dan Ratih bisa menggendong anak nya yang cantik atau tampan.
"Angkat kaki mu begini, kau harus segera mengeluarkan nya." ujar Ratna melihat bagian intim Ratih.
"Sakit sekali, aduuuh perut ku sakit." rintih Ratih yang memang sudah mulai mengeluarkan darah.
"Ayo keluarkan bayi mu sekarang, dorong terus." Ratna mulai tidak sabar.
"Tunggu saja bidan nya, aku takut kalau tidak ada bidan." ujar Ratih.
"Tidak usah lama lama, keluarkan saja sekarang!" bentak Ratna keras.
Ratih yang di bentak jadi kaget dan ketakutan, perlahan lahan tubuh Ratna yang cantik itu mulai berubah menjadi sangat besar. tangan mulus putih juga berubah menjadi hitam berbulu, lengkap dengan jubah nya menutupi tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Si..siapa kau?!" Ratih tergagap ketakutan hingga tidak bisa bergerak.
"BERIKAN BAYI MUUUU!" bentak mahluk hitam mengerikan ini.
"Tidaaaaaaak!" Ratih berteriak keras dan berusaha untuk melarikan diri.
Jleeeeep.
Tangan yang berkuku panjang hitam mengerikan itu masuk kedalam rahim nya Ratih dan merogoh bayi yang memang mau keluar, sungguh ras anya berkali kali lipat rasa sakit nya di bandingkan dengan yang tadi. mau teriak sudah tidak bisa, hanya terdongak keatas dengan mata yang tinggal putih semua.
"Ehmmmm enak nya, aaaahh lezat sekali." lidah mahluk ini menjulur menjilati bayi yang penuh darah.
"Oeeeeek, Oeeeek!"
"Makan enak, ahahaaaa segar sekali yang ini." mahluk hitam menjilati darah nya dan menarik paksa plasenta yang masih di dalam rahim Ratih.
Ratih masih bernyawa walau barusan harus mengalami rasa sakit luar biasa, kesadaran nya juga masih ada dan dia melihat bagai mana mahluk hitam ini menjilat darah di tubuh anak nya. di mulai dari usus plasenta dan memakan sangat lahap, andai saja Ratih punya tenaga maka dia akan berteriak keras.
"Oeeeek, oeeeekk!"
Bayi mungil yang baru keluar dari perut Ibu nya ini seolah tau bahwa nyawa nya tidak akan lama lagi, setelah usus lanjut pula di kaki nya dan terdengar suara tulang muda di kunyah hingga membuat tubuh sangat merinding sekali. Ratih meneteskan air mata karena sakit sekali rasa hati dan juga tubuh dia, anak yang ia lahirkan sudah di makan oleh iblis.
KRAAAUUUK.
KRAUUUKK.
"Ehmmm enak nya, enak sekali makanan ini." mahluk hitam terus bergumam sambil memakan paha bayi.
"Ya Allah, apa yang ada di hadapan ku ini? anak ku, kenapa anak ku harus di makan dia!" batin Ratih di antara sadar dan tidak.
"Enak nya, huahaaaaa enak sekali ternyata kalau sudah besar begini." mahluk hitam tertawa dengan mulut yang penuh dengan darah.
Seolah dia pun baru tau bahwa bayi yang memang wayah nya lahir ini memang lebih enak dari pada masih berusia muda, oleh sebab itu dia sangat menikmati nya. di lanjutkan dengan kepala bayi yang masih sangat lembut, seperti mengunyah kelapa saja.
...****************...
"Jhon, dari mana malam malam begini?" Ratna menegur adik ipar nya yang nampak terburu buru saat berjalan dalam gelap nya malam.
"Mbak Ratna!"
Jhon terpaku melihat Ratna ada di hadapan dia dan ini memang asli saudara ipar nya, sedangkan tadi di rumah sudah ada orang yang menyerupai ipar nya sendiri. bukan main takut dan ngeri nya Jhon saat ini, bila ini adalah Ratna lalu siapa yang ada di rumah tadi.
"Kamu mau kemana malam malam begini dan hari hujan juga, apa Ratih mau melahirkan?" tanya Ratna semakin mendekat.
"Mbak kenapa ada di sini?" Jhon bertanya gemetar.
"Ya memang aku di sini kan, aku tadi melihat kamu dari dalam rumah jadi aku keluar ini." jawab Ratna.
"Lalu siapa yang ada di rumah tadi menunggu Ratih?" tanya Jhon gemetar.
"Kau bicara apa? apa Ratih mau melahirkan dan di tunggu orang menyerupai aku!" teriak Ratna keras.
"Tadi sampean ada di sana dan bilang mau menjaga Ratih, bagai mana dengan istriku sekarang?!" Jhon mulai tidak karuan karena cemas dan juga takut dengan nasib istri nya.
Tanpa pikir panjang Jhon langsung lari menuju rumah lagi, Ratna yang panik juga berlari karena yang mau melahirkan ini adalah adik nya. bila sampai celaka maka Ratna juga tidak tau lagi harus bagai mana, sambil lari seluruh tubuh mereka gemetar.
"Lindungi adik ku dan bayi nya, Ya Allah!" teriak Ratna sambil berlari kencang.
"Demi Allah tadi itu sampean, bagai mana ini dengan Ratih!" Jhon sampai mau terjungkal karena berlari.
"Cepat lah kau lari, tinggal kan saja aku bila terlalu lama!" bentak Ratna sudah tidak sabar.
Jhon pun tidak menoleh lagi pada ipar nya yang masih di belakang, Ratna jelas lebih lambat lari nya dari pada Jhon karena tubuh nya yang kecil sehingga lari nya pun lambat, lebih baik Jhon duluan saja agar segera melihat keadaan Ratih.
jngan ada lagi yg musnah atau tewas,gk rela pokok nya 😭😭😭
Thor jgn bikin deg degan...
smga Arya bsa di slmatkan.....iblis apa yg mereka lawan kali ini ya....🤔🤔🤔🤔Arya aja bsa tumbang di bkinya....