Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
03
Dulu sebelum mempunyai seorang Janu , Air bekerja di sebuah perusahaan kecil sebagai seorang staff keuangan . Hasilnya lumayan bisa menghidupi ibu dan adiknya yang saat itu masih sekolah.
Reynand pernah melarangnya bekerja waktu itu tapi ia berkeras karena tak ingin keluarganya sepenuhnya menjadi beban untuk suaminya . Apalagi pernikahan mereka tak direstui hanya karena keluarga suaminya menganggap mereka sebagai parasit yang akan selalu bergantung pada Reynand .
Tapi kini ia dan ibunya membuka sebuah warung makan kecil di depan rumah . Air ingin tetap menghasilkan uang dengan tidak meninggalkan putranya di rumah . Apalagi Janu masih membutuhkan ASl untuk pertumbuhannya..
Air mendirikan warung makan dari hasil pesangonnya saat kerja dulu . Sebenarnya masih ada uang tabungan peninggalan Reynand , uang bulanan yang dulu rutin diberikan oleh suaminya dengan angka yang lumayan besar . Tapi tabungan itu milik putranya , ia hanya akan menggunakan uang itu untuk kepentingan Janu kelak .
" Mbak nanti siang aku nggak pulang kayaknya , lagi banyak banget kerjaan di bengkel " seru Dewa yang sudah menuntun motornya keluar halaman .
Dewa mengolah bengkel yang dulu pernah diolah ayahnya , yang setelah ayahnya meninggal bengkel itu diolah oleh salah satu tetangga dekat yang sudah seperti saudara bagi keluarganya .
" Mau mbak bungkusin bekal nggak ?! "
" Nanti Temon yang kesini ambil , ngga enak soalnya kalau nggak anget "
" Ya udah , biasa kan tiga bungkus ? "
" lya ... Dewa berangkat mbak Assalamualaikum "
" Walaikumsalam , hati hati Wa !! "
Pagi itu seperti biasa Air menyiapkan segala sesuatu untuk warungnya . Mereka beruntung sejak pertama buka warung makan mereka cukup ramai pembeli .
" Janu mana Bu ? "
" Habis ibu mandiin malah tidur , nanti sebentar lagi pasti bangun karena dari tadi belum kamu susuin "
"lya ... "
Ibu Sri dan Air menengok keluar saat mereka mendengar deru mobil yang berhenti di depan rumah mereka .
" Papa mamanya mas Reynand ... " lirih Air dengan melihat ibunya .
lbu Sri mengelus punggung putrinya seakan tahu apa yang dirasakan Air saat ini .
" Biar bagaimanapun mereka kakek dan neneknya Janu nak "
Air hanya mengangguk , tapi ia kemudian masuk ke dalam kamarnya . Dia ingin menata hatinya terlebih dahulu dan hanya putranya yang bisa menenangkannya .
" Assalamualaikum .. "
" Waduhhh mari masuk Pak , Bu "
Alfian dan istrinya masuk ke rumah sederhana itu .
" Apakah kedatangan kami mengganggu ... "
Bu Sri langsung memotong perkataan besannya .
" Sama sekali tidak Bu , Janu pasti senang bisa melihat kembali kakek dan neneknya "
" Kalian masih bisa begitu baik setelah apa yang kami lakukan pada Air dan Reynand "
Rita mulai terisak , dia mulai ingat kembali dengan apa yang sudah mereka lakukan pada Reynand dan istrinya .
" Sudah ... dari kemarin saya sudah bilang untuk tidak mengungkit masa lalu . Semua sudah terjadi dan kita hanya akan mengambil hikmah untuk semua ini "
" lbu benar Nyonya , semua sudah di gariskan oleh yang diatas . Kita cuma menjalani saja . Air tidak pernah membenci tuan dan nyonya karena biar bagaimanapun kalian adalah kakek dan nenek dari putraku " Air tiba tiba keluar dari kamar dengan menggendong Janu .
" Tolong jangan ingatkan kesalahan kami dengan panggilanmu kepada kami . Kami bukan Tuan dan Nyonya ! Kami hanya tua renta yang memohon belas kasih darimu " kata Rita dengan isakan .
Alfian hanya menunduk , laki laki parubaya itu terlihat sangat sedih . Raut penyesalan sangat terlihat di wajahnya . Mereka menolak gadis sebaik Air hanya karena ambisi mereka untuk memperbesar jaringan usaha mereka .
Mereka bahkan tidak peduli dengan perasaan putra mereka sendiri . Mereka nekad menikahkan Reynand walau mereka tau putranya sudah menikahi Air . Mereka menikahkan Reynand dan Narra agar Air mau melepaskan putra mereka .
Dan nyatanya ikatan cinta mereka lebih kuat . Rumah tangga Reynand dan Air mampu bertahan walau diterjang berbagai cobaan yang berasal dari orang tuanya . Dan Narra yang sejak awal mereka harapkan menjadi menantu kesayangan malah bersikap jauh dari perkiraan mereka .
" Air ... maukah kau memaafkan kami ? Dan bolehkah kami menebus semua kesalahan kami ? " ujar Alfian menatap sendu Air .
" Sejak awal Air sudah memaafkan papa dan mama . Jika Air menjadi kalian mungkin Air juga akan melakukan hal yang sama . Air akan melakukan yang terbaik untuk anak anak . Dan tak ada yang harus ditebus ! Semua sudah berlalu , sekarang hanya Janu yang Air pikirkan . Kalian boleh kesini kapan pun untuk melihat Janu "
" Ya Allah , terimakasih Air " lbu Rita yang ingin bersujud di depan Air tapi sebelum tubuh ringkih itu sampai kebawah Air sudah terlebih dahulu merengkuhnya .
" Jangan begini , Air yakin Mas Reynand bahagia di sana . Dia bahagia melihat putranya bisa bersatu dengan kakek neneknya "
" Kau juga putri kami ... "
" Air juga putri kalian " lbu Sri ikut memeluk wanita yang direngkuh putrinya .
Siang itu mereka menangis , tapi tangis mereka adalah tangis bahagia . Akhirnya Alfian maupun Rita sadar jika kebahagiaan bukan hanya tentang harta dunia , tapi keluarga adalah sumber kebahagiaan yang sebenarnya ..
Berarti sama kelakuan nya astika dan jasmine..
Lain kali jangan mandi dulu diva biar mandi bareng aja daripada mandi 2x wkwkwk
Liat aja nanti gilang dan diana akan menyesal dan bangkrut karna ulah mereka sendiri 😏
gilang kali yg kurang kerjaan...