NovelToon NovelToon
Skylar Dan Sang Dosen

Skylar Dan Sang Dosen

Status: tamat
Genre:Romantis / Fanfic / Tamat / Dosen / Cintamanis / Romansa
Popularitas:110k
Nilai: 5
Nama Author: Skylar Lee

Dunia perkuliahan Wendelline Skylar sebagai mahasiswi fakultas kedokteran semakin runyam setelah kehadiran seorang dosen muda yang digembar-gemborkan memiliki visual tampan bak idola papan atas Korea Selatan.
Akankah Skylar mampu membalikkan realita seperti sediakala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skylar Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03

Skylar berjalan santai di pekarangan kampusnya hendak menuju kelas sambil bersenandung kecil.

Cuaca hari ini begitu cerah membuat hati Skylar juga terasa menghangat meskipun jadwal mata kuliahnya kali ini sangat padat.

Matahari bersinar temaram, tidak terlalu terang sehingga panasnya tidak terlalu menyengat pun dengan angin yang berhembus pelan terlihat sibuk menyapa helaian surai indah milik Skylar yang tergerai.

"Yo, whats up, sis?" tegur Jeffrey penuh semangat ketika melihat batang hidung Skylar nampak.

Tak heran, Wendelline Skylar memang selalu terlihat mencolok meskipun ia tidak melakukan apapun karena kecantikannya.

"Gue masih napas pake hidung nih," canda Skylar membuat Jeffrey tergelak.

Walaupun tergolong kalem selera humor gadis itu boleh juga.

"Makin jago aja lo ngelawaknya," ejek Jeffrey masih dengan sisa tawa.

Skylar hanya meringis lucu menanggapi.

"Menurut lo gimana dosen anatomi kita yang baru?" tanya Jeffrey setelah teringat desas-desus mengenai dosen mata kuliah anatomi mereka yang baru.

Skylar mengedikan bahunya, "mana gue tahu orang ketemu aja belum pernah."

"Lo gak penasaran emangnya? gue denger dari anak-anak cewek katanya sih dosennya masih muda udah gitu ganteng," cerocos Jeffrey panjang lebar.

Skylar mendengus geli, "halah, palingan juga mereka ngelebih-lebihin doang."

Jeffrey sudah menduga jawaban Skylar pasti akan seperti itu. Mana ada laki-laki yang tampan dimata gadis itu selain Papanya dan Darrel.

"Lagian lo 'kan laki, Jeff, buat apa terlalu kepo begitu?"

Jeffrey terkekeh, "memangnya kalau mau kepo gue harus jadi perempuan dulu ya?"

Skylar malah ngakak mendengar perkataan bodoh dari Jeffrey.

Menurutnya Jeffrey sejak dulu memang tidak berubah, selalu absurd tiada tanding.

Bagaimana bisa lelaki modelan seperti Jeffrey bisa masuk fakultas kedokteran dengan begitu mudah?

...°°°...

"Sky, ini ada titipan dari Darrel," Nindy, teman sekelas Darrel tiba-tiba menghampiri Skylar yang sedang asyik sendiri di sudut kelas sambil menyodorkan sebuah kotak bekal berukuran besar.

Skylar yang tengah asyik menonton live streaming dari boy group asal Tiongkok idolanya, WAYV, langsung terpecah fokusnya.

"Kok dikasih ke gue?" bingung Skylar dengan dahi berkerut.

"Aku cuma disuruh sampaikan saja," balas Nindy kemudian langsung melipir pergi.

Ia tidak mau berlama-lama berada di dekat Skylar maupun Darrel karena menurut Nindy tampang mereka sungguh bukan seperti manusia biasa membuatnya yang berpenampilan sangat biasa itu merasa bagaikan abu upik.

Skylar menggaruk kepalanya dengan telunjuk, dia sungguh bingung dengan sikap Darrel dua minggu belakangan ini. Bukankah Darrel tahu sejak awal Skylar tidak suka makan sushi tapi kenapa dia malah memberikan Skylar sushi sebanyak itu? sang gadis kemudian mengemasi barangnya ke dalam tas berniat mencari Liam, sahabatnya sejak kecil yang merupakan penggemar berat sushi.

"Ah, tapi 'kan fakultas teknik jauh banget dari sini nanti gue malah terlambat ke mata kuliah berikutnya," Skylar bermonolog bingung.

Lagi pula kalau dia harus berjalan kaki menuju fakultas teknik memang cukup memakan waktu mengingat posisi gedung fakultas teknik yang terletak di belakang dan itu tidaklah dekat.

"Ya sudah, nanti sajalah."

Kedua kaki jenjang Skylar lantas berderap keluar dari kelas yang memang penghuninya sudah pindah ke kelas mata kuliah berikutnya.

"Sepertinya gue memang harus ngobrol banyak sama Darrel nanti," lirihnya sambil memandang kotak makanan pemberian Darrel.

Tiba di depan kelas tujuannya, Skylar langsung mengucapkan salam dan berjalan masuk ke dalam.

"Wendelline Skylar, jangan mentang-mentang kamu pintar kamu jadi mau bertindak sesuka hati di kelas saya."

Mendengar suara yang dingin serta berat itu sontak Skylar mengarahkan pandangannya ke sumber suara.

Sial. Ia mendapati laki-laki menyebalkan yang sempat mengganggunya beberapa hari yang lalu tengah melemparkan senyum ejekan kepadanya.

Skylar mengumpat dalam hatinya, dengan berat hati ia akhirnya menyunggingkan seulas senyum kepada pria itu.

"Oh, maafkan saya, Pak Dosen yang terhormat. Tadi saya baru selesai dari toilet."

Seisi kelas memandang bingung interaksi yang sangat tidak biasa tersebut.

Bagaimana tidak? Skylar biasanya mana pernah mau memanggil dosen dengan kata-kata seperti itu apalagi yang berada di hadapannya saat itu hanyalah seorang dosen muda. Terlebih, hanya dosen itu yang berani mengkritik keterlambatan Skylar yang tidak sampai lima menit itu.

"Kamu duduk di bangku depan meja saya ini, sudah tidak ada lagi bangku kosong," seloroh sang dosen sambil mengedikan dagunya ke arah sebuah bangku kosong yang berada persis di depan meja dosen.

Skylar mendengus sebal, padahal dia tahu kalau di belakang masih ada tiga bangku kosong.

"Kamu belum tuli 'kan, Skylar?" pria itu kembali memandangi Skylar.

"Maaf, Pak, tapi saya ingin duduk di belakang saja," tolaknya.

"Saya tidak terima penolakan," desis sang lelaki tak mau kalah.

Skylar mendecak sebal namun tak ada pilihan lain. Dengan terpaksa ia duduk di tempat yang diinginkan oleh sang dosen.

"Selamat siang semuanya, salam kenal, nama saya Teon Tirdianata yang akan menjadi dosen mata kuliah anatomi untuk anda semua."

...°°°...

"Sial!" umpat Skylar setelah semua orang di kelasnya keluar. Sungguh dia sangat sebal dengan kelakuan Teon yang terus saja menyombongkan dirinya dan apa lagi itu? Lelaki itu sangat narsis! Tapi dengan bodohnya para perempuan malah menggila setelah melihatnya secara langsung.

Dengan perasaan yang berapi-api karena kesal, Skylar langsung bertolak menuju kantin hendak mengatasi masalah kelaparan yang menderanya tak lupa tetap membawa kotak makan pemberian Darrel.

"Ciee yang pacarnya makin hari makin sibuk," ledek Kaisar, atau biasa disapa Kai, kakak tingkat yang merupakan mantan Skylar di jaman sekolah menengah atas.

Lelaki itu dengan tidak tahu dirinya malah menutupi jalan Skylar.

"Bukan urusan lo," ketus Skylar.

"Santai dong jangan galak-galak gitu nanti cantiknya digondol kucing loh."

Skylar memutar kedua bola matanya malas. Bagaimana mungkin hari ini dia harus berhadapan dengan manusia-manusia menjengkelkan seperti ini? Ia menghela panjang kemudian memaksakan kedua sudut bibirnya untuk tersenyum.

"Sekarang gue lagi laper banget lo mau minggir atau lo yang gue sate?" ancam Skylar dengan pandangan menajam.

Tangan kanannya yang bebas sudah mengepal, siap melayangkan tinju kapan saja ke wajah Kai yang memang sudah sejak lama ingin Skylar ratakan.

"Kalau yang perempuan tidak mau ya jangan dipaksa begitu. Kamu ini jadi laki-laki kok pengecut." dari arah koridor barat, Teon nampak melihat keributan yang terjadi di antara Kai dan Skylar.

"Ini urusan rumah tangga gue sama cewek gue, lo gak usah ikut campur deh!" balas Kai sengit, memandang remeh Teon.

Teon tersenyum tipis, "kamu yakin dia pacar kamu? atau cuma kamu saja yang mau?"

Kai tanpa aba-aba langsung lari dengan kepalan tinju yang mengarah kepada Teon.

"Kebanyakan bacot lo!" desis Kai yang sudah terpancing emosinya.

Teon tersenyum penuh kemenangan karena inilah yang dia sukai, bertengkar tanpa harus memulai pertengkaran lebih dulu.

Tangan Kai dengan mudahnya ia tangkap lantas ia memukul Kai dengan tinju kirinya. Sebuah pukulan telak yang sukses membuat tubuh besar Kai jatuh tersungkur ke lantai.

Hidung dan bibir Kai nampak mengeluarkan darah segar membuat sang empunya mengerang kesakitan.

"Sepertinya kamu yang banyak bacot," Teon berjongkok menghampiri Kai, "lain kali jangan bersikap sembarangan begitu kepada seorang dosen."

mata Kai terbelalak, "Apa?"

"D-dia itu dosen mata kuliah anatomi," kata Skylar yang masih gemetaran setelah melihat aksi Teon yang sungguh diluar dugaannya.

Padahal badan Kai terlihat lebih besar dari Teon tapi bagaimana mungkin Teon bisa memiliki kekuatan sebesar itu?

"Well, beruntung kamu bukan mahasiswa fakultas kedokteran tapi sepertinya saya akan membuat perhitungan dengan kamu lain kali," tutup Teon.

Sepasang netra Teon lantas beralih memandang Skylar yang masih membeku ditempatnya, "ayo, Skylar, kamu harus traktir saya makan hari ini."

Skylar kontan mendelik, "apa?!"

...°°°...

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Yusz K
Luar biasa
Nia Nara
Ya elah baru juga 24 tahun. Jangankan lelaki, perempan aja masih santai kali baru umur segitu. Puas2in main dulu,
Dewi Fuzi
mau kepo nih thor ski gak punya ibu ya
Diny Julianti (Dy)
kan bner selingkuh, khilaf ko sampe hamil
Diny Julianti (Dy)
katanya Darrel selingkuh deh
Christine Liq
Luar biasa
Alanna Th
ririn kah? 😱😵😫😰
Alanna Th
smoga author dberi kshtn selalu. tq karyanya, thor 😘😍💗👍
Alanna Th
waduh!! kq bunda gk tau y masa lalu ririn, yg prnh hamil d luar nikah? waa, jbkn ririn ini sih 😱😵😫😰
Alanna Th
bakalan dtembak jeffrey nie?
Alanna Th
pkdos prhatian bingit, apa lg pdkt ya? 😱😂🤣🤣
Lina Kasviana
ceritanya bagus. tp nama sama lokasi bahasa n gaya nya dak cocok
Nolis Hasanah
kpan di lamar ya...
Mami Dedel
sky masih basah lukanya mas teon
Mami Dedel
ada apa ya teon sama sky
Mami Dedel
nanti juga ada gantinya sky, ada teon tuh ganteng dan pinter lagi
Mami Dedel
seneng baru dpt bacaan ringan kaya gini, udah rada bosen juga baca tokohnya ceo dingin terus, semoga bacaan ini lebih menarik
Mami Dedel
maaf ya author, namanya kok rada janggal ya, apalagi figur ayahnya model dunia tp muslim, cuma rada nggak nyambung sih, btw suka2 author aja deh, hi hi hi
Asih
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!