Menceritakan konflik antar aku dan kakak sepupuku Dia selalu menginginkan segala sesuatu yang ku punya maupun yang aku kerjakan.
Dari kecil dia tidak mau kalah denganku, karena dia dimanjakan orang tuanya.
Aku dan keluargaku mengalah bukan karena takut , tapi menghargai kekeluargaan yang sangat dekat.
kak sandra bahkan mengakui pacarku sebagai pacarnya, padahal sebelumnya dia juga sudah mengambil pekerjaanku sebagai pengajar paud di kelurahanku.
Tapi dia itu teryata ....
Kenapa kak sandra selalu iri padaku? Padahal aku merasa bisa saja.
bahkan hanya pelayan toko..
Ini adalah tulisan pertama ottor ya temans... dukung ottor terus jangan lupa like dan comentnya ottor tunggu. Terimakasih untuk semua temans ottor sudah mampir di tulisan ottor ini 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masih flashback
"Kak Sandra" gumamku sambil menuju teras rumahku ,yang kulihat kak sandra hanya duduk sambil memandang sinis kearahku.
" assalamualaikum..!"
"Waalaikumussalam!" jawab kak sandra jutek. aku berdiri di depan kak sandra.
"Apakabar kak sandra" sapaku
" kamu sudah mengundurkan diri kan hari ini, karena besok aku akan langsung masuk ngajar di paud" cerocos kak sandra tanpa menjawab sapaanku.
Aku hanya diam tidak menangapi kak sandra.
" pokoknya kamu harus berhenti ngajar Din, harus!" tegas kak sandra
"Ada apa Sandra?!" kata ayah yang baru datang dari kebun dengan mendorong motor bututnya.
"Ini si Dini paman, aku ingin dia berhenti ngajar di paud karena dia ngak cocok jadi guru. kan dia cuma lulusan SMK, tidak pas ilmunya. Aku yang cocok akan mengantikan dia kata bu tuty" telak kak sandra tanpa basa basi.
Ayah melihat kearah ku, aku hanya diam
"Kamu sudah dikasih tau sama tuty Din?!" tanya ayah setelah diam beberapa saat.
aku mengeleng.
"Ya udah.. besok kamu tanya lah dulu sama tuty biar jelas. kalau memang tuty nyuruh kamu berhenti ngak apa-apa, mungkin ada yang lebih membutuhkan kamu di tempat yang lain" jelas ayah bijak.
"Ya ayah.. besok tanya sama bu tuty" jawabku
"pokoknya kamu itu yang minta berhenti , bukan nanya!!" kata kak sandra.
Aku dan ayah hanya diam. ayah sudah tahu kebiasaan kak sandra yang selalu merasa lebih dari ku. Karena setiap kumpul keluarga kak sandra selalu membahas dia yang harus di utamakan , dan tidak boleh aku yang didulukan. atau sepupu-sepupu yang lain.
kak sandra beda tiga tahun umurnya denganku. pernah dulu saat aku masih kelas dua SMK akan magang di kantor tempat om umar adik bungsu ayah. beliau bekerja di Perusahaan listrik negara, dengan rekomendasi beliau aku magang disana dan juga aku jurusan perkantoran di SMK.
Tapi kak sandra tidak terima, dia juga ingin magang di sana tapi tidak diterima karena tidak ada bidang yang sesuai dengan jurusan kuliah kak sandra. seni.
Dia minta pada om umar agar bisa magang di kantor ini, om umar kasih tahu agar magang di sekolah saja atau di dinas pariwisata ,tapi kak sandra tidak mau. masih ingin di kantor tempatku magang.
tapi om umar tidak menangapinya karena memang tidak bisa bantu.
Sampai kedua orang tua kak sandra turun tangan membujuk om umar agar bisa kak sandra juga magang di sana.tapi om umar memang tidak bisa membantu.
kak sandra adalah anak tunggal, jadi setiap keinginanya harus dituruti, ini karena kedua orang tuanya sangat memanjakanya sehingga menjadi pribadi yang hanya ingin menang sendiri.
Bahkan dari kecil kak sandra tidak mau disamakan dengan sepupu yang lain. Setiap lebaran kalau nenek atau om dan tante memberikan thr kak sandra tidak mau sama jatahnya dengan yang lain. kalau sampai sama dia akan menangis sejadi-jadinya sampai orang tuanya turun tangan dengan menambah nominal uang atau amplop.
Dia selalu membanggakan kalau amplopnya lebih banyak dari kami para sepupunya. Nenek ,om dan tante tidak pernah membedakan cucu dan keponakan mereka.
"Ingat ya Din.. berhenti ngajar!" kata kak sandra sambil bangkit dari duduknya.
" paman.. aku pulang dulu.. Assalamuslaikum..!" sambil berlalu dari hadapan kami.
" Waalaikumussalam.. " jawab ku dan ayah.
lalu ayah melihat kearahku
"Mau cerita ke ayah?"
aku mengangukan kepala " masuk dulu yah, biar dini ambil minum dulu, ayah pasti haus" jawabku sambil berjalan kedalam rumah menuju dapur. " Air putih saja Din." jawab ayah
" minum dulu yah.." sambil meletakan minum di depan ayah, ada juga goreng pisang yang tadi pagi di masak ibu.Ayah meminumnya.
"Ceritalah din" kata ayah setelah minum.
akupun menceritakan yang terjadi tadi di paud. Dan juga bu tuty belum membicarakan perihal menerima kak sandra mengajar atau menyuruhku mundur.
"oo begitu... besok bicara baik- baik saja sama tuty, mana yang terbaik, jangan sampai ada konflik sama sandra" usul ayah bijak.
Aku hanya diam sambil mengangukkan kepala, karena ada kata-kata untuk jawaban .
lalu ayah berdiri " Ayah mau mandi dulu, mau siap-siap zuhur ke mesjid"
Ayah ku petani biasa, ayah mengarap kebun dan ada juga beberapa petak sawah. Kebun ini adalah warisan untuk ibu dari nenek pihak ibu. ada juga satu petak kecil sawah milik ibu yang tempatnya dibawah kebun, jadi kebun dan sawah ini bersebelahan.
ayah juga ada kongsi mengerjakan sawah tetangga dua petak kecil.
malam hari ayah mendapat telfon dari mak sam, mak sam bilang kalau kak sandra akan mengajar di paud besok. katanya sudah di setujui bu tuty.
" Apa aku mundur saja ngajar di paud yah?" tanyaku minta pendapat ayah
Ayah menarik nafasnya pelan, lalu berkata " Senyaman mu saja Din.. bicara dulu sama tuty mana yang terbaik. kalau memang kamu tidak nyaman dengan sandra boleh kamu mundur, pasti ada tempat nyaman bagimu untuk bekerja. ayah do'a kan. Ayah tau kamu dan sandra tidak bisa akur dan tau kalian itu bagaimana". jelas ayah. Ayah tahu tabiat kak sandra, setiap keinginannya harus dia dapatkan. harus..
Besoknya aku datang ke paud seperti biasa, tapi bukan untuk mengajar.
"Kok masih datang Din!? kan sudah dibilang kemaren. ngak ngerti ya !?" hadang kak sandra saat aku mau masuk keruang bu tuty. " Ngak punya muka kamu!!" telaknya
Aku menangapinya sambil senyum saja.
"kamu itu...."
" Aku mau izin mundur ngajar sama bu tuty kak!" potongku
"Ooo sadar juga kamu kalau kamu ngak mampu" sinis kak sandra
aku tidak menanggapinya sambil berjalan ke meja bu tuty.
Aku mohon izin untuk mundur dari paud, awalnya bu tuty keberatan, dengan alasan yang masuk akal akhirya bu tuty mengizinkan ku mundur dengan berat hati.
aku keluar dari paud dengan santai tanpa beban,padahal hati sedih juga karena aku juga mulai nyaman dengan pekerjaan yang sudah tiga bulan aku tekuni.
sorenya aku ke tempat fotocopi yang ada dekat kampus buat memfotocopy ijazahku. aku ingin melamar pekerjaan.
"mau melamar pekerjaan Din ?" tanya sri tetanggaku yang kerja di tempat fotocopy ini
" Rencana Sri"
" Trus ngajar di paud? bagaimana?"
"udah mundur"
"kapan??"
" Tadi"
Sri diam sambil memfotocopy berkasku
" disini nambah karyawan nga sri" tanyaku
" aku tanya dulu sama yang punya, nanti di kabari kalau ada" jawabnya.
Tampa kami sadari ada ibu-ibu mendegar pembicaraan kami, lalu mendekat.
" Kamu mau cari kerja apa nak?" tanya beliau.
" Apa pun buk.. di toko pun mau." jawabku
" kamu lulusan mana"
"SMK buk"
" kenapa tidak masuk an ke kantor- kantor?" Tanya ibu itu
" baru mau coba buk, ini lagi mau fotocopy berkas" jawabku sambil senyum
" kalau aku tawarin kamu kerja di toko ku mau ngak!!" katanya tanpa basa basi.
" Kalau ibu izinkan aku kerja di tempat ibu mau buk, " jawabku semangat
" boleh , sekarang kamu ikut ibu saja. biar tahu tempatnya. dan kalau kamu setuju bekerja di toko ibu kamu besok bisa langsung kerja" jelasnya
"Alhamdulillah.. makasih bu" jawabku.
"Sri aku jaln dulu ya.. do'a kan aku !!" kataku pada sri setelah mengambil berkas yang di fotocopy dan membayarnya sambil tersenyum.
sejak hari itulah aku bekerja di toko grosir punya ibu itu. Grosir pakaian muslim. dan ibu itu di pangil mami oleh semua karyawannya.
awal aku jualan online pun dimulai karena aku sering memfoto pakaian yang di pajang di manekin toko tempatku bekerja, lalu kupajang di laman Fbku atau story Fb ,karena aku cuma banyak teman di fb.
tiap yang ku posting pasti ada yang memesannya, walau tidak tiap hari. Aku izin sama mami kalau aku mau ambil pakaian buat di jual online, degan memperlihatkan postingan ku , mami setuju asal kerja inti di toko tetap nomor satu.
Aku setuju, makanya aku mengerjakan jualan online ku di rumah sepulang kerja dari toko. dan kalau mau ambil pasanan yang ada di toko sebalah tempat temanku aku akan me wa nya saja, kalau ada di antara kami yang mau jemput atau antar barang ke toko mami yang lain, temanku tidak keberatan untuk mengambilnya, nyambi aja kata mereka kan ngak makan tempat atau cuma beberapa potong saja.
itulah awal aku jadi penjual online.
flashback off...
....
sekarang sudah hampir delapan bulan aku kerja di toko grosir pakaian muslim.
dan empat bulan lebih jualan online..
Alhamdulillah
.
.
dukung otor yang lagi belajar ya temans....
5f thor..🙏
moga2 tidak salah😁
kalau mmg seting cerita di ranah
minang,ada di salah satu bab yg
agak janggal mengenai panggilan kpdn
variasi