NovelToon NovelToon
Melelehkan Hati Si Pria Dingin

Melelehkan Hati Si Pria Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Moka Tora

Hari pertama di SMA menjadi langkah baru yang penuh semangat bagi Keisha, seorang siswi cerdas dan percaya diri. Dengan mudah ia menarik perhatian teman-teman barunya melalui prestasi akademik yang gemilang. Namun, kejutan terjadi ketika nilai sempurna yang ia raih ternyata juga dimiliki oleh Rama, seorang siswa pendiam yang lebih suka menyendiri di pojok kelas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moka Tora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Pengkhianatan yang Tak Terduga

Suasana di perpustakaan menjadi tegang setelah Keisha membaca pesan misterius itu. Pikirannya dipenuhi pertanyaan. "Jangan percaya siapapun. Bahkan teman terdekatmu sekalipun."

Ia menatap wajah-wajah di sekelilingnya Ryan, Anita, dan Danu. Mereka adalah orang-orang yang selama ini bersamanya dalam perjuangan mencari kebenaran. Tapi jika pesan ini benar, berarti salah satu dari mereka… adalah pengkhianat.

Keisha mencoba mengenyahkan pikiran itu, tetapi bayangannya terus mengganggu. Siapa yang bisa mengirim pesan itu? Dan yang lebih penting, kenapa?

~

Malam itu, Keisha tidak bisa tidur. Ia duduk di tempat tidurnya, memandangi ponselnya yang tergeletak di meja. Ia berpikir untuk menghubungi seseorang, tapi siapa?

Akhirnya, ia mengirim pesan pada Ryan.

Keisha: "Ryan, lo lagi sibuk? Bisa ketemu sebentar?"

Tak butuh waktu lama sebelum balasan datang.

Ryan: "Tentu. Gue tunggu di taman belakang asrama."

Keisha meraih jaketnya dan berjalan keluar. Udara malam terasa dingin, menambah ketegangan dalam pikirannya. Sesampainya di taman, ia melihat Ryan sudah duduk di bangku kayu, menatap ke arah langit.

Keisha duduk di sampingnya. “Gue dapet pesan aneh lagi.”

Ryan menoleh dengan alis berkerut. “Dari siapa?”

Keisha menggeleng. “Nggak tahu. Tapi isinya bilang gue nggak bisa percaya sama siapa pun. Termasuk… teman gue sendiri.”

Ryan menghela napas panjang. “Itu serius. Kalau ada yang mencoba memecah kita, berarti kita semakin dekat sama kebenaran.”

Keisha mengangguk. “Gue tahu. Tapi kalau yang mereka bilang benar? Gimana kalau emang ada pengkhianat di antara kita?”

Ryan terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Kalau gitu, kita harus cari tahu siapa dia.”

~

Keesokan harinya, Keisha, Ryan, Anita, dan Danu kembali berkumpul di perpustakaan. Kali ini, mereka lebih waspada.

“Ada yang aneh,” kata Anita tiba-tiba. “Gue kepikiran sesuatu.”

Keisha menatapnya. “Apa?”

Anita membuka ponselnya dan menunjukkan sesuatu. “Gue dapet pesan ini semalam.”

Pesan di layar ponsel Anita berbunyi:

"Kamu seharusnya berhenti ikut campur. Kalau tidak, kamu akan bernasib sama seperti Nadira."

Keisha membeku. Nadira, korban pertama dari konspirasi yang sedang mereka bongkar.

Danu mengepalkan tangan. “Ini makin jelas. Seseorang beneran nggak mau kita terus nyari tahu.”

Ryan menatap pesan itu lama sebelum akhirnya berkata, “Kita harus cari tahu siapa yang kirim pesan ini.”

Mereka mulai menelusuri kemungkinan siapa yang memiliki akses untuk mengirim pesan anonim. Keisha berpikir keras. “Kalau kita bisa melacak nomor ini, mungkin kita bisa tahu siapa orangnya.”

Danu mengangguk. “Gue punya kenalan yang bisa bantu. Dia jago dalam hal kayak gini.”

Keisha dan yang lainnya sepakat untuk menunggu hasil dari penyelidikan Danu. Namun, ada sesuatu dalam cara Danu berbicara yang membuat Keisha merasa tidak nyaman.

~

Dua hari kemudian, Danu akhirnya kembali dengan informasi yang mengejutkan.

“Gue dapet sesuatu,” katanya, meletakkan ponselnya di atas meja. “Gue berhasil lacak salah satu pesan yang kita terima.”

Mereka semua mencondongkan tubuh, menatap layar ponsel Danu yang menampilkan alamat IP pengirim pesan misterius.

Namun, ketika Keisha membaca hasilnya, jantungnya hampir berhenti.

IP itu berasal dari… ponsel Danu sendiri.

Keheningan menyelimuti ruangan.

Keisha menatap Danu dengan ekspresi campuran antara keterkejutan dan kemarahan. “Lo bercanda, kan?”

Danu terdiam, tetapi wajahnya mulai memucat.

Anita bangkit berdiri, matanya membelalak. “Danu… ini apa?”

Danu menelan ludah, lalu mencoba tersenyum. “Gue bisa jelasin.”

Ryan menatapnya tajam. “Jelaskan sekarang.”

Danu menghela napas panjang. “Oke… gue memang ngirim pesan itu. Tapi gue punya alasan.”

Keisha merasa dunianya berputar. “Alasan apa yang bisa membenarkan lo ngirim ancaman ke kita?”

Danu menunduk, tangannya terkepal. “Gue nggak mau kalian masuk lebih dalam. Gue cuma mau kalian berhenti sebelum semuanya jadi lebih buruk.”

Ryan mendengus. “Jadi lo pikir bikin kita takut itu cara yang tepat?”

Danu menatap mereka satu per satu. “Lo nggak ngerti. Ini lebih besar dari yang kalian bayangkan. Ada seseorang di belakang semua ini yang jauh lebih berbahaya.”

Keisha menggertakkan giginya. “Siapa?”

Danu terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, “Reza.”

~

Keisha terkejut. “Reza? Lo yakin?”

Danu mengangguk. “Dia bukan cuma siswa biasa. Dia punya hubungan dengan beberapa orang penting di sekolah ini. Dan dia yang sebenarnya mengatur semuanya.”

Ryan menatap Danu penuh curiga. “Kenapa lo nggak bilang dari awal?”

Danu menghela napas. “Karena gue juga takut. Reza tahu banyak tentang gue, dan kalau gue buka mulut, gue bisa dalam masalah besar.”

Anita menatapnya tajam. “Tapi lo tetap memilih buat bohong ke kita?”

Danu menunduk. “Gue cuma mau melindungi kalian.”

Keisha menggeleng. “Lo seharusnya bilang sejak awal. Kita bisa cari jalan keluar sama-sama.”

Danu menatap mereka dengan mata penuh penyesalan. “Gue tahu. Dan gue minta maaf. Tapi sekarang, kita harus berhenti sebelum Reza tahu kita udah sejauh ini.”

Ryan mengepalkan tangannya. “Atau… kita bisa lanjut dan akhirnya menjatuhkan dia.”

Keisha menatap Ryan, lalu kembali menatap Danu. “Gue nggak mau mundur. Kalau Reza memang dalangnya, kita harus buktikan.”

Danu tampak ragu, tetapi akhirnya ia mengangguk. “Kalau gitu, kita harus hati-hati. Reza bukan orang yang bisa diremehkan.”

Keisha menarik napas dalam-dalam. Ia tahu pertarungan ini baru saja dimulai.

Dan kali ini, mereka tidak bisa salah langkah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!