Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan pertama
*
*
*
Ayana memandang sang mama tak percaya.
"Ya elah ma,masak duda sih..."bibirnya merengut.
"memang kenapa kalo duda..?"Mama Mira tersenyum kecil.
"Aya masih imut lho ma,,masih kecil.masa dapat yang second sih..."
"Huss.....biarpun second,tapi masih muda Ay.masih 30 tahun..."Mama Mira berusaha membela calon menantunya.
"Tua ma..."Ayana tambah merengut."Aya aja masih 18 tahun..."
"Apalah arti umur Ay?yang penting kan dia baik,bertanggung jawab,mapan juga..."
Ayana diam.
"Tapi Aya kan masih pengen kuliah ma..."
"Ya kuliah aja,,calon suamiku pasti juga setuju.nanti di bicarain lagi."
"Ya udah deh ma,,terserah aja..."ucap Ayana akhirnya.sambil melafalkan doa,semoga sang calon suami nanti ganteng kayak lie min ho.
*
*
*
Ayana baru saja keluar dari kelas,saat ponsel yang berada di tasnya bergetar.
"Aya...aku duluan ya..."seorang siswi berambut sebahu menowel bahunya.
"Iya mel..."Ayana meraih ponselnya,dan melihat kontak penanggil,Mama calling...
"Hallo ma,kenapa...?"tanya Aya sambil melangkah menyusuri koridor kelas.
"Aya,,nak Arsen jemput kamu di sekolah,kamu jangan kemana-mana.."terdengar suara sang mama di sebarang sana.
"Aduuh....kenapa mesti jemput sih ma...?"
"Emang kenapa,biar cepet kenal Ay..."
"Aya kan belum tau ma,gimana mukanya.."
"Eh....iya,mama lupa ngasih kamu fotonya Ay.."Mama Mira terkekeh."udah nanti kalo.ada mobil sport warna merah,kamu samperin aja Ay..."
"Ish.... mama..malu lah ma,,kalo salah orang gimana..."Ayana mengomel.dia sudah sampai di gerbang sekolah.mengedarkan pandangannya,mencari mobil merah yang di bilang sang mama.
"Ada nggak Ay,mobil nya....?"tanya Mama mira.
"Ng....."Netra Ayana menangkap sebuah mobil merah mengkilap,yang terparkir di bawah pohon yang cukup rindang.
"Kayaknya sih ada,coba deh Aya samperin.Aya tutup dulu ma...."
Panggilan pun ditutup,dengan ragu2 Ayana berjalan,menghampiri mobil merah yang terparkir dengan nyaman.
Ayana berdiri disamping pintu kemudi yang masih tertutup.lalu mengetuknya.
Tok..tok..tok...
Sedetik kemudian,kaca mobil tampak turun perlahan.seraut wajah muncul dari dalam.
Deg.....
Jantung Ayana sontak berdegup kencang,saat melihat wajah yang begitu tampan ada di dalam mobil.Pria yang ada didalam itu menatap Ayana.
"Ng.....om Arsen bukan....?"tanya Ayana ragu-ragu.
"Ya....masuklah...."jawab si pria tampan itu datar.bahkan tidak ada senyum secuilpun.
cih sok tampan.Ayana berdecih dalam hati.tapi,emang beneran tampan sih,,kayaknya lebih muda dari usianya.
"Masuk Ayana..."ucap Arsen lagi.menatap gemas kepada sang gadis berambut kriwil yang malah melamun.
"Eh ....iya om.."Tangan Ayana menarik handle pintu kursi belakang.
"Duduk didepan Ay,,aku bukan sopir..."Arsen tampak geram.
Ayana memutar bola matanya malas.cerewet banget sih.dasar om-om.
Ayana menarik handle pintu kemudian masuk,dan menghempaskan bokongnya dengan kasar.
brugh.
Pintu tertutup dengan kencang,membuat sang empu menatapnya tajam.
"Eh...maap om.kelepasan..."Ayana tersenyum malu."kenalan dulu kali om..."Ayana memutar tubuhnya,hingga bisa memandang langsung kepada Arsen.
"Bukannya sudah kenal,kamu aja sudah tau namaku..."sudut bibir Arsen tampak tertarik ke atas.
manisnya.hati Ayana terasa kebat kebit.perlahan mobil mulai melaju,membelah jalan raya yang sedang padat-padatnya.
Arsen sesekali melirik gadis belia yang duduk dengan gelisah di sebelahnya.berkali-kali menarik ujung roknya ya ng naik,hingga memperlihatkan separo pahanya yang mulus.
"Rokmu nggak akan memanjang sendiri Ay,biarpun kamu tarik seperti itu..."Ledek pria dewasa itu.
"heheehe....."Ayana nyengir kuda."Langsung pulang kan,om...?"
"Makan siang dulu,kebetulan aku lapar..."jawab Arsen tanpa menoleh.
"Memang nya om nggak sibuk..?"
"Sekarang waktu makan siang,kamu mau makan apa...?"
"Terserah om aja deh..."
*
*
*
Dua puluh menit kemudian,mobil berhenti didepan sebuah rumah makan yang cukup besar.
keduanya pun keluar.lalu melangkah ke dalam
rumah makan beriringan.
Dalam hati Ayana memuji si pria tampan,biarpun pengusaha sukses,tajir melintir,tapi tetap aja mau makan di rumah makan sederhana seperti ini.
Suasana dalam restoran cukup ramai,karena memang sekarang bertepatan dengan jam makan siang.
Arsen menarik tangan Ayana,mengajaknya mencari tempat duduk yang masih kosong.
dan kebetulan hanya ada tempat kosong yang ada disudut rumah makan.
mereka duduk berhadapan.Arsen tampak sibuk dengan ponselnya.aktivitasnya terhenti dengan kehadiran penjaga rumah makan.
wanita belia yang memakai rok sepan hitam,dan kaos warna putih berkrah.
"Mau pesan apa pak,mbak..."Tanya mbak-mbak penjaga rumah makan ramah kemudian mengulurkan lembaran daftar menu."silahkan.."
"Kamu mau makan apa,Ay..."Tanya Arsen,sambil mengamati daftar menu yang ada ditangannya.
"Samain aja ok,aku apa aja masuk kok..."jawab Ayana.gadis itu tampak sibuk membalas chat yang masuk di ponselnya.
"Gurami bakarnya mbak,dua porsi.dan minumnya...."Arsen menggantung ucapannya,berharap Ayana mau menjawab.
"Aku es jeruk aja,om...."
"Ok,gurami bakar dua,sama es jeruk satu dan jeruk hangat satu..."
"Baik pak,,pesanan sebentar lagi diantar..."si mbak pamit dengan Ramah.
Arsen menyandarkan punggungnya ke belakang,lalu melipat kedua tangannya di dada.
memandang gadis muda didepannya,yang senyam senyum sendiri,karena sebuah ponsel.
Ternyata lebih imut aslinya,cantik,ceria dan...lumayan seksi.Arsen bermonolong dalam hati.
Saat melihat Ayana pertama kali tadi,jujur hatinya berdesir tanpa permisi.
calon mertuanya sebenarnya sudah mengirimnya foto Ayana lewat ponsel,tapi,ternyata lebih manis aslinya.
Apalagi rambutnya itu,lucu banget sich.Arseng menggelengkan kepalanya geli.
kemudian pesanan mereka datang,dan pelayan menatanya di atas meja.
"Aya...."
"Eh,,i..iya om..."Ayana sontak meletakkan ponselnya di atas meja.
kemudian mereka berdua mulai menyantap makanan mereka tanpa bicara sepatah katapun.
*
*
*
Setelah selesai makan, Ayana mengajak Arsen untuk pulang saja,untuk sekarang cukuplah perkenalan mereka.
Dalam hati Ayana menerima perjodohan ini dengan ikhlas.
Karena calon suaminya super tampan.
Apalagi saat ini memakai setelan kerjanya,celana bahan warna hitam dengan jas warna senada,membalut kemeja warna biru muda didalamnya.
Sesampai di depan rumah Ayana,gadis itu sudah meraih handle pintu,ketika suara bariton Arsen terdengar.
"Aya...."
"Iya..."Ayana menoleh.
"Minggu besok aku jemput,,jangan kemana-mana..."titah Arsen.
"Mau ngapain om..?"Dahi Ayana berkerut.apa om Arsen mau ngajak kencan ya.
"Kita beli sragam baru.aku lihat,kamunseperti tidak nyaman memakainya..."Arsen tersenyum menggoda.
Muka Ayana memerah."Ihh....apaan sih om,bentar lagi Aya juga mau lulus.nggak perlu seragam baru..."protes Ayana.
"Jangan membantah,aku nggak mau tubuh calon istriku jadi tatapan para pria mesum..."Ujar Arsen sedikit sewot.
Hahh.....
*
*
*
*
jangan lupa,like,komen,dan bintang lima nya juga ya...
kasih hadiah juga boleh....
ceritanya bagus