3 bulan begitu cepat berlalu!
Alam manusia berada dalam masalah besar. Dewa-dewa itu turun ke alam manusia, melakukan pembunuhan besar, penghancuran yang sangat mengerikan.
Lin Bing telah terbunuh, pangeran naga Xiao Xuan bersumpah untuk membalaskan dendamnya.
Sang pangeran naga Xuan bersama para ahli bela diri dari alam manusia, bekerja sama untuk menyelamatkan alam manusia dari kekacauan besar ini.
Melawan para dewa-dewa kuat yang menyebabkan kekacauan di alam manusia.
Akankah sang pangeran naga berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 8
Di tengah pelarian hidup dan mati. Yan Qing Wen kembali memasuki celah ruang untuk dirinya melarikan diri dari pertarungan melawan Xiao Xuan.
Namun, Xiao Xuan dengan cepat mengeluarkan jurus tapak tangan pangeran naga.
Sebuah telapak tangan naga dengan cakarnya yang berwarna emas itu merobek ruang kehampaan. Yan Qing Wen yang terbang dengan kecepatan penuhnya itu tidak dapat meloloskan diri dari jurus yang di keluarkan oleh Xiao Xuan.
tapak tangan pangeran naga itu seketika menggenggam tubuh Yan Qing Wen. Menariknya kembali keluar dari celah ruang.
Akhirnya, Yan Qing Wen pun berhasil ditangkap oleh Xiao Xuan. Namun tiba-tiba Xiao Xuan melesat dengan sangat cepat, mendaratkan pukulannya yang sangat keras di wajah Yan Qing Wen.
Membuat Yan Qing Wen terkapar, tersungkur di tanah yang hancur terkena dampak pukulan Xiao Xuan. "dasar bajingan, apa sebenarnya yang kalian inginkan terhadap alam manusia ini?" ucap Xiao Xuan dengan sangat marah.
Yan Qing Wen tidak berkata apa-apa, ia hanya menatap Xiao Xuan dengan sangat tajam, merasa sangat begitu waspada terhadap Xiao Xuan.
Lalu, Yan Qing Wen pun dijadikan sebuah tahanan, kedua tangannya terikat, kakinya dirantai oleh rantai yang terbuat dari energi spiritual milik Xiao Xuan. Yan Qing Wen pun dibawa bersama mereka menuju puncak gunung Nirwana.
.
.
.
Di alam dewa, disebuah istana yang sangat megah. Dimana setiap dinding tembok itu berukuran sangat tinggi, dengan hiasan-hiasan emas asli yang sangat berkilauan.
Biru, juga melambangkan istana itu adalah istana dewa air di alam dewa. Tempat megah itu dihuni oleh orang-orang kuat dari faksi dewa air, bahkan dewa air Yan Luo pun berada di istana itu saat ini.
Di meja bundar, terlihat beberapa petinggi dewa air yang sedang duduk berdiskusi bersama. Pakaian yang dikenakannya itu bagaikan jubah biru laksana tirai air yang mengalir.
Satu kursi yang masih kosong, itu adalah kursi khusus untuk pemimpin mereka yaitu Yan Luo.
A : jika kabar itu benar, maka alam manusia mempunyai praktisi tangguh yang harus kita waspadai.
B : aku tidak percaya, alam manusia selama ini telah merosot sangat jauh, bahkan ras naga pun telah menghilang tanpa jejak.
C : tidak, itu tidak benar. Ras naga tidak benar-benar menghilang, dan menurutku mereka telah mempersiapkan ini semua, dan aku rasa penyebab hancurnya pasukan-pasukan yang kita tempatkan di kota Yan, itu disebabkan oleh ras naga, aku sangat yakin itu.
Beberapa petinggi istana/faksi dewa air itu sedang memperbincangkan tentang kekalahan faksi dewa air di kota Yan alam manusia.
Namun mereka tidak pernah berpikir bahwa rumor kemunculan pangeran naga yang baru itu benar-benar ada.
Hanya segelintir orang yang mempercayai bahwa pangeran naga yang baru itu telah ada, bahkan mereka belum sama sekali mengetahui sosok pangeran naga Xiao Xuan yang sebenarnya.
Lalu, datanglah pemimpin faksi dewa air, yaitu dewa air Yan Luo. Muncul melewati retakan ruang, lalu duduk di singgasana nya.
Yan Luo sedikit memasang muka masak, ia sangat begitu marah atas kekalahan pasukannya di kota Yan.
"Sebarkan perintahku, hancurkan alam manusia benua timur, terutama wilayah timur itu. Aku telah mendapatkan sebuah kabar, bahwa praktisi-praktisi alam manusia itu berada di gunung Nirwana, jika perlu, kita ratakan gunung itu!" ucap Yan Luo dengan nadanya yang begitu keras dan marah.
Di tengah hamparan manusia dari alam dewa yang berbaris di tengah lapangan tembok. Seorang praktisi wanita mengenakan pakaian berwarna putih biru. Berambut biru kelabu yang panjang, pakaiannya yang terbuka membuat seluruh bagian perutnya itu terekspos sangat jelas, dua bilah pedang menyilang di punggungnya.
Ia bernama Yan Shi, seorang praktisi tingkatan ranah martial God tahap awal.
Yan Shi merupakan seorang ketua muda di istana dewa air, itu karena dirinya adalah murid utama dewa air Yan Luo, sama hal nya dengan Yan Qing Wen. Namun, Yan Qing Wen merupakan junior dari Yan Shi.
Mengetahui adik seperguruannya itu tertangkap di alam manusia, ia pun merasa sangat marah dan bertekad untuk melenyapkan seluruh praktisi alam manusia.
Yan Shi telah mempersiapkan seribu pasukan elite dengan tingkatan ranah terendah mereka yang telah mencapai ranah nescent soul.
Yan Shi, membuka portal teleportasi, memimpin seluruh pasukannya memasuki portal untuk menuju alam manusia.
.
.
.
Di sisi lain, Xiao Xuan kini telah berada di puncak gunung Nirwana.
Melihat situasi yang begitu memprihatinkan, anak-anak, orang tua tak berdaya, semua kalangan manusia biasa berkumpul di puncak gunung Nirwana. Mereka berharap pasukan praktisi yang di pimpin oleh Lin Bing dapat menyelamatkan mereka dari kekacauan yang terjadi saat ini.
Namun, semangat juang mereka telah sirna, ketika mereka mengetahui bahwa Lin Bing telah mati. Walaupun sosok Lin Bing itu digantikan oleh Lin Zhi, namun Lin Zhi hanyalah seorang praktisi nescent soul tahap awal, tidak memungkinkan untuk Lin Zhi terus menerus mengemban tugas berat ini seorang diri.
Mereka belum mengetahui sang pangeran naga telah kembali, lalu Lin Zhi pun berbicara dengan suaranya yang sangat keras.
Berdiri tegak, didalam gua yang gelap, mengandalkan obor api yang bergelantungan di dinding gua untuk pencahayaan utama mereka.
"dengarkan semuanya, pemimpin kita telah kembali!" ucap Lin Zhi dengan sangat tegas.
Xiao Xiao yang sedang tertidur pun seketika terbangun, ketika ia mendengar Lin Zhi berkata bahwa pemimpinnya telah kembali.
"Xiao Xuan!" ujar Xiao Xiao didalam hatinya.
ayam