Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3. Bertemu pak Reza
Langit Jakarta terlihat gelap menandakan hujan akan segera turun, seorang gadis dengan rok abu-abu panjang dan kemeja senada berdiri di sebuah halte. Matanya celingukan kekiri kanan menunggu bis untuk mengantarkan nya pulang, ada perasaan risau dan kesal dihati menunggu bis yang tak kunjung datang.
" Duh gimana aku mau pulang kalau gini caranya, mau hujan lagi." ia memberengut kesal
Meta, ya gadis itu meta usai mengantar pesanan temannya ia memutuskan untuk berkeliling mall sendirian untuk menyegarkan pikirannya yang sembarawut dengan tumpukan tugas dari dosen meski sekedar cuci mata tanpa membelinya, bukan tidak mampu membeli tapi bulan ini ia harus berhemat untuk biaya masuk adiknya ke SMA, jika mengharapkan sang ayah rasanya percuma karena pria itu bagi Meta tidak perduli lagi pada mereka, sang ayah sibuk dengan istri barunya setelah memutuskan menikah lagi 5 tahun yang lalu. Sang ibu harus berdagang setiap hari ke pasar dan pulang jika senja mulai naik ke permukaan, Meta berasal dari Sumatera barat tepatnya di Payakumbuh dan ia harus merantau sejauh ini demi mengejar cita-cita nya bersama Risa ia memberanikan diri pergi dan meninggalkan kampung halaman.
Ditengah lamunannya tanpa ia sadari hujan turun begitu deras membasahi bumi, Meta terkejut dan berusaha melindungi diri dari percikan air yang tampak sedikit membasahi bajunya.
" Ya Tuhan mana hujan lagi, bagaimana aku mau pulang sepertinya bis takkan lewat lagi, apa aku minta di jemput Risa aja ya? eh tapi tak mungkin aku sudah terlalu menyusahkan anak itu."
Meta terduduk menyandarkan tubuhnya di kursi halte berharap ada taxi atau mobil yang lewat dan mengantarkannya pulang.
" Hai, sedang apa kamu disitu?" sebuah mobil berhenti didepan meta terlihat seorang pria tampan menyapanya.
" Pak, antar aku pulang." Meta tampak girang setelah tau orang tersebut adalah dosen kesayangannya tanpa tau rasa malu ia berlari menerjang hujan dan memasuki mobil Reza, duduk tepat disamping Reza yang lagi mengemudi. Reza tercengang dan menggeleng heran melihat tingkah laku muridnya satu ini.
" Aku hanya menyapa mu dan tidak mengajak mu pulang apalagi harus putar arah mengantarmu kerumahmu." Reza terlihat kesal
' gadis ini tak tau malu' pikir Reza
"Ayolah pak aku mohon, kali ini aja sekarang kan udah mau malam aku takut nanti ada yang mau menculik dan membunuh ku."
" pede sekali kamu, siapa yang mau menculik gadis aneh seperti mu, yang ada mereka akan rugi sendiri."
" bapak bagaimana pun kan aku ini perempuan." Meta terlihat manyun
" nah itu tau kamu perempuan ngapain kamu berkeliaran di tempat seperti ini?"
" cerita nya panjang pak, yang jelas sekarang aku mau pulang atau bagaimana kalau aku ikut bapak kerumah bapak saja dan menginap di sana." Meta tersenyum manis menatap Reza yang semakin kesal, ia memasang wajah seimut mungkin agar pria itu luluh padanya.
'cih dia pikir cantik apa dengan tampang seperti itu' pikir Reza
"Aku akan mencarikan taxi untukmu, keluar dari mobilku."
" tak mau pak, aku akan pulang bersama mu." Meta bergelayut erat di lengan Reza.
' aku harus memohon pada pak Reza, kalau aku diantar pulang lumayan bisa ngirit ongkos, tak apalah aku tampak murahan asal aku pulang' pikir meta dengan senyum cengingisan
" apa yang kau rencanakan, kenapa kau tersenyum seperti itu." Reza menatap Meta heran
" ayo pak jalan."
" kamu pikir aku supirmu, enak saja memerintahku."
" aku mohon pak, antar aku pulang sekali ini saja, setelah ini aku janji gak akan menyusahkan bapak lagi ataupun mengejar bapak lagi." Meta terlihat menatap Reza dalam sementara Reza seakan iba pada gadis didepannya, ada perasaan aneh dalam dirinya ketika ia mendengar kalimat terakhir dari meta.
" oke aku akan mengantarmu pulang, tapi berjanji lah jangan menganggu ku lagi, dan fokus lah belajar." Reza ikut memberi penawaran dan memilih mengantar Meta pulang. Meta hanya mengangguk.
" aku berjanji pak, lagian masih banyak yang mau padaku, aku kan masih muda." ucap Meta percaya diri. Reza hanya diam dan tanpa pikir panjang ia melajukan mobil tanpa ada suara lagi diantara mereka.
*******
terima kasih telah membaca, tinggalkan jejak ya dan jangan lupa like