Alana tidak pernah menyangka bahwa satu malam di kamar nomor delapan ratus delapan akan menukar seluruh masa depannya dengan penderitaan. Di bawah pengaruh obat yang dicekoki saudara tirinya, dia terjebak dalam pelukan Kenzo Alfarezel, sang penguasa bisnis yang dikenal dingin dan tidak punya hati.
Sebulan kemudian, dua garis merah pada alat tes kehamilan memaksa Alana melarikan diri, namun kekuasaan Kenzo melampaui batas cakrawala. Dia tertangkap di gerbang bandara dan dipaksa menandatangani kontrak pernikahan yang terasa seperti vonis penjara di dalam mansion mewah.
Kenzo hanya menginginkan sang bayi, bukan Alana, tetapi mengapa tatapan pria itu mulai berubah protektif saat musuh mulai berdatangan? Di tengah badai fitnah dan rahasia identitas yang mulai terkuak, Alana harus memilih antara bertahan demi sang buah hati atau pergi meninggalkan pria yang mulai menguasai hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20: Gaun Pengantin Paling Mahal, Hati Paling Sedih
lana merasakan firasat yang sangat buruk karena dia menyadari bahwa gaun pengantin paling mahal ini akan segera menjadi saksi dari hati yang paling sedih. Gaun putih yang berhiaskan ribuan kristal swarovski itu terasa sangat berat dan mencekik lehernya saat dia dipaksa berlari mengikuti langkah Kenzo yang sangat lebar.
Kenzo tidak memedulikan ekor gaun Alana yang tersangkut pada pintu besi hingga kain sutra yang sangat halus itu robek dengan suara yang cukup menyayat hati. Dia terus menarik Alana masuk ke dalam sebuah ruangan gelap di area parkir bawah tanah yang hanya diterangi oleh satu lampu darurat yang berkedip-kedap.
"Kenapa kau membawaku ke tempat yang sangat kotor dan gelap ini setelah kita baru saja mengucapkan janji suci?" tanya Alana dengan napas yang memburu hebat.
Kenzo melepaskan cengkeraman tangannya lalu meninju dinding beton di samping kepala Alana hingga tangannya mengeluarkan tetesan darah yang segar. Dia menatap Alana dengan mata yang memancarkan aura kehancuran sekaligus kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dia bendung secara normal.
"Ibuku baru saja mengirimkan rekaman video yang menunjukkan bahwa ayahmu adalah pelaku utama di balik kecelakaan yang menimpa wanita di kamar rahasia itu!" teriak Kenzo dengan suara yang sangat menggelegar.
Alana merasa jantungnya seolah baru saja dihantam oleh godam raksasa hingga dia harus bersandar pada dinding yang sangat dingin dan sangat lembap itu. Dia menggelengkan kepalanya berkali-kali karena tidak percaya bahwa ayahnya yang sangat lembut bisa melakukan tindakan kriminal yang sangat keji terhadap keluarga Alfarezel.
"Itu pasti sebuah kebohongan besar yang sengaja dibuat oleh ibumu untuk memisahkan kita berdua!" balas Alana dengan suara yang sangat parau.
Kenzo justru melemparkan sebuah alat komunikasi pintar ke arah Alana hingga layar kacanya retak seribu setelah menghantam lantai semen yang sangat keras. Alana melihat sebuah video hitam putih yang menampilkan sosok ayahnya sedang menyabotase rem mobil milik wanita misterius yang sangat mirip dengan dirinya tersebut.
Alana jatuh terduduk di atas lantai yang sangat berdebu sementara gaun pengantinnya yang sangat putih kini mulai berubah menjadi kusam dan sangat kotor. Dia merasa dunianya benar-benar telah runtuh seketika saat menyadari bahwa pernikahan ini hanyalah sebuah sarana untuk melakukan balas dendam yang sangat kejam.
"Sekarang kau mengerti kenapa aku memilihmu, bukan karena aku mencintaimu, tetapi karena aku ingin kau menebus seluruh dosa ayahmu kepadaku!" bentak Kenzo sambil mencengkeram rahang Alana dengan sangat kuat.
Air mata Alana mengalir deras membasahi hiasan wajahnya yang sangat mewah hingga dia terlihat seperti sosok pengantin yang baru saja bangkit dari liang kubur. Dia menatap Kenzo dengan pandangan yang penuh dengan rasa luka yang sangat mendalam karena merasa telah dikhianati oleh pria yang sempat dia harapkan bisa menjadi pelindungnya.
Kenzo menarik paksa cincin emas di jari manis Alana lalu membuangnya ke kegelapan lorong parkir tanpa ada rasa penyesalan sedikit pun di wajahnya yang sangat kaku. Dia meninggalkan Alana yang masih menangis pilu di atas lantai dingin tersebut sambil memberikan perintah kepada para pengawalnya melalui alat komunikasi di telinganya.
"Bawa wanita ini kembali ke mansion dan pastikan dia tetap berada di dalam kamar yang terpisah dariku selama sisa hidupnya yang sangat menderita ini," ucap Kenzo dengan nada yang sangat mutlak.
Alana mencoba berdiri namun kakinya terasa sangat lemas seolah seluruh tulangnya telah berubah menjadi kapas yang sangat rapuh dan sangat tidak berdaya. Dia melihat bayangan Kenzo yang semakin menjauh di balik pintu baja sementara hatinya terus menjerit memanggil nama pria yang kini telah berubah menjadi iblis yang paling nyata.
Para pengawal bertubuh kekar segera mengangkat tubuh Alana dengan sangat kasar dan membawanya menuju sebuah mobil tahanan yang sudah disiapkan secara khusus. Alana hanya bisa menatap ekor gaun pengantinnya yang compang-camping tertiup angin malam yang sangat dingin di tengah kesunyian area parkir bawah tanah yang sangat menyeramkan tersebut.
Tiba-tiba, salah satu pengawal membisikkan sesuatu yang sangat mengejutkan ke telinga Alana hingga membuat wanita itu kembali tersentak dari kesedihannya yang sangat mendalam. Pengawal itu menyebutkan bahwa ada satu cara untuk menyelamatkan ayahnya namun Alana harus bersedia mengikuti aturan ketat tuan muda mulai malam ini.