NovelToon NovelToon
Suami Tampanku.

Suami Tampanku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:131.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: selvi serman

"Menikahlah segera jika ingin menepis dugaan mama kamu, bang!."perkataan sang ayah memenuhi benak dan pikiran Faras. namun, bagaimana ia bisa menikah jika sampai dengan saat ini ia tidak punya kekasih, lebih tepatnya hingga usianya dua puluh enam tahun Faras sama sekali belum pernah menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menempati Rumah Baru.

Seminggu berlalu, pagi ini Faras dan Inara telah menempati rumah baru mereka. bangunan berlantai dua yang terletak di sebuah kawasan cluster elit. Rumah dengan desain tanpa pagar serta pekarangan yang cukup luas membuat Inara merasa hunian baru mereka tersebut akan terasa sangat nyaman.

Inara tersenyum gemas ketika melihat suasana kamar yang sudah dipersiapkan Faras untuk calon anak mereka nanti, sedangkan hilalnya saja belum terlihat. bahkan ada juga sebuah ruangan yang telah disulap Faras menjadi play ground mini untuk tempat anak-anak mereka bermain-main nanti.

Enak ya jadi anak orang kaya, belum nongol saja sudah disiapkan sematang ini segala keperluannya, dalam hati Inara saat melihat semua Fasilitas yang telah dipersiapkan Faras untuk calon anak mereka yang saat ini bahkan belum ada tanda-tandanya akan hadir di perutnya.

Pelukan Faras membangunkan Inara dari lamunannya. "Kenapa, kamu nggak suka dengan desainnya, sayang?." tanya Faras melihat wajah istrinya tampak sendu. "Kalau kamu nggak suka, mas bisa merubah desainnya."

"Bukan begitu mas. aku suka, suka banget malah. Aku hanya terharu saja melihat semua yang telah mas persiapkan buat calon anak kita nanti."

Mendengar itu, Faras sontak membenamkan dagunya pada bahu sang istri. "Mas ingin memperlakukan anak kita sama seperti papa memperlakukan mas dulu, sayang." sebenarnya Faras bukanlah anak yang manja semasa kecil hingga dewasa, hanya saja papa Rasya tetap memanjakan dirinya dan juga kedua adiknya, dengan cara papa Rasya sendiri.

"Untuk calon anak ibu nanti, kalian pasti sangat beruntung memiliki ayah seperti ayah kalian. Sangat bertanggung jawab dan selalu mementingkan kebahagiaan kalian. Segeralah hadir di rahim ibu, calon anakku sayang, ayahmu sudah tidak sabar menanti!" batin Inara terharu.

"Sayang..." seruan Faras mendayu, dan jika sudah seperti ini Inara sudah paham apa yang sedang diinginkan oleh suaminya itu.

"Hem."

"Sepertinya seru kalau pagi ini kita mencoba ranjang baru." Faras sudah mengecup leher jenjang milik istrinya, bahkan sampai meninggalkan tanda merah di beberapa bagian.

"Boleh, tapi lepasin dulu!." pinta Inara dan Faras menurutinya, mengurai pelukannya. Kesempatan itu justru digunakan Inara untuk melarikan diri menuruni anak tangga.

"Boleh, tapi malam ya Mas, aku mau masak dulu sudah lapar soalnya." Inara setengah berteriak sambil tersenyum penuh kemenangan, karena kini posisinya sudah tiba dilantai bawah.

Bukannya marah, Faras justru ikut tersenyum gemas dengan tingkah istrinya itu, kemudian ikut menyusul sang istri.

"Memangnya kamu bisa masak, hm?." Faras menatap sang istri yang tengah sibuk memilih beberapa bahan makanan dari dalam kulkas.

"Bisa dong, meski tidak sepandai chef Renata tapi hasil masakan aku masih terbilang aman kok di lambung."

Faras semakin melebarkan senyum sambil geleng kepala mendengar jawaban jujur sang istri. Faras pun ikut menyusul Inara menuju kitchen set. pria itu menggulung kemejanya hingga sebatas siku, lalu mengambil apron, mengibaskan benda itu sekilas kemudian mulai mengenakannya. Kegiatan yang dilakukan Faras tersebut terlihat begitu keren di mata Inara. Matanya bahkan sampai tidak berkedip.

"Kalau kamu terus menatap mas seperti itu yang ada kita nggak jadi masak ini." tegur Faras seraya mengedipkan salah satu matanya dengan genit.

Inara tersenyum simpul, malu kedapatan menatap kagum pada suaminya itu.

Faras mulai mengambil alih bahan makanan dari tangan istrinya kemudian mencucinya hingga bersih. Memotong beberapa jenis sayuran hingga daging yang akan di gunakan sebagai bahan masakannya. Inara yang tadinya berencana memasak kini hanya jadi penonton setia.

"Mas...."

"Hem."

"Dulu mama ngidam apa sih sewaktu mengandung, mas?."

"Memangnya kenapa?." masih dengan kegiatannya memotong daging yang akan diolahnya menjadi steak, Faras bertanya.

"Soalnya kamu ganteng banget sih." sontak saja Faras menolehkan wajahnya ke arah Inara.

"Sudah pandai menggombal ya sekarang."

"Menggombal suami sendiri apa salahnya kan, kecuali menggombal suami orang itu baru bahaya. bisa digebukin sama bininya. Hahaha." diakhir kata Inara pun tergelak.

Beberapa saat kemudian, Faras dibuat terkejut saat Inara tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang. "Beneran mas, aku nggak lagi gombal. Kamu itu tampan sekali, buktinya saat remaja aku sampai tergila-gila sama kamu." perkataan Inara berhasil menerbitkan senyum di bibir Faras. pria itu berbalik badan menghadap pada Inara.

"Tanpa kamu sadari, sejak remaja mas pun sudah tergila-gila sama kamu hanya saja mas masih menggunakan akal sehat, tetap berusaha mengontrol perasaan mas ke kamu. nggak kayak kamu langsung main mengungkapkan perasaan kamu ke mas begitu saja, padahal lelaki yang semestinya mengungkapkan perasaannya terhadap wanita, kamu justru kebalikannya." Faras menyentil gemas hidung mungil nan mancung milik sang istri.

Pria memang lebih mengutamakan logika ketimbang perasaan, berbanding terbalik dengan wanita yang lebih mengutamakan perasaan ketimbang logika.

"Nggak papa kan, daripada dipendam bikin makan hati mending diungkapkan, iyakan."

"Perempuan memang paling jago ya ngelesnya." balas Faras seraya kembali membalikan badannya dan melanjutkan kegiatan memasaknya.

Inara hanya mengedikan bahu, walau dalam hati ia sangat membenarkan perkataan suaminya, bahwa salah satu sifat perempuan adalah jago ngeles alias paling jago mencari pembenaran, dan lelaki selalu salah. Hahaha

Kurang dari dua puluh menit hasil masakan suami tercintanya sudah tersaji di atas meja makan. Inara yang duduk di kursi berhadapan dengan Faras nampaknya tak sabar ingin menikmati hasil masakan Faras. "Kayaknya semuanya enak nih, mas. Apalagi chef nya ganteng." entah sudah berapa kali pujian itu terucap dari mulut Inara.

"Sekarang mau makan atau mau memuji mas terus nih?." goda Faras.

"Makan dong." kini giliran Inara yang mengedipkan sebelah matanya dengan genit sehingga Faras justru tak sabar ingin menyantapnya, bukan hasil masakannya.

Sepasang suami-istri tersebut pun mulai menikmati makan siang mereka. Tak henti-hentinya Inara dibuat kagum dengan semua hasil masakan suaminya, enak dan pas di lidahnya. Inara tidak pernah membayangkan dia akan seberuntung ini dalam hidup, mendapatkan suami yang bisa dibilang paket komplit. Sudah tampan, mapan, penyayang, plus jago masak lagi.

*

Di kediaman orang tua Faras.

"Yang benar kamu, Za?." mama Thalia seperti tak percaya dengan penyampaian putrinya itu.

"Benar mah, masa Za bohong sama mama. si Yumi itu dulunya kakak kelas kami sewaktu SMA, dia seangkatan sama Abang. sejak SMA juga si Yumi itu sudah suka sama Abang, tapi malah dicuekin sama Abang. Za pikir setelah mereka lulus dan Abang melanjutkan pendidikan di luar negeri Yumi akan berhenti suka sama Abang, eh nggak tahunya di acara reuni waktu itu Yumi justru histeris setelah tahu Abang udah nikah, apalagi nikahnya sama Inara." Za enggan memanggil Yumi dengan sebutan kakak meski gadis itu adalah kakak kelasnya sewaktu SMA dulu.

"Za juga baru tahu kalau teman arisan mama itu ternyata ibu sambungnya si Yumi." lanjut Za.

Setelah mendengar cerita lengkap dari putrinya tentang Yumi, mama Thalia jadi menyesalkan tindakannya yang hari itu mengantarkan mama Kinan pulang. Bukan apa-apa, mama Thalia tidak bisa membayangkan jika seandainya hari itu Yumi melihat keberadaan menantunya, bisa jadi Yumi akan berbuat jahat pada Inara yang dianggapnya merebut Faras darinya. Membayangkan itu sudah membuat mama Thalia bergidik ngeri.

"Saat itu Abang tau nggak kalau mama dan Inara sempat mengantar jeng Kinan balik ke rumahnya?." mama Thalia bertanya dengan nada khawatir.

Za mengangguk. "Untungnya saat itu yang mengajak kakak ipar ke sana mama, bukannya Za atau Zi. Karena, kalau kami yang mengajak kakak ipar ke rumah Yumi walaupun secara tidak sengaja, bisa dipastikan kami akan mendapat hukuman dari bang Faras." setelah Inara mengakui semua dihadapan suaminya waktu itu, sore harinya Faras langsung menemui kedua adiknya, sampai Za dan Zi kenyang dengan Omelan kakak mereka itu.

1
sulastri arriza_03
arga udah kelihatan tumbuh benih benih cinta nih.bilang makasih dong ga sama gilang,karna mungkin tanpa kamu dan margin dijebak kalian belum tentu ketemu sih,kamu masih dimanfaatin aja sama amira
Felycia R. Fernandez
eits ...
🤣🤣🤣🤣
blom apa apa udah ngomongin itu ya Ga...
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆
aku pernah ngalamin juga kk Thor,
udah 30 menit nunggu makanannya baru datang ...
Selvia: 😅😅😅😅😅😅😅😅
Felycia R. Fernandez: banget KK...
mana aku udah kelaparan...🤣🤣🤣
total 3 replies
Putri Anghita Tera Vita
up lagi dong Thor 🤭
Ida Sriwidodo
Jiaah.. kayaknya si tanpa Margin berusaha jugaa si Arga dah kkepek2 jatuh cinta tergila2 ampe bucin sama Margin 🤪🤪😭😭😅😅
aleena: betul tuh/Smile//Smile/
total 1 replies
secret
gasss jadiii istri yg 'baikk' buat arga margin, dijamin arga bakal klepek-klepek nnti😁😁😁
Nuri Kirana
lanjut thorr , tetap semangat sukses karyamu selalu kutunggu 💪😍
Desmeri epy Epy
dobel up dong Thor
Ati
update koq cm 1 Thor pdhl nunggu lama
Cici Risna Yulianti
terimakasih thor,,atas cerita yg menyenangkan dan alurnya mudah utk dipahami.
Sri Wulandari
iyaaaaak cie cieee
P_Org
kpn update ny tor
Felycia R. Fernandez
so sweet 🥰🥰🥰
ingat diriku yang hanya dibukain pintu mobil ketika punya baby karena paksu takut anaknya jatuh 🤣🤣🤣🤣
Silvia Nadjwa
bagusss.... lanjutkan dong ceritanya
secret
gentleman bgttt argaaa, smg bahagiaaa ya kaliaann
Dinarra
lanjutt kaka authort
Desmeri epy Epy
lanjut Thor
Syarifah
semoga lancar sampai hari H ya Arga
Syarifah
lanjut up ya Thor 🥰 aq suka alur cerita,nya
Ida Sriwidodo
Sukaaa karakter Arga iihh!
Kereeen.. gentle! 👍🏻😍
Dan kayaknya ngga butuh waktu lama buat Arga jatuh cinta sama Margin
Margin juga begitu
Dan keliatan bibit2 bucinnya 😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!