NovelToon NovelToon
Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asni J Kasim

Rela meninggalkan orang yang dicintai demi keluarga. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, mendapatkan suami yang penuh dengan kebencian. Itulah yang dirasakan Allesia. Allesia harus meninggalkan kekasihnya, ia dipaksa menikah dengan tunangan kakaknya, namanya Alfano. Alfano adalah pria yang sangat kejam. Kejamnya Alfano bukan tanpa alasan. Ia memiliki alasan kenapa ia bisa sejahat itu.

Apa yang membuat Alfano kejam dan kehidupan seperti apa yang akan Allesia jalani? Mari simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Jangan lupa like, share dan vote ya. Votenya seadanya saja 😆

Pilihan terbanyak Koma kan 😁

Happy Reading 😘

------

Lusia semakin terisak. Gadis mungil itu paham dengan jawaban petugas medis yang tadi. "Paman, ayah Lusia di mana" tanya Lusia disertai isak tangis.

Ansel menggendong Lusia. Tanpa Ansel sadari, ia juga meneteskan air mata. "Allesia, Bi Neona, ayo ikut aku" titah Ansel.

Allesia dan Bi Neona berjalan mengikuti langkah kaki Ansel dari belakang. Sedangkan Lusia, ia memeluk erat tubuh Paman Ansel.

Terdengar langkah kaki yang begitu cepat. Satu petugas medis ke luar dari ruang operasi, selang beberapa menit ia kembali dengan membawa sesuatu ditangannya.

Allesia menghentikan langkahnya saat berada di depan ruang operasi. "Kenapa dadaku terasa sakit, kenapa?" batin Allesia. Allesia memukul dadanya dengan pelan, air matanya terus menetes membasahi pipinya.

"Lusia, Lusia sama ibu ya" ujar Ansel.

Lusia mengangguk, ia turun dari gendongan Paman Ansel. Lalu berjalan menghampiri ibunya. "Ibu. Ayah.." ujar Lusia terisak.

Allesia memeluk erat anaknya, keduanya menangis saling berpelukan. Hampir sejam mereka menunggu, lampu dalam ruang operasi telah dimatikan, menandakan operasi telah selesai. Alfano dipindahkan ke ruang perawatan. Saat bersamaan, Lusia melihat tubuh ayahnya yang dibawah pergi, Ia berlari menahan baju seorang petugas medis yang mendorong hospital bed.

"Jangan bawa ayahku pergi. Aku baru bertemu dengannya. Aku mohon.. jangan bawah ayahku pergi..." pintah Lusia, menatap petugas medis dengan isak tangis.

Allesia menghampiri anaknya yang tengah menarik baju salah seorang petugas medis. "Ayo kita ikut mereka," ujarnya. Allesia dan Lusia serta Bi Neona mengikuti petugas medis yang membawa Alfano. Sedangkan Ansel sedang berbincang dengan Dokter yang ke luar dari ruang operasi.

Ruang perawatan VVIP

Alfano terbaring lemah di Hospital bed, bagian kepalanya terdapat perban dan dibagian tangannya terpasang infuset. Cairan infus perlahan menetes menelusuri selang infus dan masuk ke pembulu darah.

Lusia berlari menghampiri ayahnya. "Ayah, ini Lusia. Lusia sayang ayah, Lusia mau main sama ayah. Ayah bangun, ayah baru sekali peluk Lusia" ujar Lusia, tangan mungilnya memegang tangan ayahnya yang dingin.

"Ibu, kenapa ayah masih tidur. Apa ayah membenci kita" tanya Lusia, menatap ibunya dengan tatapan sayu.

"Ayah tidak membenci kita, ayah hanya lelah dan ingin tidur" kata Allesia, ia memeluk erat putrinya. Allesia duduk disamping suaminya, ia menatap lekat wajah pria yang dulu menyiksanya.

Cek-lek... pintu ruangan terbuka, Allesia dan Bi Neona menoleh ke arah pintu. Di depan pintu, Ansel sedang berjalan masuk. Ia duduk di sofa yang tak jauh dari Hospital bed, memijat keningnya yang terasa pusing.

----

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sudah satu pekan Alfano tidak membuka matanya sehingga ia dinyatakan koma oleh Dokter. Allesia meminta Ansel untuk mengurus semua administrasi dan meminta Dokter untuk mengizinkan Alfano di rawat di rumah. Dokter pun menyetujui itu, sekarang Alfano di rawat dikontarakan Allesia.

Malam hari, Lusia berbaring di samping ayahnya. Ia mengajak ayahnya berbicara dan lagi-lagi ia menangis karena tidak mendapat jawaban dari ayahnya. Allesia masuk ke dalam kamar, mendapati putrinya sedang menangis sembari menyentuh kedua pipi ayahnya.

"Ayah, apa tidurmu nyenyak sekali. Buka mata ayah, aku ingin ayah memelukku" ujarnya, air matanya menetes membasahi wajah ayahnya.

"Lusia, jangan seperti itu. Ayah bisa sedih jika kamu terus menangis" kata Allesia, ia berjalan menghampiri putrinya.

"Ibu, ayah belum membuka matanya. Pagi tadi, aku, ibu dan Nenek membuka mata tapi ayah tidak. Ibu, apa darah dan gelang itu membuat ayah tidur lama?" tanya Lusia dengan polosnya.

"Ayah lelah, ayah ingin tidur bersama kita. Jika ayah bangun, dia tidak akan bersama kita. Ini kesempatan kita untuk tidur bersama ayah" balas Allesia tersenyum sembari menghapus air mata putrinya.

"Sekarang kamu tidur disamping ayah. Ini kan impian kamu, bisa tidur di samping ayah" ujar Allesia dengan senyum, ia mencoba mengelabui anaknya agar Lusia segera tidur.

Lusia mengangguk dengan cepat, ia tidur sambil memeluk ayahnya. Sedangkan Allesia, ia duduk di tepi ranjang memandangi suami dan putrinya. "Alfano, sampai kapan kamu akan tidur. Bangunlah demi putrimu, aku siap disiksa asalkan anakku bahagia. Dia merindukanmu, dia membutuhkanmu" bisik Allesia tepat ditelinga suaminya.

-----

Malam telah berlalu, pagi pun menyapa dengan sinarnya. Pantulan cahaya menembus kaca jendela yang tidak tertutup tirai. Pantulan cahaya mengenai wajah cantik Lusia, Lusia bangun dan menatap ayahnya lagi.

"Ibu sudah bangun, Nenek sudah bangun. Ayah, kenapa ayah belum bangun?" tanyanya. Lusia mengambil bingkai foto yang mereka edit.

"Ayah lihatlah, kami mengedit ini agar kami bisa selalu dekat dengan ayah" Lusia memperlihatkan foto mereka.

"Haisss, foto ini tidak mampan..!" gerutu Lusia. Lusia beranjak dari tempat tidur, ia ke luar kamar untuk mencari ibunya.

"Nenek, Ibu di mana?" tanya Lusia.

"Ibu pergi kerja, ibu sif pagi hari ini" balas Bi Neona. "Ayo sini, Nenek suapin setelah itu Lusia mandi" ujarnya.

Lusia menurut, ia menghampiri Bi Neona di ruang keluarga. Sesampainya di ruang keluarga, Bi Neona menuntun Lusia untuk ke meja makan. Bi Neona menyuapi Lusia sampai gadis itu merasa kenyang. Setelah selesai makan, Bi Neona memandikan Lusia.

"Hahahaha..." tawa Lusia saat percikan air mengenai Bi Neona.

"Hahahaha" Lusia kembali tertawa saat ia menyiram Bi Neona.

"Selesai, saatnya pakai baju" ujar Bi Neona. Bi Neona melingkarkan handuk kecil di tubuh mungil Lusia. Keduanya ke luar dari kamar mandi. Bi Neona memakaikan baju dan celana, setelah selesai, Bi Neona mengeringkan rambut Lusia dengan hair dryer.

Tok tok tok... terdengar ketukan pintu dari luar. Bi Neona meminta Lusia untuk duduk di samping ayahnya sedangkan Bi Neona mengecek siapa yang mengetuk pintu. Di luar rumah, ada mobil sport hitam yang tak lain milik Alfano yang dipakai oleh Ansel.

"Tuan Ansel, silahkan masuk" ujar Bi Neona saat membuka pintu.

"Terimakasih Bibi" balas Ansel. Ansel melangkah masuk ke dalam rumah menuju kamar di mana Alfano dirawat.

"Paman..." teriak Lusia saat melihat Ansel menghampirinya.

"Paman, ayah belum bangun juga. Apa ayah marah padaku? Apa ayah tidak menyayangi aku dan Ibu?" tanya Lusia dengan tatapan penuh tanya.

Ansel tersenyum, ia mencubit pipi cabi Lusia yang begitu menggemaskan.

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Anifa Anifa
kuliah dan tinggal di luar negri, dh tau kk nya di bunuh eh masih aja belagak cupu, novel kek gini kok di up nggak jelas
Kasmiwati P Yusuf
heran knp mau menikah kmrn ,sdh tau g cinta..
Nay Chan
klo kata aq mah kabur weh da
Aissyah
Luar biasa
Aissyah
Lumayan
maya ummu ihsan
eh geblek
sita
7 tahun merasakan hal itu,menjaga jodoh orang.
A Yes
sukaaaaa
Author_Ay: Permisi

yuk baca kak novelku SUAMIKU 5 MILYAR

BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

JANGAN BOOM LIKE
total 1 replies
Herliana Sulvianti
koq kesal yah baca karakter lusiaa😏
Asni J Kasim: Hooh. Aku juga kesal waktu ngetik dulu, jadi kekesalanku terbawa 😔😔
total 1 replies
Tobeli Hiatus 💞
jangan kasi titik. koma aja kak
Asni J Kasim: Ya Allah 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku nggak buka dan lihat 🤣🤣🤣. Maaf 🙏🙏
Tobeli Hiatus 💞: wkwk endignya kan kakak suruh milih koma apa lumpuh 🤣 makanya aku jawab itu wkwk
total 3 replies
En Dik
suami yg kejam...
Dewi Soraya
visualny ko gt thor.hrsny yg ckep2 bule kn byk yg ckep spt novel lain
Asni J Kasim: Nggak punya 🤣
total 1 replies
Dewi Soraya
ye akhirny da malaikat yg nolong n jgn biarin alfano ktmu allesia lg
Dewi Soraya
bunuh dri aj ngpain mw hdup dg laki2 bejat kek gt
Yuni Satriani Lumban Toruan
❤️❤️❤️❤️
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Lilian Sawori
alisia,!!!! alisia
Lilian Sawori
aku syanh mama
Lilian Sawori
lanjut thor
Ari Sekar
paman hill aja...jd pasangan lusia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!