NovelToon NovelToon
Luka Di Balik Senyum

Luka Di Balik Senyum

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: retnosari

Laluna: 'Aku mengira jika suamiku benar-benar mencintaiku, tetapi aku salah besar. Yang mengira jika aku adalah wanita satu-satunya yang bertahta di hatinya'.


Jika itu orang lain, mungkin akan memilih menyerah. Namun, berbeda dengan Luna. Dengan polosnya Dia tetap mempertahankan pernikahan palsu itu, dan hidup bertiga dengan mantan muridnya. Berharap semua baik-baik saja, tetapi hatinya tak sekuat baja.


Bak batu diterjang air laut, kuat dan kokoh. Pada akhirnya ia terseret juga dan terbawa oleh ombak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon retnosari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang dan pergi sesukamu

“Lun, maaf karena terlambat menjengukmu.” Suara itu, suara yang tak asing lagi. Setelah beberapa saat tidak terdengar dan kini sudah berada di depan Luna, tetapi sama sekali tidak membuat wajah perempuan itu terkejut.

Meski hati perih, tetapi berusaha tetap baik-baik saja. Entah alasan apa yang akan diucapkan oleh lelaki itu nantinya. Kini Luna sudah tak peduli lagi dengan sosok yang berdiri di depannya itu.

“Apa kabarmu, Mas? Aku harap baik-baik saja. Tanpamu tak akan membuatmu gila,” ucap Luna dengan bibir tertarik walau sedikit dipaksakan.

“Maaf, aku ada kerjaan di luar kota.”

Bukankah itu sangat keterlaluan? Meski seberapa banyak pekerjaan. Setidaknya dia bisa menghargai waktunya bersama dengan Luna.

“Bukankah aku sudah bilang tidak mengapa. Toh di sini ada seseorang yang selalu memperiotiskanku lebih dari apa pun,” kata Luna.

“Aku harus berterima kasih untuk itu kepada mereka.”

Hanya seulas senyuman, tapi siapa sangka jika di dalam hati. Sesungguhnya Luna ingin menjerit dan berkata ‘Jika tidak penting, maka menjauhlah dari hadapanku’ sayangnya Luna hanya bisa menahan segalanya sendiri.

Sesaat keduanya larut dalam keheningan. Akhirnya Arindra memecahkan kecangunggan di antara mereka. “Kita pulang!” ajak Arindra.

Tak ada jawaban, ia ingin sekali pergi sejauh mungkin. Sayangnya Luna hanyalah seorang guru dengan gaji pas-pasan. Walau Arindra selalu memberikan nafkah kepadanya.

“Berarti kamu setuju, kalau begitu aku akan mengambil barang-barangmu.” Lagi … Arindra pun mendorong kursi roda Luna, mengambil barang-barangnya yang ada kamar tamu.

Pada saat Luna dan Arindra bersiap untuk melewati pintu keluar. Ada satu barang terlupa, bertepatan itu. Ada Aroon di ruang tamu.

“Ar, bisakah kamu mengambilkan satu barangku di dalam kamar?”

Namun, yang mengajukan justru Arindra. “Aku akan mengambilnya,” tukas Arindra.

“Tidak, kita keluar dan biarkan Aroon yang mengambilnya.” Luna pun menolak dan tetap keukeuh jika Aroon yang harus mengambil.

“Baiklah, di mana barang itu?” Akhirnya Aroon pun bersedia mengambil.

“Di tempat tidur. Hanya ada satu barang dan hanya itu saja yang hampir aku lupakan,” ujar Luna menjelaskan.

“Baik.” Jawab Aroon.

Tidak menunggu lama dan akhirnya Aroon pun mengambil barang itu. Sedangkan mereka berdua sudah lebih dulu keluar.

Di dalam kamar.

Mata Aroon menyusuri setiap letak tempat di kamar. Bahkan ia tidak melihat barang yang dimaksud oleh Luna, Namun, matanya sedikit tercengang kala melihat sesuatu di atas ranjang.

“Bunga, apa ini yang dimaksud oleh Luna.” Dalam gumamannya Aroon dibuat bertanya-tanya. Rasanya tidak mungkin jika bunga layu itu adalah yang dimaksud, tetapi di kamar tak ada barang lain selain buket tersebut.

“Sudahlah, mungkin benar jika barang itu.” Aroon pun tak ambil pusing, mungkin benar yang diminta Luna adalah bunga. Bisa jadi akan dibuang karena Runa tidak suka kamar berantakan dan barang tak berguna.

Setibanya di luar, ternyata Luna sudah masuk ke dalam mobil. Namun, wajahnya dengan gelisah beberapa kali melihat keluar jendela hingga sosok Aroon berada di sampingnya.

“Apa ini barangnya?” tanya Aroon memastikan.

“Uhm, terima kasih.” Jawab Luna dengan senyum terlihat di mata Aroon.

“Ehm Lun, itu sudah layu. Jika ingin dibuang. Aku bisa membuangnya,” ucap lelaki bermata coklat itu.

“Meski bunga ini layu, tapi aku akan tetap menyimpannya. Bahkan sampai kering sekalipun,” balas Luna.

“Toko bunga banyak, setidaknya menyimpan yang segar.”

“Itu tidak sama!”

Aroon hanya bisa mendengar dengan perasaan aneh. “Apa yang tidak sama,” batin Aroon hingga kepergian mobil itu baru menyadarkan dirinya dari lamunan.

………………………….

Beberapa saat keduanya sampailah di rumah. Tetap saja Luna memerlukan bantuan, karena kaki dan tangannya belum bisa digerakkan.

“Kita masuk.” Arindra pun menggendong Luna masuk ke dalam. Namun, wajah Arin tetap saja tidak bisa berbohong dan semua itu hanyalah bentuk tanggung jawabnya sebagai suami.

“Lun, bunga itu sudah layu. Kenapa tidak dibuang dan biarkan aku membelikannya dengan yang kamu pegang,” ujar Arindra karena sedari tadi, bunga Daisy layu itu tetap berada di tangan Luna.

“Tidak, aku hanya menginginkan bunga ini. Biar layu dialah yang membuatku merasa tenang,”

Arindra pun dibuat bertanya-tanya, siapa orang yang memberikan bunga itu. Dia sering mendatangi toko bunga, mana mungkin tidak mengerti makna dibalik ‘Daisy’.

“Apa ada seseorang yang memberikannya padamu?” Akhirnya pertanyaan itu pun keluar dari mulut Arindra.

“Hanya seorang anak kecil. Dia memberi ini kepadaku, lagi pula ini hanya bunga dan juga sudah layu, tapi ucapan dan wajahnya begitu membuatku tenang.”

Arindra tak lagi bertanya. Ada perasaan lega di hatinya meski rasanya sedikit mengganjal.

“Kalau begitu tidurlah, aku akan membuatkan masakan untukmu. Lihat ini, ini dan ini. Sudah tampak lelah,” ucap Arindra seraya menunjuk ke area kening, bibir dan pipi.

“Kamu tahu Mas, kerutan ini adalah tanda. Bahwa kita sedang menjalani kehidupan baru setelah menikah. Rumah yang indah ini, tapi tangganya terlalu sulit untuk dilewati hingga aku terjatuh.”

1
Rizky Sandy
g ada mantan jadi saudara,,, mending pergi menjauh,,,,
🤗🤗: ada, bahkan dunia nyata pun ada. tinggal kitanya yang harus melupakan masa lalu biar gak terjebak.
total 1 replies
Soraya
knp paman sama bibinya luna gak gak dikabarin klo aluna kecelakaan
🤗🤗: di sini dia gak punya keluarga kak, dari sejak muda mereka sudah tiada.
total 1 replies
Blu Lovfres
akur novel yg menyebalkan bikin emosi dgn peran wanita nya yg jdi mayat hidup
Soraya
bingung mau komen apa
🤗🤗: komen aja yang pengen kakak ungkapin😄
total 1 replies
Soraya
mampir thor
🤗🤗: makasih akak🥰
total 1 replies
Azlin Hamid
Luar biasa
Atika Sari
bsa dijual,trus bli rumah lgi
🤗🤗: yups bener kak. nanti bagi dua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!