Suami terbangsat adalah suami yang berusaha menjadi pahlawan untuk perempuan lain namun menjadi penjahat untuk istrinya sendiri. Berusaha menjadi teman terbaik untuk perempuan lain, dan menjadi musuh untuk istrinya sendiri.
Selama dua tahun menikah, Amora Juliansany tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Menjadi pengganti mempelai wanita yang merupakan adiknya sendiri, membuat hidup Amora berada dalam kekangan pernikahan.
Apalagi setelah adiknya yang telah ia gantikan sadar dari komanya. Kedekatan sang suami dan adiknya hari demi hari membuat Amora tersiksa. Mertuanya juga ingin agar Amora mengembalikan suaminya pada adiknya, dan menegaskan jika dia hanya seorang pengganti.
Setelah tekanan demi tekanan yang Amora alami, wanita itu mulai tak sanggup. Tubuhnya mulai sakit-sakitan karena tekanan batin yang bertubi-tubi. Amora menyerah dan memilih pergi meninggalkan kesakitan yang tiada akhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang pertama dan menjadi yang terakhir.
Megan hanya bisa terus mengumpat dalam hati. Menerima surat gugatan cerai dari Amora nyatanya berpengaruh besar pada moodnya.
Meninggalkan Mamanya yang masih mengoceh. Megan bergegas menuju kamar yang selama ini ditempati oleh Amora.
Dalam genggaman tangan lelaki itu masih terdapat beberapa benda yang Amora sengaja titipkan untuk Megan melalui pengacaranya.
Sebuah surat yang terlipat dua dan sebuah kunci serta buku tabungan.
Dari semua itu hanya surat tulisan tangan istrinya yang belum Megan baca, entah apa yang membuat Megan ragu membacanya, ataukah sesungguhnya Megan tak siap melepaskan wanita yang dua tahun terakhir menemaninya? Entahlah.
Memasuki kamar, Megan gegas mengunci pintunya. Kamar itu masih tetap sama. Rapi dan selalu wangi disetiap kali Megan memasukinya.
Hanya saat ini terasa kosong, terasa sunyi. Meskipun selama ini pemilik kamar ini juga tak berisik. Megan sadar selama dua tahun menikah dengan wanita itu. Tak pernah rasanya Megan melihat keengganan wanita itu saat melayaninya.
Amora tidak pernah mengeluh akan sikapnya yang dingin. Tak pernah protes dengan sedikitnya waktu yang ia berikan. Siapa sangka dibalik diamnya Amora ternyata menyimpan kekecewaan yang pada akhirnya membuat wanita itu menyerah.
Megan melepas kemeja yang ia kenakan, meletakkan di atas ranjang dan berlalu ke kamar mandi, lelaki itu tertegun saat tak mendapati uluran handuk dari luar pintu. Kepalanya menyembul keluar, dan menyadari tak ada lagi yang menyiapkan baju ganti, bahkan baju kotornya masih berada di tempat yang sama dimana tadi dia letakkan.
Megan mengusap wajahnya penuh emosi. Dengan keadaan tanpa busana dia keluar dari kamar mandi. Rasa segar sehabis mandi sudah tak terasa, hatinya dipenuhi kekesalan setiap mengingat gugatan cerai yang Amora layangkan.
Megan menghela napas tak sabar, kini setelah meraih handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, lelaki itu bersiap membaca surat yang Amora tinggalkan, Megan memang enggan, tapi lelaki itu juga penasaran. Saat lipatan kertas itu dibuka, hal pertama yang Megan lihat adalah tulisan tangan istrinya yang begitu tapi, dengan salam sebagai pembukanya.
Assalamualaikum suamiku.
Boleh aku panggil demikian?
Boleh ya? Untuk kali pertama dan terakhir kalinya. Semoga kamu bahagia setelah surat ini sampai di tanganmu.
Megan.. Menikah denganmu tak pernah ku sesali, dua tahun kita bersama adalah pengalaman yang tak mudah aku lupakan.
Megan... mungkin aku bukan wanita yang kau inginkan, bukan juga sosok istri yang kamu harapkan, untuk itu aku nggak akan menjadi penghalang kamu dan Sunny bersatu.
Cepat tanda tangani surat cerai yang ku kirim semoga kamu dan Sunny bahagia selamanya.
Maaf, aku tidak pamit, aku tidak ingin membuat drama, setelah ini kalian pasti bahagia. Kamu bersatu dengan orang yang kamu cintai, Mama bisa mendapat menantu yang diinginkan.
Oh ya ....
Sebentar lagi musim hujan, aku sudah menyiapkan banyak vitamin di laci kamarmu, jika habis, kamu bisa minta Bu Ina membelikan ke apotik langganan. Jangan lupa untuk mengeringkan rambutmu setelah mandi malam, kamu sering flu jika melupakannya.
Aku pamit. Terima kasih atas dua tahun ini. Jika ada umur aku ingin melihatmu kelak bahagia dengan wanita pilihanmu.
Dariku orang yang kau benci.
Amora.
Selesai membaca surat yang ditulis oleh Amora, tangan Megan mengepal kuat, rahangnya mengetat, matanya memerah penuh amarah.
Beraninya Amora menulis hal seperti itu!
Apa katanya? Panggilan pertama dan terakhir kalinya? Tidak akan! Megan tidak akan pernah sudi menandatangani surat cerai yang dikirim oleh Amora .Tidak akan pernah!
"Cari tahu secepatnya keberadaan istriku, satu kali dua puluh empat jam harus sudah ketemu!" Megan melempar gawainya di ranjang setelah memutus panggilan. Segalanya terasa ganjil sekarang. Lelaki itu masih tak mengerti dengan perasaannya yang jauh lebih sensitif.
Gawainya berbunyi, nomor tidak dikenal masuk. Gegas lelaki itu meraihnya dan mengangkat panggilan, seketika raut mukanya berubah saat mendengar berita dari orang suruhannya.
"Apa? Hentikan mereka sekarang juga!"
kalau bisa up nya tiap hari ka...
sebelumnya makasih byk ka...