Warning banyak adegan 21+.....
Jadi harap lebih bijak dalam memilih bahan bacaan!!!.Terutama yang masih dibawah umur,jomblo dan sejenisnya!!!!🤭
Menceritakan seorang perwira polisi yang bernama Rayen Deni Bagaskara 34 tahun.Sudah memiliki istri dan dua orang anak.
Jatuh cinta kembali dengan seorang gadis berusia 18 tahun bernama Alea Savitri,yang mempunyai sifat dewasa,penyayang,perhatian,sopan,lemah lembut dan juga memilki paras yang sangat cantik jelita,serta kulit kuning Langsat body goals.Dambaan para lelaki.
Bisakah Rayen yang memiliki sifat Egois yang tinggi serta sedikit Angkuh menarik perhatian Alea seorang gadis cuek dan ceria???
Dan Bagaimanakah Alea menghadapi pria dewasa yang bernama Rayen yang mempunyai kekuasaan????
Dan jika mereka menjalin kasih apakah mereka berdua bisa bersatu dalam ikatan pernikahan????....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang bersama
Benar saja seharian ini Lea dan Rayen tetap berada didalam rumah.Bahkan Lea memasak menu makan siang mereka sendiri di dapur.Sedangkan Rayen hanya bekerja diruang kerjanya yang ada di rumah itu.
Saat semua masakan sudah selesai ia masak,Lea berniat memanggil Rayen untuk makan siang.Karena jam sudah menunjukkan waktu makan siang.
Lea naik ke lantai atas dan langsung masuk kedalam ruangan kerja Rayen tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Sayang...Makan siangnya udah siap".Ucapku sambil mendekati meja kerja om Rayen.
Aku dengan beraninya langsung duduk di pangkuan om Rayen.Karena Om Rayen masih menerima telpon.Om Rayen hanya tersenyum dan sedikit terkejut akan ulahku saat ini.Tapi ia juga tidak menolaknya.Bahkan om Rayen masih bisa fokus berbicara dengan orang dibalik telpon.
Tapi ketika aku mendengar om Rayen menyebutnya ma.Aku baru sadar jika saat ini mungkin Om Rayen sedang berbicara dengan istrinya.Begitulah tanggapan ku,Aku berusaha berdiri untuk menjauh dari Om Rayen karena aku tidak mau mengganggu privasi keluarganya.
Namun,Om Rayen langsung mendudukkan aku lagi di pangkuannya.Aku pun hanya tersenyum,dan mengalungkan tanganku dileher om Rayen.Entah mengapa aku bahagia kalau om Rayen tidak keberatan aku didekatnya saat ia sedang berbicara dengan istrinya.Ya walaupun ada sedikit rasa cemburu dihatiku tapi karena sikap om Rayen membuatku berusaha mengubur rasa cemburuku pada istrinya.
Aku menyentuh wajah om Rayen dengan jari jari lentik ku.Dan karena wangi maskulin dari tubuh Om Rayen membuatku hanyut ingin mengecup bibir Om Rayen.
Dan tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyatukan bibir ku dengannya."Cup...."Satu kecupan mendarat dibibir om Rayen.Saat aku ingin menjauhkan diri lagi lagi om Rayen malah menarik tekuk leher ku.Dan langsung ******* bibirku dengan rakus.
Aku tahu ciuman Om Rayen membuatku tidak bisa menghindar.Karena Om Rayen selalu melakukannya dengan lembut dan penuh cinta membuatku ketagihan akan rasa manis ciuman itu.
"Iya ma aku tahu".Ucap Om Rayen menghentikan ciuman kami dan melanjutkan berbicara dengan orang dibalik sambungan telpon.
"AW...sayang".Teriakku terkejut dan langsung menutup mulutku ketika tangan Om Rayen tiba tiba saja meremas aset berharga milikku.Dan akupun sadar jika orang dibalik telpon pasti mendengar jeritan ku tadi.Namun,Om Rayen hanya tersenyum tanpa rasa takut sedikitpun.
"Sudah dulu ya ma,Nanti aku telpon lagi.Assalamualaikum ma".Ucap Om Rayen dan langsung meletakkan ponselnya di atas meja.
"Sayang, bagaimana kalau istri mu tadi mendengar teriakan ku????".Tanyaku sedikit panik.
"Mungkin aku akan bilang jika aku akan poligami".Sahut Om Rayen santai.
"Jangan bercanda.Wanita mana yang mau dimadu???.Sayang pikir itu mudah???".Jawabku sambil geleng geleng kepala.
"Kenapa????.Apa kamu tidak mau menjadi istriku sayang????".
"Bu...Bukan begitu sayang.Tapi aku tidak mau disebut pelakor.San merusak rumah tangga orang.Jelasku memberi nasihat.
"Sudah ya!!!.Jangan bahas itu dulu!!!.Sekarang ayo kita makan dulu .Nanti keburu dingin.Aku sudah capek capek masak untuk kamu sayang".Ucapku sambil tersenyum.
"Beri aku ciuman dulu!!!.Baru aku akan makan siang denganmu".Celetuk Om Rayen dan tetap tak mau bergerak dari tempat duduknya.
"Ayolah jangan seperti anak kecil".Tapi Aku tetap mencium pipi om Rayen.
"Bukan dipipi tapi disini!!!".Protes om Rayen sambil menunjuk kearah bibirnya.
"Dasar om om Mesum".Cibirku pelan sambil tersenyum.
"Mau atau tidak????".Tanyanya lagi.
Dengan malu malu aku pun langsung mendekatkan bibirku dengan bibirnya.Tapi om Rayen yang tak sabaran itu langsung menarik tekukku hingga menyentuh bibirnya dan ia pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menyambar bibirku dengan ganasnya.
"Apa kamu seganas itu ketika dengan istri mu sayang????".Ledekku tiba tiba.Dan Om Rayen pun hanya terkekeh mendengar pertanyaan ku yang konyol itu.
Dan benar saja setelah berciuman panas itu.Aku langsung digandeng oleh Om Rayen keluar ruangan dan turun kebawah menuju meja makan.
Aku mengambilkan nasi beserta lauk untuk Om Rayen.Melayaninya layaknya seorang istri pada suaminya.Dan aku bahagia karena om Rayen begitu menikmati dan lahab memakan semua masakan ku.Bahkan Om Rayen sampai nambah.
"Enak ya masakannya,lahab bener makannya??".Ledekku sambil tersenyum
"Biasa saja.Aku hanya sedang lapar saja makanya aku nambah".Jawabnya datar.
"Ish...Dasar".Ketusku sedikit kesal.
Om Rayen malah terkekeh melihat aku kesal."Sangat enak sayang masakan mu.Dan sering sering aja masak kayak gini!!!.Biar aku makin betah dirumah ini".Celetuknya lagi.
"Betah sama masaknnya atau sama orangnya????".Tanyaku meledek.
"Dua duanya".Sahutnya cepat dan sambil memasukkan makanan terakhir kedalam mulutnya.
Aku hanya geleng geleng kepala saja akan sifat om Rayen.Bahkan aku tidak menyangka jika laki laki yang dingin,tegas,dan sangat berkharisma seperti om Rayen Ternyata bisa jadi menggemaskan dan terlihat lucu jika bersikap seperti itu.
Tak bisa kupungkiri jika saat ini mungkin akupun telah jatuh cinta pada Om Rayen.Aku merasa sangat nyaman berada didekatnya.Namun,rasa bimbangku tiba tiba saja menyeruak didalam hati ini.Aku tidak mau merebut milik orang lain.Dan aku tidak mau sampai disebut pelakor nantinya.
"Bolehkah aku sedikit egois Tuhan????.Hanya untuk bersamanya walaupun itu sangatlah tidak mungkin".Batinku dalam hati.
Aku terus menatap kearah wajah Om Rayen.Rasanya tidak rela jika harus jauh darinya.Bahkan,aku sekarang saja mulai merasakan cemburu pada istrinya om Rayen.Sungguh rasa ini membuatku semakin frustasi saja.
Kenapa tuhan menumbuhkan rasa yang seharusnya tidak pernah ada.Seperti sekarang ini,Aku membenci perasaan ini,Aku membenci diriku sendiri yang tidak bisa menahan diri.Membiarkan butiran harapan masuk kedalam hati menembus kalbu.Yang pada akhirnya mungkin aku akan menelan kekecewaan.Rasa pahit yang membuatku hilang Semangat jika suatu hari nanti kami harus berpisah.Dan menyudahi hubungan yang terjalin atas dasar surat perjanjian kontrak semata.
Membayangkannya saja aku sudah tidak sanggup.Bagaimana jika nanti itu benar benar terjadi.Karena kami hanya terikat dalam kurun waktu satu tahun saja.
Padahal aku baru berhubungan dekat dengan Om Rayen baru beberapa hari saja.Karena sebelumnya kami belum seintim ini.Tapi,sejak ia mulai aktif menghubungi ku beberapa Minggu yang lalu.Sejak itulah aku mulai merasakan hal yang beda yang aku rasakan dengannya.Hatiku serasa tenang walaupun cuma sekedar mendengar suara atau hanya sebatas pesan singkat saja.
🌿
🌿
🌿
**TBC
Hay gengs bunda ingetin lagi ya sama kalian.Ini kan udah hari Senin tuh....Buruan kasih votee nya ke karya bunda gengs🤭🤭🤭🤗🤗🤗😘**