NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Entah sebuah kesialan atau keberuntungan karna Audrey mengandung anak dari seorang mafia besar dan pebisnis paling berpengaruh di Kanada. Sosok Lucas tidak tersentuh, bahkan tak seorangpun bisa mencampuri bisnis gelapnya. Dia pria yang memiliki wajah sempurna, namun tak sesempurna hatinya.

Kehidupan Audrey mungkin tak akan baik-baik saja jika berkaitan dengan Lucas. Lalu bagaimana Audrey akan menyembunyikan keturunan Lucas? Agar hidupnya tak bersinggungan dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Pukul 8 malam, seorang perawat datang mengantarkan makan malam ke ruang perawatan Audrey. Ada banyak makanan yang dibawa termasuk buah dan camilan, dan Audrey menebak jika Lucas yang memesan semua makanan itu.

"Tuan, apa ada lagi yang Anda butuhkan?" Tanya perawat setelah menata makanan diatas meja. Lucas mengamati sebentar makanan-makanan itu kemudian mengibaskan tangan untuk menyuruh perawat keluar dari sana.

"Saya permisi. Mari Nyonya, semoga Anda lekas sehat." Ujarnya ramah.

Audrey mengangguk kecil. "Terimakasih."

Pintu ruangan di tutup dan keheningan terjadi seperti sebelumnya. Audrey tidak nyaman satu ruangan dengan Lucas meski sudah beberapa jam bersama. Semua itu karna aura Lucas. Audrey juga heran bagaimana Lucas bisa memiliki aura menyeramkan dan berbahaya. Ketampanannya benar-benar tertutup oleh auranya yang membuat Audrey selalu merinding hanya dengan bertatap mata.

"Makanlah!" Lucas menyodorkan piring berisi makanan sehat pada Audrey.

Dalam keadaan perut lapar, Audrey tidak mungkin menolaknya. Jika diingat-ingat, perutnya tidak terisi sejak 4 jam yang lalu. Tepat sebelum rumahnya dimasuki orang asing dan melukainya.

"Terimakasih." Lirih Audrey. Dia merasa sedikit luluh atas sikap Lucas kali ini. Saat diperhatikan lagi, Lucas selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya meski sikapnya datar dan terkesan dingin. Tapi tidak mengurangi aura Lucas yang menyeramkan. Audrey juga merasa dirinya harus selalu waspada didekat Lucas.

Lucas kembali ke kursinya dan tampak santai menyantap makan malamnya. Dalam waktu singkat, makanan milik Lucas sudah tak tersisa, sedangkan makanan di piring Audrey hanya berkurang sedikit.

Audrey mengalihkan pandangan karna sempat memperhatikan Lucas. Dia kembali melanjutkan makan dengan pelan-pelan sembari mencari cara kabur dari Lucas.

Dering ponsel milik Lucas memecah keheningan. Audrey reflek menatap Lucas yang sedang menerima telfon.

"Luke, bagaimana bisa kau meninggalkan Mommy! Dasar anak kurang ajar! Sudah Mommy katakan berapa kali, Mommy ingin bertemu Audrey!" Omel Russel diseberang sana yang hanya bisa didengar oleh Lucas.

"Aku tidak pergi ke New York. Jika masih ingin menemuinya, minta pada Daddy untuk membawa pengawal. Tempat itu mungkin belum aman, mereka masih mengincar keluarga kita."

Audrey mengernyit mendengar Lucas berbohong. Jelas-jelas Lucas ada di New York. Audrey jadi penasaran dengan siapa Lucas bicara sampai harus berbohong.

"Kau tidak bisa diandalkan!" Russel menggerutu dan memutuskan sambungan telfonnya karna kesal.

Lucas segera menghubungi nomor Jack. "Siapkan penerbangan pukul 1!" Titahnya. Lucas mengakhiri panggilan dan beranjak dari tempat duduknya. Gerakan Lucas yang tiba-tiba, membuat piring di tangan Audrey jatuh karna terkejut. Sejak tadi Audrey melihat dan mendengar semua ucapan Lucas.

Bunyi piring pecah menimbulkan suasana menegangkan didalam ruangan bagi Audrey. Terlebih, Audrey mendengar Lucas akan menyiapkan penerbangan tengah malam. Audrey merasa bahwa dirinya sedang dalam bahaya. Mungkinkah Lucas akan membawanya pergi?

"Dasar ceroboh!" Omel Lucas tak habis pikir. Bisa-bisanya Audrey menjatuhkan piring dan membuat semua makanannya tercecer dilantai.

Lucas meraih telfon didalam ruangan itu dan meminta petugas kebersihan untuk datang ke kamarnya.

"Maaf." Cicit Audrey takut. "Anda,, Anda boleh pergi setelah ini, tidak perlu membuang waktumu yang berharga hanya untuk menunggu ku disini." Audrey bicara tanpa berani menatap Lucas.

"Aku melakukan semua ini untuk anakku, bukan untuk kamu, jangan terlalu percaya diri." Sahut Lucas dingin.

Audrey menghela nafas berat, sulit sekali meyakinkan Lucas bahwa anak ini bukan anaknya. Audrey tidak paham kenapa Lucas sangat yakin kalau dia yang berhak bertanggungjawab atas anak itu. Harusnya orang seperti Lucas tidak mungkin sembarangan mengakui anak dari wanita seperti Audrey kan? Jika tidak memiliki bukti yang kuat.

Keduanya tidak bicara lagi saat petugas kebersihan datang. Barulah saat petugas itu pergi, Audrey kembali memberanikan diri bicara dengan Lucas.

"Kenapa Anda sangat yakin? Bukankah sudah aku katakan banyak pria yang tidur denganku. Anak ini mungkin bukan anakmu." Audrey berharap kali ini Lucas akan mendengarkan ucapannya. Setidaknya Lucas bisa membiarkannya pergi.

Lucas mengepalkan tangannya. Dia tidak sehina itu sampai ditolak oleh Audrey sebagai ayah dari calon anaknya sendiri. Lucas mendekat, berdiri disisi ranjang dan mencengkram dagu Audrey meski tidak menggunakan tenaganya.

Audrey memejamkan mata, Lucas selalu berhasil membuatnya ketakutan. "Tolong lepaskan aku. Tuan, Anda benar-benar keliru soal kehamilanku."

"Semakin kau ingin di lepaskan, semakin tidak ada harapan untuk lepas dariku! Kamu terlalu berani menyinggungku!" Geram Lucas kemudian melepaskan cengkramannya.

Audrey tidak berani bicara lagi. Seharusnya dia sadar tidak mudah membodohi Lucas. Meski Audrey sudah merendahkan diri sendiri dan memberikan cerita palsu, Lucas tetap yakin benih yang tumbuh dalam rahim Audrey adalah miliknya. Artinya Lucas memiliki bukti kuat.

"Jack, siapkan penerbangan sekarang!"

Suara tegas Lucas terdengar penuh kemarahan. Audrey tidak mengerti apa yang akan dilakukan oleh Lucas.

Tak berselang lama, Dokter dan dua orang perawat masuk ke dalam ruangan dan memindahkan Audrey ke kursi roda setelah melakukan pemeriksaan. Audrey tidak sempat bertanya dalam keadaan panik dan kebingungan.

"Tuan, Nyonya harus langsung mendapat perawatan begitu sampai." Ujar Dokter.

"Aku mengerti! Lakukan saja tugasmu!" Sahut Lucas dingin.

Kursi roda Audrey didorong keluar ruangan, Lucas berjalan lebih dulu diikuti tim dokter dan pengawal pribadi yang berjumlah 3 orang. Sekarang Audrey paham bahwa Lucas akan membawanya pergi.

Audrey terkejut ketika sampai di atap. rumah sakit dan mendengar suara helikopter. Tanpa bisa melawan, Audrey terkesan pasrah ketika Lucas mengangkatnya dan membawanya masuk ke dalam helikopter. Pengawal dan 2 orang tenaga medis juga ikut bersama mereka.

Dalam beberapa menit, mereka tiba bandara. Audrey memilih diam hingga kini sudah berada di dalam pesawat pribadi milik Lucas. Tidak salah lagi, Audrey yakin dia akan dibawa ke Canada oleh Lucas.

"Tidurlah! Jangan membahayakan anakku!" Tegas Lucas ketika masuk ke kamar Audrey dan wanita itu hanya berbaring sambil melamun.

Penerbangan sudah berjalan hampir 1 jam, butuh sekitar 1 jam lagi untuk sampai di bandara Canada dan menempuh perjalanan sekitar 20 menit ke rumah pribadi Lucas. Ya, Lucas akan membawa Audrey ke rumahnya.

Audrey membuang wajah dan membelakangi Lucas. "Aku akan tidur jika kau pergi."

Lucas tidak menjawab, tapi dia segera keluar dan menutup pintu sedikit keras agar Audrey tau dia sudah pergi. karna posisi Audrey membelakanginya.

...******...

Audrey membuka mata dan melihat keadaan sekitar sudah berbeda. Dia sudah tidak lagi berada di kamar pesawat milik Lucas, tapi berada di kamar yang jauh lebih luas dengan jendela kaca yang lebar dan tinggi. Cahaya matahari terlihat mengintip dari balik tirai. Hari sudah berganti siang. Audrey tidak menyadari dia telah tidur begitu lama. Bahkan tidak ingat ketika turun dari pesawat. Sudah pasti Lucas yang berkali-kali menggendong dan menurunkannya hingga dia bisa berada di kamar ini.

"Elie, Daddy, selamatkan aku." Lirih Audrey sendu. Lucas telah membawanya, Audrey tidak bisa menebak akhir hidupnya seperti apa ditangan pria kejam seperti Lucas.

1
👀 calon mayit 👀
kamu akan buchin , lebih2 dr Lucas....
ana, resign aja... Audrey... sembunyikan ana dr Nick. biar kapokkkk dia
Fittar
kasihan kamu ana. kamu terlalu percaya pada nick tapi nick sendiri hanya menganggapmu mainan.
udah kasih tau aja sama audrey biar dia yang bertindak pada nick. biar tau rasa
Ayna Adam
ditunggu updatenya kak
Ani Basiati
lanjut
Fani Indriyani
Kan kurang ajar si Nick ini,ga semua wanita mau diajak berhubungan tanpa status yg jelas Nick..dari awal kayanya Ana juga ga mau tapi kau rayu2 dia dgn kata2 manis ,semoga aja Ana bertemu lelaki baik yg mau menerima Ana apa adanya dan biarkan Nick menyesal
Nining yuningsih
laki" bisa puas walau tidak dilayani tapi perempuan tidak
U_Lee
Nick... Nick... enak bener elu yg ngotot ngajak Ana hohe giliran ketahuan malah elu yg mencampakkan Ana. sekalipun Ana juga salah karena juga menikmatinya tapi yg namanya cewek diiming2i kata2 manis jelas saja dia mau2 aja...🙈 Beneran pengen Ana cepet hamil dan membuat si Nick menyesal. kalo saja si Audrey tau elu udah bikin sahabatnya sakit hati sekalipun si Audrey kecewa dg tindakan Ana dg Nick jelas dia gak akan terima.
Zain malik
seru,banget ayok thor up lagi
nonoyy
dasar nick nanti juga menyesal /Proud/
Anggy A
lnjuttt dong kakkkk
Dwi Puji Lestari
siap2 aja nick km bkl di habisi audry...
Sugiharti Rusli
apalagi dia diancam oleh Lucas tuk menghadapi istrinya kalo masih ga mau bertanggung jawab menikahi Ana
Sugiharti Rusli
si Nick memang hanya ingin bersenang- senang saja terhadap Ana selama ini tanpa mau menikahinya
Sugiharti Rusli
ternyata kekecewaan dan kemarahan Audrey kepada Ana akhirnya menjadi nyata yah sekarang,,,
Daneen
Makanya ana jgn mau dipolosin trz ama nick
aleena
ya yaa beginilag jadinyaaa,, Manis ucapan nick
sekarang kau menangis Anna, pergilah ke kampong halamanmu
menepi sebentar untk mengurai rasa sakitmu dan jaga kandunganmu dgn baik
LB
kalau Lucas sudah gaya ala2 orang barat tapi kalau Audrey seperti ibu² Indonesia yg rempong sampai ke masalah pribadi orang lain.wajar mengingatkan karena ana tinggal dirumahnya dan sudah dianggap saudara sendiri tapi seharusnya sebatas itu saja karena orang barat menjujung tinggi hak2 pribadi setiap individu.makanya kadang mereka tidak tau siapa tetangganya, entah mati atau masih hidup, sudah pindah kah atau belom, karena mereka bukan individu yang kepo.
Santi
Nick pengen ngerasain dibejek bejek Audrey kayaknya
yumi chan
skrng km br sdr ana...pergilh sejauh mngkin bhwa ank dlm kndungn mu..jgn smpk km nanti kmbli di saat km blm siap lg..
Jepiani
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!