HALIM
Di dunia yang dikuasai oleh kegelapan, Raja Iblis dan sepuluh jenderalnya telah lama menjadi ancaman bagi umat manusia. Banyak pahlawan telah mencoba menantang mereka, tetapi tidak ada yang pernah kembali untuk menceritakan kisahnya.
Namun, Halim bukanlah pahlawan biasa. Ia adalah seorang jenius dengan pemikiran kritis yang tajam, kreativitas tanpa batas, dan… kebiasaan ceroboh yang sering kali membuatnya berada dalam masalah. Dengan tekad baja, ia memulai perjalanan berbahaya untuk menantang sang Raja Iblis dan kesepuluh jenderalnya, berbekal kecerdikan serta sistem sihir yang hanya sedikit orang yang bisa pahami.
Di sepanjang petualangannya, Halim akan bertemu dengan berbagai ras, menghadapi rintangan aneh yang menguji logikanya, dan terlibat dalam situasi absurd yang membuatnya bertanya-tanya apakah ia benar-benar sedang menjalankan misi penyelamatan dunia atau justru menjadi bagian dari kekacauan itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ILBERGA214, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3: Misteri yang Terungkap
Di kedai yang terasa sepi dan penuh misteri, udara begitu tebal. Halim duduk di meja yang terletak di tengah ruangan, mengamati wanita itu dengan cermat. Meski dia tak menunjukkan emosi berlebihan, ada aura tertentu yang membuat suasana semakin tegang.
Wanita itu berjalan ke rak di pojok ruangan, mengambil sebuah buku tebal, dan membukanya dengan hati-hati. Halim memperhatikan gerakannya, meski tidak tahu apa yang sedang dipersiapkan.
...“Ini bukan informasi yang mudah didapatkan,”...
...katanya sambil membuka halaman buku itu....
...“Tapi, kamu harus siap dengan konsekuensinya. Apa yang kamu cari tidak akan memberi jawaban tanpa harga yang harus dibayar.”...
...Halim menatap wanita itu dengan tatapan serius....
...“Aku tidak takut dengan harga yang harus dibayar. Aku sudah siap.”...
Wanita itu akhirnya berhenti membaca, lalu memandang Halim dengan tajam.
...“Kamu ingin tahu tentang Raja Iblis, kan? Dia lebih dari sekadar iblis biasa. Dia adalah bagian dari sesuatu yang terkutuk dan lebih gelap.Dari pada yang bisa kamu bayangkan. Sebelum kamu melangkah lebih jauh, kamu harus tahu satu hal.”...
...Halim mencondongkan tubuh sedikit, tertarik....
...“Apa itu?”...
...Wanita itu menatap buku di tangannya, lalu menutupnya perlahan....
...“Raja Iblis dan kesepuluh jenderalnya bukan hanya sekedar musuh. Mereka adalah bagian dari takdir dunia ini. Mereka sudah ada sejak zaman dahulu kala, menunggu saat yang tepat untuk kembali dan mengubah dunia. Setiap tindakan mereka dipenuhi dengan perhitungan yang dalam, dan setiap langkah mereka adalah bagian dari sebuah rencana yang jauh lebih besar dari sekedar kekuasaan.”...
...“Rencana? Rencana apa?” Halim bertanya, merasa ada yang ganjil....
...Wanita itu tersenyum samar....
...“Itu bukan sesuatu yang bisa kamu pahami sekarang. Tapi, percayalah, mereka bukan hanya sekedar ancaman bagi makhluk disekitarnya. Mereka juga adalah ancaman terhadap dunia”...
...Halim merasa semakin tertarik....
...“Aku tidak peduli tentang dunia ini. Aku hanya ingin mengakhiri kekejaman mereka.”...
...Wanita itu mengangguk pelan....
...“Mereka akan mengujimu, Halim. Mereka akan mencari cara untuk menghancurkanmu dengan cara yang tidak bisa kamu bayangkan.”...
Suasana di kedai semakin mencekam. Halim merasa ada sesuatu yang lebih besar dari sekedar pertempuran fisik yang harus dia hadapi.
...“Kau tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya?” tanya wanita itu mengalihkan perhatiannya kembali ke Halim....
...Halim mengangguk pelan....
...“Aku harus menemukan cara untuk melawan mereka. Tapi aku tidak bisa melakukannya sendirian. Aku butuh lebih banyak informasi. Seseorang yang tahu lebih banyak tentang kekuatan mereka.”...
..."Itu benar"...
..."Maka dari itu aku butuh informasi itu! Jangan kamu uji kesabaranku dengan terus mengulur waktu!" Halim berkata dengan tegas....
...Wanita itu terdiam sejenak, seolah berpikir. “Ada satu tempat yang bisa memberimu lebih banyak jawaban. Namun, itu bukan tempat yang mudah dijangkau.”...
...“Apa itu?”...
Wanita itu tidak segera menjawab, sebaliknya, dia mengamati Halim dengan penuh perhatian, seolah sedang menilai.
...“Ada sebuah kota tersembunyi yang disebut Elyria. Kota itu adalah tempat di mana mereka yang benar-benar mengerti sihir, takdir, dan kekuatan yang lebih besar dari yang bisa kita pahami berada. Di sana, banyak yang tahu tentang Raja Iblis dan jenderalnya, tapi mereka tidak akan memberikan informasi begitu saja.”...
...Halim terkejut....
..."Elyria? Itu kota yang terlupakan. Mereka mengatakan tidak ada yang bisa menemukan kota itu.”...
...Wanita itu mengangguk....
...“Itulah sebabnya hanya sedikit yang tahu tentangnya. Tapi, jika kau ingin menemukan jawaban tentang mereka, Elyria adalah tempat yang tepat. Tapi hati-hati, Halim. Tidak semua yang ada di sana akan membantumu. Beberapa dari mereka mungkin malah menjadikanmu musuh.”...
...Halim merasa tak gentar. “Aku tidak takut. Jika itu tempat yang bisa memberikan informasi yang saya butuhkan, saya akan mencapainya.”...
...Wanita itu tersenyum, sedikit lebih lembut dari sebelumnya. “Bagus. Itu semangat yang kuinginkan. Tapi ingat, perjalanan ke Elyria tidak akan mudah. Kau akan menghadapi rintangan yang tak terduga. Dan jangan berpikir bahwa orang-orang di sana akan membantumu begitu saja. Bahkan jika mereka tahu apa yang kamu cari, mereka mungkin memiliki alasan mereka sendiri untuk merahasiakannya.”...
...Halim menatap wanita itu dengan serius. “Apa yang harus aku lakukan untuk pergi ke Elyria?”...
...Wanita itu menghela napas panjang....
...“Pertama, kau perlu mencari peta kuno yang mengarah ke sana. Peta itu tersembunyi di dalam kuil yang berada di antara pegunungan sebelah utara. Tapi kuil itu tidak seperti kuil lainnya. Itu dijaga oleh pasukan makhluk yang sangat kuat, dan hanya mereka yang terpilih yang dapat melaluinya. Peta itu adalah kunci untuk menemukan Elyria, tapi untuk mendapatkannya, kau harus siap menghadapi banyak bahaya.”...
...Halim tidak ragu sedikit pun. “Aku siap.”...
...Wanita itu kembali tersenyum....
...“Baiklah. Kau harus segera berangkat. Waktu tidak berpihak padamu saja.”...
Tanpa mengatakan apapun lagi, wanita itu melangkah ke belakang kedai dan kembali dengan sebuah tas kecil.
...“Ini peta yang bisa membantumu memulai perjalananmu ke kuil. Jangan kehilangan ini, karena itulah satu-satunya petunjuk yang kamu miliki.”...
...Halim menerima tas itu dengan kedua tangan. “Terima kasih. Aku akan memastikan untuk kembali dengan jawaban yang kamu butuhkan.”...
Dengan satu langkah, Halim meninggalkan kedai itu, dan kembali ke jalanan kota Velora yang sibuk. Namun, kali ini langkahnya lebih mantap, seolah ada sesuatu yang lebih besar menunggunya.
Sesuatu yang lebih dari sekadar pertempuran fisik dengan Raja Iblis dan jenderalnya. Sebuah takdir yang tidak bisa dia hindari. Tetapi, satu hal yang pasti, Halim tak akan mundur. Dia akan terus maju, mencari petunjuk, mengungkap misteri, dan melawan apapun yang menghalanginya.
sekarang semakin banyak yang mengedit dengan chat GPT tanpa revisi membuat tulisan kurang hidup. saya tahu karena saya juga pakai 2 jam sehari untuk belajar menulis. Saya sangat afal dengan pola tulisan AI yang sering pakai majas-majas 'seolah' di akhir kalimat secara berlebihan dengan struktur khas yang rapih.
ya saya harap bisa diedit agar lebih natural.
Udah baca eps 1 ini, ceritanya lumayan menarik. Kapan² gue kesini lagi ya kalau ada waktu, Semangat.