NovelToon NovelToon
Sistem Kultivasi Raja

Sistem Kultivasi Raja

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Myuran

Ling Yuan melihat bagaimana keluarganya dibantai di depan matanya sendiri. Hidupnya yang dipenuhi dendam dan kebencian membuat dirinya bertekad untuk membalaskan kematian keluarganya.

Mendapatkan kekuatan dari sebuah artefak yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat dengan sistem kultivasi, Ling Yuan akhirnya menjadi kultivator yang disegani di dunia persilatan.

Namun belum lama ia membantai banyak organisasi kriminal dengan kekuatan barunya, dirinya sudah dijebak oleh mereka dengan cara mengepungnya.

Ling Yuan terbunuh di sana namun ternyata itu bukanlah akhir dari kisahnya.

Ling Yuan terlahir kembali tepat sebelum keluarganya terbunuh. Menyadari ada kesempatan untuk mengubah takdirnya, Ling Yuan berusaha menjadi lebih kuat dan melindungi keluarganya di kehidupan keduanya ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myuran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 10 — Sekelompok Kultivator

Tidak hanya pelayan itu yang terkejut tetapi Ling Yuan, serta dua pengawalnya juga ikutan kaget mendengar jumlah pesanan Lian Hua.

Sebelumnya mereka belum pernah melihat Lian Hua seperti ini, sehingga mereka terkejut ketika mengetahui nafsu makan gadis itu yang ternyata cukup besar.

Ling Yuan memang tidak mengetahui bagaimana Lian Hua selama ini menahan dirinya ketika berada di kediamannya.

Setiap hari Lian Hua memang diberi jatah makan oleh pelayan Keluarga Ling, lebih tepatnya tiga kali dalam sehari. Masalahnya satu atau dua piring tidak akan cukup memuaskan perut Lian Hua, jika bukan karena sedang menjaga sikapnya, mungkin gadis itu akan meminta tambahan porsi jatah makanannya.

Ling Yuan kemudian memesan daging goreng yang dibumbui rasa pedas, Ling Yuan memang suka makanan pedas sejak dulu sementara untuk dua pengawalnya, karena mereka sedang bertugas jadi keduanya tidak ikut makan, memilih berdiri tak jauh dari Ling Yuan dan Lian Hua.

Kedatangan Ling Yuan dan Lian Hua ke restoran dengan cepat menjadi pusat perhatian terutama paras Lian Hua.

Parasnya yang manis bagai bidadari membuat wanita terkagum-kagum dibuatnya sementara untuk laki-laki, mereka akan terpesona.

Tentu saja faktor Ling Yuan yang dijaga pengawal juga cukup membuat pengunjung restoran jadi melirik ke meja mereka belum lagi saat pelayan datang dengan membawa belasan hidangan hingga membuat meja keduanya jadi penuh.

Tanpa basa-basi, Lian Hua langsung makan ketika pesanan pertamanya diletakkan di meja.

Kecepatan makan gadis itu seperti seseorang yang tidak makan selama beberapa hari, Ling Yuan menelen ludah, ia yang ingin ikut makan menjadi urung setelah melihat cara makan gadis itu yang seperti orang kelaparan.

Keanggunan Lian Hua tampak menurun setelah melihat nafsu makannya yang seperti itu. Disisi lain, Lian Hua tidak peduli dengan pandangan orang-orang disekitarnya meski saat ini bibir merahnya yang menggoda sedang belepotan oleh makanan.

Setelah setengah jam makan, belasan hidangan makanan itu akhirnya habis tidak tersisa oleh gadis itu.

"Ugh! Sudah lama aku tidak makan sekenyang ini..." Ucap Lian Hua sambil mengelus perutnya yang ramping.

"Aku tidak tahu Guru bisa makan sebanyak ini?" Ling Yuan tersenyum dengan canggung.

"Sebenarnya kalau lelah, aku bisa makan dua kali lipat lebih banyak dari ini Yuan'er."

Ling Yuan tersedak nafasnya sendiri sambil mengumpat dalam hati, ia lalu melirik ke arah perut gadis itu, sebuah keajaiban Lian Hua masih memiliki tubuh ramping dengan nafsu makannya yang besar tersebut.

'Aku mendengar bahwa kebanyakan gadis sangat menginginkan tubuh ramping namun ingin makan yang banyak, kurasa mereka akan iri setelah bertemu wanita ini...' batin Ling Yuan dalam hati.

Lian Hua kemudian memesan teh setelah makan, ketika gadis itu menyeruput minumannya, keanggunan yang sebelumnya sempat hilang kini terasa kembali lagi pada gadis tersebut.

Ling Yuan memilih melanjutkan makannya, ia belum selesai karena sejak hidangan pertama, ia lebih memilih memberikannya pada Lian Hua terlebih dahulu.

Diwaktu bersamaan, ada sekelompok orang yang masuk ke dalam restoran tempat Ling Yuan dan Lian Hua makan.

Alis Ling Yuan terangkat saat menatap kelompok yang berjumlah dua belas pria tersebut, tidak hanya Ling Yuan tetapi pengunjung di sekitarnya juga melirik ke arah yang sama.

Sekelompok orang itu memiliki penampilan yang kasar, terlihat garang, dan dalam sekali lihat saja orang-orang akan menganggap mereka seperti perampok atau sejenisnya.

Pengawal yang menjaga Ling Yuan juga langsung waspada terhadap sekelompok orang tersebut, apalagi aura yang dipancarkan tubuh mereka terlihat tidak bersahabat.

"Hidangkan semua makanan yang kalian miliki dimeja, aku beri waktu sepuluh menit agar kalian memasaknya!"

Salah seorang pria yang memiliki tubuh besar dan berotot di kelompok itu mendekati pelayan restoran lalu memerintahkannya dengan nada mengancam.

Pelayan itu menelan ludah, tubuhnya bergetar karena ketakutan. Dengan patah-patah ia mengangguk sebelum buru-buru pergi ke arah dapur.

Pandangan pria berotot kemudian jatuh ke arah meja Ling Yuan, ada belasan piring kosong yang menumpuk di sana namun yang menjadi perhatian pria berotot tersebut bukan hal itu melainkan seorang gadis bergaun hitam yang sedang meminum teh.

Gadis itu mempunyai wajah yang cukup menarik, membuat mata pria berotot tersebut melebar diikuti dengan menjilat bibirnya.

Pria berotot itu hendak menghampiri meja Ling Yuan namun ketika beberapa langkah lagi dirinya sampai, ada dua pengawal yang langsung menghadangnya dengan tombak yang terhunus.

"Meja ini milik Tuan Muda Yuan, tanpa kepentingan khusus anda tidak boleh mendekat kesini." Ucap pengawal itu.

Ling Yuan bisa melihat pengawalnya itu sebenarnya sedang ketakutan namun ia berusaha tetap tegar dan berani.

Pria berotot itu mendengus pelan, ia mengayunkan tangannya dengan cepat saat tiba-tiba mata tombak pengawal itu sudah terlepas dari tempatnya, hanya menyisakan gagangnya saja.

Dua pengawal Ling Yuan mundur beberapa langkah dengan ekspresi ketakutan sementara pria berotot mendengus kesal. "Jika sekali lagi kalian mengacungkan senjata padaku, tidak hanya tombak tetapi kalian juga akan ikut kupotong."

Dari satu gerakan pria berotot itu, semua orang bisa melihat dia merupakan seorang kultivator tingkat tinggi.

Ling Yuan membenarkan posisi duduknya, sadar situasinya tidak lagi sederhana sementara Lian Hua sudah meletakan tangan di gagang pedangnya yang tersarung rapih dipinggangnya.

"Nona, wajahmu cukup cantik, bagaimana kalau kau bergabung dengan kami." Pria berotot itu menunjuk dirinya lalu ke arah rekan-rekannya yang lain.

"Maaf tetapi aku tidak tertarik. Kau pilih wanita yang lain saja."

"Nona, kau keliru! Ini bukan pilihan tetapi perintah! Jika kau tidak mau maka jangan salahkan aku bertindak kasar."

Lian Hua berdiri lalu menarik tangan Ling Yuan agar berada di belakangnya, saat itulah pria berotot itu menyadari Lian Hua membawa sebuah pedang.

"Kau juga seorang kultivator?" Alis pria berotot itu mengerut, "Kupikir tidak ada kultivator di kota kecil seperti ini tetapi tetap saja kau juga terlalu muda untuk menjadi lawanku."

Tangan pria berotot itu hendak meraih Lian Hua namun dengan cepat tangan gadis itu menarik pedangnya lalu diayunkan ke arah pria berotot tersebut.

Pria berotot itu langsung melompat mundur sebelum ayunan pedang Lian Hua hampir menyentuh tubuhnya, instingnya mengatakan bahwa pedang Lian Hua bisa melukainya dengan mudah.

Pria berotot itu kini menatap Lian Hua dengan penuh kewaspadaan, dari kecepatan serangan gadis itu, ia menilai Lian Hua adalah kultivator yang tidak bisa diremehkan.

Para pengunjung restoran memilih menjaga jarak ketika menyadari akan adanya keributan, mereka khawatir terkena imbas dari pertarungan keduanya.

Lian Hua menyuruh agar Ling Yuan mundur sementara dirinya akan mengurusi pria berotot itu. Dua pengawalnya langsung menarik Ling Yuan agar tetap bersamanya, mereka bertanggung jawab atas keselamatan bocah tersebut.

1
Pajar
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!