NovelToon NovelToon
API ASMARA OM EZAN

API ASMARA OM EZAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Arum

Mohon bijak dalam berkomentar. Kritik boleh asal membangun dan sopan. Jika tidak suka dengan cerita ini langsung SKIP saja tidak perlu tinggalkan jejak ⭐


Gita Kirana 20th seorang yatim piatu yang hidup berdua dengan Om nya yang berprofesi sebagai TNI. Suatu hari om dari Gita harus meninggalkan Gita karena di tugaskan untuk bergabung dengan pasukan relawan di Gaza.


Bara yang saat itu khawatir dengan Gita, dia meminta sahabatnya untuk menjaga keponakannya itu. Karena Bara tidak mau hanya menitipkan Gita begitu saja, Bara pun meminta hal yang di luar dugaan.

Bara meminta sahabatnya untuk menikah dengan Gita dengan alasan agar sang sahabat bisa menjaga Gita 24 jam.

Lalu bagaimana reaksi kedua orang yang tiba-tiba di jodohkan itu, apakah mereka setuju untuk memenuhi permintaan Bara? Ikuti kisah mereka yaa...

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cacing Alaska.

Ezan menutup matanya mendengar suara teriakan Gita.

"Kamu apa-apaan sih, pagi-pagi sudah teriak-teriak. Ini bukan hutan Gita !!"

Gita pun langsung terdiam, lalu dia bangun dari posisi tidur nya. Dia duduk di atas tempat tidur dengan menjauh dari Ezan.

"O_Om, om ngapain di kamar Gita. Om pasti mau macam-macam sama Gita, iya kan...Ngaku !!'

Ezan menghela nafas panjang dan kemudian dia pun duduk dengan bersandar pada headboard.

Tik...

Ezan menyentil kening Gita membuat gadis itu meringis kesakitan. "Ommmm....

"Kamu kira aku akan melakukan sesuatu sama kamu dengan seenaknya, aku bukan laki-laki murah*n Gita.."

Gita mengerucutkan bibirnya mendengar penuturan Ezan. Dia pun akhirnya menatap sekeliling kamar itu. Ternyata dia ada di dalam kamar yang begitu asing baginya.

"Om, ini kita dimana?" Gita menoleh ke arah Ezan yang bersandar di headboard dan dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Di Planet Mars, ya di kamar saya lah...sudahlah, kamu ini benar-benar mengganggu saja !"

Ezan beranjak dari tempat tidur dan kemudian dia pun melangkah menuju kamar mandi.

Melihat Ezan masuk ke dalam kamar mandi, Gita pun akhirnya beranjak juga dari tempat tidur.

Dia mencoba merapihkan tempat tidur Ezan yang mungkin yang menjadi kebiasaan nya terbawa ketempat barunya itu.

"Kamarnya rapi juga. Bahkan ini tiga kali lipat dari kamar ku yang ada di rumah Om Bara." Gita bergumam dengan menatap sekeliling kamar itu.

Dia membuka tirai kamar itu dan membuka pintu balkon yang memperlihatkan matahari yang mulai muncul dari peraduannya.

Ceklek..

Pintu kamar mandi terbuka bertepatan dengan Gita yang menatap kearah dimana Ezan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya dan terlihat juga tetesan-tetesan kecil air yang mengalir dari rambut basahnya.

Gita menelan ludah saat melihat pemandangan yang ada di depannya. Bahkan baru kali ini dia melihat pria dewasa yang bertelan*ang dada. Terlihat dada bidang yang di tumbuhi bulu-bulu halus dan sampai di bagian perut yang six pack sampai di bawah pusar terlihat bul* halus yang memanjang memanjakan mata Gita di pagi ini.

Dia mengernyitkan dahinya saat dimana dia menatap tonjolan yang terlihat di bagian bawah yang menarik perhatiannya.

Ezan yang sedari tadi fokus dengan aktivitas nya mengeringkan rambut nya, dia pun mendongakan kepalanya dan menatap ke arah Gita dengan keterkejutan nya.

Ezan tersenyum jahil saat memergoki Gita yang sedang mencuri pandang ke arah bagian bawah pinggang nya.

Ezan melangkah mendekati Gita. Hal itu baru disadari oleh Gita saat Ezan sudah ada tepat di depannya.

Dengan nafas tertahan, Gita spontan memejamkan matanya saat Ezan yang berperawakan tinggi menundukkan tubuhnya dan mengarahkan wajah nya ke disamping Gita. Bahkan aroma mint dapat Gita cium saat sebuah suara terdengar di telinganya.

"Kamu lihat apa, kamu penasaran dengan Cacing Alaska milik ku, hemm?" dengan senyum jahil Ezan menggoda Gita.

Gita yang masih memejamkan matanya tiba-tiba mengangguk lalu dia pun langsung tersadar dan membuka matanya dan segara menggelengkan kepalanya.

"Nggak, nggak mau...cacing..iiihhh..geli lah..,ngapain sih om pelihara cacing..!!"

Gita langsung menolak dan mendorong dada bidang Ezan dengan sekuat tenaga sampai dia mempunyai celah untuk kabur dari Ezan.

Gita yang merasa malu langsung melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan sedikit kasar. Sedangkan Ezan melihat Gita lari terbirit-birit hanya bisa tertawa melihat tingkah laku istrinya itu.

Sedangkan Gita yang ada di dalam kamar mandi rasanya jantungnya berdetak kencang. Apalagi mengingat betapa dekatnya jarak antara wajahnya dan dirinya.

"Aissttt...malunya, kenapa sih aku ini..." Dengan pelan dia mengetuk-ngetuk kepalanya yang rasanya bayangan peristiwa tadi tak mau menghilang dari otaknya.

Bahkan rasanya dia ingin menghilang keluar angkasa sampai dimana dia tidak lagi bertemu dengan Ezan.

"Gita, kamu sudah selesai!!" suara Ezan terdengar dari luar kamar mandi. Gita yang berpikir Ezan sudah keluar dari kamar itu, ternyata dia masih menunggu dirinya.

"I_iya om, sebentar!!" Mau tak mau Gita pun keluar dari kamar mandi, beruntung dia langsung ganti baju di kamar ganti yang ada di terhubung dengan kamar mandi.

"Kok lama banget sih, kamu semedi." Gita mengerutkan keningnya melihat sosok Ezan yang sudah terlihat rapi dengan pakaian kerjanya.

"Iya, cari wangsit,PUAS !!" Ezan menatap Gita gemas. Lalu dia pun terkekeh dan mengacak rambut Gita.

"Ommm...

"Sudah jangan merajuk, ayo cepat..kita sudah di tunggu buat sarapan."

" Tapi aku takut om, apalagi ada tante lampir.." Ezan menaikkan alisnya mendengar ucapan Gita.

"Tante Lampir, siapa?"

"Tante Vani, dia kan nggak suka sama Gita. Apalagi waktu dia bawa tante-tante ulet bulu buat di kasih ke kamu, iiihhh...geli lah.."

Ezan terkekeh dengan ucapan istri kecilnya itu. " Kalau begitu, lakukan apa yang harus kamu lakukan. Biar tante lampir itu berubah jadi tante ompong, bisanya melongo.."

Gita tersenyum penuh arti mendengar penuturan suami dewasa nya itu. Lalu dia pun mengangguk dengan semangat.

Melihat ekspresi Gita, Ezan yakin istrinya itu akan membuat gebrakan di pagi ini, jika tante nya itu berani mengusik nya.

"Ayo !!' Ezan meraih tangan Gita.

Gita yang melihat Ezan menggenggam tangannya dan dia berjalan dengan bergandengan, membuat Gita menelan ludah nya.

"Apa kita harus gandengan tangan kayak mau nyebrang gini Om?"

"Harus , mendalami peran dengan sepenuh hati. Ingat...aku suamimu bukan adik bapakmu.."

Gita memutar bola matanya mendengar ucapan Ezan. Benar-benar rumah tangga penuh drama judulnya hari ini.

"Pagi Zan, kok baru bangun..kita sudah mulai sarapan loh.."

"Sayang, kamu duduk sini dekat mama ." tanpa menghiraukan ucapan Vani, Ezan meminta Gita untuk duduk di samping mamanya.

"Sini sayang, sarapan yang banyak. Kamu perlu asupan gizi dan nutrisi yang baik."Gita tersenyum canggung menatap ibu mertuanya.

Rasanya begitu asing namun begitu menyentuh di hati Gita. Apalagi selama ini dia hanya hidup berdua dengan Bara. Tak ada sosok perempuan yang memperhatikan makanannya selama ini.

"Loh, kenapa nak...kok muka kamu kelihatan sedih gitu, apa ada kata-kata mama yang salah?" Rahma melihat ekspresi wajah menantunya yang berubah, bahkan wajah Gita terlihat sedih membuat Rahma panik.

Mendengar penuturan mamanya, Ezan pun menatap ke arah Gita. Lalu dia pun mengusap punggung Gita dan mengusap kepala Gita dengan sayang.

"Kenapa, kamu sekarang sudah punya keluarga baru. Jangan sedih lagi. Anggap mama seperti ibu kamu juga."

Mendengar penuturan putranya, Rahma pun paham akan ekspresi menantunya yang tiba-tiba berubah.

Rahma pun dengan cepat memeluk tubuh Gita dan mengusap punggung Gita. " Tenanglah, ada mama disini. Ada papa, kakek juga Ezan. Kamu sekarang jadi putri mama. Jangan sedih yaa.." Gita mengangguk dan membalas pelukan ibu mertuanya itu. Rasanya begitu nyaman dan juga begitu enggan dia lepaskan.

Sedangkan Vani yang melihat adegan demi adegan yang membuat haru biru, namun nampaknya hati Vani sudah di buat dendam dengan anak yang sudah menjadi istri keponakan nya itu.

To be continued..

1
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Semoga KK author lekas sembuh dan dapat berkarya kembali... aamiin 🤲
Nar Sih
semoga cpt sembuh dan sehat kembali ya kak puspa
Tiara Bella
moga cepet sehat kembali ya thor
Salsa Billa
up nya lama bgt thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Al Ghifari
kapan lanjut nih
Al Ghifari
ayo cepat dong dilanjut seru banget
Nar Sih
lgi,,kmu harus sabar dan nahan diri ,tunggu istri kecil mu siaap ya ezan ,pasti klau udah waktu nya semua jdi milik mu
Rubyred
mudah2 gita bisa menerima ezan ya
Rubyred
wah.....ezan dah mulai bucin nie
mom'snya devadhamian
kasian nya om ezan udah punya istri juga masih tetep harus puasa hehehe
Nar Sih: iya ya kak ,kasihan om ezan nya ,istri kecil nya blm siap jdi istri yg sebnr nya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Nar Sih
lanjutt kakkk👍👍
Herman Lim
erzan buka hati mu utk Gita
Kasih Bonda
next thor semangat
Tiara Bella
Luna paling mantan istrinya ezan
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Wow ... Luna, siapakah dia? sepertinya sangat spesial di hati Ezan.
Rubyred
siapa luna
Rubyred
gantung thor....penasarakan jadinya
Nar Sih
pasti gita bkln luluh juga dgn sikap erzan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!