Amber Kemala, janda yang memiliki trauma atas kegagalan pernikahannya itu bekerja sebagai seorang pelatih tari balet anak-anak. Namun ia mendapatkan tawaran khusus dari seorang duda tampan untuk menjadi pengasuh putri kecilnya, yang tidak lain adalah murid Amber sendiri.
Arion Maverick, duda dengan segudang pesona. Ia melakukan sebuah kesalahan pertama yang membuatnya semakin tergila-gila pada pengasuh sang anak. Laki-laki itu selalu merasakan hasrat yang memuncak dan keinginan yang menggebu-gebu setiap kali bersama Amber.
Sekali saja bibir Arion pernah mengecap hangat tubuh wanita bernama Amber, selamanya laki-laki itu tidak bisa melupakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Cantik
Di ruangan itu, Arion meminta Amber duduk di sofa panjang sementara ia memilih untuk duduk di sebrang meja.
"Ada beberapa hal tentang Aara yang harus kau ketahui, Nona Amber. Dia memiliki alergi terhadap semua jenis jamur, serta tidak diperbolehkan makan daging setengah matang atau telur setengah matang," ujar Arion.
"Baik." Amber mengangguk.
"Dia alergi buah kiwi. Pastikan kau menjauhkan makanan-makanan itu darinya."
"Hmm."
"Dan satu hal lagi, batasi Aara dalam mengkonsumsi makanan instan. Aku mengkhawatirkan kesehatannya," lanjut Arion.
"Tentu saja."
Arion mengambil sebuah amplop coklat dari atas meja kecil di sampingnya. Ia meletakkan amplop tersebut di depan Amber.
"Ini adalah kartu ATM milikmu. Aku sudah mentransfer sejumlah uang sebagai rasa terima kasih karena kau menerima pekerjaan ini. Setiap bulan, gajimu juga akan di kirim ke rekening tersebut."
"Tapi aku baru bekerja hari ini," ujar Amber.
"Aku sudah berjanji untuk menawarkan gaji yang besar untukmu, dan uang yang ada di dalam sini, hanya sebagai rasa terima kasihku."
"Baik, terima kasih." Hanya itu yang bisa Amber sampaikan. Tidak baik rasanya menolak rejeki yang sudah ia terima.
Setelah pembicaraan tentang Aara dan sistem gaji yang Amber akan terima. Wanita itu bangkit dari sofa dan hendak pergi. Namun saat ia memegang daun pintu, ia sadar jika pintu itu terkunci.
"Ini terkunci," ucap Amber.
"Ah, pasti tidak sengaja," jawab Arion. Ia pun berdiri dan mendekati Amber.
Ruangan dengan sistem penguncian otomatis dan hanya bisa dibuka oleh sidik jari Arion ini tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang.
Arion menempelkan jari jempolnya pada bagian atas daun pintu, lalu terdengar suara 'klik' dengan nyaring.
Saat Amber hendak menarik daun pintu, tangan Arion menahan lengannya. Aroma parfum serta harum rambut wanita itu membuat jantung Arion berdebar. Posisi tubuh mereka yang dekat kembali membangkitkan keinginan Arion pada wanita di depannya.
"Amber," bisik Arion di telinganya. Satu panggilan yang membuat seluruh bulu kuduk Amber meremang.
Amber masih terdiam dengan tubuh menghadap pintu. Sementara Arion semakin dekat berada tepat di belakangnya.
"Kenapa kau terus berputar-putar di kepalaku? Kau tahu aku tidak bisa dengan mudah melupakan hari itu," ucap Arion. Ia menempelkan tubuhnya di punggung Amber.
Seketika, udara di dalam ruangan terasa lebih panas. Amber menelan ludah kasar, tubuhnya berkeringat dingin.
Perlahan, Arion memegang kedua bahu Amber dan membalik tubuh wanita itu.
Arion mendekatkan wajahnya, memperhatikan bibir tipis berwarna merah muda dengan bagian bibir bawah yang terbelah.
"Sangat cantik," ucap Arion pelan. Ia memegang wajah Amber dan mengangkat dagu wanita itu.
Kini, Amber dan Arion saling bertatapan, kedua mata mereka bertemu dalam pandangan yang sulit di jelaskan.
Amber bisa melihat dengan jelas setiap detail wajah Arion. Bola mata kecoklatan dengan hidung mancung dan bibir menawan itu, membuat jantung Amber berdetak cepat. Bulu halus yang tumbuh lebat di bagian rahang kiri dan kanan laki-laki itu, membuat tangan Amber ingin terangkat dan membelainya.
Hal yang sama pun terjadi pada Arion, menatap kecantikan dan kemolekan tubuh wanita di hadapannya, ia merasa sangat kelaparan. Hasratnya hampir sampai di ubun-ubun.
"Kau sangat menarik. Harus aku akui, bahwa tubuhmu membuatku tergila-gila," ucap Arion dengan suara berat.
Amber menelan ludah, apa yang laki-laki itu ingin lakukan?
...🖤🖤🖤...