" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Terus dimana Queen??, Kamu sudah antar dia pulangkan" ucap Luke mempertanyakan Queen
"Luke, Queen ada didalam dia dipaksa masuk sama Aghni" Ucap Ciano sambil menundukkan kepalanya
"APAAAA" Teriak Luke Karna kaget
"Queen ada didalam" ucapnya lagi sambil berlari memasuki mansion kedua orang tuanya
"Emangnya kenapa kalau Queen didalam??" ucap Ciano seakan lupa yang sebenarnya terjadi
"Kenapa kamu bilang, kamu lupa kalau dia gadis bar bar, kalau dia beritahu bunda yang sebenarnya gimana, Bisa bisa kita diamuk sama bunda" ucapnya panik dan membuat Ciano juga ikut panik takut diamuk bundanya Luke
"Aduh kok gue bisa lupa yah soal itu" ucap Ciano meruntuki dirinya sendiri karna lupa tentang Queen yang seorang gadis bar bar
Sedangkan didalam dimana ayah dan bunda Luke sedang duduk disofa bersebelahan dengan Aghni dan Queen
"Bunda kenapa cara kalian menatap Kak Queen serius banget" ucap Aghni memecahkan kesunyian ruangan itu
" Tidak ada, tapi kok bunda kayak nggak asing yah sama wajahnya" ucap bunda Luke yang bernama Larasati Nugroho Dan ayah Luke bernama Xander Addison
" yah, ayah juga seperti tidak asing" ucap ayah Luke juga
" Sayang kalau boleh tau siapa nama ibu kamu??" ucap bunda Laras kepadaku
"Elena Rigby" jawabku dan membuat kedua paruh baya di depanku menegang tak percaya
"Jadi kamu sudah besar" ucap bunda Laras sambil berjalan kearah ku dan memelukku
"Maaf kalau boleh tau, Tante siapa??" tanyaku
"Nama Tante adalah Larasati dan suami Tante namanya Xander Addison" ucapnya sambil memelukku kemudian menitihkan air matanya
"Tante Lala, ini beneran Tante, kenapa Tante tidak pernah kerumah lagi, mama selalu cerita tentang tante dan mama waktu kuliah dulu, mama selalu bertanya-tanya kenapa Tante sudah jarang menemui mama, mama selalu bilang mungkin mama ada salah makanya Tante Lala sudah tidak datang lagi" ucapku mengingat bunda Luke,
Dia adalah sahabat dekat mamanya Queen yang biasa dipanggil Lala oleh mama Queen, bunda Lala selalu datang kerumah Queen saat bunda Lala dan mamanya sedang mengandung Queen dan Luke , makanya Luke dan Queen seumuran bahkan nama mereka juga di buat sepasang KING & QUEEN, itu karna keinginan keduanya jika anak mereka berbeda gender
"Mama selalu menyalahkan dirinya, karena Tante tidak pernah berkunjung dan mama tidak pernah berkunjung kerumah Tante, mama selalu bilang jika Tante datang, dia sangat ingin sekali memberi tahu namaku pada Tante, tapi Tante tidak pernah datang, bahkan mama tidak di izinkan keluar oleh pak tua sialan itu" ucapku menangis mengingat mama
" gara gara pria sialan itu mama jadi sakit sakitan, mama pernah cerita pada kami, kalau pria sialan itu sudah punya istri baru dan punya putri lagi, makanya kami diasingkan dari rumah, bahkan tua Bangka itu sudah mengusir adikku dari rumah hanya karna anak haramnya itu" ucapku marah dengan pria yang pernah kusebut papa itu
"Sayang, kami tau semuanya, tapi kami juga tidak bisa melakukan banyak hal, karna tua Bangka itu mengancam kami kalau kami membela kalian dia akan menyakiti kalian, makanya Tante tidak bisa berbuat apa-apa, Maaf, maafkan Tante" ucap bunda Luke sambil menangis dan mengeratkan pelukannya
"Bukan salah Tante, ini semua ulah tua Bangka itu, pokoknya dia dan jalangnya itu harus mendapatkan balasan yang lebih dari apa yang di alami oleh mama dan Ayana" ucapku menahan amarah
"Sayang Tante dan Om akan membantumu" ucap bunda Lala
" dan jangan panggil dan Tante panggil saja bunda, Oke sayang" ucap Bunda Lala
" Udah dong sedihnya, sekarang bukan waktunya sedih, gimana kalau kita kerjain kak Luke, Gimana bunda?" ucap Aghni meminta izin kepada bunda Lala, karna sedari tadi dia hanya diam menyimak semuanya
" Boleh, tapi kalau boleh tau kalian benar sepasang kekasih" tanya bunda Lala kepadaku
"Hehehe, sebenarnya sih nggak bunda, cuma karna Queen sekretaris Luke di kantor makanya Luke minta ditemenin kesana deh" ucap Queen yang mulai memunculkan sifat jahil dan bar barnya, berbeda dengan tadi
' Ohh, baiklah kalau begitu mari kita berakting' ucap bunda Lala dalam hati, karna dia mempunyai maksud dan tujuan lain
"Baiklah,apa rencana kamu sayang??" tanya nya pada Aghni sambil tersenyum lebar kearah Queen
dan suaminya mengerti maksud dan tujuan sang istri hanya mendukungnya
" Begini bunda........." ucap Aghni sambil menjelaskan rencananya
"Bunda sih setuju aja, tapi gimana sama Queen?" ucap bunda Lala setelah mendengar rencana Aghni
"Queen juga nggak papa kok bunda tapi..." ucapku dipotong oleh Aghni
" tenang aja kak nggak akan terjadi apapun kok sama kak Luke palingan juga yah sedikit effort untuk bujuk bunda" ucap Aghni percaya akan rencananya soalnya Dia tau kalau Luke sangat tidak bisa jika melihat bundanya marah kepadanya
"Sudah tenang saja sayang, kamu hanya perlu sedikit terlihat sedih di depan Luke" ucap bunda Lala Keceplosan
"Kok keliatan sedih sih bunda kan yang akan di marahi oleh bunda itukan Luke bukan Queen, jadi kenapa harus Queen yang sedih" ucap Aghni bingung saat mendengar ucapan bunda Lala
"mmm, soalnya kan bunda marah kepada Luke gara gara Luke bawa Queen, gimana sih sayang" ucap bunda Lala mencari alasan
" Ohh, sekarang Queen paham bunda" ucapku saat menyadari raut wajah bunda Lala gelisah
Tak tak
" Sepertinya itu suara sepatu Luke, Queen bunda sudah siap" ucap Aghni saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearah mereka
"siap" ucap ku dan bunda Lala
"Bunda ini tidak seperti yang bunda pikirkan" ucap Luke saat baru tiba
" Emangnya kamu tau apa yang sedang bunda pikirkan" balas bundanya dengan nada yang meremehkan Luke dan menatapnya dengan tatapan kecewa dan marah kearah Luke
"Maaf Bunda Luke salah" ucap Luke saat melihat tatapan bundanya yang kecewa dan marah kepadanya
"Luke selama ini bunda sudah mengajari kamu jangan pernah memanfaatkan orang lain untuk kepentingan mu apalagi jika itu perempuan Luke" ucap bundanya
" iya Luke salah, maaf bunda" ucap Luke yang menunduk didepan sang bunda
"Ini juga ide dari Ciano bunda bukan Luke" ucap Luke mengkambing hitamkan Ciano
Ciano yang mendengar namanya disebut sontak menegang kerna memang itu adalah rencananya tapi untuk pasangan Luke sendiri yang memilihnya entah apa yang dipikirkan Luke sampai memilih Queen
"Maafin Ciano bunda, memang Ciano yang memberi Luke ide itu, tapi bukan Ciano yang mengusulkan Queen jadi pasangan Luke malam ini, Maaf bunda" Ucapan Ciano itu membuat Luke menegang dan yang lainnya hanya bisa tersenyum tipis
"Ciano sialan, kenapa harus memberitahu bunda soal itu" ucap Luke yang mengerang marah kepada Ciano yang ada didekatnya
"Kan kau sendiri yang bilang itu adalah rencanaku yah, kita sekarang satu sama" ucap Ciano membuat Luke tambah marah
" Awas ya, gajimu bulan ini tidak akan cair" ancam Luke
"Bunda dengar kan Luke ngancam Ciano" ucap Ciano sambil menampilkan ekspresi sedihnya dan membuat semua orang yang melihatnya langsung jijik
" jangan pasang wajah itu sialan, nggak cocok sama sekali dengan wajah mu yang sangar itu" ucap Luke yang jijik melihatnya
"hahaha Ciano wajah Lo sangat sangat tidak cocok dengan ekspresi itu" tawa Aghni
"bundaaa" rengek Ciano kepada bunda Luke
"diam kalian, Utututu anak bunda" ucap bunda Lala kepada semua dan memeluk Serta mengusap kepala Ciano
Sedangkan Ciano yang diperlukan seperti itu menjulurkan lidahnya kearah Luke
" Bunda sudah memaafkan Ciano kan?" ucap Ciano hati hati
"Iya, bunda sudah memaafkan Ciano karna ini hanya rencana Ciano tapi bukan Ciano yang terlibat" ucap bunda Lala lembut kepada Ciano
"Ck, kalian berdua seperti anak anak saja" ucap Aghni mengejek keduanya
"Ohya bunda, Aghni bisa antar pulang Queen kan, kasihan udah jam segini, lagian kan dia bukan kekasih siapapun disini" ucapan Aghni itu menyadarkan kembali Luke
"Queen maaf sudah melibatkan kamu disini" ucap tulus Ciano tapi tidak dengan Luke yang memilih diam
" Tidak apa tuan, kan sudah memang tugas saya sebagai seorang bawahan mengikuti perintah dari atasan saya, yah walaupun itu diluar jam kerja sih dan melibatkan saya dengan orang luar, yah mau gimana lagi, ini resiko bekerja dengan orang yang kan tuan" ucapan Queen itu seolah sedang tersakiti
"Kalau begitu saya pamit pulang dulu tuan dan Nyonya terimakasih kasih" ucap Queen sambil tersenyum tulus kepada ayah dan bunda Luke
"Hmm" bunda Luke hanya berdehen dan pergi meninggalkan semua yang ada disana sedangkan sang suami atau ayah Luke hanya diam sedari tadi tak menanggapi apapun dan memilih mengikuti permainan yang diatur keponakannya itu
"Yuk Queen kita pergi" ucap Aghni menarik ku keluar dari rumah sedangkan aku hanya menunduk dengan raut wajah sedihku tak membalas perkataan Aghni tapi tetap mengikutinya