Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENIKAHI JIHANA
"Menikahlah dengan Jihan, anak Tuan Raymon yang sudah kau tabrak" ucap Anggara dengan tegas.
Zio membulatkan matanya ia tak menyangka syarat yang diberikan oleh Papanya diluar dugaannya. Ia pikir ia akan dikirim ke luar negeri untuk sementara waktu tapi ternyata ia harus menikah namun itu dengan wanita lain.
"Papa jangan bercanda, aku hanya akan menikah dengan Cindy Pa !" Zio tak terima dengan syarat yang diberikan oleh Papanya.
"Hanya itu yang bisa menyelamatkan masa depanmu Zio, jika kau menolak maka kau harus siap mendekam dipenjara" Tuan Anggara berdiri dari duduknya dan hendak meninggalkan Zio yang diam terpaku. "Tuan Raymon dan anak gadisnya berada di Ruang Presiden Class 04, temui mereka. Waktumu tidak banyak Zio, cepatlah berfikir dan mengambil keputusan" Tuan Anggara meninggalkan Zio dan pergi keruang rawat inap Tuan Raymon.
Saat suara pintu tertutup kembali Zio sadar dari lamunannya ia menatap lurus jendela kaca yang menampilkan pemandangan ibu kota. "Menikah dengan wanita lain.." ia menyunggingkan senyuman namun bibirnya begetar kala mengucapkannya. Tak lama muncul sebuah ide bagaimana ia juga nanti bisa menikahi Cindy karena publik sudah tahu bahwa mereka akan menikah 3 bulan lagi. Iya, ia akan berusaha melakukan negosiasi bersama anak Tuan Raymon.
... ....
Dua hari berlalu..
Fabrizio datang menemui Tuan Raymon didalam ruangan itu sudah ada kedua orang tuanya. Ia melihat seorang gadis duduk dibangku sebelah ranjang pasien milik Tuan Raymon.
"Aku akan menikahinya Pa, tapi dengan syarat pernikahan kami hanya dilakulan secara sirih karena aku tidak mau membatalkan rencana pernikahanku dengan Cindy" ucap Zio pada kedua orang tuanya.
"Baiklah kita adakan pernikahan kalian secepat mungkin saat Tuan Raymon sadar nanti" jawab Tuan Anggara.
"Nak Jihan, apa kau tidak keberatan Nak ?" ucap Sonia pada Jihan yang masih diam terpaku menatap pria dihadapannya kini pria yang begitu tampan dan mempesona dimatanya. Jihan kembali sadar dan menatap Sonia disampingnya. Ia pun tak tahu harus mengambil tindakan seperti apa karena yang ia pikirkan saat ini adalah Ayahnya.
"Aku tidak tahu Nyonya, lagipula aku tidak akan menuntut apapun dari kalian. Aku hanya minta pada kalian tolong bertanggung jawab saja pada kesembuhan Ayahku, karena hanya dia yang aku punya di dunia ini" jawab Jihan dengan suara yang bergetar.
Tak lama jari jemari tangan Tuan Raymon bergerak Jihan yang melihat itu sangat antusias, begitupun Tuan Anggara dan Nyonya Sonia. Dokter datang memeriksa keadaan Tuan Raymon yang tampak sudah membuk matanya. Tuan Raymon masih dapat bebicara dengan jelas walaupun kondisinya sangat lemah.
"Ayah.." Jihan mengenggam tangan Ayahnya dan tersenyum bahagia.
"An..nakku Ji..han"
"Iya Ayah, Jihan disini" jawab Jihan antusias.
"Tuan Raymon saya Anggara, atas nama orang tua anak saya yang sudah membuat anda celaka saya mohon maaf" ucap Tuan Anggara dengan mata yang sendu.
"Ti..tidak apa-apa Tuan, mungkin sudah takdir" jawab Tuan Raymon.
"Kami akan bertanggung jawab atas dirimu dan putrimu Tuan Raymon, jika tuan tidak keberatan kami akan menikahkan anakmu dengan putra kami sebagai bentuk tanggung jawab anak kami"
"Tuan..serius ?" jawab Tuan Raymon semakin lemah.
Semua mengangguk setuju kecuali Jihan ia hanya diam menatap Ayahnya. Tuan Raymon menatap Jihan mungkin sudah saatnya ia pergi dari dunia ini, mendengar bahwa Jihan akan menikah ia tersenyum bahagia setidaknya saat ia pergi ada orang-orang baik yang menjaga Jihan.
Pernikahan pun dilakukan pada siang hari di dalam ruangan itu, Jihan yang sudah mengenakan kebaya putih wajahnya dirias dengan menggunakan make up tipis. Terlihat cantik dan anggun. Sedangkan Zio hanya menggunakan setelan jas dan itupun pakaian kerjanya tadi pagi yang ia kenakan. Karena ia tak berniat sama sekali dengan pernikahan ini.
"Saya terima nikahnya Jihana Almayra dengan mas kawin yang tersebut" Zio mengucapkan ijab kabul dalam sekali tarikan nafas.
"Bagaimana saksi ?"
...'sah' ...
'sah'
"Alhamdulillah...Barakallah hummakumma wabarakah alaikumma wajaalnabainakumma fikhair"
Zio menyematkan cincin dijari manis Jihan dan Jihan mencium punggung tangan Zio yang sudah menjadi suaminya itu. Mereka saling menatap dalam perasaan yang sulit diartikan, karena mereka menikah tanpa saling mengenal.
Pandangan mata Tuan Raymon perlahan mulai menggelap ia sudah tahu pasti ini adalah waktunya ia pergi. Ia memejamkam mata dan menghembuskan nafas terakhirnya dalam genggaman tangan putri tercintanya, Jihana.
"Ayah..." suara tangisan Jihan begitu menyayat hati, Ayah yang ia cintai kini sudah pergi dan kembali kepangkuan sang illahi.
keren bgt thor👍👍
bwt zio kurang ganteng thor
aku jg lama gk punya2 ank.
3 thn pernikahan br punya ank.
sedihnya tuh sm mulut2 gk berprikemanusiaan..jahara pedes rawit tenan.
kenaa kau