Dosen Licik Terobsesi Padaku

Hati Leisha remuk seketika, dia terkejut mendengar keadaan keluarganya yang jauh dari kata aman. Dia memang tahu bahwa keluarganya bukanlah keluarga yang kaya sekali seperti Mei Mei apalagi Zander.

Tapi ada musuh yang mengintai mereka? Bahkan berniat menghancurkan mereka? Apalagi orang itu berpengaruh? Apakah dia sebagai putri tidak bisa menyelamatkannya? Dia ingin menolongnya!

Bahkan meskipun dua tahun yang lalu kedua orang tuanya mengecewakannya dengan memaksanya menerima tawaran menikah dari Zander, mereka tetaplah orang yang dia cinta dan sayangi

Melihat mereka hancur? Itu sama saja dengan melihat kehancurannya! Apalagi ketika Zander mengatakan kondisi Jonathan yang benar-benar terpuruk. Tangis Leisha luruh seketika. 'Nathan, bagaimana bisa kau menyembunyikan hal sebesar ini kepadaku?'

Yap! Orang yang selama ini menolongnya hingga bisa kabur selama dua tahun adalah Jonathan Van Sanjaya. Kakak laki-lakinya yang mengeluarkan banyak uang hanya agar bisa dia kabur mencari kebahagiaan.

Pria berbeda tujuh tahun dengannya itu selalu mengupayakan segala hal agar dia bisa bahagia. Setelah dia menceritakan segalanya terkait perlakuan Zander terhadapnya dua tahun yang lalu, Jonathan langsung melancarkan rencana membawanya kabur.

Namun nyatanya? Bahkan Zander yang seorang konglomerat pun tak mampu mengalahkan Jonathan yang jauh di bawahnya, hal itu terbukti dengan dirinya yang terbebas meskipun hanya dalam waktu dua tahun saja.

Tetapi pemuas? Kata yang membuat harga dirinya hancur lebur keluar dari mulut Zander yang terlewat keterlaluan. Apakah dia serendah itu? Apakah karena penolakannya selama ini hingga membuat Zander pada akhirnya membalas dendam dengan merendahkannya? menghancurkan harga dirinya?

Tapi apakah dia memiliki harga diri? Bahkan dua tahun lalu pria itu sudah merenggut harga diri yang selama ini dia jaga. Kesucian yang seolah tak berarti bagi seorang Zander Wyat.

Leisha menangis dalam keresahan. Haruskah dia menolak? Atau haruskah dia menerima namun harga dirinya di permainkan oleh pria itu?

Awalnya dia tak percaya akan ucapan Zander, pria itu bisa saja menceritakan hal basi yang membuatnya ketakutan lalu memanfaatkan tubuhnya seenaknya sendiri tetapi setelah mendengar kakaknya telah hancur karena bangkrut membuatnya langsung terdiam.

Keadaan yang di alami sang kakak memang begitu adanya. Dia sendiri tak percaya, bagaimana mungkin bisnis kecantikan yang dilakoni pria itu selama lima tahun terakhir tiba-tiba hancur ketika berada di puncak ketenarannya? Bukankah itu hal aneh?

Dia sadar Zander bukanlah orang biasa, pria itu mengawasi keluarganya sejak dua tahun yang lalu. Hal seperti itu sudah pasti diketahui pria ini apalagi ancaman terhadap kedua orang tuanya dan hanya dengan Zander lah dia mendapatkan pertolongan.

"Aku tidak bisa mencegah lagi, mungkin hanya dalam waktu satu minggu keluarga kalian akan hancur lebur. Pikirkan sebelum banyak pihak yang menanggung akibatnya, Sweety." bisik Zander.

Dia melepaskan Leisha dari kungkungannya, membiarkan gadis itu berpikir dengan baik. Dia tersenyum licik melihat tatapan Leisha yang benar-benar ketakutan.

"Aku tidak memaksa, jika tidak mau maka tidak apa-apa, Sweety." ucapnya lagi yang terus menerus memanas-manasi.

Ini adalah kesempatan emasnya, jika sampai dia gagal maka dia tidak tahu lagi dengan cara apa dia bisa mengikat gadis itu agar tak bisa lolos dari dekapannya. "Berapa lama?"

Zander mengangkat salah satu alisnya sebentar, dia menatap Leisha yang terlihat tertarik dengan penawarannya. "Selamanya," jawabnya kemudain.

"Itu tidak mungkin! Kau sudah bertunangan! Kau pikir aku mau menjadi simpanan terus menerus?" sentak Leisha tak terima.

Padahal situasi saat ini tak memperbolehkannya menawar namun karena di situ Zander lawan bicaranya maka pria itu mengangguk sejenak untuk memikirkan.

Sebelumnya dia sedikit terkejut ternyata Leisha telah mengetahui bahwa dirinya bertunangan dengan sahabat gadis itu. Dia sudah memaksa Mei Mei merahasiakannya tadi, tapi sepertinya hal itu sudah diketahui sebelum acara malam tadi.

"Baiklah, perjanjian berakhir jika aku melangsungkan pernikahan." putusnya.

Bukan masalah besar, setelah banyak waktu yang dilalui bersama Zander yakin hati Leisha akan kembali menghangat seperti dahulu dan kembali nyaman bahkan jatuh cinta kepadanya. Dia juga tidak mungkin membiarkan kesempatan seperti ini terlepas begitu saja.

Dia juga tak rela Leisha menyandang sebagai wanita simpanan untuk selamanya karena dia menginginkan gadis itu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya bukan wanita simpanannya!

"Baiklah, aku terima." ucap Leisha lirih, meskipun dia tak yakin namun demi keluarganya dia harus memperjuangkannya.

'Maafkan aku Mei, setelah semuanya stabil aku akan pergi jauh dari kalian.'

Senyuman miring terbit dari bibir Zander, pria itu langsung mendekati Leisha dan memberikan pelukan erat bahkan ciuman yang berlanjut pada lumatan panas. "Pilihan yang tepat!"

Meskipun Leisha tak membalasnya, Zander tetap melakukan apa pun yang dia inginkan dan sukai. Setidaknya rasa rindu ini sedikit teratasi. "Kamu harum sekali," pujinya sambil mengendus leher jenjang Leisha.

"Jangan sekarang!" tolaknya dengan mendorong tubuh Zander.

"Apa kamu memilih kesempatan untuk menolak, Sweety?" tanya Zander dengan tatapan tajamnya.

"I-ini... aku sedang bekerja, kita bisa lakukan di lain waktu." Leisha menjawab dengan gugup, tatapan penuh kemarahan Zander sedikit membuatnya takut. Apalagi dalam kondisi seperti ini dia takut membuat kesalahan yang berakhir Zander tidak jadi menolongnya atau bahkan menghentikan bantuannya.

Leisha juga tahu, dirinya hanya wanita berusia 21 tahun yang tak paham apa pun mengenai bisnis, musuh, bahkan apa pun yang berkaitan dengan kekayaan. Hidupnya yang cerah dan ceria membuatnya awam dengan masalah itu, apalagi dia masuk jurusan bisnis juga baru dua tahun. Begitu pemula untuk ia paham permasalahan mengenai bisnis.

Namun tekad besar membuatnya sadar bahkan pilihannya pasti akan berdampak baik kedepannya. Dia akan kembali pada keluarganya dan membawanya keluar dari masalah pelik ini.

"Aku akan membicarakannya pada atasanmu. Dan lagi, mulai sekarang kamu tidak boleh bekerja! Belajar dan diam di rumah memuaskanku!" seru Zander.

"T-tapi.."

"Tidak ada tapi-tapian! Kita sudah membuat perjanjian maka tidak boleh ada pelanggaran! Ingatlah untuk terus menuruti permintaanku, Sweety."

Bersambung.