NovelToon NovelToon
Trapped In Forbidden Desire

Trapped In Forbidden Desire

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axeline tumbuh dengan perasaan yang tidak terelakkan pada kakak sepupunya sendiri, Keynan. Namun, kebersamaan mereka terputus saat Keynan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

Lima tahun berlalu, tapi tidak membuat perasaan Axeline berubah. Tapi, saat Keynan kembali, ia bukan lagi sosok yang sama. Sikapnya dingin, seolah memberi jarak di antara mereka.

Namun, semua berubah saat sebuah insiden membuat mereka terjebak dalam hubungan yang tidak seharusnya terjadi.

Sikap Keynan membuat Axeline memilih untuk menjauh, dan menjaga jarak dengan Keynan. Terlebih saat tahu, Keynan mempunyai kekasih. Dia ingin melupakan segalanya, tanpa mencari tahu kebenarannya, tanpa menyadari fakta yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Sementara di luar, terlihat seorang wanita cantik dengan penampilan anggun melangkah masuk ke perusahaan. Gaunnya yang elegan membalut tubuhnya dengan aroma parfum mahal yang samar tercium menambah pesonanya.

Wanita itu melangkah penuh percaya diri saat ia mendekati meja resepsionis.

Dia adalah Agnes.

"Aku ingin bertemu dengan Keynan. Apa dia ada di ruangannya?" tanyanya dengan suara tenang namun tegas.

Resepsionis tersebut senyum dan merespons dengan sopan. "Maaf, nona, apakah Anda sudah membuat janji sebelumnya?"

Agnes tersenyum tipis. Ia bisa memahami bahwa para karyawan di perusahaan ini belum mengenalnya. Namun, itu bukan berarti ia perlu mengikuti prosedur yang sama seperti orang lain.

"Apa aku perlu membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan calon suamiku?" Dengan anggun, Agnes mengangkat dagunya sedikit, menatap resepsionis dengan tatapan yang mulai tajam.

Resepsionis tertegun. Kebingungan jelas tergambar di wajahnya. Sesuai aturan perusahaan, siapapun yang ingin menemui CEO harus membuat janji lebih dulu. Namun, yang berdiri di hadapannya saat ini bukan tamu sembarangan, melainkan calon istri CEO mereka.

Agnes menatapnya, ekspresinya menuntut jawaban. "Jadi, dia ada atau tidak?"

Resepsionis menelan ludah gugup sebelum akhirnya mengangguk. "Tu-Tuan ada di ruangannya, nona. Ma-Mari saya antar."

Senyum puas tersungging di bibir Agnes. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia melangkah mengikuti resepsionis yang berjalan di depannya.

Suasana di sekitar mereka terasa hening, seolah semua mata diam-diam mencuri pandang ke arah wanita yang kini mengklaim dirinya sebagai calon nyonya besar perusahaan.

Setelah keduanya memasuki lift, karyawan yang melihatnya langsung berkumpul, mengeluarkan spekulasi masing-masing tentang wanita cantik yang baru saja mengaku sebagai calon istri CEO mereka.

Tidak lama kemudian, resepsionis berhenti di depan sebuah pintu besar dengan nama Keynan Dirgantara terukir elegan di plat logam di sampingnya.

"Ini ruangan Tuan Keynan, nona," ujar resepsionis dengan suara sedikit bergetar.

Agnes meliriknya sekilas sebelum memberikan senyuman kecil. "Terima kasih. Sekarang kau boleh pergi."

Resepsionis itu menunduk hormat sebelum berbalik dan pergi, meninggalkan Agnes yang berdiri di depan pintu ruangan Keynan.

Dengan senyum tipis yang penuh percaya diri, Agnes mengangkat tangannya, mengetuk pintu tiga kali.

Tok. Tok. Tok.

Tak ada jawaban.

Tanpa ragu, ia memutar kenop pintu dan membukanya perlahan.

Di dalam, Keynan duduk di balik meja kerjanya. Matanya fokus pada dokumen di tangannya, sementara alisnya sedikit berkerut. Namun, begitu pintu terbuka, ia mengangkat kepala, dan tatapannya langsung bertemu dengan Agnes.

Mata Keynan berubah tajam. Bibirnya mengatup rapat. Tidak ada kehangatan, apalagi rasa bahagia di wajahnya saat melihat Agnes masuk tanpa izin.

Walaupun begitu, Agnes tetap tersenyum manis. Dengan langkah anggun, ia berjalan mendekat.

"Kau sibuk?" tanyanya dengan suara yang lembut tapi terdengar penuh kelicikan.

Keynan tidak langsung menjawab. Dia hanya meletakkan dokumen di tangannya, lalu menyandarkan tubuh ke kursinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya dingin.

Agnes terkekeh kecil, seolah tidak terpengaruh oleh sikap dingin Keynan. Ia duduk di kursi tamu tanpa menunggu dipersilakan.

"Aku hanya ingin melihat calon suamiku," ujarnya santai. "Kurasa, itu hal yang wajar, bukan?" Agnes menyandarkan tubuhnya ke kursi, menyilangkan kaki dengan elegan. "Atau … kau tidak senang melihatku?"

Keynan menatapnya tanpa ekspresi. Ada kilatan tajam di mata Keynan. Ia mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, meletakkan kedua sikunya di atas meja, lalu menyatukan jemarinya.

"Aku tidak suka orang masuk ke ruanganku tanpa izin," ucapnya pelan, namun tajam.

Senyum Agnes sedikit menegang, tapi ia segera mengendalikannya dirinya. "Aku akan mengingatnya," jawabnya tenang. "Tapi, kurasa kita harus mulai membiasakan diri. Bagaimanapun juga, kita akan segera bertunangan, bukan?"

Keynan tidak menjawab. Namun, rahangnya sedikit mengeras.

Sedangkan Agnes tersenyum puas melihat reaksinya.

"Aku akan sering datang ke sini, Keynan," lanjut Agnes. "Sebagai calon istri mu, kurasa aku memiliki hak untuk mengenal lebih dalam dunia mu."

Keynan menatapnya tajam, tapi Agnes hanya tersenyum manis.

Satu hal yang pasti, wanita ini tidak akan pergi begitu saja dari hidupnya. Dan itu membuat amarah Keynan semakin membuncah di dalam dada. Sorot mata Keynan membara, penuh dengan kemarahan yang tidak tertahankan.

"Kau tahu, Agnes? Saat ini aku sangat membencimu," ucapnya dengan nada dingin, menusuk seperti belati.

Namun, bukannya merasa terintimidasi, Agnes justru terkekeh pelan. Seolah kata-kata pria itu tidak lebih dari angin lalu.

Dengan langkah anggun, ia berdiri dari kursinya dan mendekat ke arah Keynan. Jemarinya yang ramping mengusap bahu pria itu sebelum beranjak ke belakangnya.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu, sayang," bisiknya lembut dengan suara yang terdengar manis namun penuh dengan manipulasi. "Bagaimanapun juga, kita pernah menjalin hubungan …"

"Semua itu hanya pura-pura, jika kau lupa," potong Keynan dengan cepat. "Aku melakukan itu karena kau memohon padaku. Kau ingin aku membantumu agar tidak diganggu oleh orang-orang yang menindas mu. Tidak lebih dari itu. Tapi, kau justru membalasnya dengan cara seperti ini. Kau benar-benar licik, Agnes."

Agnes kembali tertawa, kali ini sedikit lebih keras. "Ya, itu memang benar. Tapi, aku benar-benar mencintaimu, Keynan. Aku tulus padamu," ucapnya sambil melingkarkan lengannya di leher pria itu.

Keynan menggeram saat napas hangat Agnes menyapu telinganya.

"Jadi, aku ingin menikah denganmu," lanjut Agnes dengan suaranya yang terdengar menggoda.

Namun, detik berikutnya, Keynan menepis tangan Agnes dengan kasar. Tanpa memberi peringatan, ia berdiri dan mencengkeram leher wanita itu dengan kuat.

Tatapan matanya tajam, penuh dengan kemarahan yang membara. Rahangnya mengeras, dan aura mengancamnya membuat Agnes seketika merasa terjebak dalam situasi yang berbahaya.

"Le-lepaskan!" Agnes memukul-mukul lengan Keynan, mencoba melepaskan diri. Rasa sakit mulai menjalar di tenggorokannya, dan ketakutan merayap di tubuhnya.

"Melepaskanmu?" Keynan menatapnya dalam, dengan mata yang berkilat tajam. "Bukankah tadi kau sangat ingin menikah denganku, hm?"

Agnes membeku. Napasnya terengah, dan untuk pertama kalinya, ia benar-benar merasakan ancaman dari pria yang dulu pernah melindunginya.

Keynan menatap Agnes dengan penuh kebencian. Rahangnya mengeras, dan tatapan matanya semakin kelam.

"Sepertinya kau tidak mengenal siapa aku, Agnes," suara Keynan terdengar rendah, hampir seperti bisikan yang mengancam. "Kau pasti berpikir aku pria baik-baik, bukan? Asal kau tahu, tadi malam aku sudah membunuh dua orang. Ya, dua orang. Jadi, jika kau tidak ingin masuk dalam daftar target ku selanjutnya, lebih baik kau menjaga sikapmu."

Darah Agnes terasa membeku. Tubuhnya bergetar hebat, rasa takut yang tidak bisa ia kendalikan mulai merayap di seluruh sarafnya. Ini pertama kalinya ia melihat Keynan begitu mengerikan. Aura dingin pria itu membuat udara di ruangan terasa menekan. Kelembutan yang pernah ia lihat dalam diri Keynan kini benar-benar lenyap.

Namun, Agnes tidak mau kalah. Dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya dan menunjukkannya di hadapan Keynan.

"Le-lepas, Keynan! A-atau aku akan memberitahu keluargamu bahwa kau mempunyai hubungan terlarang dengan adik sepupumu," ancamnya, meski suaranya terdengar bergetar.

Keynan terdiam sejenak. Matanya menyipit, tetapi ekspresi wajahnya tetap dingin. Tanpa banyak kata, dengan kasar ia merebut ponsel itu dari tangan Agnes. Ia melepaskan cengkeramannya dengan kasar, sehingga membuat Agnes tersungkur ke lantai.

Dengan gerakan cepat, Keynan membuka galeri ponsel itu. Matanya menyusuri layar, mencari sesuatu dan begitu ia menemukannya, ekspresinya semakin gelap.

Tapi, bukannya panik, Agnes justru tertawa kecil. "Hapus saja sesukamu. Hapus semua. Aku sudah menyalinnya di tempat lain," ucapnya dengan seringai penuh kemenangan.

Mata Keynan berkilat marah. Tanpa ragu, ia membanting ponsel itu ke lantai hingga hancur berkeping-keping.

Agnes terkejut sejenak, tetapi dengan cepat ia mampu mengendalikan dirinya. Dengan angkuh, ia berdiri dan menatap Keynan dengan penuh tantangan.

"Ingat, Keynan," suara Agnes kini terdengar lebih tajam. "Jika kau berani menyakitiku dan menolak pertunangan ini, aku akan menyebarkan video dan foto-foto kalian, agar semua orang tahu perbuatan kalian. Dengan begitu … kira-kira apa yang akan terjadi pada keluarga kalian dan … adik sepupumu itu?"

Seringai Agnes semakin lebar, merasa puas saat melihat Keynan mengepalkan tangannya, seolah berusaha keras menahan diri.

"Keluar!" usir Keynan dengan suara rendah. Dia menatap tajam Agnes yang tidak segera bergerak. "AKU BILANG, KELUAR!"

Agnes terkejut dan buru-buru keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Keynan yang kehilangan kendali.

"ARGH!" teriak Keynan.

1
+62 88
berapa episot lagi buat dia ga waras? 😒
Nar Sih
jdi laki,,yg tegas keynan jgn grgr ancaman dri agnes kmu jdi lembek ,
Miya Gelliant Troufella
sama-sama kak author. semangat lanjutt
jaran goyang
𝙖𝙦 𝙨𝙠𝙞𝙥... 𝙠𝙧𝙣 𝙖𝙦 𝙜𝙠 𝙨𝙠... 𝙡𝙠𝙞 𝙡𝙤𝙣𝙜𝙤𝙧.... 𝙜𝙠 𝙠𝙚𝙟𝙖𝙢.... 𝙖𝙖 𝙮𝙜 𝙨𝙠
jaran goyang
𝙟𝙖𝙡𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙠𝙨𝙞
jaran goyang
𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙪 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙚𝙘𝙪𝙩
jaran goyang
𝙖𝙦 𝙟𝙞𝙟𝙞𝙠 𝙡𝙞𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙪... 𝙡𝙠𝙞 𝙡𝙚𝙢𝙤𝙩... 𝙜𝙠 𝙩𝙩𝙥 𝙨𝙢 𝙥𝙣𝙙𝙧𝙞𝙖𝙣
Fitri Yani
goblok lu Ken,cm karna vidio disebarkan kamu menyakiti hati perempuan blain, harusnya kamu cepetan jujur Ama orang tuamu biar si Agnes mati kutu misinya GX berhasil, ntar giliran axelin pergi jauh baru tahu rasa lo
jaran goyang
𝙖𝙦 𝙨𝙠𝙞𝙥
Miya Gelliant Troufella
👍👍
Nar Sih
emang kmu itu pengecut keynan ,harus nya kmu jujur pada org tua mu juga org tua alin bukan marah,,ngk jls🤣🤣
+62 88
tingkat gila 10%
Nindyaputri Pangestika
pengecut
+62 88
😒 hoser
axm
ah percuma keynan ama agnes aja takut gak gentle ah ,siap2 menyesal aja keynan kl masih pengecut/Facepalm/
Nar Sih
semakin ngk ngerti dgn sikap keynan semakin ngk jls
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Dia itu, anu. Egois, Pengen enaknya sendiri /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
akhirnya xelin pergi eh ngak tau nya hamil ya kan..🤭🤭
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira: hahaha...boleh juga tu
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Kalau gagal, tinggal coba lagi/Facepalm/
total 4 replies
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
pengen gigit keynan boleh ngak sih gerget banget aku tuh....
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Brakot aja, bunda/Determined/
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira: iya kan kk biar kapok dia ihh gerget nya aku
total 3 replies
+62 88
beneran al pengen keynan gila.. ☺️
+62 88: kaya ga ada ahlak 😭
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Gila, tapi kaya. Hmmm🤔🤔🤔
total 2 replies
Nar Sih
keseelllll🤣🤣dgn keynan yg nyebelin ...enk bnr mainin hti alin seperti pepatah udah manis sepah di buang ,dan lelaki yg seperti itu bagus nya di gantung saja /Sob/
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Eman, dia kaya, lho/Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!