Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEMBURU BUTA
Seminggu berlalu, pekerjaan Noka dalam 7 hari ini mengantar dan menjemput Rindu di rumah sakit lalu memantau perkembangan saham di cafe.
Ia pun beberapa hari menemui rekan bisnisnya untuk membicarakan rintisan usaha baru dibidang otomotif.
Tiba tiba hari ini, Noka menerima pesan chat dari Saka.
"Pulang lah kerumah dan bawa Rindu bersamamu" isi pesan itu.
Noka langsung meneruskan pesan itu kepada sang kekasih. Namun belum mendapatkan balasan.
"Mungkin dia masih bekerja" gumamnya.
"Apa aku kasih kejutan dia aja ya di rumah sakit sekalian makan siang bareng?" lanjutnya.
"Okedeh, aku nyamperin dia aja" ucap Noka lalu ia keluar cafe dan menaiki motornya menuju rumah sakit.
Karena jaraknya tidak terlalu jauh sekitar 15 menit, Noka sudah memarkirkan motornya. Lalu ia masuk melalui UGD mencari keberadaan Rindu.
Hingga sampai di kantin, ia bisa melihat wanitanya sedang bercanda gurau dengan beberapa wanita dan ada beberapa laki laki termasuk Tara.
Cemburu lah Noka tanpa pikir panjang, ia menghampiri meja Rindu.
"Sayang" panggilnya membuat semua orang yg ada di meja itu memandang kearah sumber suara.
"Mas...Noka.." sahut Rindu gugup.
"Sayang?" bisik bisik para rekan dokternya.
"Iya. Rindu sayang..aku kekasihnya" ungkap Noka dan Rindu pun langsung berdiri lalu menarik tangan pria itu untuk menjauh.
"Kenapa menarik ku menjauh dari teman temanmu, sayang? Kenalin aku ke mereka dong" lanjutnya membuat Rindu kesal dengan sikap Noka saat cemburu.
"Kamu mau disini? Yaudah, aku mau ke ruanganku. Kamu bisa kenalan sendiri sama mereka" ucap Rindu tegas lalu berjalan menjauh dari meja kantin.
Noka jadi kikuk dan merasa jika Rindu marah kepadanya.
"Maafkan aku jika mengganggu kalian. Silahkan dilanjutkan lagi" pamit Noka kepada teman teman Rindu lalu mengejar kekasihnya itu.
"Ta, dia alasan kalian putus?" tanya salah satu teman
"Bukan, kita putus baik baik" jawab Tara.
"Ah masa? Cepet banget Rindu dapat gantinya, ganteng lagi" sahut teman yang lain.
"Kamu udah kenal cowok itu? Siapa dia?" tanya teman yang lain lagi.
"Hmm enak banget jadi cewek cantik, putus 1 langsung nyambung yang lain" celetuk teman yang lainnya lagi.
"Ck, kalian itu gosip aja. Intinya Rindu sekarang udah punya kekasih baru dan aku pun juga udah punya. Kita sama sama ingin putus baik baik biar kerjaan kita lancar. Kalian jangan nyebarin gosip aneh aneh" sahut Tara lalu langsung berdiri dan meninggalkan meja kantin juga.
"Wah mereka keren! Mantab pacar bisa jadi teman dan bisa dapetin pacar baru dengan cepat" celetuk seseorang.
"Udah udah bener kata Tara kita harus profesional, jangan nyebarin gosip tidak bermutu. Merusak image kita aja jadi dokter" sahut yang lain lalu mereka pun kembali menikmati makan siang.
Noka mengejar Rindu sampai dapat dan menarik wanita itu untuk masuk keruangan yang tidak ia ketahui agar bisa ngobrol berdua.
"Lepas nggak mas? Aku harus balik ke tempat magangku" ucap Rindu mencoba menghindar.
"Aku lepasin kamu kalau kamu jelasin sikapmu tadi seolah olah malu memperkenalkan ku sebagai kekasihmu" minta Noka.
"Tidak ada yang perlu aku jelasin. Wajar aku bersikap kayak gitu karena kamu seenaknya muncul dihadapan teman temanku dan mengenalkan dirimu sendiri tanpa persetujuanku" sahut Rindu.
"Aku tau kamu cemburu lihat Tara kan? Tapi cemburumu ini buta, Mas. Udah 2 kali kamu cemburu gak jelas gini dan memojokkan aku" lanjutnya.
"Memojokkan gimana? Aku cuma mengenalkan diriki sebagai kekasihmu agar mereka tidak menggodamu" ucap Noka membela diri.
"Kamu egois, Mas. Kamu gak mempertimbangkan posisiku sebagai wanita yang baru aja putus dan langsung bisa dapetin kekasih baru. Mereka akan menganggap ku gampangan" marah Rindu dengan matanya yang sudah berkaca kaca.
Noka menyadari memang rasa cemburu membuatnya hilang kendali.
Melihat Rindu akan meneteskan air mata, pria ini tidak tega. Akhirnya mengalah dan meminta maaf.
Grep!
Noka menarik Rindu dalam pelukannya.
"Maafkan aku, sayang. Aku benar benar cemburu melihatmu tertawa dihadapan mantan kekasihmu. Aku janji akan tidak seenaknya memberimu kejutan didepan orang banyak. Aku janji tidak akan mudah cemburu lagi. Aku akan mempercayaimu sepenuhnya" ucap Noka.
Rindu membalas pelukan sang kekasih dan menangis sebentar di pundak Noka.
"Maafkan aku, jangan nangis" bujuk pria yang sedang cemburu.
"Oh ya? Kamu belum buka chat mu ya? Tadi aku mengirim pesan dari daddy yang meminta kita pulang kerumah" ucap Noka kemudian dan membuat Rindu melepaskan pelukan.
"Daddy nyuruh kita pulang?" tanya Rindu sambil menyeka air matanya.
"Iya. Kita berdoa aja ada kabar baik dari daddy untuk kita" jawab Noka.
"Maaf, tadi habis operasi aku langsung ke kantin karena lapar jadi gak sempet buka hape diruangan" ucap Rindu.
"Iya sayang, gapapa. Aku langsung infoin ke kamu sekarang isi chatnya" sahut Noka.
"Jangan cemburuan lagi ya, Mas. Aku cinta kamu yang tegas dan pintar. Bukan pria yang suka cemburuan dan mudah marah" ujar Rindu.
"Iya Rindu ku sayang. Aku salah, aku minta maaf ya" ucap Noka.
Cup!
Pria itu mencium pipi sang kekasih.
"Ciuman permintaan maaf" gumam Noka dan senyuman Rindu terbit kembali.
"Yaudah, Mas. Aku harus balik beneran ke UGD, jam istirahat ku udah selesai. Nanti jemput yaa" pamit Rindu.
"Oke siap, sayang" sahut Noka lalu Rindu keluar ruangan seperti gudang terlebih dahulu lalu disusul olehnya.
Saat akan berjalan menuju parkiran, Noka berpapasan dengan Tara.
Mereka memutuskan untuk berhadapan.
"Jangan terlalu cemburuan, tidak baik" celetuk Tara.
"Rindu adalah wanita yang setia" lanjutnya.
"Terima kasih sudah diingatkan dan terima kasih sudah melepaskan dia untukku" sahut Noka.
"Aku melepaskan Rindu karena aku juga mencintai wanita lain. Kita impas" ujar Tara.
"Oh seperti itu, mangkanya aku cukup heran ketika Rindu bisa menyelesaikan hubungannya denganmu secepat itu tanpa perlawanan darimu" ucap Noka.
"Hahaha, itu sudah jalan dari hubungan kita. Mungkin jika aku tidak mencintai wanita lain, aku tidak akan pernah melepaskan Rindu" sahut Tara.
Mereka pun saling memberikan senyuman menyeringai.
"Aku doakan kamu bisa bersama wanita yang kamu cintai itu. Aku rasa dia pasti lebih pantas bersamamu" ucap Noka.
"Amiin, terima kasih atas doa baiknya. Doa baik untukmu dan Rindu juga" ujar Tara.
"Terima kasih atas doanya, kakak ipar" batinnya.
Yap, Tara mulai menyadari perasaan aneh kepada wanita yang ia temui kembali seminggu lalu di restoran saat mengantar Rindu makan malam bersama meluarga.
Bertemu Rada kembali sejak beberapa minggu yang lalu mereka sudah berbagi peluh diatas ranjang yang sama saat mabuk, membuat Tara tiba tiba tidak bisa melupakan malam panas itu.
"Aku pasti akan mendapatkan wanita itu" doa Tara dalam benaknya.
Noka pun tersenyum mengisyaratkan untuk pamit. Tara pun membalas senyuman.