NovelToon NovelToon
Your Duplikat

Your Duplikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Slice of Life
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nukamah

setelah menjalani setahun pernikahan kontrak olivia dan barra akhirnya berhasil bercerai.
namun tanpa mereka sadari ada satu malam yang telah mereka lupakan bahwa ada suatu momen penting yang telah terjadi yang mengakibatkan kesalahan fatal bagi mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nukamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa tersangkanya

Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam, kala itu oliv tengah mendampingi yumi belajar di ruang televisi, saat dirinya memeriksa bagian bagian dalam tas yumi tak sengaja sebuah kertas aneh ia dapatkan dari dalam tas yumi.

"Ini apa?" Gumam oliv saat menemukan sebuah amplop putih

"Oh itu, tadi ada seorang bibi yang menjatuhkan kertas itu tepat di depanku, tapi sepertinya bibi itu tidak menyadarinya saat aku langsung memasukkannya ke dalam tas ku bu" saut yumi sambil merapihkan alat tulisnya, kedua alis oliv saling bertaut mengamati benda tipis itu, lantas oliv pun membuka perekat amplop putih itu dan mulai memeriksa isinya. Entah apa yang tertulis di dalam secarik kertas di dalam amplop putih tersebut hingga membuat sepasang mata oliv terbelalak sempurna.

"Bu !!" Teriak oliv berlari ke kamar ibunya

"Ada apa?"

"Aku menemukan surat ini di dalam tasnya yumi" ujar oliv sembari menyodorkan secarik kertas yang berisikan sebuah catatan kecil yang menerangkan tentang hasil kesimpulan tes DNA.

"Ini hasil tes kan, kau baru saja pergi ke tempat mahal hanya untuk selembar kertas ini, kau ini buang buang uang saja" gerutu ibu mengomel

"itu bukan aku bu, ada orang lain yang melakukannya tanpa sepengetahuanku" jelas oliv "astaga, siapa yang melakukan hal seperti ini pada cucuku?!" Pekik ibu panik.

"Aku juga tidak tahu bu, tapi sepertinya seseorang tengah mengawasi aku dan yumi selama ini" kata oliv berspekulasi

"Apa sebaiknya aku melaporkan ini pada polisi saja bu?"

"Apa kamu pikir polisi akan mengambil sebuah tindakan atas catatan yang tidak mengancam seperti ini?" Ucap ibu berbalik bertanya.

"Benar juga kata ibu" gumam oliv sembari berpikir.

Dan bagaimana kalau ternyata aku harus menghadapi seseorang yang sangat kuat dan berpengaruh, sebagai contohnya seperti mantan ibu mertuaku dulu, batin oliv bergidik saat membayangkannya.

Akhirnya percakapan itu pun berhenti begitu saja di tengah-tengah, sebab mereka berdua juga bingung dengan tak adanya solusi yang lebih baik selain diam sembari terus mengamati tahapan kejadian apa lagi yang akan terjadi nantinya. Karena jika salah-salah oliv bertindak gegabah takutnya justru akan menyulut permasalahan baru. Dan seandainya perbuatan itu memang benar rencana ibu mertuanya bukankah akan semakin beresiko.

Keesokan harinya, seperti biasa oliv selalu menata yumi bersiap berangkat kesekolah setelah dirinya juga sudah mandi dan rapih sebelum berangkat kerja.

"Yumi, kamu harus selalu ingat ucapan ibu, kamu tidak boleh asal bicara dengan orang asing, mengerti?"

"Iya bu"

"Walaupun orang itu ingin membelikanmu makanan enak, kamu tetap tidak boleh ikut dengannya, oke?!" Tutur oliv sedikit memberikan penekanan, dan untungnya yumi pun mengangguk mengerti.

"kamu mengerti maksud ibu kan nak?"

"iya bu!"

"baiklah ibu akan coba tes, bagaimana jika ada orang dewasa mendekatimu, terus orang itu bilang kalau tangannya sakit dan meminta yumi membawakan barangnya sampai ke tempat tujuan orang itu, apa yang akan kamu lakukan?"

"tentu saja aku akan menolongnya bu!"

seketika oliv pun menepuk jidatnya sendiri sembari menghela napas.

duh kenapa kamu polos sekali sih nak, apa yang harus aku lakukan pada anak yang cerdas ini, batin oliv khawatir.

"nak, yang jelas tidak ada orang dewasa yang akan meminta bantuan pada anak kecil, dan sudah jelas orang seperti itu pasti punya niat jahat. Jadi ibu harap kamu bisa menolak untuk membantu orang asing ya nak" ucap oliv sambil memeluk putri mungilnya yang cantik.

" sekarang kamu mengerti kan apa yang ibu katakan?"

"iya ibu aku paham" saut yumi sembari melempar senyuman manisnya seperti biasa.

tolong tumbuhlah dengan aman, batin oliv sembari menatap putrinya yang kini tengah berjalan memasuki gerbang sekolah dan mulai menyapa para guru yang menghadang para murid di ambang gerbang sekolah.

setelah keruwetan hari kamarin akhirnya oliv bisa kembali menarik nafas lega, meski tak sepenuhnya ia merasa berpuas diri karena yumi baik-baik saja setelah kejadian itu, namun masih ada sedikit rasa mengganjal di hatinya tentang si pelaku.

saat dirinya tengah bersantai sebelum jam kerja, seperti biasa oliv selalu menyeduh dan menikmati secangkir kopi di pantri kantor yang masih sepi.

"halo asisten manager oliv" sapa seorang pegawai wanita yang hampir sebaya dengannya.

"Oh, halo" timpal oliv

"Apa anda sudah bertemu direktur hari ini?"

"Eh, memangnya ada apa?"

"Saya di suruh asisten direktur untuk meninggalkan catatan di meja kerja anda, jangan-jangan anda belum melihatnya?"

"Sepertinya saya memang belum melihatnya sih" timpal oliv

"Pak direktur sedang mencari anda sejak kemarin, anda harus datang ke ruangannya sekarang"

Waduh, aku lupa soal itu, dan jika dia sudah menunggu selama itu, kemungkinan besar dia pasti akan marah besar padaku, batin oliv cemas, ia pun segera bergegas menuju ke ruangan barra tanpa peduli dengan secangkir kopi hangat yang baru ia teguk setengahnya.

Dengan perasaan agak berdebar oliv masuk ke ruangan barra tanpa memperhatikan sekitarnya, ia hanya fokus menunduk sembari menyapa atasannya sekaligus mantan suami dulu.

"Selamat pagi pak direktur, maafkan saya karena kemarin saya seenaknya sendiri cuti kerja di hari padat karya" ungkap oliv seraya menundukkan kepalanya, namun setelahnya tak ada respon dan suasana di sana tampak hening begitu saja.

"Apa mungkin aku beruntung hari ini?" Decak oliv saat menatap barra yang tengah tertidur pulas di sofa dengan sepasang kaki bersepatu lengkap yang naik ke atas meja.

"Tapi bukankah ini adalah pakaian yang sama dia pakai di hari kemarin, apa dia sudah pulang, atau dia lembur dan tidak pulang?" Gumam oliv berdengung sendiri.

Sembari menatapnya secara seksama tanpa sadar oliv terkesima oleh ketampanan barra yang ternyata tak memudar sedikitpun.

"Wajahnya saat masih tidur masih tetap sama .. aku kira dia telah berubah seluruhnya, ternyata tampangnya masih oke juga" celetuknya lirih

Dalam benak oliv tiba-tiba terpikirkan oleh kasus yumi yang baru terjadi kemarin siang, dia terus memandangi wajah barra dan membayangkan mantan ibu mertuanya yang dia curigai sebagai pelaku di balik penculikan yumi. Dia terus berpikir apakah ibu mertuanya benar-benar terlibat dalam hal itu, dan seberapa banyak yang ibu mertuanya tahu tentangnya dan apakah dia juga sudah tau tentang yumi. Semua kecurigaan itu terus berputar di dalam isi kepalanya namun tak sedikitpun oliv bisa memastikannya sendiri.

1
Juliana Vicky Vicky
makasih thor...lanjut🤣
Juliana Vicky Vicky
up dong thor.....
Oriana
Wah seru!
yongobongo11:11
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Professor Ochanomizu
Ide ceritanya kreatif banget, pengen terus-terusan baca meleleh terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!