Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
\*\*\*\*\*\*
Ma-mau apa kamu?" Mendadak Bu Indah merasa gagap, ekspresi Citra cukup membuat Bu Indah menahan kentut.
" Ibu...itu...." desis
Citra dengan pandangan mata yang fokus satu titik.
" Apa, mau apa kamu !" Karena takut Bu Indah mulai membentak Citra.
Citra tetap diam dan tangannya mulai terangkat.
Plak
Citra mulai menggeplak kening Bu Indah cukup keras.
" Aduuh, gila kamu Citra, apa yang kamu lakukan ha !! Kurang ajar ya kamu, mukul orang tua !" pekik Bu Indah sembari menahan sakit di keningnya.
" Hehehe.... maaf Bu, tapi ini nyamuknya udah kena. Lihat gedhe banget Nyamuknya bisa habis darah ibu di sedot tuh nyamuk closet " sahut Citra cengengesan sembari memperhatikan telapak tangannya yang sedikit ada noda darahnya.
Citra tidak bohong, di kening Ibu Indah tadi memang di hinggapi nyamuk, dan melihat ada kesempatan bangun, Ya sudah Citra gunakan saja untuk bisa membalas rasa kesalnya. Nyamuknya kena Bun hitung-hitung Citra bisa memukul Bu Indah. Kapan coba ada kesempatan sebagus dan kebetulan ini.
" Ya tapi ndak kenceng juga kamu mukulnya Citra, lihat kepala Ibu jadi oneng rasanya !" ketus Bu Indah yang masih terasa kliyengan.
Memang untuk
Ukuran membunuh nyamuk Citra terlalu keras tadi. Yaa memang Citra sengaja juga sih.
ada kesempatan balas dendam katanya.
Perasaan setiap hari Ibu memang Oneng deh, itu buktinya ibunya nyerempet terus kayak petasan." celetuk Citra menyahut.
" Heh apa kamu bilang !!
Kamu tadi juga pasti sengaja kan mukul kan Ibu keras-keras, lihatlah keliling Ibu sedikit benjol ke gegara tinju mu itu" sarkas Bu Indah mulai tantrum.
" eh siapa bilang Citra sengaja ? Tadi Citra cuma spontan kok. Karena nyamuknya gede kan harus segera di tabok, takutnya malah nyasar ke yang lain Kan bahaya. Bisa kehabisan darah semua nanti orang rumah" seloroh Citra setengahnya benar dan setengahnya berbohong.
Huhuhu!
Bu Indah Bun pun mendengus kesal.
" Udah ya Bu, aku pamit dulu.
Assalamualaikum !" seru Citra
Citra berlalu begitu saja.
" Heh, siapa yang izinin kamu pergi ?
Ibu belum kasih izin kamu ya Citra !" Teriak Bu Indah.
Citra mulai mengabaikan dan lalu melambaikan tangannya saja.
" Huh.. siapa juga yang butuh izin dari nenek lampir sepertimu..." Sahut Citra menggerutu. Karena sudah lumayan jauh, Bu Indah pun tak mendengar gerutuan Citra. Jika mendengar pastilah Bu Indah semakin tantrum di buatnya.
Citra mencegat ojek dan menuju ke suatu tempat.
" Lo besti kok nggak bilang-bilang dulu kalau mau main ke sini" seloroh Manda saat membuka pintu ada Citra.
" Hehehe, kan biar surprise gitu..." cengir Citra memperlihatkan gigi bisulnya yang membuat Citra semakin manis saat tersenyum.
" aaa iihh, kamu...
Ngomong-ngomong kamu bawa apa ?" Manda menengok pada katong keresek yang ditenteng oleh Citra.
" Tara.... Nih aku beliin bakso sama pempek di alun-alun..." serunya sambil mengangkat tinggi-tinggi jajanannya tersebut.
Wuih.... Dalam rangka apa nih bawain jajan segala" Manda langsung menerimanya dan melihat isinya. Dan benar rupanya Bestinya ini memberikannya pempek dan juga bakso 2 makanan kesukaan favoritnya.
" Dalam acara menempati janji, kan dulu gue udah janji kalau gajian gue bakal traktir elu pempek yang di alun-alun..." Ucap Citra.
" Eh btw nggak disuruh masuk nih ? Tegal juga lama-lama cosplay jadi tiang listrik begini" Ucap Citra.
Eh iya maaf maaf, lupa. Ayo masuk Manda pun menarik lengan Citra dan membawanya masuk ke dalam rumah.
" Emang gajinya udah turun ya ?" Tanya Manda kepo.
" Lah, situ yang ngajarin kok malah tanya sini. Gimana sih,"
" Hehehe ... Gaji cair gak mesti tanggal yang sama" Ucap Manda.
" Kok gitu ? Baru denger. Biasanya juga sebulan sekali" seloroh Citra merasa heran.
" Ini juga sebulan sekali Citra, tapi nggak tetep aja tanggalnya.
Paling cepat itu 18, kalau molor paling lambat tanggal 22.
Kok gitu? Citra mengernyit heran.
" Entah, memang begitu sih selama aku jadi peneliti aplikasi ini. Beda ya sama kantoran ?
Tapi kamu tenang Citra, kalau novelnya Laris, gajinya besaran ini tahu daripada kerja di kantoran.
" Ah masa iya ?" Citra nampak tidak percaya. Memang selama ini Manda tidak memberitahu pasti akan gajinya, karena menurut Manda pun gaji selalu berubah-ubah. Bisa kadang tinggi dan kadang turun.
" Nih deh lihat gaji aku..." Manda pun memperlihatkan saldo miliknya.
" eh buset....900 dolar ? Wah berapa duitnya itu ?
Banyak bener gaji lu Manda " mata Citra melotot matanya melihat gaji Manda.
" Ya namanya juga suhu, tapi bagi pemula sepertimu sudah sangat bagus loh Citra, cuma dalam waktu 2 bulan kalau udah menerima gaji. Lah yang lain masih banyak yang belum sampai pecah telur walaupun sudah banyak BAB nya.
" Berarti Alhamdulillah banget ya Manda..." Ucap Citra penuh bersyukur.
Keduanya lantas menikmati makanan yang di bawa oleh Citra.
" Kamu habis dari mana saja sih Citra ? Perasaan ngelayap terus!" sentak Adit yang lagi lagi mendapati istrinya pulang sore.
" Main ke tempat Manda Mas bosen di rumah mulu..." Sahut Citra sedikit malas. Dia baru saja pulang dari rumah Nanda setelah seharian bermain di rumahnya Manda.
" Jangan kebanyakan main Citra, lupa kamu sudah bersuami " ucap Adit mulai marah.
" Lah Mas sendiri kan kerja, daripada aku bengong mirip zombie kan mending aku main biar nggak stress."
" Makanya ngerjain kerjaan rumah biar nggak bengong aja kerjamu" seru Adit mengomel.
Hadeh... Mas ini udah mirip emak-emak kekurangan nafkah deh, merepet aja kerjaannya" dengus Citra menyindir.
Hah !!!
Adit membuang nafasnya kasar, istrinya ini menjawab terus biasanya. Dan Adit mulai kesal dibuatnya.
" Kata ibu tadi kamu mukul ibu ya?" Todong Adit.
" Lah iya, eh bukan dong, cuma nepuk nyamuk doang kok" sahut Citra hampir salah jawab. Bisakah kau paham nanti si adit ini.
" Nepuk nyamuk kata kamu ? Gak lihat kening Ibu sampai sebesar bola bekel itu !" pekik Adit seraya menunjuk ke arah kening ibunya
Citra menoleh kemudian kaget saat melihat wajah mertuanya.
" Eh buset.... Kenapa wajah Ibu jadi bengkak begitu ?" Citra kaget sekaligus heran.
" Ini pasti kamu kan Mbak pelakunya ? Wajah Ibu jadi hancur berantakan begitu...". tuduh Sarah.
" Aku ?" Citra menunjuk dirinya sendiri.
" Iya kamu Mbak, kata ibu Mbak yang udah mukulin Ibu sampai hancur begini wajahnya" seru Sarah sangat emosi.
" Hadeh, jangan lebay gitu lah ngomongnya, hancur segala kayak yang di injek ban tronton aja.
Itu mah wajah Ibu kena digigit tawon...." Seloroh Citra ceplas-ceplos.
Citra! Kamu doain Ibu ketabrak truk dan terlindas begitu !" Pekik Bu Indah tidak terima.
Citra mengorek ngorek kupingnya kelaparan teriakan Adit yang cukup melengking itu.
" Aduh siapa yang doain sih, itu kuping Mas conge'an apa gimana ?
Udah, males ribut. Yang pasti tadi aku cuma nepuk pelan kening Ibu karena ada nyamuk yang hinggap di keningnya. Masalah wajah Ibu yang banyak aku nggak tahu, aku kan pergi setelahnya, dan baru balik sekarang" Ucap Citra kemudian berlalu masuk ke dalam kamarnya. Dia tak memperdulikan teriakan mereka yang masih menghardik bahkan mengumpatnya.
" Eh tapi kenapa wajah Ibu sampai bengkak dan bonyok gitu ya ? Kayak orang habis dipukul sekampung aja...
Padahal kan tadi pagi cuma aku pukul sekali, harusnya kan cuma benjol " gumam Citra heran dan penasaran.
" Hemmm...patut di selidiki nih, salah salah gue yang dituduh jadi tersangka".
** Hai para reader tercinta author minta dukungan kalian ya...
Ini karya pertama author semoga kalian suka...
Jangan lupa kasih like, komentar, dan vote
Ya...
Terima kasih🥰🥰🥰
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Semoga sukses trus ya ka
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Semoga citra tau, habis kau adit.....
ikut seneng citra.....
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’