NovelToon NovelToon
Menjadi Wanita Kedua

Menjadi Wanita Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:408
Nilai: 5
Nama Author: Afifah Dewi Masithoh

dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

awas nanti jatuh cinta

Kini mereka pun sampai di villa milik keluarga Edward, kini tugas para pria untuk membawa barang barang yang berada di dalam bagasi mobil, untuk di bawa ke dalam villa.

"tuan saya sudah menyiapkan kamar untuk teman teman tuan Edward" ucap wanita paruh baya tersebut yang bekerja menjaga villa keluarga Edward serta yang selama ini membersihkan villa tersebut di temani oleh sang suami nya,terkadang anak nya ikut membantu membersihkan villa tersebut, meski anak dari wanita paru baya tersebut sudah memiliki usaha dan bisa mendapatkan penghasilan besar, dan meminta kedua orang tuanya untuk berhenti bekerja untuk keluarga Edward, karena dirinya sudah memiliki penghasilan yang besar sehingga kini waktu nya kedua orang tuanya hanya menikmati kerja keras sang anak nya, akan tetapi sang ibu tidak ingin berhenti berkerja di keluarga Edward begitu pun sang suami nya tersebut, karena berkat keluarga Edward yang memberikan pekerjaan untuk sepasang suami-istri yang bisa membesarkan anak nya hingga kuliah dan hingga kini sang putra nya menjadi sukses.

"terimakasih bi" ucap Franny Dyani bersamaan, karena sebelumnya Edward memberi tahu jika dirinya dan teman teman nya akan bermain ke villa tersebut, mereka pun menuju ke kamar yang sudah di siapkan oleh wanita paruh baya tersebut, dan dia pun kembali menuju ke dapur untuk melanjutkan kegiatan masak nya.

"terimakasih bi sudah mengantarkan kita sampai kesini" ucap Franny dan wanita itu tersenyum mengangguk paham.

"jika nona butuh bibi, tinggal nyamperin ke dapur" ucap Bu Kartika sebelum meninggalkan mereka bertiga, dan menuju ke dapur.

"baik bi" ucap ketiga wanita itu bersamaan dan kini mereka bertiga pun merebahkan badannya di atas kasur, meski mereka mendapatkan kamar berbeda-beda akan tetapi mereka memilih untuk beristirahat di dalam kamar Livy, dan mereka juga membersihkan diri untuk menghilangkan rasa penat setelah perjalanan jauh, dari Jakarta hingga ke puncak Bogor dan memakan waktu 4 jam lebih, karena jalanan yang macet banyak warga luar kota memilih untuk menghabiskan waktu ke puncak Bogor.

"apa sebaiknya kita bantu bi Tika di dapur" ucap Dyani dan kedua nya setuju untuk segera menuju ke dapur, dan disana mereka bertiga membantu menyiapkannya makanan untuk nanti malam.

"bibi masak apa apa yang belum di kerjain biar kami bertiga yang lakukan" ucap Franny yang bertanya dan serta Dyani melihat beberapa masakan sudah selesai.

"tapi bantu sebagai juri saja disini, atau sebagai tukang icip masakan bibi Tika" ucap Livy yang memeluk wanita paruh baya tersebut dari belakang nya, lalu wanita paruh baya tersebut membalikkan badan nya dan memeluk Livy selayaknya putri kandung nya, dan Livy merasa sangat nyaman berada di pelukan bibi Kartika.

"Memang Livy sekarang sudah berubah dan lupa sama kami berdua bi, makanya dia sudah gak mah ikut bermain" ucap Billy yang tiba-tiba datang dan kini menyudutkan Livy.

"sakit main geplak aja ini orang" ucap nya lagi karena Livy dengan kesal memukul lengan berotot Billy dengan kencang, sehingga membuat pria itu meringis kesakitan.

"salah siapa mem bully diri ku" ucap Livy dengan santai tanpa merasa bersalah karena memukul dengan keras lengan pria itu, dan bi Kartika hanya bisa tersenyum melihat Livy dan Billy terbiasa bertengkar, seperti seorang kakak suka menggoda sang adik perempuan nya.

"kamu kecil tapi tenaga nya kuat banget, untung saja aku setiap pagi selalu berolahraga" ucap Billy dengan memainkan otot otot di lengan tangan nya, dan dia meringis kesakitan karena livy memukul lengan yang sebelah nya juga.

"Livy" ucap nya lagi yang membuat Livy hanya bisa tertawa tanpa rasa bersalah pun.

"itu tangan pasti cemburu karena gak dapat jatah aku kan baik" ucap Livy dengan enteng nya, mereka berdua sangat cocok sebagai kakak beradik.

"nona Livy dan tuan Billy sudah terbiasa berantem jadi jangan heran" ucap bibi Kartika yang hanya bisa geleng-geleng kepala, seperti biasa Livy dan Billy akan bertengkar dan dia hanya saja menjelaskan, jik itu sudah menjadi kebiasaan mereka berdua jika bertemu akan bertengkar, kepada kedua wanita yang baru datang dan mungkin teman baru dari Edward.

"bi Tika Livy kangen sama bibi" ucap Livy langsung memeluk wanita paruh baya tersebut dengan erat, terlihat kedua nya sangat dekat hubungannya, setelah makan malam mereka pun memutuskan untuk beristirahat di ruang tengah dan disana juga ada suami dari bibi Kartika.

"non Livy sudah tidak pernah ikut main kesini cuman tuan Edward sama tuan Billy, bibi jadi kangen sama non Livy" ucap wanita paruh yang bernama Kartika akan tetapi Livy lebih menyukai memanggilnya nya dengan panggilan bi Tika.

"Biasa bi Livy lupa sama kita berdua" celetuk Billy yang mendapat kan lemparan bantal dari Livy tepat kena sasaran.

"kalian masih sama tidak berubah, yang kakak cowok nya suka mengganggu dan adik perempuan nya mudah kesal" ucap suami bibi Kartika yang merasa ikut terhibur melihat antara Livy dan Billy yang terbiasa bertengkar jika bertemu.

"aku gak mau punya adek seperti IPI" ucap Billy yang memandang remeh kepada Livy.

"aku gak mau punya kakak seperti bang Billy" ucap Livy yang juga memandang remeh kepada Billy, keduanya mengucapkan secara bersamaan.

"kalian memang cocok jadi kakak beradik" ucap Dyani sambil tertawa dan membuat kedua nya merasa kesal.

"apakah kita jadi nanti malam" ucap Franny untuk menanyakan kegiatan malam yang sudah di rencanakan di dalam mobil.

"memang ada kegiatan apa nanti malam" ucap Livy yang bertanya karena hanya dirinya yang tidak tahu jika nanti malam akan ada acara BBQ.

"jadi dong tapi kita harus nunggu Livy tidur" ucap Billy yang membuat Livy kesal lalu memukul nya lagi dan serta menjambak rambut Billy, dia pun meringis kesakitan karena ulah Livy.

"sudah bil kamu hobi banget ngerjain Livy, tuh kan sakit baru rasa" ucap Edward yang merasa heran juga, melihat Livy dan Billy yang sering bertengkar jika sudah bertemu.

"salah siapa usil banget ke adek nya yang cantik ini" ucap Livy dengan mengibaskan rambutnya dengan gemulai, seperti merasa dirinya telah memenangkan pertarungan.

"baiklah nanti cowok cowok tugas nya apa?" ucap Edward yang bertanya untuk tugas mereka, dan Livy pun memberikan tugas untuk Edward yang akan membantu Dyani sedangkan Billy akan membantu Franny, sedangkan dirinya akan membantu bibi Kartika.

Mereka pun juga menyalahkan api unggun yang sudah di bantu dicarikan oleh suami dari bibi Kartika.

mereka kini berada di belakang villa yang terdapat kolam renang, serta lampu taman yang indah tak lupa Livy serta Dyani dan Franny berfoto bersama untuk di jadikan momen yang berharga.

Keesokan hari nya mereka pun bangun pagi sangat untuk pergi ke kebun milik keluarga Edward, dan mereka ingin berkebun di pagi hari karena di siang hari mereka memutuskan untuk kembali ke Jakarta.

"bukan kah itu pak Ezra dan istrinya" ucap Billy yang melihat dari kejauhan sosok yang tidak asing bagi dirinya, dan mereka pun menoleh ke arah Billy melihat.

"benar tapi abaikan saja" ucap Livy yang memilih untuk berpura-pura untuk tidak mengena, dan mereka pun melakukan hal yang sama.

"hai Edward apakah kamu datang kesini bersama kedua orang tua kamu" ucap tuan Ezra yang tidak angin tidak ada hujan, yang tiba-tiba datang menghampiri mereka dan diikuti oleh sang istri tercinta nya.

"pagi pak Ezra, saya datang kesini bersama teman teman rekan kerja kantor, kedua orang tua saya sedang berada di luar negeri" ucap Edward yang menjelaskan jika kedua orang tuanya kini berada di luar negeri.

"oh begitu, baik lah kalian lanjutkan kegiatan nya saya dan istri mau jalan jalan" ucap tuan Ezra yang tersenyum, meski Livy enggan membalas senyuman pria itu dan semuanya mengangguk paham lalu memberikan hormat.

"selamat bersenang-senang kalian" ucap istri tuan Ezra yang menggandeng tangan sang suami dengan erat.

"tidak ada yang ingin merebut suaminya ikat sana pakai rantai" gumam Livy yang merasa geram, hari pagi di rusak dengan kedatangan tuan Ezra beserta sang istri tercinta nya.

"abaikan saja anggap tidak pernah ketemu" ucap Livy dan mereka pun setuju dengan saran nya.

"seperti nya kita akan sering bertemu dengan pak Ezra" ucap Franny yang merasa jika dirinya sering bertemu dengan pria bernama Ezra yang sering bertemu secara kebetulan.

"anggap saja hari sial kita, lebih baik kita lanjut berkebun" ucap Livy dan mereka pun lebih memilih lanjut berkebun.

"Livy sangat membenci pak Ezra apa dia tidak termasuk jajaran para fans pak Ezra" ucap Billy karena untuk pertama dirinya melihat Livy segitu bencinya kepada seseorang, terlebih dia adalah CEO di perusahaan di mana dia bekerja, serta dirinya akan sering bertemu serta akan sering menemani tuan Ezra untuk melakukan meeting di luar kantor maupun di dalam kantor.

"biasa Livy lembur bekerja itu juga karena pak Ezra" ucap Franny dan dia mengangguk paham, dia juga tahu jika Livy sering lembur.

"hati hati nanti jatuh cinta kepada pak Ezra setengah mati, kalau terlalu membenci" ucap Billy dengan santainya di dekat telinga Livy, dan membuat nya kesal sehingga dia melempar kan buah stroberi tepat mengenai kening nya, yang awal nya ketawa kini meringis kesakitan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!